Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Konsep pecahan dan operasinya merupakan konsep yang penting dikuasai sebagai bekal untuk mempelajari materi matem- atika pada jenjang berikutnya. Kenyataannya menunjukkan bahwa masih banyak siswa baik di SD maupun di SMP mengalami ke- sulitan memahami pecahan dan operasinya. Adapun kesulitan siswa dalam belajar pecahan bisa diakibatkan karena kesalahan guru dalam memahami kondisi belajar siswa. Dalam mengajar guru harus menguasai materi dan cara penyampaiaannya atau yang dikenal dengan Pedagogycal Content Knowledge (PCK). PCK sangat penting dimiliki oleh seorang guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. PCK menjadi isu sekaligus ide baru untuk memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran materi pecahan. Adapun komponen-komponen dari PCK yang akan dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kesalahan guru dalam mengajarkan materi pecahan.
: Husamah, S.Pd Materi : Bab I DAN II MENGENAL KURIKULUM 2013 HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN Resume I : MENGENAL KURIKULUM 2013 Kurikulum bukanlah kitab suci yang tidak dapat diubah ubah kurikulum adalah instrument atau suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan secara universal sendiri adalah mewujudkan manusia seutuhnya yang meningkatkan harkat dan martabatnya. Bisa dilihat komitmen pemerintahan untuk memperbaiki sistem dan kurikulum pendidikan di Indonesia mulai menunjukkan titik terang dengan datangnya perubahan kurikulum yakni menjadi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini bukanlah kurikulum baru di dunia sebab kurikulum semacam ini sudah diterapkan di Negara-negara lain seperti Finlandia, Jerman, dan Perancis. Beberapa alasan mengapa kurikulum 2006 perlu diganti karena : 1. Konten kurikulum masih terlalu padat ditunjukkan dengan mata pelajaran yang masih banyak dan dirasa tidak praktis; 2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional; 3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain, sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun kunci keberhasilan kurikulum 2013 yakni mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, RESUME PEMBELAJARAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN KOMPETENS BAB I dan II BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DIBINA OLEH BAPAK HUSAMAH, S.Pd 09 Mei 2014 persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasana, serta penilaian pembelajaan dan kurikulum. Sehubungan dengan perubahan kurikulum ini setidaknya ada tiga persiapan untuk implementasi kurikulum 2013: 1. Berkaitan dengan buku pegangan dan buku murid, pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid yang tentunya kedua buku terebut berbeda konten antara satu dan yang lain; 2. Implementasi dilakukan secara bertahap sehingga pelatihan kepada guru pun perlu dilakukan secara bertahap, 3. Kementerian sudah pula memikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan oleh karena itu tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Struktur Kurikulum dan Beban Belajar, menurut Kemdikbud (2013d) beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar SD/MI kelas I, II, III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Kemudian beban belajar di SMP/MTS untuk kelas VII, VIII, IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMP/MTS adalah 40 menit. Dalam kurikulum SMA/MA kelas X 42 jam, kelas XI dan XII 44 jam belajar, sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45 menit. Resume II : HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa, dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada, kegiatan ini merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam perbaikan pembelajaran diansumsikan bahwa: 1. Perbaikan kualitas pembelajaran 2. Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem RESUME PEMBELAJARAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN KOMPETENS BAB I dan II BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DIBINA OLEH BAPAK HUSAMAH, S.Pd 09 Mei 2014 3. Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar 4. Desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar 5. Desain pembelajaran sebagai disiplin 6. Desain pembelajaran bukan hanya sekedar menciptakan pembelajaran 7. Desain pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran 8. Desain belajar penetapan metode untuk mencapai tujuan 9. Desain belajar dimaknai dari berbagai sudut pandang Sebagai seorang guru sebaiknya kita harus selalu bersiap-siap, karena kita akan diguncang dengan derasnya bermacam-macam informasi intelektual dan praktikal, visual dan audit, teknis dan hiburan, semuanya tersedia dalam dunia maya. Informasi yang sangat deras ini sangat menuntut guru untuk berfikir keras dan konsisten memperbaharui pengetahuan. Semua guru profesional dituntut terampil mengemas pembelajran dan terampil dalam mengajar tidak hanya semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Dasar perlunya desain pembelajaran: perbaikan kualitas pembelajaran, pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem, desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan,desain pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran, dll. Kriterian desain pembelajaran meliputi: berorientasi pada siswa, berpijak pada pendekatan sitem, dan teruji secara empiris. Teori-teori pembelajaran dalam desain pembelajaran: Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme, Humanisme. Model dan desain sitem pemebalajaran secara mikro Pengembangan pembelajaran dilakukan melalui 6 langkah pengembangan: Merumuskan tujuan, mengembangkan tes, menganalisis kegiatan belajar, mendesain sistem intruksional, melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil, dan terakhir mengadakan perbaikan. Sedangkan pengembangan secara makro adalah model gagne dan briggs, model ADDIE, model dick and carrey, model kemp, morrison, dan ross, model rothwell dan kazanas, model IDI, dan Model DSI-PK.
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitik beratkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun campuran . Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32), kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan . Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan.
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai eeducation. Revolusi ini juga berpengaruh pada paradigma pendidikan akan "tempat" belajar, dimana gedung sekolah yang berdiri tegak dengan atap dan dinding akan semakin tak populer karena manusia bisa belajar di mana saja dengan bantuan teknologi. Di sini yang terpenting adalah interaksi manusia itu dengan materi pelajaran dan proses terusannya, pemahaman dan penguasaan ilmu. Di mana (sekolah?) atau kapan (pagi atau siang?) tidak lagi menjadi pertanyaan penting sebab otak manusia sekarang sudah terbiasa dengan konsep ruang dan waktu yang bersifat relatif.
1. Apa pengertian manajemen dan pembejalaran? 2. Apa Ruang lingkup manajemen pembejalaran? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian manajemen dan pembejalaran. 2. Untuk mengetahui Ruang lingkup manajemen pembejalaran. BAB II PEMBAHASAN
Laprak Kimia, 2018
Advances in Multidisciplinary and scientific Research Journal Publication, 2022
European Journal of Economics and Economic Policies: Intervention, 2014
World News of Natural Sciences, 2018
Sociedade e Estado, 2016
HAL (Le Centre pour la Communication Scientifique Directe), 2021
Bildung Nusantara, 2024
Mateus Araujo. “Anna Karina ou La vie en close” [+ “Anna Karina or La vie en close” [English version]. Catálogo do 1o BIFF (Brasilia International Film Festival). Brasília, DF: Festival Internacional de Cinema de Brasilia, 2012, p.12-17., 2012
European Journal of Nuclear Medicine, 1996
Journal of Ethnopharmacology, 2007
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 2021
ChemInform, 2010
Economia E Sociedade, 2019
Medical Imaging 2002: Image Processing, 2002