Academia.eduAcademia.edu

AL-AHWAL DAN MAURAQABAH.pdf

AL-MURAQABAH, AL-KHAUF, AL-RAJA’, DAN AL-SYAWQ Disampaikan oleh: SAHDINAL ADI NIM : 0705162001 Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu : Dr. Ja’far, M.A Program Studi : Fisika 1 Semester : II Fakultas Sains Dan Teknologi UIN SUMATERA UTARA 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tasawuf adalah salah satu bidang studi islam yang memusatkan pada pembersihan dan pensucian rohani manusia yang menimbulkan akhlak yang mulia dari manusia tersebut. Melalui studi tasawuf, manusia tersebut akan dapat mengetahui cara-cara melakukan pembersihan dan pensucian diri serta mengamalkannya dengan benar. Tasawuf merupakan upaya positif seseorang untuk sadar dan mengenal diri sendiri, sehingga seseorang tersebut sampai pada tahap mengenal Tuhannya. Seperti konsep akhlak tasawuf yang terkenal :“barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya”. Untuk mencapai tujuan tasawuf, seorang sufi mubtadi harus menemph jalan yang panjang dan berat, melakukan berbagai macam usaha dan amal baik bersifat amal lahir maupun amal batin. Perjalanan panjang dan berat tersebut disebut dengan istilah al-Maqamat dan al-Ahwal. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu Al-Maqamat ? 2. Apa itu Al-Ahwal ? C. Tujuan Masalah Resume yang saya buat bertujuan untuk : 1. memenuhi Tugas dalam matakuliah Akhlak Tasawuf dengan Tema “Pengertian Akhlak Tasawuf dan Tujuannya”. 2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Al-Maqamat 3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Al-Ahwal BAB II PEMBAHASAN A. Al-Ahwal Al-Ahwal merupakan pemberian Allah Swt. kepada sufi yang sedang menjalani beragam ibadah untuk menapaki satu persatu maqam dari yang awal sampai yang paling akhir sebagai puncak tertinggi dari kedudukan spiritual yang mungkin dicapai seorang sufi. Yang diperoleh sufi secara mandiri melalui pelaksanaan ‘ibadah, mujahadah, dan riyadhah secara terus menerus. Dengan ini Al-Ahwal merupakan keadaan hati seorang sufi yang bukan hasil usahanya secara mandiri, melainkan pemberian dari Allah Swt. sebagai kaunia Allah Swt.[1] Datangnya keadaan hati atau kondisi mental ini tidak menentu, kadang datang dan perginya berlangsung sangat cepat. Keadaan seperti ini disebut Lawaih. Akan tetapi kalau datang dan perginya kondisi mental itu dalam tempo yang panjang dan lama disebutBawadih. Dan apabila kondisi mental itu kontinu dan menjadi kepribadia maka dia disebut dengan hal, jamaknya adalah Al-Ahwal.[2] Mengenai jumlah atau tingkatan Al-Ahwal ini sebagian besar sufi berpendapat ada 8 yaitu: 1. Al – Muraqabah Al-Muraqabah merupakan adanya kesadaran diri bahwa ia selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan diawasi. 2. Al –Khauf Yang dimaksud dengan Al-Khauf menurut sufi adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah Swt. karena kurang sempurnanya pengabdiannya. Perasaan khauf ini timbul karena pengenalan dan rasa kecintaan kepada Allah sudah mendalam sehingga ia khawatir kalau-kalau yang dicintainya itu melupakannya. 3. Al – Raja’ Raja’ berarti suatu sikap mental optimisme dalam memperoleh karunia dan nikmat ilahi yang disediakan bagi hamba-hamba-nya yang shaleh. Perasaan optimis akan memberi semangat dan gairah melakukan mujahadah demi terwujudnya apa yang diidam-idamkan itu. 4. Al – Syauq Al-Syauq atau rindu adalah kondisi kejiwaan yang menyertai mahabbah. Al-syauq ialah rasa rindu yang memancar dari kalbu karena gelora cinta yang murni. Rindu ingin bertemu, hasrat selalu bergelora ingin selalu bersama Allah Swt. Setiap denyutan jantug, detak kalbu dan desah nafas, ingatan hanya tertuu kepada Allah itulah yang disebut Al-Syauq. Perasaan inilah yang menjadi pendorong sufi agar selalu berada sedekat mungkin dengan Allah. BABIII PENUTUP A. Kesimpulan Al-Ahwal merupakan keadaan hati seorang sufi yang bukan hasil usahanya secara mandiri, melainkan pemberian dari Allah Swt. sebagai kaunia Allah Swt. jumlah atau tingkatan Al-Ahwal ini sebagian besar sufi berpendapat ada 8 yaitu: 1. Al – Muraqabah Al-Muraqabah merupakan adanya kesadaran diri bahwa ia selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan diawasi. 2. Al –Khauf Yang dimaksud dengan Al-Khauf menurut sufi adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah Swt. karena kurang sempurnanya pengabdiannya. 3. Al – Raja’ Raja’ berarti suatu sikap mental optimisme dalam memperoleh karunia dan nikmat ilahi yang disediakan bagi hamba-hamba-nya yang shaleh. 4. Al – Syauq Al-Syauq atau rindu adalah kondisi kejiwaan yang menyertai mahabbah. Al-syauq ialah rasa rindu yang memancar dari kalbu karena gelora cinta yang murn Daftar Pustaka Ja’far. 2016. Gerbang Tasawuf Dimensi Teoretis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi. Miswar. Akhlak Tasawuf. . 2013. Bandung: Citapustaka Media Peintis.. .