Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
ABSTRAK Self Compacting Concrete (SCC) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan konstruksi beton yang mempunyai ketahanan yang baik. Ketahanan beton diperoleh dengan pemadatan yang baik dengan dilakukan oleh tenaga-tenaga kerja terampil. Namun demikian, salah satu kelalaian yang sering terjadi dilapangan yakni mengabaikan curing pada beton keras setelah pengecoran. Penelitian ini membahas tentang workability beton segar dan sifat mekanik (kuat tekan dan kuat tarik belah) pada SCC tanpa curing. Pengujian workability berdasarkan standar EFNARC. Uji sifat mekanik berdasarkan standar ASTM. Metode pengujian kuat tekan sesuai standar ASTM 39/C 39M – 12a, sedangkan kuat Tarik belah sesuai satndar ASTM C496/C496M-11. Hasil penelitian menunujukkan bahwa SCC tanpa curing memberikan efek penurunan pada kuat tekan pada umur 1, 3, 7, 28, dan 90 hari berturut-turut sebesar 4,11 MPa (16,1%); 4,90 MPa (13,9%); 6,64 MPa (13,1%); dan 6, 72 MPa (12,75%). Kuat tarik belah terjadi penurunan berturut-turut sebesar 0,1 MPa (3,25%); 0,26 MPa (7,99%); 0,4 MPa (9,52%); dan 0,39 MPa (9,16%). ABSTRACT Self Compacting Concrete (SCC) is one solution to get concrete construction which it has good resistance. Durability of concrete was obtained by the good concrete compaction to be done by a skilled workforce. However, one of the negligence that often occur in the field ie after casting they was ignoring curing of the hardening concrete. This study discusses the workability of fresh concrete and mechanical properties (compressive strength and splitting tensile strength) on SCC without curing. Testing of the concrete workability based on EFNARC standard. The mechanical properties test based on ASTM standards. The method Compressive strength test based on ASTM standards 39 / C 39M-12a, whereas splitting tensile strength accordance standard ASTM C496 / C496M-11. The results of the study indicate that the SCC without curing effect on the reduction in compressive strength at ages 1, 3, 7, 28, and 90 days in a row at 4.11 MPa (16.1%); 4.90 MPa (13.9%); 6.64 MPa (13.1%); and 6, 72 MPa (12.75%). Splitting tensile strength decreased respectively by 0.1 MPa (3.25%); 0.26 MPa (7.99%); 0.4 MPa (9.52%); and 0.39 MPa (9.16%). PENDAHULUAN Teknologi beton saat ini berkembang sangat pesat. Penelitian yang inovatif dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang baru sebagai upaya meningkatkan kualitas beton bermunculan. Semua yang dilakukan para peneliti dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang timbul dalam penggunaan bahan dalam pencampuran beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan di
2016
Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap reaksi kimia yang terjadi dan setting time concrete. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal menghasilkan kuat tekan karakteristik 33,98 MPa, beton normal + Sikament Ln 0,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 36,80 MPa, beton normal + Sikament Ln 1 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 31,32 MPa, beton normal + Sikament Ln 1,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 28,31 MPa dan beton normal + Sikament Ln 2 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 24,51 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton normal adalah 3,28 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 0,5 % adalah 4,38 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 1 % adalah 4,05 MPa, Kuat tarik belah rata-rata ...
