Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tafsir Jalalain merupakan kitab tafsir karya Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (791H-864 H) dan Abu al-Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad Jalaluddin as-Suyuti (849-911 H). Perkataaan Jalalain bermakna dua Jalaluddin. Kitab ini terdiri daripada dua jilid dalam versi asal berbahasa Arab. Jilid pertama yang memuat mukadimah dan tafsir surah al-Baqarah hingga akhir surah al-Isra merupakan karya Jalaluddin as-Suyuti. Jilid kedua memuatkan tafsir surah al-Kahfi hingga akhir surah an-Nas, surah al-Fatihah yang diletakkan sesudah surah an-Nas, dan penutup. Bahagian penutup merupakan karya Jalaluddin as-Suyuti.
001. (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) 002. (Segala puji bagi Allah) Lafal ayat ini merupakan kalimat berita, dimaksud sebagai ungkapan pujian kepada Allah berikut pengertian yang terkandung di dalamnya, yaitu bahwa Allah Taala adalah yang memiliki semua pujian yang diungkapkan oleh semua hamba-Nya. Atau makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Taala itu adalah Zat yang harus mereka puji. Lafal Allah merupakan nama bagi Zat yang berhak untuk disembah. (Tuhan semesta alam) artinya Allah adalah yang memiliki pujian semua makhluk-Nya, yaitu terdiri dari manusia, jin, malaikat, hewan-hewan melata dan lain-lainnya. Masing-masing mereka disebut alam. Oleh karenanya ada alam manusia, alam jin dan lain sebagainya. Lafal 'al-`aalamiin' merupakan bentuk jamak dari lafal '`aalam', yaitu dengan memakai huruf ya dan huruf nun untuk menekankan makhluk berakal/berilmu atas yang lainnya. Kata 'aalam berasal dari kata `alaamah (tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya yang menciptakannya. 003. (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) yaitu yang mempunyai rahmat. Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya. 004. (Yang menguasai hari pembalasan) di hari kiamat kelak. Lafal 'yaumuddiin' disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun yang mempunyai kekuasaan, kecuali hanya Allah Taala semata, sesuai dengan firman Allah Taala yang menyatakan, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini (hari kiamat)? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (Q.S. Al-Mukmin 16) Bagi orang yang membacanya 'maaliki' maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua perkara di hari kiamat". Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti 'ghaafiruz dzanbi' (Yang mengampuni dosa-dosa). Dengan demikian maka lafal 'maaliki yaumiddiin' ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah (dikenal). 005. (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan) Artinya kami beribadah hanya kepada-Mu, seperti mengesakan dan lain-lainnya, dan kami memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi semua hamba-Mu dan lain-lainnya. 006. (Tunjukilah kami ke jalan yang lurus) Artinya bimbinglah kami ke jalan yang lurus, kemudian dijelaskan pada ayat berikutnya, yaitu: 007. (Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka), yaitu melalui petunjuk dan hidayah-Mu. Kemudian diperjelas lagi maknanya oleh ayat berikut: (Bukan (jalan) mereka yang dimurkai) Yang dimaksud adalah orangorang Yahudi. (Dan bukan pula) dan selain (mereka yang sesat.) Yang dimaksud adalah orang-orang Kristen. Faedah adanya penjelasan tersebut tadi mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang mendapat hidayah itu bukanlah orang-orang Yahudi dan bukan pula orang-orang Kristen. Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan segala sesuatu. Semoga selawat dan salam-Nya dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabatnya, selawat dan salam yang banyak untuk selamanya. Cukuplah bagi kita Allah sebagai penolong dan Dialah sebaikbaik penolong. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan hanya berkat pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
ki Anom Jati, 2019
