Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Kimia SMA kelas X, Laporan, Praktikum, Larutan elektrolit dan non elektrolit, uji larutan
Daya hantar atau konduktansi merupakan kebailkan dari tahanan, sehingga berhubungan dengan kemampuan listrik untuk mengalir melalui suatu penghantar. Untuk larutan elektrolit istilah konduktansi dikenal sebagai daya hantar yaitu kebalikan dari tahanan. Daya hantar larutan dipengaruhi oleh kekuatan elektrolit, konsentrasi, suhu juga tetapan dielektrik. Pola kenaikan daya hantar akan sedikit berbeda bila elektrolit merupakan surfaktan.Selain itu karena muata listrik diangkut oleh ion yang berada dalam larutan maka daya hantar juga dapat dipengaruhi oleh jenis ion. Untuk menentukan Konsentrasi Kritis Misel (KKM) surfaktan dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai KKM , dilakukan pengukuran daya hantar larutan sukrosa, NaCl dan etanol setiap penambahan surfaktan 2 mL sampai volume surfaktan yang ditambahkan 40 mL. Penambahan surfaktan kedalam larutan akan menyebabakan peningkatan jumlah pembawa muatan dan sebagai akibatnya maka terjadi peningkatan konduktivitas. Dengan membuat grafik hubungan antara konsentrasi (x) dan konduktivitas akan diperoleh persamaan garis yang kemudian didapat nilai KKM. Berdasarkan percobaan, didapatkan besar konsentrasi kritis misel dari larutan sukrosa sebesar 667 ppm, etanol 3300 ppm, dan NaCl 95 ppm Conductivity or conductance is the inverse of prisoners, and it relates to the ability of electricity to flow through a conductor. For the term conductance of the electrolyte solution known as conductivity that is the inverse of prisoners. Conductivity of the electrolyte solution is affected by the strength, concentration, temperature dielectric constant as well. The pattern of increase in conductivity will be slightly different when the electrolyte is surfaktan.Selain it because muata electricity carried by ions in solution, the conductivity can also be influenced by the type of ion.To determine the Critical Micelle Concentration (KKM) surfactant and to determine the factors that affect the KKM, measurement of conductivity solution of sucrose, NaCl and ethanol each additional surfactant volume 2 mL to 40 mL of surfactant added. The addition of the surfactant in the solution to be causing an increase in the number of charge carriers and as a result, the increased conductivity. By making a graph of the concentration (x) and the conductivity will be obtained equation of the line which then acquired the KKM. From the Exsperiment we get CMC of Sucrose is 667 ppm, ethanol is 3300 ppm and NaCl 95 ppm.
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit " Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit " I. TUJUAN 1. Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat memahami sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. 2. Tujuan Intruksional Khusus F 0 B 7 Penurunan titik beku larutan elektrolit maupun larutan non elektrolit. F 0 B 7 Terampil untuk menentukan besarnya penurunan titik beku larutan non elektrolit. F 0 B 7 Menjelaskan perbedaan besarnya penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. II. DASARTEORI Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut. Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koigatif (diambil dari bahasa latin " colligare " yang artinya mengumpulkan bersama). Sifat-sifat itu tergantung dari pada efek koligatif jumlah partikel terlarut, bukan pada sifat partikel yang terlibat. Empat sifat larutan, diantaranya: 1. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni. 2. Peningkatan titik didih. 3. Penurunan titik beku. 4. Gejala tekanan osmotik (oxotoby, David W : 2004, 166). 1) Penurunan tekanan uap larutan merupakan parkel zat pelarut yang tidak mudah menguap dalam larutan yang dapat mengurangi kemampuan partikel zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan akan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut dalam larutan juga menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Bila zant non elektrolit yang sukar menguap dilarutkan, maka menurut hukum Raoult, besarnya tekanan uap: P = P o. N1 P = tekanan uap di atas larutan P o = tekanan uap pelarut murni N 1 = fraksi mol pelarut 2) Suatu larutan mendidih pada temperatur lebih tinggi dari pelarutnya, selisihnya disebut kenaikan titik didih larutan. Hingga grafik tekanan uap selalu ada di bawah pelarut; ∆Tb = T – T0 ∆Tb hanya tergantung jenis pelarut dan konsentrasi larutan, tidak tergantung jenis zat terlarut. Hubungan ∆Tb dengan konsentrasi larutan dapat dicari dengan persamaan Clausius-clapeyron dan hukum Raoult. 