Abstrak Penelitian ini merupakan perancangan beton hemat energi (SELF COMPACTING CONCRETE) SCC fc' = 25 Mpa dengan methode ACI Modifikasi. Setelah melakukan analisa bahan di Laboratorium Bahan Bangunan dan Konstruksi didapat hasil analisis agregat halus (pasir). Kadar organik didapat standar organik plate nomor 3,berwarna kecoklat-coklatan berdasarkan SII 0052 pasir dapat digunakan dalam campuran beton. Kadar lumpur pasir yang terkandung didalam pasir sebesar 0,12%, dari nilai tersebut memenuhi syarat ASTM C.33 yaitu ≤ 5%. Kadar air pasir didapat nilai 3,24%. Gradasi pasir diproleh modulus kehalusan pasir sebesar 3.17. Berat jenis curah (kondisi kering) rata-rata 2,545, sedangkan untuk berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) rata-rata sebesar 2,564, untuk penyerapan (absorsi) 0, 766%. Berat volume rata-rata yaitu 1,415 kg/liter. Untuk analisa agregat kasar(batu) didapat kadar air 0,836 %. Hasil gradasi agregat kasar diperoleh modulus kehalusan butir sebesar 2,74. Berat jenis curah (kodisi kering) rata-rata 2.532, berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) rata-rata sebesar 2,576, penyerapan air (absorsi) rata-rata sebesar 1,734%. Berat volume rata-rata sebesar 1,577kg/liter. Keausan agregat sebesar 22,05% < 40% ini berarti agregat kasar dapat digunakan dalam campuran beton. Kuat tekan beton diteliti pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari. Beton menggunakan semen PCC, campuran beton ditetapkan dalam perbandingan berat, antara semen : agregat halus : agregat kasar : air : aditif (Sika Viscocrete), Kata Kunci : Self Compacting Concrete (SCC)
2021
The use of SCC (Self Compactibility Concrete) concrete in Indonesia is increasing in the field, especially for a variety of buildings that require large compaction speeds or use concrete that can compact itself. SCC Concrete Technology in the construction industry is growing, especially in meeting the needs of the construction world. Added material is an alternative material used to increase the strength characteristics of the concrete. Likewise the addition of glass powder waste, and bauxite waste in making SCC concrete is expected to increase the compressive strength concrete. Fresh concrete, which belongs to the self-compacting concrete (SCC) group, has a very high slump value (more than 20 cm), so measurements with cone abrams are no longer effective. The use of these materials as substitute materials and added based on the thought to utilize glass waste and , bauxite waste in order to reduce the impact of environmental pollution and provide economic value. This study uses glass...
Rekayasa Sipil
Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung, 2021
In general, Self Compacting Concrete (SCC) uses coarse aggreggate with dense graded for mix composition. However, in certain places, sometimes the sources of aggreggate are limited and there's no stone crusher with possibly use coarse aggreggate with gap graded. H. This research was conducted for investigate the effect of polypropylene fiber additions to SCC with gap graded on workability, compressive strength, splitting tensile strength, and bending strength. Test result for Slump-Flow and T50 for both of gradation with Vf 0%, 0,05%, and 0,1% quilify that Slump-Flow are about 50-65 cm and T50 are 3-15 second. Test result for compressive strength of SCC with gap graded, the optimum Vf is 0,05% with 7,02% increase in strength compared to dense graded with 0% Vf. Test result for split tensile strength of SCC with gap graded, the optimum Vf is 0,05% with 45,53% increase in strength compared to dense graded with 0% Vf. Test result for bending strength of SCC with gap graded, the optimum Vf is 0,05% with 347,28% increase in strength compared to dense graded with 0% Vf.
Jurnal Ilmiah Teknosains, 2017
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kekuatan beton Self Compacting Concrete (SCC) pada umur 1 hari dengan tambahan serbuk batu bata dan limbah fiber sebagai agregat halus dalam campuran beton. Manfaat lain dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi terkait manfaat penambahan fiber dalam nilai slump flow beton SCC. Metode yang digunakan dalam pembuatan campuran beton adalah metode trial mix dengan dasar campuran beton normal K350. Dibuat 3 benda uji untuk masing-masing komposisi campuran. Penambahan serbuk bata dan limbah fiber pada pembuatan beton SCC dapat meningkatkan flowability dan workability beton SCC ditunjukkan dengan peningkatan nilai slump flow. Penambahan 2,78% serbuk bata serta 0,07% fiber dapat meningkatkan slump flow dari 120 mm menjadi 670 mm. Slump flow akan berkurang 50% pada penambahan limbah fiber dari 0,07% menjadi 0,55%. Kuat tekan beton umur 1 hari dengan penambahan serbuk bata dan limbah fiber juga akan meningkat. Penambahan 2,78% serbuk bata serta 0,07% fiber dapat meningkatkan kuat tekan beton umur 1 hari dari 5,43 MPa menjadi 6,17 MPa. Kuat tekan akan berkurang 11% pada penambahan limbah fiber dari 0,07% menjadi 0,55%.