Syaikh Abdul Qadir Jaelani (د ین گیال القادد عبد) adalah seorang ulama fiqh yang sangat dihormati di seluruh dunia. Beliau banyak menulis dan menerbitkan kitab mengenai keutamaan sholawat, bacaan zikir, dan doa-doa yang dikenal sebagai Hizib Syekh. Diantara karya Syekh Abdul Qadir Jaelani adalah kitab Al-Fuyudhaat ur Rabbaniyya. Dalam kitab ini ada sebuah doa yang dikenal dengan sebutan Doa Al Jajalah dan memiliki banyak manfaat, yakni memohon perlindungan dan keselamatan dari bahaya. Doa Al Jalalah ini seringkali dijadikan sebagai wirid hizib dan dzikir jalalah. Doa ini kadang juga dijadikan sebagai amalan zikir makrifat. Yang perlu dicatat adalah, doa Al Jalalah sangat berbeda dengan surat Al Zalzalah yang merupakan surat ke-99 dalam Al Qur'an. Doa Al Jalalah bukanlah bagian dari Al Qur'an karena doa ini dikarang oleh Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Doa Al Jalalah ini dikenal oleh para penjaga Ka'bah dan Imam Mekkah yakni Muhammad bin 'Alawi al-Maliki al-Hasani. Konon sejak membaca dan mengamalkan surat Al Jalalah ini kota Mekkah dilindungi dari beragam aksi teror. Doa Al Jalalah bahkan telah dimasukkan ke dalam buku Duru 'u'l Wiqaya bi Ahzaabi'l Himaaya (Perlindungan bagi Pasukan Keamanan). DOA AL JALALAH DAN ARTINYA Ucapkan dalam hati "Qobiltu" (saya terima)
Lokakarya Internasional Islam Nusantara, 2019
Cetakan pertama, Oktober 2019 xiii + 350 hlm; 15,5 cm x 23 cm ISBN: 978 -623 -90022 -3 -7 Hak cipta @ All Right Reserved Hak cipta dilindungi undang-undang. Hak moral dimiliki oleh penulis. Hak ekonomi dimiliki oleh penulis dan penerbit berdasarkan perjanjian. Dilarang mengutip atau memperbanyak dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. iii Sambutan Ketua PW LTN NU Jawa Timur Assalamualaikum Wr, Wb. Alhamdulillah wa syukru lillah, tiada kata yang pantas untuk diucapkan selain puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, Sang Maha Penggegam Langit dan Bumi. Serta, tiada lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Bermula ketika para masyayikh Nahdlatul Ulama memerintahkan kami di kepengurusan LTN NU Jawa Timur untuk melaksanakan program pendidikan literasi, kami merancang beberapa program unggulan berkaitan dengan tema-tema Islam dan kepesan-trenan. Salah satunya, kami beri nama program Pelatihan Meto-dologi Penelitian Islam Nusantara dan Pendidikan Kader Muallif. Program yang pertama, sejak munculnya diskursus Islam Nusantara pasca Muktamar ke-33 di Jombang hingga tahun 2019 sudah 3 (tiga) kali angkatan. Angkatan pertama kami selenggarakan di Pondok Pesantren Alif Lam Mim Surabaya yang diasuh oleh Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA., yang kedua diselenggarakan di IAIN Jember, dan yang ketiga diselenggarakan di Universitas Yudharta Pasuruan. Makalah dari para peserta pada angkatan ketiga inilah yang kemu-dian menjadi buku prosiding ini. Adapun program yang kedua baru dimulai pada tahun 2019 dengan angkatan pertama yang diseleng-garakan di Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang Kabupaten Malang. iv
by Ahmad Sholeh, 2019
Tafsir Jalalain merupakan kitab yang dikarang oleh dua Ulama yaitu Jalaluddin as-Suyuthi dan jalaluddin al-Mahalli. Tafsir ini terdiri dari dua jilid, jilid pertama juz 1-15 dari surat al-Baqarah sampai surat al-Isra'. Kemudian jilid kedua yaitu juz 15-30 dari surat al-Kahfi sampai an-Nas dan diakhiri surat al-fatihah diakhir halaman. Tafsir ini juga ternyata sangat populer di Indonesia, yang dimana tafsir ini kebanyakan digunakan untuk mengaji oleh para santri dipondok formal maupun non-formal. Selain itu, ternyata tafsir ini telah dikaji bahkan ditulis ulang oleh para Kyai dan Ulama terdahulu, seperti salinan (manuskrip) Tafsir Jalalain yang telah ditemukan kurang lebih dua tahun yang lalu tepatnya di Dukuh Kauman Desa Karangturi, Lasem Rembang yang saat ini masih disimpan di perpustakaan Masjid Jami' Lasem. Sebenarnya Ulama-ulama terdahulu banyak menuangkan keilmuannya dalam bentuk buku maupun kitab, akan tetapi kita hanya menjumpai karyanya hanya sebagian saja. Maka dari itu manfaat dan tujuan dalam penelitian ini untuk mengajak pembaca agar mengenal karya-karya ulama terdahulu dengan cara mengkajinya sehingga kita dapat mengambil telaah yang ada. Artikel ini juga dapat membantu dan memberi wawasan kepada pembaca dan memperkaya khazanah keilmuan islam.
