Academia.eduAcademia.edu

Rangkaian Proses Dokumenter (The Documentary Chain)

RANGKUMAN PROSES RANGKAIAN DOKUMENTER (The Documentary Chain) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Dokumentasi Informasi yang di ampu oleh : Dra. Sukaesih., M.Si. Evi Nursanti Rukmana., M.Ikom Oleh: Baharini Rahma Dinni 210210150109 PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN – C UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2017 The Documentary Chains Dalam proses dokumentasi yang menyiratkan banyak pekerjaan dapat dipecahkan menjadi beberapa bagian kegiatan yang dikenal sebagai “The Documentary Chain” atau rantai dokumenter. Tahap pertama yaitu Preliminary assessment of needs (Penilaian kebutuhan). Rangkaian dokumenter ini terkait dengan penilaian kebutuhan yaitu tergantung kepada kebutuhan mana yang harus didahulukan seperti pada logika dari kebutuhan sistem yang merupakan sekumpulan layanan atau kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara detail. Pada tahap ini dimana dokumentalis kebutuhan inquirer. Tahap kedua yaitu Search for Information. Hal yang dapat dilihat pada bagan rangkaian dokumenter adalah pencarian informasi dan mengumpulkan informasi dimana koleksi dasar atau kumpulan dokumen yang digunakan oleh unit informasi dibangun. Proses ini lalu akan berlanjut pada search for documents dan search for bibliographic data (pelacakan/pencarian dokumen, penyortiran dan seleksi). dokumentalis akan mencoba mencari dokumen, Untuk dokumen yang diterbitkan, dapat menggunakan sejumlah sumber yang relatif mudah untuk diakses dan mudah untuk di identifikasi seperti legal deposit dan bibliografi nasional berdasarkan penerbit, katalog, direktori, dan segala macam indeks dan bibliografi. Setelah dokumen ditemukan, tahap selanjutnya adalah acquisition collection (pengadaan koleksi) atau transfer of information to a carrier. Proses akuisisi meliputi prosedur registrasi. Ketika dokumen sudah diverifikasi dan dimasukan kedalam koleksi, maka tahap intellectual process dimulai dengan bibliographic description, contents description, storage atau memorization, retrieval, dan dissemination. Sedangkan tahap information to carrier meliputi pengiriman informasi secara tidak langsung. Tahap selanjutnya adalah material processing of document, yaitu memproses dokumen yang akan diperlihatkan kepada user yang berupa shelving, conservation. Tahap selanjutnya setelah melakukan intellectual processing atau material processing of documents adalah Search of documents for information and elaboration of documentary products. Dokumentalis mencari perluasan dokumen dari informasi yang dibutuhkan user berdasarkan query. Hal ini dimaksudkan apabila user membutuhkan informasi tambahan dan lebih rinci dari dokumen yang dimaksud. Selective information meliputi rangkuman informasi dari kebutuhan informasi. Tahap ini mengusahakan dokumentalis melakukan rangkuman dari sejumlah query user untuk memudahkan pencarian di masa yang akan datang. Perangkuman tersebut bisa berupa publishing, loan, consultation, dan reproduction. Publishing yaitu menerbitkan kumpulan informasi yang sering ditanyakan oleh user, bisa berupa kliping atau membuat dokumen yang diminta berada ditempat yang mudah ditemukan. Loan yaitu meminjamkan dokumen dengan syarat tertentu yang disesuaikan dengan kebijakan lembaga penaung. Peminjaman dokumen ini tidak selalu berbentuk dokumen yang asli, bisa berupa salinan yang berbentuk fotocopy atau softcopy. Consultation yaitu menyediakan jasa konsultasi kepada user untuk menanyakan detail dokumen sesuai permintaan. Sedangkan reproduction merupakan produksi kembali dokumen yang dibutuhkan user. REFERENSI: Guinchat, Claire and Michel Menou. 1983. General Introduction to the Techniques of Information and Documentation. France: UNESCO. Sulistyo-Basuki. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains