MENGENAL Yahudi dan Konspirasinya dengan Nashrani Dalam Upaya Menghancurkan Islam
Oleh
IMAN SAIMAN
03.013.0942
RISALAH
Disusun sebagai persyaratan kelulusan dan
guna mendapatkan Akta Muballigh
pada Pendidikan Kader Muballigh (PKM) KODI Provinsi DKI Jakarta
angkatan XIII Tahun 2006
PENDIDIKAN KADER MUBALLIGH
(PKM) KODI PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 1427 H / 2006 M
BAB I
PENDAHULUAN
Hidup ini adalah perjuangan sekaligus pertarungan. Dalam pejuangan ada yang berhasil dan ada yang tidak , dalam pertarungan ada yang kalah dan ada yang menang. Dan kita menghadapi keduanya. Perbedaannya, perjuangan lebih pada upaya menggapai sesuatu yang tanpa penghalang dari musuh, sedangkan dalam pertarungan kita dihalangi oleh musuh.
Musuh utama kita sebagai umat manusia, telah ada sebelum manusia pertama tercipta, Iblis telah diciptakan sebelum ruh Nabi Adam ditiupkan. Tentunya Iblis lebih senior dari pada manusia. Namun dengan kesombongannya iapun jadi musuh yang nyata bagi manusia.
Kita tidak sendiri dalam pertarungan ini, ada kawan dan ada lawan, Iblis pun tak sendiri, ia punya pasukan dari kalangan jin dan manusia. Salah satunya adalah Yahudi, meski mereka mempunyai kitab samawi dari sumber yang sama yaitu Allah SWT. Namun karena hawa nafsu, mereka telah membunuh para nabi dan merubah kitab suci.
Hingga saat ini permusuhan terhadap mereka terus berlangsung, mungkin hingga hari kiamat. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur'an bahwasannya Yahudi dan Nashrani takkan pernah ridha kepada kita sebagai umat islam sehingga kita mengikuti millah mereka.
Dalam perjalanan panjang pertarungan, kalah-menang menjadi konsekwensi. Idealnya, Islam itu tidak pernah kalah. Namun, fakta dilapangan justru sebaliknya, dan sejarah telah mencatatnya, mengapa begitu ? tentunya ada penyebab yang menjadikan kita kalah. Salah satunya ketika kita tidak bisa membedakan mana kawan dan mana lawan. Karena dalam sebuah pertarungan, mengenal lawan adalah sebuah kemestian. Kalau tidak , bagaimana mungkin lawan bisa terkalahkan.
Inilah yang menjadi latar belakang penulis mengapa mengambil tema tentang Yahudi dan konspirasinya dengan Nashrani. Ada sebuah perkataan yang diungkapkan oleh Sayyid Qutb kalau tidak salah, bunyinya cukup provokatif, yaitu : "kenalilah lawanmu". Jadi kiranya pepatah yang mengatakan "tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta", tak selalu relevan dengan kenyataan, apalagi perkenalan itu ditujukan kepada lawan. Alih-alih menimbulkan rasa sayang dan cinta, malahan kebencian yang akan ditimbulkan.
Namun dari awal, keberadaan risalah ini bukanlah bertujuan untuk memprovokasi umat Islam supaya memerangi Yahudi dan sekutunya, akan tetapi lebih ditekankan kepada sebuah proses penyadaran terhadap umat islam yang telah lama "tertidur" agar kembali bangkit, menorehkan sejarah kejayaan seperti dahulu pada masa tegaknya Khilafah Islamiyyah. Dan mewaspadai sepak terjang musuh dakwah Islam yang selalu merongrong dan berupaya menumbangkan Islam. Selain itu, kiranya risalah ini bisa menambah khazanah bagi penulis khususnya, juga bagi pembaca umumnya. Adapun seandainya timbul kebencian yang sangat setelah membaca risalah ini, itu merupakan hal yang wajar, sebagai hukum kausalitas. Sebab sikap mereka sendirilah yang memang tidak sesuai dengan pri kemanusiaan sehingga menimbulkan kebencian.
Sebelum ke pembahasan lebih jauh, perlu kiranya penulis memberikan pembatasan masalah, supaya tidak meluas pembahasannya. Bahasan penulis adalah tentang Yahudi, kaitannya dengan sejarah dan ajarannya. Kemudian konspirasinya dengan Nashrani dalam upaya menghancurkan Islam, dan juga fakta kebiadaban mereka. Hal ini berangkat dari permasalahan yang sering muncul, yaitu siapa sebenarnya Yahudi itu ? Mengapa mereka begitu memusuhi Islam ? Konspirasi apa yang mereka rencanakan bersama sekutunya dalam upaya menghancurkan Islam ?
Umat Islam kiranya perlu menyadari bahwa kejayaan hanya milik Islam, Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya. Apapun upaya mereka untuk menghancurkan Islam tak akan berhasil, hanya angan-angan belakalah apa yang mereka inginkan. Islam adalah agama yang dijaga oleh Allah sejalan dengan terjaganya kemurnian Al Qur'an, sebagai kitab suci sekaligus mu'jizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi petunjuk dan penjelas serta obat bagi seluruh manusia. Dan selalu relevan di segala zaman dan tempat.
Bersamaan dengan semakin gencarnya konspirasi Yahudi dan Nashrani dalam upaya menghancurkan Islam, isu kebangkitan Islam mencuat kepermukaan, dikalangan muslim sendiri telah ramai dibicarakan. Gerakan-gerakan pemikiran Islam , Ormas-ormas Islam, Partai-partai Islam bahkan Negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, telah mulai menyadari pentingnya kebangkitan Islam. Sebagai fakta kita bisa melihatnya dengan keberadaan organisasi internasional yang mengusung tegaknya Khilafah Islamiyyah, seperti Hizbut Tahrir, Jamaah Muslimin, dan mereka gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat. Selain itu adanya keinginan pemberlakuan Syariat Islam secara kaffah, yang ditandai dengan pro kontra pengembalian Piagam Jakarta, UU Sisdiknas, RUU APP, dan juga pemberlakuan Perda Syariah oleh sebagian wilayah di Indonesia seperti Aceh, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Tanggerang dll.
