Academia.eduAcademia.edu

PANDUAN PRAKTIS MENYUSUN ANALISIS BEBAN KERJA

Persaingan demi persaingan harus dilewati di tengah pasar oleh perusahan-perusahan yang berada di sektor lokal. Suatu negara yang telah berkomitmen untuk ikut serta dalam perdagangan bebas akhirnya harus dapat menerima ketika pasar akan banjiri produk-produk luar negri.

Plagiarism Scan Report Summary Report Genrated Date 28 Mar, 2018 100% Unique Plagiarism Status Total Words 937 Total Characters 7278 Content Checked For Plagiarism: co m Any Ignore Url Used S m al lS eo To ol s. ANALISIS BEBAN KERJA BAB I BEBAN KERJA 1. BEBAN KERJA A. pengertian Persaingan demi persaingan harus dilewati di tengah pasar oleh perusahan-perusahan yang berada di sektor lokal. Suatu negara yang telah berkomitmen untuk ikut serta dalam perdagangan bebas akhirnya harus dapat menerima ketika pasar akan banjiri produkproduk luar negri. 1. Teknologi Teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang dapat mendukung pelaksanaan kerja secara e sien. Ketika suatu perusahaan / lembaga memamfaatkan teknologi, tetapi sumber daya manusianya tidak dapat menguasai teknologi tersebut dalam dunia kerja, perusahaan wajib memberikan pelatihan kepada SDM yang akan diberdayakan atau merekrut SDM yang memiliki keahlian dalam menguasai teknologi tersebut untuk kemudian ditularkan keahliannya kepada karyawan lain. 2. Sistem Kerja Sistem kerja secara keseluruhan dalam setiap perusahaan atau lembaga/intstansi berbedabeda. Oleh karna itu, selayaknyalah setiap lingkungan kerja menciptakan sistem kerja yang mendorong tiap SDM-nya bersemangat dalam bekerja. 3. Budaya Kerja Budaya kerja di suatu lingkungan kerja akan memengaruhi kinerja karyawan ( Mahanani:2014). Tidak jauh berbeda dengan sistem kerja yang telah dibahas tadi bahwa budaya kerja yang berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tentunya akan memengaruhi produktivitas prusuhaan. Dimensi pekerjaan yang dimaksud tersebut adalah: 1). Demensi sik Pada dimensi sik yang menjadi perhatian dalam bidang kerja meliputi kecepatan, gerak dan bagaimana langakah pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. 2). Dimensi kultural Dimensi kultural memberikan pandangan bahwa dengan sebuah pekerjaan , seorang akan mendapatkan gaji, kedudukan, dan status sosial yang mempengaruh pada bagaimana kedudukan sosial dan kualitas kehidupan seorang karyawan. 3). Demensi psikologis Pekerjaan yang dimiliki oleh seorang dapat mempengaruh pada pemenuhan kebutuhankebutuhan psikologis, baik individual maupun kelompok yang terdiri atas pertumbuhan, pengaetahuan, dan pengembangan. BAB II Metode analisis beban kerja ol s. co m Metetode analisis beban kerja merupakan suatu proses untuk melakukan penghitungan beban kerja suatu posisi / pekerjaan serta kebutuhan sumber daya alam manusia untuk mengisi posisi / pekerjaan tersebut. 1. Menentukan Output Tahapan pertama dalam melakukan analisis beban kerja,yaitu menentukan output dari suatu fungsi, mengidenti kasi semua rangkaian kegiatan kerja yang menghasilkan output yang telah ditentukan sebelumnya. 2.Menyusun Detail/Rincian Aktivitas Menjadi Suatu Aktivitas yang Spesipik. 3.Melakukan Penghitungan Total Atas Waktu yang Dibutuhkan dalam Menyelesaikan pekerjaan. A.Metode Daftar Pertanyaan/ Kuesioner Metode ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan berbagai daftar pertanyaan yang harus diisi oleh karyawan sehingga perusahaan mengetahui dan mengumpulkan informasi individu ( karyawan) dalam suatu bagian kerja. eo To Kelebihan dalam menggunakan metode kuesioner ini sebagai berikut. 1.informasi didapatkan secara bersamaan dan cepat karena kuesioner dibagikan secara serentak. 