3) Titik beku larutan adalah temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan akan membeku pada temperatur lebih rendah dari pelarutnya. Proses pembekuan zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antara partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya terjadi gaa tarik menarik antar molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang. Akibatnya untuk lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel dari zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆Tf). ∆T f = k f. m Titik beku larutan merupakan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik bekunya. Tf = Tf 0-∆Tf o Sifat-sifatReagen a. Sifat Urea (CO(NH 2) 2) Urea merupakan kristal, berwarna putih, tidak mudah terbakar, menghantarkan listrik. Sifat fisis urea:-Densitas (padat pada suhu 20 0 C) = 1335 kg/m 3-Titik lebur = 126 J/mol/ 0 C-Spesifik heat (lebur) = 13,6 KJ/mol-Berat molekul = 60,056 Reaksi pembuatan CO(NH 2) 2 terdiri atas dua tingkat yaitu reaksi pembentukan amonium karbonat (NH 2 COONH 4) dan reaksi penguraian amonium karbonat menjadi urea dan air. Amonium karbonat dibuat dari amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO 2). Menurut reaksi sbb: 2NH3 + CO2-> NH 2 COONH 4 DH 298 =-28,5 kkal/mol.... (1)
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA, 2022
Chemistry is a science based on experiments. Therefore, teaching chemistry in schools must be accompanied by laboratory work. Experiments are a link between: (1) Appreciation of the aesthetic aspects of chemistry; (2) Generating curiosity about chemistry; (3) Familiarity with common substances and their reactions; (4) Students actively participate; and (5) Developing from the concrete state to the abstract. Chemistry practicum with the demonstration method in front of students can help focus students' attention on chemical behavior and chemical properties and to increase students' knowledge and belief in chemistry. Demonstrations are a process and not just an event. The practicum carried out by the students is a simple practicum, and uses materials that are easy to find in their respective homes. But even with tools and materials that are cheap and easy to obtain, this reduces the essence of understanding the concept of electrolyte and non-electrolyte solution material to al...
Dhimas Rizky, 2019
Laporan Praktikum
Tiara Osa Meutia, 2022
Best Practices Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) dalam Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit menggunakan Model Pembelajarna Problem Based Learning (Kelas X SMK)
Mahasiswa/I dapat mampu menentukan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, selain itu mahasiswa/I diharapkan dapat membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit secara teori maupun praktek serta mampu untuk merangkai alat-alat percobaan. II. DASAR TEORI A. Pengertian Larutan Larutan adalah campuran homogen (serba sama) antara zat terlarut dan pelarut, zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut. Zat pelarut adalah zat yang mendispersikan (fase pendispersi/zat yang menyebabkan) komponen-komponen zat terlarut. Zat pelarut yang umum digunakan dalam air (H₂O) atau disebut pelarut universal. Untuk pelarut bukan air harus disebutkan nama pelarutnya seperti : sifat larutan terhadap daya penghantar listrik berbeda-beda antar lain : • Larutan A : Berisi air murni (hasilnya tidak menyala) • Larutan B : Berisi Larutan Gula (hasilnya tidak menyala) • Larutan C : Berisi garam dapur, Nacl (hasilnya menyala)
2019
Larutan dikatakan ideal bila partikel zat terlarut dan partikel pelarut tersusun sembarang, pada proses pencampurannya tidak terjadi efek kalor. Untuk larutan biner, proses pencampuran tidak terjadi efek kalor bila energi interaksi antara partikel zat terlarut dan partikel pelarut sama dengan energi interaksi antara sesama partikel zat terlarut maupun sesama partikel pelarut. Secara umum larutan ideal akan memenuhi hukum Raoult. Sangat jarang dalam kehidupan nyata didapatkan larutan yang bersifat ideal, pada umumnya larutan menyimpang dari keadaan ideal atau merupakan larutan non ideal
Famiglia, Persone e Successioni, 2009
Proceedings from the 5th scientific conference Methodology and Archaeometry, 2019
On Othering Processes and Politics of Unpeace, 2024
Paleoceanography, 2012
papers.ssrn.com
The Journal of Sports Medicine and physical fitness, 2017
NO TODOS LOS QUE DICEN SER JUDIOS SON JUDIOS, 2023
Journal of Physics: Conference Series, 2012
Free Radical Biology and Medicine, 2014
Paradoxa, 2024
Prosiding FRIMA (Festival Riset Ilmiah Manajemen dan Akuntansi)