Mungkin dengan melihat realita yang ada, tak lama lagi kebangkitan Islam terwujud, islam kembali tinggi bersama bangkitnya kaum muslimin. Kita masih tetap berdo'a dan berupaya sepenuh jiwa raga menyongsong kebangkitan Islam.
Hingga akhirnya sia-sialah konspirasi mereka, karena upaya mereka lewat ghazwul fikri dengan bentuk pelecehan terhadap Al Qur'an dan As Sunnah seperti yang dilakukan orientalis, penghinaan atas Nabi Muhammad saw lewat karikatur seperti dilakukan musuh islam di Denmark, meski sangat menyinggung dan menyakiti hati kaum muslimin seluruh dunia, akan tetapi dampak lain menyebabkan timbulnya persatuan umat Islam dan rekatnya Ukhuwwah Islamiyyah. Yang diakui atau tidak, merupakan momok bagi musuh Islam.
Begitu pula dengan invasi mereka terhadap Negara- negara muslim atas dasar isu teroris dan senjata pembunuh massal (nuklir), hanya menambah kebencian dan menumbuhkan semangat jihad kaum muslimin. Padahal mereka sedirilah sebenar- benarnya teroris, yang telah membunuh beribu-ribu jiwa tak berdosa. Itulah sifat mereka pandai memutar balik fakta. Mengaku cinta damai, mengusung HAM, tapi kenyataannya hanya omong kosong belaka. Seperti halnya orang munafik yang mengaku mengadakan perbaikan, padahal realitanya merekalah yang berbuat kerusakan dimuka bumi ini, namun mereka tidak menyadari. Mengaku beriman, padahal mereka kufur.
BAB II
PEMBAHASAN
Sekilas Tentang Yahudi
Definisi Yahudi, Zionis, dan Israel
Yahudi terserap dari kata "yehuda", nama seorang anak Nabi Ya'qub as yang populer, yang lahir dari istrinya Lea ( kakak dari istri Ya'qub yang bernama Rachel). Sebutan Yehuda juga sangat popular dipenghujung kerajaan Nabi Sulaiman as, masa-masa keturunan Ya'qub terpecah menjadi dua, satu pihak yehuda dengan sepuluh suku dan pihak Israel dengan dua suku. Nama ini juga populer sejak masa sesudah zaman Nabi Yusuf bin Ya'qub berkuasa di Mesir hingga sampai Nabi Musa menyebrangkan kembali Bani Israel ke daerah Palestina.
Pada masa Nabi Musa, turunlah tuntunan Tuhan berupa hukum yang sepuluh kepada keturunan Nabi Ya'qub, mungkin Yehuda terpopuler diantara putera- putera Ya'qub yang 12 orang, maka tuntunan Tuhan kepada mereka disebut Yehuda/ Yahudi.
Sedangkan kata Israel semula ditujukan untuk gelar Nabi Ya'qub, karena Ia berhasil mengalahkan kakaknya Esau dalam perkelahiannya di malam hari. Isra artinya keluar malam, dan el adalah sebutan yang bermakna "maha baik" alias Yahwe, El diakui sebagai Allah oleh nenek moyang Israel. Dengan demikian Israel bermakna juga "Ya'qub adalah pahlawan Tuhan" seperti dikemukakan oleh KH Abu Jamin Roham dalam buletin Jum'at asuhannya. (Roham, 2006 : 7).
Ada juga yang mengartikan Israel adalah "hamba Tuhan", yang diambil dari kata "isr" berarti hamba, dan kata "el" berarti Tuhan. (Romli, 2003 : 66). Entah mana yang benar, namun penulis lebih setuju pendapat kedua.
Adapun kata Zionis terambil dari inti cita- cita atau ambisi kaum Yahudi yang ingin menguasai daerah yang terletak antara Libanon sebelah utara, Syiria dan Yordania disebelah timur dan Mesir disebelah baratnya. Namun hingga saat ini Israel belum jelas tapal batasnya, dan masih berusaha memperluas wilayahnya dengan serangan / invasi kekanan dan kekiri. (Roham, 2006 :7). Pendiri Zionis adalah Teodor Hertzel pada tanggal 19 Desember 1894 di Paris. (Romli, 2003 : 64). Zionisme sendiri adalah aliran yang bertujuan mendirikan kembali Negara Yahudi di Palestina. (Hakim, 1994 : 572). Dengan kata lain Zionisme adalah bentuk penjajahan terhadap Palestina yang didasarkan pada agama dan atas nama keselamatan bangsa Yahudi. (Rais, 2001 : 2).
Sejarah Yahudi
Sejarah Yahudi berawal dari peradaban zaman Nabi Ibrahim as sebagaimana dikisahkan dalam taurat. Awal bangsa mereka adalah Ibrahim dan keluarganya, Ishaq dan karibnya, Ya'qub serta kedua belas puteranya.(Romli, 2003 : 53).
Kemudian Allah mengutus Nabi Musa pada Bani Israel, dengan membawa Taurat yang mengajarkan tauhid untuk menyembah Allah semata. Sehingga harus berhadapan dengan Fir'aun yang mengaku dirinya Tuhan. Setelah berhasil dengan misinya, Nabi Musa meninggalkan Taurat untuk umatnya. Namun isi Taurat yang merupakan risalah tauhid tidak disebarkan, tetapi disembunyikannya. Bahkan mereka merubahnya sesuka hatinya. Mereka memiliki sifat eksklusif, menganggap diri mereka "berbeda". Sehingga mereka melampaui batas dengan membunuh para Nabi, merubah kitab suci, menunjukan arogansi dan hegemoni keduniaan atas umat lain. Mereka lebih menonjolkan superioritas yang lebih menyerupai sikap nasionalisme rasisme, daripada penyebaran tauhid yang universal. Ajaran Nabi Musa pun tergeser oleh kepentingan duniawi, dan risalah tauhid pun terhenti.