2. Tekanan pada psikis karyawan dapat diminimalkan mengingat pengisian kuesioner dilaksanakan tanpa adanya spesialis. al lS BAB III MAMFAAT ANALISIS BEBAN KERJA S m Analisis beban kerja dilaksanakan untuk memperoleh dan mengetahui besarnya beban kerja relatif dari seorang keryawan, jabatan , unit kerja , bahkan suatu organisasi secara seluruh. Suatu organisasi melakukan analisis beban kerja yang memiliki mamfaat sebagai berikut: 1.Penentuan jumlah kebutuhan keryawan. Melakukan penentuan jumlah kebutuhan keryawan ditujukan agar organisasi memiliki dasar untuk melakukan penembahan ( rekrutmen) atau pengurangan ( PHK) tenaga kerja pada suatu unit kerja. 2.Melakukan proses yang terorganisir dalam melakukan penambahan atau pengurangan karyawan Proses yang terorganisir dalam melakukan penambahan atau pengurangan karyawan diharapkan akan menenpatkan karyawan sesuai kuali kasi dan pendidikannya. 3.Melakukan penyempurnaan tugas dalam jabatan-jabatan yang ada pada setiap organisasi Untuk mencapai suatu kinerja organisasi yang unggul, penempatan sumber daya manusia akan disesuaikan dengan kompetensinya. 4.Melakukan penghitungan beban kerja karyawan dalam satu periode tertentu Dengan melakukan perhitungan beban kerja keryawan dalam suatu periode tertentu akan diketahui apakah dalam suatu unit kerja dibutuhkan tambahan tenaga kerja atau unit kerja dibutuhkan tambahan tenaga kerja atau bahkan pengurangan tenaga kerja. 5.Penyempurnaan SOP ( standard Operating Procedure). Penyepurna SOP akan dilakukan setelah mendapatkan hasil analisis beban kerja. 6.penyempurnaan strukur organisasi. Penyempurna dalam struktur organisasi pasti akan dilakukan pada organisasi mana pun di dunia. 7.pengukuran waktu kerja dan melakukan penentuan standar waktu dalam menyelesaikan tugas. Dalam menjalankan operasional organisasi, penentuan standar waktu dalam menyelesaikan tugas akan menjadi salah satu hal yang mutlak dijadikan tolak ukur apakah suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. S m al lS eo To ol s. co m Berikut kedua teknik dimaksud a.pengukuran waktu kerja secara langsung. Pengukuran waktu kerja secara lansung dilakukan pada saat yang bersangkutan sedang bekerja. Hal ini dapat dilakukan ketika analisis dalam hal ini spesialis SDM melakukan pengamatan lansung dimana seorang karyawan itu bekerja. b. pengukuran waktu kerja secara tidak lansung pengukuran waktu kerja secara tidak lansung dilakukan tanpa adanya analisis dalam hal ini spesialis SDM berada dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Spesialis SDM dapat melakukan pengukuran waktu kerja melalui data- data yang tersaji dalam data kepegawaian. Data absensi karyawan. 8. penentuan jumlah kebutuhan pelatuhan ( training needs) bagi karyawa Dengan adanya analisi beban kerja, organisasi dapat menentukan jumlah kebutuhan pelatih karyawan.menentukan jumlah kebutuhan pelatihan bagi karyawan dengan cara mengidenti kasi waktu normal tiap karyawan nilainya lebih besar dibandingkan dengan waktu standar yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan aktivitas. BAB IV PERHITUNGAN BEBAN KERJA Organisasi yang memiliki komitmen kuat untuk tetap memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia demi perkembangan organisasi tentunya akan memiliki program dalam penyusunan kebutuhan karyawan. Untuk memulai analisis beban kerja, tahapan yang harus dilalui sebagai berikut. 1.tahap persiapan Pada tahap ini organisasi akan membentuk tim analisis yang beranggotakan spesialis SDM untuk kemudian menginformasikan pada tiap-tiap pimpinan unit kerja bahwa akan dilaksanakan analisis beban kerja. a.struktur organisasi dan aliran kerja pada tiap organisasi co m b.frekuensi dan kerumitan kerja yang terjadi pada setiap unit kerja c.jumlah dan komposisi jabatan/pekerjaan disuatu organisasi d.jumlah karyawan beserta kompetensi karyawan pada tiap unit organisasi. 2. tahap pelaksanaan 3. tahap penetapan Pada tahapan ini spelialis SDM yang berlaku sebagai analisis SDM akan melakukan penetapan berdasarkan hasil penghitungan dan data yang telah dikumpulkan . dari data tersebut akan ditetapkan antara lain: a. tingkat e siensi dan efektivitas jabatan dari tiap tiap unit, b.standar waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan c. jumlah kebutuhan keryawan pada suatu unit kerja/jabatan. S m al lS eo To ol s. Report generated by smallseotools.com
