Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Meskipun 88% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam. Di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain, Islam terbagi dalam dua arus utama yaitu Sunni dan Syi"ah. Kelompok Sunni adalah kelompok ummat Islam yang mengikuti sunnah dan berjama"ah, sehingga disebut ahlussunnah wal jama'ah. Ahlussunnah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur"an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni. Sementara Syi"ah adalah kelompok umat Islam yang beraliran radikal yang menganggap Ali bin Abi Thalib as setingkat atau bahkan lebih tinggi dari Nabi Muhammad SAW. Kelompok-kelompok Islam ini seperti yang diuraikan oleh Abdul Kadir Ahmad sebagai berikut: "Islam, pada dasarnya ada dua mazhab atau aliran utama yaitu Sunni dan Syiah, dua aliran ini ada di Indonesia. Pengikut Syiah di Indonesia tidak sebanyak Sunni, tapi sepertinya mulai berkembang ya Syiah ini, ada websitenya kalau tidak salah." "Kalau soal jumlah pastinya saya tidak tahu". "......kalau 90% lebih lah pengikut Sunni di Indonesia". "NU dan Muhammadiyah itu Sunni, cuman bedanya, NU itu bisa dibilang tradisional lah, kalau Muhammadiyah itu modern, meskipun dua organisasi ini resminya berdiri tidak terpaut jauh, tetapi pemikirannya." (wawancara mahasiswa UI dengan Abdul Kadir Ahmad, 26 Oktober 2010). Sunni dan Syi"ah berkembang keseluruh dunia termasuk di Indonesia. Indonesia adalah negera dimana penganut Sunni sangat dominan dan Syi"ah hanya dianut oleh sebagian kecil masyarakat. Sunni di Indonesia terbagi dalam dua kelompok besar: Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama mewakili sebagian terbesar ummat Islam Sunni yang berkarakter tradisional dengan figur ulama ortodoksnya (kiyai). Sementara Muhammadiyah mewakili ummat Islam Sunni yang modern, anti bid"ah, tahyul, dan khurafat. Kalau NU memiliki sekolah tradisional berupa pesantren sebagai alat kaderisasi dan sosialisasi ajaran-ajarannya, maka Muhammadiyah memiliki sekolah modern seperti madrasah atau sekolah Islam modern dalam bentuknya yang lain.
Realism in the western world is known as the first movement that started the birth of modern art. Started in France in the 1840s, realism revolutionized painting, extending the conception of what art is. Realism is very interesting to be studied in the periodization of Indonesian art because realism also played an important role in the development of art in Indonesian, as the first step of the birth of modern Indonesian art and a gate to the discourse of national art identity.
Puncak penindasan dan diskriminasi terhadap etnis Rohingya terjadi pada tahun 2012 dimana konflik Rohingya bermula dari sebuah pembunuhan pada 28 Mei 2012 terhadap seorang gadis Budha bernama Ma Thida Htwe yang berumur 27 tahun, hidup di sebuah desa bernama Thabyechaung, Kyauknimaw, daerah Yanbye. Setelah Kasus ini dibawa ke pihak kepolisian setempat dan setelah penyelidikan ditetapkan beberapa tersangka. Mereka adalah Rawshi, Rawphi, dan Khochi. Ketiganya adalah pemuda Bengali Muslim, etnis Rohingya di Myanmar.