Atas arogansi yang mereka lakukan, setelah kurang lebih 700 tahun kemudian diutuslah Nabi Isa as. Namun perlakuan mereka sama seperti terhadap Nabi-nabi terdahulu, bahkan Nabi Isa disudutkan dengan tuduhan anak haram, karena tanpa ayah. (Handono, 2004 : 8-9)
Abu Jamin Roham mengatakan bahwa bangsa Israel telah hilang sejak 2800 tahun yang lalu, atau sejak berakhirnya kerajaan Israel 800 tahun sebelum masehi. namun warganya tersebar diberbagai Negara dan sudah bebaur menyatu dengan penduduk setempat. Dalam bahasa perjanjian lama disebut "masa pembuangan" hingga mereka diperbudak secara bergilir oleh bangsa Mesir, Babilonia dan Syiria. (Roham, 2006 : 7). Dikatakan bahwa bangsa Yahudi lebih dari 2000 tahun melanglang buana kemana- mana tanpa memiliki tanah air yang khusus. (Romli, 2003: 62-63)
Namun dengan Zionismenya yang telah ada sebelum deklarasi Negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948 oleh David Ben Gonon, orang- orang Yahudi telah memiliki jaringan yang sangat kuat diseluruh pelosok dunia. Misalnya tahun 1860 didirikanlah persatuan Yahudi seluruh dunia di Paris, kemudian juga perkumpulan Yahudi Inggris tahun 1870. Dari jaringan inilah mereka mampu mengimplementasikan cita-cita Zionisnya, yaitu mendirikan Negara Israel di Palestina. (Romli, 2003 : 63)
Setelah segala kondisi siap untuk mendukung eksistensi territorial Negara Israel, maka untuk merealisasikan hasil dari konferensi Zionis I di Swiss( Gazal ) pada 29 Agustus 1898, diproklamirkanlah berdirinya Negara Israel pada tanggalsegalaseseaellq';kkfwkfj 15 Mei 1948 oleh David ben Gonon. Dikatakan oleh Abu Jamin Roham bahwa Negara Israel adalah Negara yang lahir secara dipaksakan. (Buletin Jum'at, loc.cit), karena merupakan hasil dari gerakan Zionis dengan cara boikot dan deportasi terhadap Palestina melalui pemaksaaan adaptasi (koeksistensi) menuju Negara suci. meskipun saat itu warga Yahudi hanya 649.932 orang. (Romli, 2003 : 67) Dengan luas wilayah 20.849 km2 yang ber Ibu kota di Tel Aviv. (Roham, 2006 :7)
.
Ajaran dan sifat Yahudi
Untuk memahami ajaran Yahudi, kita takkan bisa terlepas dari kitab suci mereka yaitu Taurat (Bible). Bagi Yahudi, yang disebut Bible adalah 39 kitab yang ada dalam "perjanjian lama"nya Kristen, dengan sedikit perbedaan. Mereka menyebutnya Bible atau Hebrew Bible atau Jewish Bible. Sedangkan Kristen menyebutnya Perjanjian Lama (the old testament). Namun istilah ini ditolak kaum Yahudi, karena mengandung makna bahwa perjanjian Tuhan dengan Yahudi adalah perjanjian lama yang sudah dihapus dan digantikan dengan perjanjian baru yang dibawa Yesus. (Husaini / Al Insan, 2005 : 118)
Namun amat disayangkan sikap mereka terhadap kitab sucinya tak seperti umat Islam yang begitu bangga terhadap Al Qur'an dan meyakininya sebagai Kalamullah yang Qadim. Mereka lebih menyukai Talmud yang merupakan komentar atas Taurat ketimbang terhadap Taurat itu sendiri. Kiranya mereka telah terprovokasi oleh ajaran Talmud yang menyatakan :
"Wahai anakku hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para ahli kitab (Talmud) dari pada ayat- ayat Taurat."
Pernyataan inilah yang memperkuat keyakinan mereka seperti dikatakan Irene Handono. (Handono, 2004 :8)
Tentang Talmud ini, Mahmud Ali Himayah memberikan penjelasan ketika mengomentari karya Ibnu Hazm – salah seorang Ulama terkemuka yang memilki concern dalam kajian agama melalui jalan kritik dan falsifikasi – yaitu kitab al Fashl fi al Milal wa al Ahwa wa al Nihal, bahwa Talmud adalah nama bagi kumpulan riwayat lisan dari Rabbi ( pendeta- pendeta Yahudi ) yang diterima dari satu generasi ke generasi selanjutnya. kitab ini terbagi dua, yaitu al Mutsannah (kitab inti / matan) dan Jamara ( kitab syarah dari al Mutsannah)
Al Mutsannah adalah kitab hukum atau syariah pertama yang dibuat oleh umat Yahudi setelah Taurat, disusun oleh Yahuzha, sekitar tahun 190 M dan 200 M atau seabad kemudian setelah mengalami kebinasaan.
Sedangkan Jamara ada dua macam, yaitu pertama Aursyalim ( Palestina ) yang berisi catatan-catatan diskusi para pendeta Yahudi palestina, khususnya para guru Thabariyyah untuk memberi syarah kitab al Mutsannah. Sejarah pengumpulannya terjadi pada tahun 400 M dan disebut Talmud Aursyalim. Yang kedua Babil, berisi catatan seputar ajaran al Mutsannah juga, namun kodifikasinya terjadi pada sekitar tahun 500 M, dan disebut Talmud Babil. (Himayah, 2001 : 271)
Selain itu Talmud memiliki 6 pembahasan yang diberi nama sidarim atau ahkam (hukum-hukum) yaitu :
Ziraim (biji-bijian) yang terdiri dari daftar pertanian
Mau'id ( hari-hari yang ditetapkan) yang terdiri dari daftar hari-hari besar dan jadwal puasa.
Nasyim (wanita ) berisi tentang undang-undang pernikahan, thalak, nazar dan orang yang bernazar
Naizikin ( beberapa bahaya ) berisi tentang kriminalitas dan peradaban.
Kaudasyim ( sesuatu yang disucikan ) berisi tentang peraturan-peraturan sholat.
Tuharuts ( bersuci atau Thaharah) berisi tentang peraturan-peraturan thaharah atau bersuci.