ANALISIS BEBAN KERJA BAB I BEBAN KERJA 1. BEBAN KERJA A. pengertian Persaingan demi persaingan harus dilewati di tengah pasar oleh perusahan-perusahan yang berada di sektor lokal. Suatu negara yang telah berkomitmen untuk ikut serta dalam perdagangan bebas akhirnya harus dapat menerima ketika pasar akan banjiri produk-produk luar negri. 1. Teknologi Teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang dapat mendukung pelaksanaan kerja secara efisien. Ketika suatu perusahaan / lembaga memamfaatkan teknologi, tetapi sumber daya manusianya tidak dapat menguasai teknologi tersebut dalam dunia kerja, perusahaan wajib memberikan pelatihan kepada SDM yang akan diberdayakan atau merekrut SDM yang memiliki keahlian dalam menguasai teknologi tersebut untuk kemudian ditularkan keahliannya kepada karyawan lain. 2. Sistem Kerja Sistem kerja secara keseluruhan dalam setiap perusahaan atau lembaga/intstansi berbeda-beda. Oleh karna itu, selayaknyalah setiap lingkungan kerja menciptakan sistem kerja yang mendorong tiap SDM-nya bersemangat dalam bekerja. 3. Budaya Kerja Budaya kerja di suatu lingkungan kerja akan memengaruhi kinerja karyawan ( Mahanani:2014). Tidak jauh berbeda dengan sistem kerja yang telah dibahas tadi bahwa budaya kerja yang berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tentunya akan memengaruhi produktivitas prusuhaan. Dimensi pekerjaan yang dimaksud tersebut adalah: 1). Demensi fisik Pada dimensi fisik yang menjadi perhatian dalam bidang kerja meliputi kecepatan, gerak dan bagaimana langakah pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. 2). Dimensi kultural Dimensi kultural memberikan pandangan bahwa dengan sebuah pekerjaan , seorang akan mendapatkan gaji, kedudukan, dan status sosial yang mempengaruh pada bagaimana kedudukan sosial dan kualitas kehidupan seorang karyawan. 3). Demensi psikologis Pekerjaan yang dimiliki oleh seorang dapat mempengaruh pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan psikologis, baik individual maupun kelompok yang terdiri atas pertumbuhan, pengaetahuan, dan pengembangan. BAB II Metode analisis beban kerja Metetode analisis beban kerja merupakan suatu proses untuk melakukan penghitungan beban kerja suatu posisi / pekerjaan serta kebutuhan sumber daya alam manusia untuk mengisi posisi / pekerjaan tersebut. 1. Menentukan Output Tahapan pertama dalam melakukan analisis beban kerja,yaitu menentukan output dari suatu fungsi, mengidentifikasi semua rangkaian kegiatan kerja yang menghasilkan output yang telah ditentukan sebelumnya. 2.Menyusun Detail/Rincian Aktivitas Menjadi Suatu Aktivitas yang Spesipik. 3.Melakukan Penghitungan Total Atas Waktu yang Dibutuhkan dalam Menyelesaikan pekerjaan. A.Metode Daftar Pertanyaan/ Kuesioner Metode ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan berbagai daftar pertanyaan yang harus diisi oleh karyawan sehingga perusahaan mengetahui dan mengumpulkan informasi individu ( karyawan) dalam suatu bagian kerja. Kelebihan dalam menggunakan metode kuesioner ini sebagai berikut. 1.informasi didapatkan secara bersamaan dan cepat karena kuesioner dibagikan secara serentak. 2. Tekanan pada psikis karyawan dapat diminimalkan mengingat pengisian kuesioner dilaksanakan tanpa adanya spesialis. BAB III MAMFAAT ANALISIS BEBAN KERJA Analisis beban kerja dilaksanakan untuk memperoleh dan mengetahui besarnya beban kerja relatif dari seorang keryawan, jabatan , unit kerja , bahkan suatu organisasi secara seluruh. Suatu organisasi melakukan analisis beban kerja yang memiliki mamfaat sebagai berikut: 1.Penentuan jumlah kebutuhan keryawan. Melakukan penentuan jumlah kebutuhan keryawan ditujukan agar organisasi memiliki dasar untuk melakukan penembahan ( rekrutmen) atau pengurangan ( PHK) tenaga kerja pada suatu unit kerja. 