2021
In the tafseer, Al-dakhil is the inclusion of baseless interpretation into the book of tafseer. Thebaseless inclusion to interpretations is motivated by several of elements israiliyyat, hadis\ da'if, hadis\ maudu', baseless ta'wil or interpretations which defend to the interest of a certain groups or madzab. Al-dakhil in the tafseer was exist since Prophet era and has been sphreading until now. The effect of al-dakhil in to tafseer are can lead to the assumption that Islamic religion are no longer authentic (bias), the unificationof Islamic and other doctrine, and the aumption that the Al-Qur'an is a book in which there are many tahayyul and khurafat. The aim of this research is to find what is the kind of Al-Dakhil in the Jalalain's Tafsir surah al-Kahfi verses 60-82. This is a qualitative research that uses an interpretive criticism approach, which aims to determine the authenticity of text, then it is analyzed using descriptive-analysis methods to describe the results of research that was found.The result of this research is that the kind of aldakhil that contained in the Jalalain Tafseer Chapter Al-Kahfi verses 60-82 is al-dakhil bi al-ma'tsur with the type of israiliyyat found in the story: prophet Khidhir have had killed a child while debark from a boat; the story name of the country visited by Musa and Khidhir with his son and the walls of house are hundred cubits heights the story of the boat owner working at marine are ten persons; the story of substitute child who was killed is a woman who married with the Prophet, then gave birth a prophet and Allah made him a guide for people; and story of the treasures of two orphans were gold and silver. From this research, it was expected become an academic contribution, in the scientific of Al-Qur'an and Tafseer, especially on the theme al-dakhil fi al-tafsir.
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 2018
Alif lām mīm )الم( merupakan fawātiḥ As-suwar berupa al-aḥruf almuqaṭṭa'ah yang diperdebatkan oleh para mufasir. Mayoritas mufasir tidak menafsirkan lafadz tersebut, kecuali dengan kata wallahu 'alam. Meski begitu tetap ada sebagian mufasir yang berupaya mentakwilkannya, sepertihalnya Ar-raziy dan Ibnu 'Arabi. Upaya itu juga berlaku di Nusantara sebagaimana yang dilakukan oleh Kyai Shalih Darat dalam tafsirnya Faiḍ Al-rahmān fi Tarjamah al-Kalām al-Mālik Al-Daiyyān. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam menafsirkan lafadz alif lām mīm, Kyai Shalih Darat banyak dipengaruhi oleh pemikiran Ibnu Arabi dan al-Razī, sehingga menafsirkan ayat tersebut dalam dua versi. Pertama, alif mengisyaratkan wujud pertama (al-wujud al-awwual) yaitu Allah, lām mengisyaratkan wujud tengah (al-wujud al-mutawassiṭ) yaitu Jibril, sedangkan mīm mengisyaratkan wujud terakhir, yaitu Muhammamad. Versi kedua, alif mengisyaratkan ilmu syari'at, lām mengisyaratkan ilmu thariqah dan mīm menginyaratkan ilmu hakikat.
Fatimah harahap, 2021
1. Pengertian Ghulul Secara global, Ghulul berasal dari kata Ghalla-yaghullu-ghallan-waghullan yang memiliki arti dasar khana (berkhianat). Dari kata dasar ini kemudian berkembang makna-makna baru seperti mengambil sesuatu atau menyembunyikan hartanya, mengambil sesuatu secara tersembuyi dan memasukkan ke dalam tembat penaruhannya, mengambil sesuatu secara diam-diam dan mengambil ghanimah sebelum dibagi secara adil.
Journal of Borderlands Studies, 2020
Desenvolvimento da Criança e do Adolescente: Evidências Científicas e Considerações Teóricas-Práticas, 2020
Generative ai, exploring use cases by inbound tourism firms and tourists in japan, 2024
Journal of the Science of Food and Agriculture, 2017
Филологический класс, 2020
Historia Mexicana, 2022
Perspectives in Science, 2016
X Congreso Virtual sobre Historia de las Mujeres (15 al 31 de octubre de 2018), 2018
Frontiers in Plant Science, 2021
Brazilian Journal of Business, 2020
Behavioral Ecology and Sociobiology, 2007
Polar Research, 1999
REVISTA BRASILEIRA DE PALEONTOLOGIA, 2014
World Journal of Surgical Oncology, 2014
IEEE Photonics Technology Letters, 2006
Journal of Drug Delivery and Therapeutics, 2013