Hal ini seperti dikutip Mahmud Ali Himayah dari kitab Dhafr al-Islam Khana' (Himayah, 2001 : 272).
Kini ajaran yahudi sangat menyimpang dari ajaran aslinya yang terdapat dalam Taurat. Klaim ini telah lebih dulu dikemukakan oleh kaum Ebionites, kelompok Judeo Kristen. Sedangkan para penulis muslim berbeda pendapat dalam hal ini, Biruni menegaskan bahwa orang-orang yahudi sebenarnya telah menghapus atau merusak teks taurat (Bible). Sedangkan Thobari dan Ibnu Khaldun mengatakan bahwa mereka telah menginterpretasikan kata-kata atau isi Taurat secara keliru (Farrinder, 2000 : 231)
Adapun Ibnu Hazm, seperti dikutip Mahmud Ali Himayah mengatakan bahwa beliau mendapati adanya penghapusan dalam Taurat serta perubahan dan penyimpangan yang berjumlah sekitar 110 halaman yang mana setiap halaman kira-kira mencapai 23 baris dan pada setiap baris ada sekitar lebih dari 10 kata. Hal ini diungkapkan beliau dalam kitab al-Fashl, contohnya :
Berita tentang Allah Swt. Yang tidak layak dengan keagungan dan kesucian sifat-sifatnya, antara lain :
Adanya penyerupaan dan penjasadan (tasybih dan tajsim).
Menafikan ke Esaan Allah.
Menisbatkan Allah dengan kenabian dan memiliki hubungan kekeluargaan.
Menyatakan bahwa Allah itu berbohong.
Menyebutkan bahwa Allah bimbang.
Menyebutkan bahwa Ya'qub bergulat dengan Allah.
Pemberitaan atas para Nabi dan Malaikat Allah dengan sifat-sifat yang mustahil secara syar'i dan akal, antara lain :
Ibrahim bersujud kepada malaikat yang membawa kabar gembira.
Bahwa para Nabi telah berbuat syirik dan kufur.
Bahwa Nabi Ya'qub telah menipu dan mengibuli ayahnya.
Menyatakan bahwa para Nabi telah berbuat Zina dan keji.
Adanya pertentangan dengan data-data riil ilmiyah yang masyhur, antara lain :
Berita tentang sungai-sungai dan beberapa tempat yang ada emasnya.
Kekeliruan dalam segi jumlah dan penghitungan.
Berita tentang wafatnya Musa di kampung Mu'ab.
(Himayah, 2001 : 282 – 285).
Dalam hal ini saya setuju terhadap komentar Himayah tentang fakta yang diungkap Ibnu Hazm, bahwa semua ini menunjukkan dan menegaskan bahwa kitab Taurat yang ada pada mereka saat ini bukan berasal dari Allah yang Maha Agung dan Bijaksana.
Secara umum Taurat (perjanjian lama) memuat berita tentang masa awal alam dan generasi-generasi masa lalu (sejarah Yahudi), baik kesusasteraannya, agamanya, kerajaannya, adat-istiadatnya dan lain-lain. Perjanjian Lama mempunyai 45 bagian, yaitu :
Taurat Musa (Namus), bagian ini diklaim sebagai tulisan Nabi Musa digurun Sinai selama tersesat. Dan bagian ini mempunyai 5 sifir,
Sejarah terdiri dari 16 sifir,
Syair-syair terdiri dari 6 sifir
Nabi-nabi, terdiri dari Nabi besar 4 sifir, dan Nabi kecil 2 sifir,
Pengajaran terdiri dari 2 sifir. (Syalabi, 2001 : 86)
Ketika kita melihat fakta yang ada tentang kelakuan Yahudi terhadap kitabnya, ada hal yang menarik dibalik fakta itu. Ternyata Allah telah lebih dahulu mengabarkan hal itu, dalam beberapa ayat Allah mengungkap tentang kelakuan buruk Yahudi, diantaranya surat Ali Imran ayat 71 yang berbunyi :
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
" wahai Ahli kitab, mengapa kamu mencampur adukan yang hak dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui."
Dari ayat ini kita melihat ada dua hal yang menjadi kebiasaan Yahudi dan menjadi sifatnya, yaitu :
Talbis
Talbis berarti mencampur adukan (at takhlith), memalsukan (at tadlis), menggelapkan (at tazlim). Bisa diartikan pula menyamarkan, mendiamkan atau memotong. Dan pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, kecuali oleh orang yang memiliki tingkat keilmuan yang lumayan. Dalam keseharian kita, talbis itu mirip dengan pemalsuan data, penggelapan dokumen, atau penyamaran identitas yang dilakukan secara sistematis oleh kelompok tertentu. Para Orientalis dan peneliti kitab suci adalah orang yang paling berjasa menebarkan virus ini kepada para muqallidnya seperti kalangan Islam Liberal dewasa ini.
Umumnya talbis dilakukan melalui alih makna (ta'wil) yaitu ta'wil secara liar, mirip Hermeneutika. bisa juga melalui tahrif, yaitu mengubah sekian banyak ayat dan memasukan ayat palsu yang bukan firman Allah kedalam kitab suci, dan menyatakan bahwa itu adalah firman Allah.
Kitman
kitman yaitu menyembunyikan atau merahasiakan, lawan kata dari menyatakan atau mengumumkan. Dengan demikian menyembunyikan kebenaran bisa terjadi dengan mengingkari atau tidak menyampaikannya sama sekali pada saat dibutuhkan, apakah ditanya orang atau ketika perlu dipublikasikan.
Dalam ayat lain Allah menggunakan redaksi nahyu (larangan), masih berkaitan dengan talbis dan kitman yaitu dalam surat al-Baqarah : 42.
وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan janganlah kalian mencampur adukan yang haq dengan yang bathil, dan janganlah kalian menyembunyikan yang haq itu padahal kamu mengetahui."