2.Melakukan proses yang terorganisir dalam melakukan penambahan atau pengurangan karyawan Proses yang terorganisir dalam melakukan penambahan atau pengurangan karyawan diharapkan akan menenpatkan karyawan sesuai kualifikasi dan pendidikannya. 3.Melakukan penyempurnaan tugas dalam jabatan-jabatan yang ada pada setiap organisasi Untuk mencapai suatu kinerja organisasi yang unggul, penempatan sumber daya manusia akan disesuaikan dengan kompetensinya. 4.Melakukan penghitungan beban kerja karyawan dalam satu periode tertentu Dengan melakukan perhitungan beban kerja keryawan dalam suatu periode tertentu akan diketahui apakah dalam suatu unit kerja dibutuhkan tambahan tenaga kerja atau unit kerja dibutuhkan tambahan tenaga kerja atau bahkan pengurangan tenaga kerja. 5.Penyempurnaan SOP ( standard Operating Procedure). Penyepurna SOP akan dilakukan setelah mendapatkan hasil analisis beban kerja. 6.penyempurnaan strukur organisasi. Penyempurna dalam struktur organisasi pasti akan dilakukan pada organisasi mana pun di dunia. 7.pengukuran waktu kerja dan melakukan penentuan standar waktu dalam menyelesaikan tugas. Dalam menjalankan operasional organisasi, penentuan standar waktu dalam menyelesaikan tugas akan menjadi salah satu hal yang mutlak dijadikan tolak ukur apakah suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Berikut kedua teknik dimaksud a.pengukuran waktu kerja secara langsung. Pengukuran waktu kerja secara lansung dilakukan pada saat yang bersangkutan sedang bekerja. Hal ini dapat dilakukan ketika analisis dalam hal ini spesialis SDM melakukan pengamatan lansung dimana seorang karyawan itu bekerja. b. pengukuran waktu kerja secara tidak lansung pengukuran waktu kerja secara tidak lansung dilakukan tanpa adanya analisis dalam hal ini spesialis SDM berada dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Spesialis SDM dapat melakukan pengukuran waktu kerja melalui data- data yang tersaji dalam data kepegawaian. Data absensi karyawan. 8. penentuan jumlah kebutuhan pelatuhan ( training needs) bagi karyawa Dengan adanya analisi beban kerja, organisasi dapat menentukan jumlah kebutuhan pelatih karyawan.menentukan jumlah kebutuhan pelatihan bagi karyawan dengan cara mengidentifikasi waktu normal tiap karyawan nilainya lebih besar dibandingkan dengan waktu standar yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan aktivitas. BAB IV PERHITUNGAN BEBAN KERJA Organisasi yang memiliki komitmen kuat untuk tetap memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia demi perkembangan organisasi tentunya akan memiliki program dalam penyusunan kebutuhan karyawan. Untuk memulai analisis beban kerja, tahapan yang harus dilalui sebagai berikut. 1.tahap persiapan Pada tahap ini organisasi akan membentuk tim analisis yang beranggotakan spesialis SDM untuk kemudian menginformasikan pada tiap-tiap pimpinan unit kerja bahwa akan dilaksanakan analisis beban kerja. a.struktur organisasi dan aliran kerja pada tiap organisasi b.frekuensi dan kerumitan kerja yang terjadi pada setiap unit kerja c.jumlah dan komposisi jabatan/pekerjaan disuatu organisasi d.jumlah karyawan beserta kompetensi karyawan pada tiap unit organisasi. 2. tahap pelaksanaan 3. tahap penetapan Pada tahapan ini spelialis SDM yang berlaku sebagai analisis SDM akan melakukan penetapan berdasarkan hasil penghitungan dan data yang telah dikumpulkan . dari data tersebut akan ditetapkan antara lain: a. tingkat efisiensi dan efektivitas jabatan dari tiap tiap unit, b.standar waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan c. jumlah kebutuhan keryawan pada suatu unit kerja/jabatan.