Abstrak Permasalahan mengenai persamarataan antara laki-laki dan perempuan telah lama dibahas. Tidakhanya dikalangan orang dewasa akan tetapi dikalangan anak-anak hal ini telah dibicarakan untuk menemukan kepahaman ditengah-tengah kebimbangan dua bagian yang bisa dikatakan sama tapi beda yaitu laki-laki dan perempuan. Banyak hal yang dipertimbangkan dari perspektif gender, seperti tugas dan tanggung jawab antara ayah dengan ibu yang mana hal ini menimbulkan banyak kontrofersial pemahaman dalam hal tertentu, apakah dibedakan ataukah disamakan. Dampak dari permasalahan tersebut seperti pada dewasa ini masih sedikit wadah kegiatan untuk koreografer perempuan sehingga jarang kita saksikan pertunjukan karya tari koreografer perempuan, namun demikian beberapa pertunjukan tari di Yogyakarta dan Surakarta pernah menyajikan karya koreografer perempuan dengan mengangkat tema gender. Koreografer Setyastuti, Inong, dan Maruti menggelar karyanya dengan tema berbagai sudut kehidupan perempuan Indonesia, dan menggambarkan peran perempuan pada masa kolonial. Karya tari beberapa koreografer tersebut menarik untuk dicermati dari sudut pandang permasalahan gender. Dalam dunia pendidikan penting untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan perspektif gender. Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang memandang kesetaraan gender. Istilah gender mengacu pada makna sosial, budaya, dan biologis. Perspektif gender mengarah pada suatu pandangan atau pemahaman tentang peran perempuan dibedakan secara kodrati, dan peran gender yang ditetapkan secara sosial budaya. Perbedaan gender akan menjadi masalah jika perbedaan itu mengakibatkan ketimpangan perlakuan dalam masyarakat serta ketidakadilan dalam hak dan kesempatan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Strategi pembelajaran yang sesuai dengan persamaan perspektif gender tentu akan memberikan model pembelajaran yang jelas dalam pelaksanaan bagi wanita maupun laki-laki dalam proses pembelajaran. namun tidak lupa dari asas kesesuaian dalam penggunaan model pembelajaran dengan keadaan peserta didik. Kata Kunci: Perspektif gender, permasalahan gender, model pembelajaran. Abstrack Problems regarding persamarataan between men and women has long been discussed. Tidakhanya among adults but among children this has been discussed to find kepahaman amidst vacillation two parts that can be said to be equal but different from that of men and women. Many things are considered from a gender perspective, such as the duties and responsibilities between the father and mother in which it raises many controversial understanding in a particular case,