Dua hal yang tegas dilarang Allah agar menjadi perhatian semua golongan, meski khitab awalnya kepada bani Israel, yaitu talbis dan kitman yang merupakan diantara sifat buruk Yahudi, sebagaimana dijelaskan diatas oleh H Ali Fahmi Arsyad lc dalam bulletin dakwah yang diasuh Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII). (Buletin Dakwah / Arsyad, no.27 07 Juli 2006)
Upaya -upaya Menghancurkan Islam
Terorisme Zionis Israel
Definisi Terorisme
Terminologi Terorisme muncul sejak akhir abad ke 18, dan mencapai puncak popularitasnya saat terjadi peristiwa 11 September 2001, hari Selasa sekitar pukul 09.00 pagi itu gedung WTC dan Pentagon diserang teroris dengan menabrakan pesawat Boeing 767 American Airlines dan boeing 757 American Airlines. Menurut perkiraan Walikota New York, tragedy ini menelan korban 6.574 orang. Gedung yang memiliki dua menara setinggi 414 m (utara) dan 412 m dengan 110 lantai dan 140 elevator, yang dibangun pada1972/1973 ini merupakan kantor dari 430 perusahaan, mewakili 26 negara dengan total karyawan sebanyak 50 ribu orang. (Husaini, 2001 : 1-3) Entahlah kebenarannya, masih menyisakan tanda tanya besar peristiwa itu, apakah benar-benar Osama bin Laden ataukah Zionis Israel dalang peristiwa itu ? karena Osama sendiri tidak merasa melakukannya dan menurutnya orang Amerika sendiri yang melakukannya, akan tetapi ia bersyukur atas peristiwa itu.
Selain itu media-media Islam Timur Tengah meluncurkan spekulasi : bisa jadi Israel pelakunya. Jaringan televisi Al Manar di Lebanon dan harian Al Wathan di Yordania mengungkapkan bahwa saat itu 4.000 karyawan berkebangsaan Israel yang berkantor di WTC tidak masuk kerja. Diperkuat pula dengan dicegahnya PM Israel Ariel Sharon untuk berkunjung ke New York oleh Shabak dari Dinas Keamanan Israel seperti diberitakan Koran Israel Yadiot Aharonot. (Husaini, 2001 : 16 )
Definisi Terorisme sendiri masih dalam perdebatan hingga saat ini. Dua definisi versi Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika yaitu menurut Walter Laqueur : "Terrorism constitutes the illegitimate use of fore to acvhieve a political objective when innocent people are targeted", terorisme mewakili penggunaan kekuatan yang tidak legal demi mencapai sebuah tujuan politik, sementara manusia tak berdosa menjadi sasarannya). Sementara James M Poland mendefinisikan : "terrorism is the premeditated, deliberate, systematic murder, mayhem, and threatening of the innocent to create fear and intimidation in order to gain a political or tactical advantage, usually to influence an audience." (terorisme adalah pembunuhan yang dilakukan dengan sadar, terencana, dan sistematis, penciptaan situasi kacau dan pengancaman terhadap orang yang tak berdosa, untuk menciptakan rasa takut dan ketertindasan dalam rangka mendapatkan sebuah keuntungan taktik dan politik, umumnya untuk mempengaruhi masyarakat umum ).( lihat "Definitions' pada http : www Terrorism . com )
Kata "terror", dalam bahasa Arab disebut irhab, dalam kamus Al Munawwir diterjemahkan dengan "intimidasi, ancaman". Dan dalam Al Qur'an kata ini terdapat dalam surat Al Anfal : 60, yaitu : "…turhibuuna…" yang berarti menggentarkan.(Husaini, 2001 : 83)
Sedangkan menurut Prof Edward S Herman, guru besar ilmu keuangan di University of Pennsyivania, menyatakan bahwa kata teror dalam arti leksikal didefinisikan sebagai : "a mode of governing, or opposing government by intimidation", semacam kekerasan yang diorganisasikan oleh negara.
CIA mempunyai versi sendiri meski sebenarnya dekat dengan arti leksikal diatas, adapun tentang terorisme internasional, CIA mendefinisikan : "terrorism conducted with the support of foreign government or organization and/or directed againt foreign nationals, institustions, or government" (terorisme yang dilakukan dengan dukungan pemerintah atau organisasi asing dan atau diarahkan untuk melawan nasional, institusi atau pemerintah). (Husaini, 2001 ; 120-121)
Meski definisinya masih diperdebatkan, namun agaknya "kambing hitam" terorisme telah disepakati jauh-jauh hari oleh mayoritas pengamat dan politisi barat. Bahwa ia seakan secara "genetic" berasal dari komunitas Islam khususnya Timur Tengah
Motif dan target terorisme zionis
Target dari terorisme Zionis adalah menguasai bumi Palestina seluruhnya, dengan motif membentuk opini public dunia untuk bisa menerima tuntutannya atas wilayah yang diinginkannya. Dengan dasar agama mereka melakukan propaganda historis dengan menyebutnya sebagai "bumi nenek moyang" atau "bumi yang dijanjikan Tuhan". Selain itu mereka menggunakan alasan politis, dan militeris.
Selain itu, penguasaan dunia internasional melalui penguasaan ekonomi, Negara dan umat, dengan berperan sebagai Bandar riba dan pialang moneter juga merubah paradigma religi dunia khususnya barat terhadap sistem riba. (Rais, 2001 : 70-72)
Aplikasi konsep terorisme Zionis
Ada dua hal aplikasi yang kiranya penting untuk diangkat, yaitu
pertama dengan pembantaian massal, berdarah, mengerikan dan kontinu. Sebagai contoh untuk diketahui diantaranya :
Pembantaian di desa Balad As Syeikh dan Hasyawah pada 1 Januari 1948 M, dengan 200 tentara membantai seluruh penduduk dua desa ini.
Pembantaian Naashiruddin pada 13/5/1948 dengan berkostum arab membantai seluruh penduduk desa.
Pembantaian Bait Darais pada 21/5/1948 membabat habis penduduk desa yang cukup besar disebelah timur Gaza.
Pembantaian Qabiyyah, pada 14/10/1953 menyisir habis desa ini dan meratakannya dengan tanah menggunakan kekuatan 600 tentara.
