Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Pertanian kota adalah kegiatan penanaman, pengolahan, dan distribusi pangan di wilayah perkotaan. Kegiatan ini tentunya membutuhkan lahan yang cukup luas. Oleh karena itu, lahan ini biasanya jarang ditemui di wilayah perkotaan yang cenderung memiliki lahan yang sudah terbangun. Hasil pertanian kota ini menyumbangkan jaminan dan keamanan pangan yaitu meningkatkan jumlah ketersediaan pangan masyarakat kota serta menyediakan sayuran dan buah-buahan segar bagi masyarakat kota. Selain itu, pertanian kota juga dapat menghasilkan tanaman hias dan menjadikan lahan-lahan terbengkalai kota menjadi indah. Dengan pemberdayaan masyarakat penggarap maka pertanian kota pun menjadi sarana pembangunan modal sosial. Taman Atap Taman atap adalah taman yang memanfaatkan atap atau teras rumah atau gedung sebagai lokasi taman. Taman ini berfungsi untuk membuat pemandangan lebih asri, teduh, sebagai insulator panas, menyerap gas polutan, mencegah radiasi ultraviolet dari matahari langsung masuk ke dalam rumah, dan meredam kebisingan. Taman atap ini juga mampu mendinginkan bangunan dan ruangan dibawahnya sehingga bisa lebih menghemat energi seperti pengurangan pemakaian AC. Tanaman yang sesuai adalah tanaman yang tidak terlalu besar dengan sistem perakaran yang mampu tumbuh pada lahan terbatas, tahan hembusan angin, dan tidak memerlukan banyak air. Taman atap mempunyai dua fungsi, yaitu bersifat intensif, di mana kegiatan yang dilakukan didalamnya aktif dan variatif serta menampung banyak orang. Fungsi yang kedua bersifat ekstensif, yaitu mempunyai satu jenis kegiatan dan tidak melibatkan banyak orang atau bahkan tidak diperuntukkan untuk kegiatan manusia. Taman atap mempunyai pemandangan yang berbeda dengan taman konvensional RTH Perkarangan Pekarangan adalah lahan di luar bangunan, yang berfungsi untuk berbagai aktivitas. Luas pekarangan disesuaikan dengan ketentuan koefisien dasar bangunan (KDB) di kawasan perkotaan, seperti tertuang di dalam PERDA mengenai RTRW di masing-masing kota. RTH dalam Bentuk Taman Atap Bangunan (Roof Garden) Pada kondisi luas lahan terbuka terbatas, maka untuk RTH dapat memanfaatkan ruang terbuka non hijau, seperti atap gedung, teras rumah, teras-teras bangunan bertingkat dan disamping bangunan, dan lain-lain dengan memakai media tambahan, seperti pot dengan berbagai ukuran sesuai lahan yang tersedia. Lahan dengan KDB diatas 90% seperti pada kawasan pertokoan di pusat kota, atau pada kawasan-kawasan dengan kepadatan tinggi dengan lahan yang sangat terbatas, RTH dapat disediakan pada atap bangunan. Untuk itu bangunan harus memiliki struktur atap yang secara teknis memungkinkan. RTH Taman Rukun Tetangga
The study was conducted in Minggir and Moyudan sub district with the purpose of (1) to know variation of population pressure on farm land and the carrying of land in 2012, (2) to know variations in the influence of population pressure on farm land associated with land productivity. Sources basic data this study is secondary data. In this study spatial described with quantitative analysis. The method of calculating this study using a formula Otto Soemarwoto Model I. The results in the study is the villages in two sub district experiencing population pressure and there is a village that did not experience population pressure is Sendangmulyo Village. The value of the carrying capacity of land in two sub distric is low and the village has a high value of land capacity is Sendangmulyo village. The existence of land-uses wider pressure will cause an increase in population and decrease in agricultural productivity.
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah (1) menemukan model keseimbangan teoritis luas lahan pertanian optimum di wilayah perkotaan; (2) menemukan proporsi luas lahan pertanian dan non pertanian optimum, dan (3) mengestimasi luas baku lahan sawah optimum yang mendukung ketahanan pangan wilayah di Kota Mataram. Penelitian dilaksanakan dengan metode ekplanatory. Data primer dikumpulkan melalui teknik survey, sementara data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kota Mataram. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencatat atau mengcopy dari sumber tersebut. Model keseimbangan teoritis luas lahan pertanian optimum menggunakan grafik 4 (empat) kuadran, yang terdiri atas empat variabel utama, yaitu luas baku lahan sawah, produksi pangan beras lokal, impor pangan beras, dan pendapatan rumah tangga. Data primer dianalisis menggunakan persamaan simultan dengan bantuan software SAS dilanjutkan dengan analisis optimalisasi menggunaan koefisien lagrang dan scaling up. Data sekunder dianalisis menggunakan trend linear dengan bantuan software excel. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil kajian bahwa : (1) Proporsi alokasi luas lahan pertanian dan non pertanian optimum adalah 0,32 dan 0,68 terhadap luas wilayah untuk mendukung ketahanan pangan wilayah perkotaan. Implikasinya adalah diperlukannya perlindungan lahan pangan produktif berkelanjutan untuk mengendalikan alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian. (2) Luas baku lahan sawah optimum 2.020,36 hektar untuk mendukung ketahanan pangan wilayah di Kota Mataram. Tahun 2015 merupakan waktu yang tepat untuk menetapkan Peraturan Daerah Kota Mataram tentang perlindungan lahan pangan produktif berkelanjutan. (3) Penggunaan data cross section yang dianalisis menggunakan persamaan simultan yang dilanjutkan dengan simulasi merupakan alternatif model keseimbangan teoritis luas lahan tidak menghasilkan luas lahan pertanian optimum baik melalui simulasi maupun scaling up. Pilihannya adalah menggunakan data time series menggunakan analisis trend linear menghasilkan luas baku lahan sawah optimum dan menemukan proporsi alokasi luas lahan pertanian dan non pertanian.
Sebelum membicarakan bagaimana upaya membangun kesuburan dan kesehatan tanah ada baiknya kita mengetahui dulu apa yang menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan dan kesehatan tanah?
PENDAHULUAN Pembangunan merupakan proses yang dinamis dan berkembang sejalan dengan perubahan lingkungan strategis baik domestik maupun global. Pertanian untuk pembangunan (agriculture for development) menjadi isu hangat pada periode terkhir ini, terutama diinspirasi kekurangberhasilan negara-negara berkembang dalam menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan (FAO, 2009). Sekitar 88% dari total luas lahan pertanian di Indonesia adalah lahan kering (Dariah dan Las, 2010), oleh karena itu ekosistem lahan kering memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan pertanian.
Arte, Individuo y Sociedad, 2024
Studia Historica. Historia Medieval
Theresa Scimemi , 2019
La muerte de los príncipes en la Edad Media. Balance y perspectivas historiográficas. Casa de Velázquez, 2020
Revista Rosa, 2020
Acuity : Journal of English Language Pedagogy, Literature and Culture, 2016
Turkish Journal of Botany, 2023
International Journal of Microwave Engineering (JMICRO), 2016
International Journal of Frontiers in Biology and Pharmacy Research
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2022
LUTS: Lower Urinary Tract Symptoms, 2019
Children (Basel), 2023
Archives of physiology and biochemistry, 2017
Restorative Neurology and Neuroscience, 2021
Seminars in ophthalmology
Ink Links Publishing House, Pampore, Jammu, and Kashmir, 2021