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil, 2021
Beton mutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan lebih besar dibandingkan beton normal biasa. Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton baru yang dapat mengisi ruang secara padat tanpa menggunakan vibrator. Salah satu cara untuk membuat beton SCC adalah penambahan superplasticizer. Penggunaan campuran limbah marmer sebagai pengganti sebagian agregat halus dapat memperkuat nilai kuat tekan beton. Sehingga pada penelitian ini digunakan superplasticizer dan limbah marmer dalam pembuatan beton SCC untuk mendapatkan beton mutu tinggi. Metode penelitian pembuatan beton sesuai SNI 03-2834-2000. Variabel pada penelitian ini yaitu terletak pada kadar campuran limbah marmer sebesar 0%, 20%, 30%, dan 40%. Benda uji direndam selama 28 hari kemudian dilakukan uji kuat tekan menggunakan Compression Testing Machine (CTM). Hasil penelitian kuat tekan rata-rata beton normal sebesar 36,542 MPa, beton normal dengan campuran limbah marmer dan superplasticizer sebesar 36,8...
Jurnal Teknik Sipil MACCA
Penambahan serat ijuk dengan sistem self compacting concerete dengan komposisi yang optimum diharapkan dapat mengatasi masalah retak, meningkatkan kuat tarik juga dapat meningkatkan Workabilty pada beton. Pengaruh kontribusi serat ijuk terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton dengan sistem self compacting concrete (SCC), diketahui dari hasil penelitian bahwa Konstribusi serat ijuk 0,75% menghasilkan kuat tekan tertinggi yakni sebesar 65,05 MPa dengan kenaikkan kuat tekan sebesar 24,74% dari beton tanpa serat ijuk, sedangkan konstribusi serat ijuk 1% menghasilkan kuat tekan sebesar 54,16 MPa dengan kenaikkan kuat tekan sebesar 3,85% dari beton tanpa serat ijuk. Begitupun terhadap kuat tarik lentur dengan konstribusi serat ijuk 0,75%, menghasilkan kuat tarik lentur tertinggi yakni sebesar 61,30 Kg/cm2, terjadi kenaikkan kuat tarik lentur sebesar 38,75% dari beton tanpa serat ijuk, sedangkan konstribusi serat ijuk 1% menghasilkan kuat tarik lentur sebesar 54,79 Kg/cm2 dengan kenaikkan...
The Chronicle , 2024
ISCM Quarterly Report (Nov 2023 to Jan 2024)
El otro Occidente. Revista de Ciencias Sociales y Crítica Cultural, año 2, núm. 3, enero-junio, 2024
The South Atlantic Quarterly 123:2, 2024
SPAL. Revista de Prehistoria y Arqueología de la Universidad de Sevilla, 2021
Nutricion hospitalaria, 2014
Seminars in arthritis and rheumatism, 2002
Der Wert der Preise. Valorisierungsdynamik in der deutschen Literaturpreislandschaft 1990-2019, 2022
rcsd.soc.cmu.ac.th
Revista de la Facultad de Medicina de la Universidad de lberoamérica
European Journal of Inorganic Chemistry, 2009
Cardiovascular Research, 1999
Journal of Microbiological Methods, 2008
Genome …, 2013
Proceedings of the 9th International Conference on Life Cycle Assessment in the Agri-Food Sector (LCA Food 2014), 2014