Pembantaian di masjid Al Aqsa, pada 8/10/1990 penyerangan saat muslim shalat, 21 syahid, 800 luka dan 250 ditangkap.
pembantaian Qana Libanon pada 18/4/1996 dengan roket dan rudal membantai 100 lebih laki-laki,wanita dan anak-anak.
Kedua dengan pengrusakan dan penggosongan kota, desa dan penduduk.
Begitulah hakikat cara kerja Yahudi. Sebenarnya masih banyak fakta kebiadaban Zionis yang tak bisa kami muat karena keterbatasan tempat dan waktu (Amrozi, 2001 : 146-152).
Cara menghadapi terorisme Zionis
Umat Islam harus melakukan konsolidasi dan menggalang persatuan dan kesatuan secara nasional maupun internasional, agar tidak mudah dikuasai dan diporak porandakan.
Menguatkan peran OKI diupayakan bisa menandingi Uni Eropa dengan memaksimalkan kerjasama sosial, ekonomi, dan politik.
Dunia Islam harus sensitif dan tanggap terhadap semua tindakan dan usaha Zionis dan sekutunya. (Azhary / Buletin Dakwah DDII, 12 September 2005)
Menerapkan Syariat Islam secara kaffah dan praktis dengan mendirikan kembali Khilafah Islamiyyah. (Adhi, 2002 : 118)
Orientalisme
Definisi Orientalisme
Orientalisme adalah gerakan yang berkecimpung dalam bidang penelitian ilmu, tradisi, peradaban, dan kebudayaan Islam. Dengan tujuan menyelami rahasia, sifat, watak, pemikiran, sebab kemajuan, dan kekuatan Islam. Muncul pada abad ke 18, tetapi sebenarnya telah ada sejak abad 1 H, contohnya Yohanna Al Dimasqi (676-749 M / 66 H ). (Shalih, 2000 : 119)
Target Orientalisme
Secara ringkas target orientalisme adalah :
Melumpuhkan kekuatan Islam
Memanfaatkan hasil penelitian dan ilmu-ilmu yang sudah dimiliki oleh orang Islam.
Menyiapkan jalan bagi Zionis dan Salibis untuk menguasai dunia Islam.
Melemahkan pengaruh Islam dan merintanginya agar tidak menyebar ke Negara-negara barat. (Shalih, 2000 : 119-121)
Taktik Orientalisme
Para orientalis menggunakan berbagai macam taktik untuk mencapai target mereka diantaranya adalah melalui :
Pengajaran di Universitas
Pengumpulan manuskrip-manuskrip Arab kemudian menganalisisnya, menerjemahkannya dan menerbitkannya.
Melibatkan diri dalam kegiatan akademi-akademi bahasa dan akademi ilmu pengetahuan lain di dunia Islam.
Melalui tulisan untuk menikam islam.(Shalih, 2000 : 128-129)
Pengaruh Orientalisme
Gerakan Orientalis telah membawa pengaruh serta akibat tertentu, meski ada pengaruh positif seperti, hidupnya kembali naskah-naskah Arab kuno yang diterbitkan dan diterjemahkan kedalam bebagai bahasa asing, namun pengaruh negatifnya lebih besar, karena mengakibatkan banyak diantara orang Islam yang hanya tinggal namanya saja, sedangkan pemahaman tentang agamanya kosong. Selain itu banyak orang Islam yang meniru prilaku barat, adat istiadatnya, kebudayaannya, pola berfikirnya, cara hidup bahkan hukum-hukumnya. (Shalih, 2000 : 130)
Cara menghadapi orientalis
Ada banyak cara untuk menghadapi mereka, namun yang terpenting adalah membentengi umat islam dengan aqidah yang kokoh. Adapun cara lain adalah dengan menulis buku-buku yang berkaitan dengan persoalan ilmiyyah, dan mengemukakan dasar-dasar ajaran islam yang sebenarnya kepada dunia. Dan menganalisis serta mengkaji tulisan orientalis yang bernada negatif berdasarkan konsep dan fakta sebenarnya.
Kiranya gagasan yang dikemukakan Dr Mahmud Zakzuq cukup baik untuk dicermati dan direalisasikan, yaitu :
Menerbitkan Ensiklopedi Ilmiyyah untuk menjawab tuduhan-tuduhan Orientalis.
Mendirikan lembaga kajian ilmiyyah Islam internasional, untuk mempelajari seluk beluk Negara Islam.
Menerbitkan media massa internasional untuk dakwah.
Mengadakan dialog dengan Orientalis.
Mendirikan agen kantor berita islam untuk melawan propaganda Barat.(Shalih, 2000 : 151-152)
Kristenisasi
Konspirasi Yahudi dengan Nashrani dalam rangka menghancurkan islam diantaranya program kristenisasi yang telah disetujui dan mendukung cita-cita yahudi. Maksud dari kristenisasi adalah selain menarik muslim kedalam agama Kristen, juga untuk menghancurkan persatuan Negara-negara Islam dan menyulut api permusuhan. Dalam rangka membantu cita-cita Yahudi, missionaris mendirikan 27 lembaga Kristen di Palestina. (Shalih, 2000 : 75)
Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme Agama
Sekularisme dalam bahasa arab disebut Ilmaniyyah, terminologi sekularisme berasal dari bahasa Inggris, secularism yang berarti bersifat keduniaan, non agama, non spiritual. Sekularime adalah satu misi yang dibawa oleh barat (Yahudi dan sekutunya) untuk menggeser identitas Islam ('Imarah, 1998 : 43), dengan jalan memisahkan urusan keduniaan dengan agama, yang bertentangan dengan konsep Islam yang merupakan agama syamil dan kamil.