Bahy Jatikusumo Aji 20170510288 Pendahuluan Hak Asasi Manusia merupakan salah satu topik yang sangat sensitif untuk dipelajari dan diamati diseluruh belahan dunia termasuk Asia Tenggara. Terbukti dengan meningkatnya kasus pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara anggota ASEAN. Padahal negara yang masuk menjadi anggota ASEAN memiliki kebijakan untuk mempromosikan mengenai pelanggaran HAM untuk mengurangi kasus pelanggaran HAM yang terus meningkat. Pada tahun 2012 telah terjadi konflik etnis yang terjadi di bagian barat Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Konflik terjadi antara Etnis Arakan yang mayoritas masyarakatnya beragama Budha dengan Etnis Rohingnya yang masyarakatnya mayoritas memeluk Islam. 1 Etnis rohingnya dibantai dan dipersempit ruang geraknya, dan mereka mendapatkan diskriminasi baik verbal maupun non-verbal, bahkan presiden Myanmar Thein Sein yang menjabat pada saat itu menyikapi peristiwa ini dengan mendeportasi masyarakat etnis Rohingnya yang masih tinggal di Myanmar. 2 Puncak dari konflik antara Etnis Arakan dan etnis Rohingnya terjadi pada tanggal 8-12 Juni 2012 3 , yang berdampak pada 624.000 penduduk etnis Rohingnya yang memilih untuk keluar dari Myanmar dan mencari perlindungan negara tetangga, seperti Bangladesh, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Burma Citizen Law 1982 merupakan kebijakan baru yang memberikan kerugian kepada etnis Rohingnya karena mereka tidak masuk dalam daftar sebagai etnis resmi di Mynmar dengan kata lain telah dihapuskannya etnis Rohingnya yang merupakan bukan bagian daru Myanmar melainkan imigram gelap yang dating dari Bangladesh. Sampai saat ini belum ada negara yang memberikan hak kewarganegaraan kepada pengungsi etnis Rohingnya. Konflik ini mendapatkan kecaman dari berbagai komunitas internasional, seperti di Iran mereka beranggapan bahwa tindakan ini termasuk dalam upaya pembantaian umat muslim di Rakhine, Myanmar. Bahkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh Etnik Arakan kepada minoritas Etnis Rohingnya. Di tanah air juga timbul berbagai protes dan kritik dari hampir seluruh masyarakat atas kejadian tersebut dengan melakukan aksi demonstrasi di hampir Sebagian penjuru Indonesia, Langkah tersebut 1
Jurnal PIR : Power in International Relations, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan International Organization For Migration (IOM) dalam menangani permasalahan Refugees (pengungsi) Rohingya di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka buku, jurnal dan sumber online. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa IOM berperan sangat aktif dalam mengupayakan hak-hak pengungsi Rohingya di Indonesia.Hal ini dapat dilihat dari konsistensi IOM dalam merencanakan rencana kerja untuk memberikan hak kepada para pengungsi Rohingya. IOM telah memberikan hak sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan bagi para pengungsi Rohingya di Indonesia. Bersama dengan Organisasi Internasional lain, pengungsi Rohingya telah berkurang dari 1791 pengungsi pada Mei 2015, menjadi 959 pengungsi pada September 2016. Adapun hambatan yang dihadapi IOM adalah belum maksimal tercapai hak bagi para pengung...
Isu pergolakan dan penindasan etnik Rohingya merupakan isu pasang surut yang tercetus sejak mereka ditempatkan di bawah pemerintahan Myanmar selepas negara tersebut mencapai kemerdekaan dari penjajah British pada tahun 1948. Rusuhan etnik yang tercetus pada 6 Jun 2012 menggemparkan dunia sehingga membawa kepada isu pelarian golongan minoriti ini secara besar-besaran ke negara-negara jiran berhampiran. Makalah ini bertujuan mengenalpasti faktor utama konflik yang berlaku antara etnik Rohingya dengan penduduk Rakhine beragama Buddha dan kerajaan Myanmar dan cara penyelesaiannya. Konflik yang berlanjutan ini menyebabkan hak asasi mereka diabaikan dan tidak diakui oleh kerajaan Myanmar sebagai rakyat. Kajian kualitatif dengan pengumpulan data secara analisis dokumen dan temu bual ini mendapati bahawa golongan minoriti Rohingya dahulunya adalah penduduk wilayah Arakan sebelum British datang menjajah pada tahun 1948. Namun wilayah tersebut terpaksa bergabung dengan negeri Burma dan menjadi sebuah negara baru yang dikenali sebagai Myanmar. Rentetan daripada itu, pelbagai kontroversi dan konflik terpaksa dihadapi etnik Rohingya yang berpunca daripada dasar diskriminasi agama dan faktor genosid melalui kuat kuasa undang-undang Citizenship of Law pada tahun 1982 yang mengakibatkan hak-hak kemanusiaan mereka dicabuli. Makalah ini mendedahkan konflik sebenar yang berlaku antara muslim dengan non-muslim di Myanmar berpunca dari sentimen agama dan rasis. Justeru, pentingnya mencari solusi ke arah perdamaian di samping menyedarkan peranan masyarakat Islam bahawa isu Rohingya adalah isu umat Islam yang perlu digembleng bersama ke arah mencapai khairun ummah.
2018
Makalah Akhir Perdamaian dan Resolusi Konflik
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 2019
Identitas merupakan salah satu masalah utama dari Muslim Rohingya dalam menghadapi diskriminasi sosial dan kekerasan di Myanmar. Sebagian besar dari mereka tidak diakui sebagai warga negara meskipun mereka telah menetap di Myanmar selama beberapa generasi. Hal ini mendorong mereka menyeberang ke negara-negara Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia sebagai tujuan negara-negara yang mayoritas Muslim. Di sisi lain krisis Rohingya telah memicu gerakan baru atas nama "jihad" oleh kelompok-kelompok Muslim militan. Tulisan ini membahas isu-isu krusial dari krisis Rohingya di Myanmar dan dampaknya di negara-negara lain khususnya di Indonesia. Pertama, tulisan ini akan menyajikan berbagai bukti sejarah kehadiran Rohingya di Myanmar sejak kemerdekaan kerajaan Arakan. Bukti-bukti ini menyaksikan bahwa Rohingya merupakan salah satu kelompok masyarakat adat di Arakan serta bagian dari negara-bangsa di Myanmar. Meskipun ada tekanan dari komunitas internasional, pemerintah Myanmar berulang kali menyangkal identitas Rohingya sebagai bagian dari identitas nasional Myanmar. Krisis Rohingya yang muncul sejak akhir abad ke-18 telah bergeser pada isu etnis dan agama. Tulisan ini menunjukkan fakta bahwa setelah penjajahan di Arakan, Rohingya menjadi kelompok minoritas brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV)-Cluster...
https://anarkis.org
Perpindahan manusia dari satu daerah ke daerah lain, dengan alasan-alasan tertentu—ekonomi dan politik kerap menjadi alasan utama—sudah berlangsung lama. Negara-negara yang saat ini memproklamirkan diri sebagai negara berdaulat pun merupakan daerah koloni yang sejak lama dihuni oleh komunitas-komunitas asli (indegenous people). Sebut saja, misalnya, Australia yang penduduknya merupakan imigran dari Eropa. Pun dengan Amerika Serikat yang komposisi penduduknya berasal dari Eropa serta daerah-daerah lain di dunia. Indonesia, konon, kaum ‘pribumi’-nya adalah imigran dari Yunan yang berpindah ribuan tahun lalu. Pada titik terekstrim, ada sebuah teori yang menyatakan bahwa penduduk bumi, yang kini tersebar di lima benua, adalah orang-orang yang bermigrasi dari satu tempat puluhan ribu tahun yang lalu. Bukankah aneh ketika hari ini banyak orang, di berbagai negara, merasa dirinya adalah ‘orang asli’, pribumi, yang kemudian dengan semena-mena memperlakukan kelompok minoritas yang dianggap sebagai pendatang atau orang asing, atau sebutan lainnya. Lalu dari mana munculnya xenofobia yang diidap banyak manusia hari ini? Rasisme dan Nasionalisme kerap menjadi biang dari sentimen ini.
Revista Mexicana de Sociología, N° 85, 2023
Εφημ. ΤΟ ΒΗΜΑ, 2024
Ethnic and Racial Studies, 2019
The Egyptian Renaissance, 2024
Journal for the Study of Judaism , 2019
American Journal of Physical Anthropology, 2007
Más allá de la didáctica tradicional, 2022
Advanced Materials, 2009
Journal of Animal Ecology, 2015
https://www.univ-sba.dz/fge/index.php/fr/82-francais/195-troisieme-journees-doctorales-de-genie-electrique
Statistical Applications in Genetics and Molecular Biology, 2012
DELTA: Documentação de Estudos em Lingüística Teórica e Aplicada, 2001
Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 2020