Sekularisme mulai dikembangkan pada tahun 1846 oleh Jacob Holyoake, dan telah melahirkan Kapitalisme dan Komunisme. Seperti Karl Marx (1818) dari Yahudi mengadopsi sekularisme dan mengembangkannya melahirkan Marxisme. (Umartayu / Buletin Mimbar jum'at, 28 April 2006)
Dalam Sosiologi agama kontemporer, sekularisme termasuk dalam bagian Aqidah, karena berbicara persoalan keyakinan menyangkut paradigma hidup yaitu urusan duniawi dan ukhrawi. (Agus / Buletin Dakwah DDII, 05 Mei 2006)
Dari sikap sekuler inilah lahir liberalisme, yang setidaknya mencakup tiga faham, yaitu kebebasan berfikir tanpa batas, pandangan skeptic dan agnostic. Pandangan pertama mirip talbis iblis, dan yang kedua mirip mudzabdzab alias nifaq, yaitu islam tidak kafir pun tidak. ada beberapa pemikiran kaum liberal yang bertentangan dengan konsep islam yang lurus, yaitu : ajaran islam harus disesuaikan dengan zaman, Al Qur'an dan Hadits harus dikritisi dan ditafsir ulang dengan pendekatan histories, hermeneutis, perlu dilakukan modernisasi dan sekularisasi dalam beragama dan bernegara, tunduk pada pergaulan internasional yang berlandaskan HAM, kebebasan dan harga diri sesuai kecendrungan, kehendak dan selera masing-masing. ( Buletin Jum'at / Arsyad, no 27 07 Juli 2006)
Sedangkan Pluralisme adalah satu produk dari liberalisme, dengan pemahaman bahwa semua agama adalah sama, seolah menyeru untuk bebas berpindah-pindah agama semau kita. Mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan disurga. Bertentangan dengan konsep Islam " Barang siapa memilih selain Islam sebagai agama, maka tidak akan pernah diterima dan mereka akan merugi" (Qs Ali Imran : 85).
Dan ketiga hal ini telah diharamkan bagi umat Islam sebagaimana halnya difatwakan MUI DKI Jakarta pada 28 Juli 2005 dalam Munas VII MUI (26-29 Juli 2005). ( lihat Kumpulan Fatwa-fatwa Aktual MUI, 2005 : 25-30)
Fakta Kebiadaban Yahudi Dalam Al Qur'an
Membunuh para nabi (QS 2 : 61)
Melakukan konspirasi Internasional untuk memerangi Islam (QS 4 : 44-46)
Menyeret umat Islam kepada kekafiran (QS 3 : 72)
Melanggar perjanjian Allah (QS 2 : 27). ( Romli, 2003 : 116-118)
Perjanjian dengan Allah saja dilanggar, apalagi dengan manusia, tentunya mudah saja bagi mereka untuk dilanggar. Fakta perjanjian yang telah dilanggar dan dikhianati mereka diantaranya :
13 September 1993, perjanjian Oslo I di halaman Gedung Putih AS
4 Mei 1994 , perjanjian Gazza-Ericho I di Kairo
28 September 1995, perjanjian Oslo II di Gedung Putih AS
5 Januari 1997, perjanjian akan menyerahkan Hebron kepada Palestina.
23 Oktober 1998, perjanjian Why River I
4 September 1999, perjanjian Why River II di Syarm Syekh Mesir
11 Juli 2000, perjanjian damai KTT Camp Devid II di AS.
Jadi jangan pernah mempercayai Yahudi (Romli, 2003 : 106-112)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi jelas, setelah membaca risalah ini kita tahu bahwa Yahudi adalah musuh Islam yang telah membunuh para Nabi dan mengubah risalah tauhid yang dibawa Nabi Musa melalui ajaran Tauratnya. Bahkan kita tahu sendiri siapa yang telah membunuh Khalifah Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, tidak lain mereka semua adalah Yahudi yang melakukan konspirasi dengan orang-orang munafik.
Konspirasi Yahudi dan sekutunya dalam upaya menghancurkan Islam takkan pernah berhenti hingga muslim seluruhnya ikut terhadap millah mereka. Tidak hanya melalui perang fisik dengan berbagai invasi berkedok pemberantasan teroris, tapi juga melalui perang pemikiran ( Ghazwul Fikri) dengan berbagai propaganda dan memasukan isme-isme sesat kedalam tubuh Islam. Selain itu ada lagi perang terminologi, melalui tulisan- tulisan dengan menggunakan terminologi barat untuk menggeser terminologi Islam.
Patut kita waspadai hal ini semua, dan memikirkan solusi terbaik agar islam tetap eksis. Saya sangat setuju dengan solusi Khilafah Islamiyyah, agar Islam kembali dalam kejayaan seperti dahulu.
Saran
Jangan pernah percaya terhadap Yahudi dan sekutunya, telah jelas fakta kebiadaban mereka. Sikap kita secara individu dalam rangka menghadapi mereka adalah dengan memperkokoh aqidah dan merealisasikan ajaran Islam dengan sebenar-benarnya.
Hanya milik Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukminlah kekuatan itu, dan kejayaan hanya milik Islam. Kita jelang kebangkitan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Adhi, Ramdhan, et al, (penerj )(Hizbut Tahrir), Senjata Pemusnah Massal dan Kebijakan Luar Negeri Kolonialis, Pustaka Thariqul Izzah, Bogor : 2003.
Agus, Bustanuddin, "RUU APP dan Akal Sehat", Buletin Dakwah DDII, no.18 thn XXXIII, 05 Mei 2006.
Arsyad, Ali Fahmi, "Golongan Pemutar Balik Fakta", Buletin aDakwah DDII, no.27 thn XXXIII 07 Juli 2006.
Azhary, H M Thahir, "Masa Depan Kemerdekaan Umat Islam", Buletin Dakwah DDII, no.32 thn XXXII 12 September 2005.
Hakim, Lukman, Kamus Ilmiah Istilah Populer, Terbit Terang, Surabaya : 1994.
Handono, Irene, et al, Islam Dihujat : Menjawab Buku The Islamic Invasion, Bima Rodheta, Kudus : 2004 cet VI.
Himayah, Mahmud Ali (terj), Ibnu Hazm : Biografi, karya dan kajiannya tentang Agama-agama, PT Lentera Basritama, Jakarta : 2001
Husaini, Adian, Jihad Osama Versus Amerika, Gema Insani Press, Jakarta : 2001 cet I.
____________,"Study Awal Atas Keragaman Teks Bible", Jurnal Al Insan, vol 1 no.1 2005.
'Imarah, Muhammad, Perang Terminologi Islam Versus Barat, Rabbani Press, Jakarta : 1998.
MUI DKI Jakarta, Kumpulan Fatwa-fatwa Aktual MUI, Komisi Fatwa MUI DKI, Jakarta : 2006
Parrinder, Geoffrey (terj), Yesus Dalam Qur'an, Bintang Cemerlang, Yogyakarta : 2000 cet I.
Rais, Amrozi M, Terorisme Israel : Membedah Paradigma dan Strategi Zionisme Israel, Asy Syamil, Bandung : 2001.
Roham, Abu Jamin, "Israel Bangsa Yang Dipaksakan", Tabloid Jum'at, no.747 thn XVII 1 September 2006.
Romli, Usep, et al, Zionis Israel : Dibalik Invasi AS ke Irak Upaya Menciptakan Israel Raya, Mujahid Press, Bandung : 2003.
Syalabi, Rauf, Distorsi Sejarah dan Ajaran Yesus, Pustaka Al Kautsar, Jakarta : 2001.
Umartayu, H, " Dari Perang Salib ke Peradaban", Buletin Mimbar Jum'at, no.17 thn XX 28 April 2006.
BIOGRAFI PENULIS
Iman Saiman + Alghazali Attasiki, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 27 Nopember 1983. karena belum punya rumah, ia kadang berpindah-pindah (Nomaden), kayak manusia purba aja. Saat ini ia lebih senang tinggal bersama orang tuanya di kawasan orang-orang "alit" komplek Pulo Gebang Permai blok F10 no.19 Cakung Jakarta Timur.
Setelah menamatkan SD dikampung halamannya ia melanjutkan di SLTPN I Rajapolah, kemudian ke MAN Sukamanah Singaparna, sempat dipesantren perguruan KHZ Musthafa Sukahideng belajar agama. Kemudian ke Ma'had Al Imarat Bandung 1,5 thn, menamatkan program I'dad Lughawi (D II) dan Takmili (D III) di Ma'had Usman bin Affan Jakarta.
Pernah aktif di BEM Al Imarat, sebagai div. pengembangan SDM (2005), di PKS sebagai Ketua DPRa (2005), masih aktif di KAIFA Organization Bandung, sebagai Bendahara (2004-sekarang), masih aktif kuliah di PDU MUI Jaktim, dan PKM KODI Prov DKI Jakarta, serta di IAI Al Aqidah Jakarta Fak Tarbiyyah jurusan PAI, semester VII.
KATA PENGATAR
Puji serta syukur kupersembahkan hanya kepada Allah swt, yang dengan inayah-Nyalah risalah ini bisa terselesaikan. Shalawat beserta salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada pembawa risalah kebenaran Nabi akhir zaman, Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, tabi'in dan tabi'at hingga kepada kita yang mengaku sebagai umatnya.
Ungkapan terimakasih saya haturkan dengan sepenuh hati kepada :
Ayah dan Bunda sebagai perantara eksistensi saya didunia, yaitu Bapak Iwan Taswan dan Ibu Ade Rokayah, yang telah banyak berkorban demi menjadikan anaknya bahagia dan berguna bagi agama dan bangsa. Dengan dukungan moril dan materil dari keduanyalah saya bisa menyelesaikan risalah ini.
Drs H Syarifuddin Mahfudz, Msi sebagai ketua umum KODI Provinsi DKI Jakarta sekaligus dosen di PKM.
Drs Roswen Ja'far sebagai ketua umum PKM sekaligus dosen.
Prof. Dr. H.M. Amin Summa, Prof. DR. Dede Rosyada. MA, Drs H Abu Jamin Roham, Drs H. Marzani Anwar. MA. APU, H Hussein Umar, Dra. Hj. Raudhatul Munawwarah , Drs. S.M. Hasyir Al Idrus, dan Seluruh dosen PKM yang tak dapat saya sebutkan namun tak mengurangi rasa hormat dan ta'dzim saya.
H. Endang Basri Ananda, Mohammad Latief. S.Ag, Ibu Nurfatmah, ibu Nur, Komeng, Hendra serta segenap jajaran KODI dan PKM
Fauzi Alboyani, Ocha , Yulia Rachmawati, Imam, Solihin, Aat Syafaat, Anak-anak UIN di PKM, Pa Lurah ( Adel Harahap) dan Bu Lurahnya, Sahabat-sahabat PKM semua, Afifuddin HR dan sahabat PDU MUI Jaktim, Agung Trana Jaya dan sahabat Al Aqidah, Abdul Qohar (Alumni PKM XII), Umi, Zainal Abidin dan segenap oaring-orang yang turut membantu dalam pembuatan risalah ini.
Semoga mereka dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Dan semoga risalah ini bermanfaat.
Jakarta, 22 Nopember 2006
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………..……………………………...…i
DAFTAR ISI……………………………………………..…………………..……ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………..………………..……1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………4
Sekilas tentang Yahudi…..…………………………………...……..……..4
Definisi Yahudi, Israel, dan Zionis………..…...……………….....4
Sejarah Yahudi………………………………..……….……..…....5
Ajaran dan Sifat Yahudi……………………………………..…….6
Upaya-upaya Menghancurkan Islam…..…………………………………11
Terorisme Zionis..………………………….………………..…...11
Definisi terorisme..…………………….………………..……11
Motif dan Target Terorisme Zionis...……..…………….…....13
Aplikasi Terorisme Zionis…………………..……………......13
Cara menghadapi Terorisme Zionis………………………….14
Orientalisme
Definisi Orientalisme……………………….………………..14
Target Orientalisme…………………………..………………14
Taktik Orientalisme…………………………..………………14
Pengaruh Orientalisme……………………….………………15
Cara Menghadapi Orientalis…………………..……………..15
Kristenisasi…………………………………………..……….…..16
Sekularisme, liberalisme dan Prularisme Agama………………...16
Fakta kebiadaban Yahudi dalam Al Qur'an……………………………...17
BAB III PENUTUP……………………………………………….…...................18
Kesimpulan …………………………………………………..……...…..18
Saran…………………………………………………………….………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….......…….19
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………...........21
24