Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH BAHAN GALIAN INDUSTRI

Makalah Bahan Galian Industri

MAKALAH BAHAN GALIAN INDUSTRI PEMANFAATAN BAHAN GALIAN INDUSTRI KOSMETIK, KERAMIK, DAN PUPUK DISUSUN OLEH NAMA : EKO IRWAN NIM/TM : 1302685/2013 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Pemanfaatan Bahan Galian Industri Keramik,Kosmetik, dan Pupuk", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca . Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.Terima kasih. Padang, Desember 2014 Penulis Eko Irwan DAFTAR ISI Halaman Judul 1 Kata Pengantar. 2 Daftar Isi. 3 BAB I PENDAHULUAN. 4 A. Latar Belakang. 4 B. Rumusan Masalah. 4 C. Tujuan Penulisan. 4 BAB II PEMBAHASAN. 5 A. .Pemanfaatan bahan galian industri pada industri kosmetik...................................5 B. .Pemanfaatan bahan galian industri pada industri keramik 6 C. .Pemanfaatan bahan galian industri pada industri pupuk. 8 BAB III PENUTUP .9 DAFTAR PUSTAKA. 10 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai kekayaan tambang yang paling besar, hal ini dapat kita ketahui dari daerah-daerah penghasil tambang di Indonesia yang beraneka ragam. Tidak hanya itu dapat kita pelajari dari sejarah proses pembentukan permukaan bumi Negara Indonesia memiliki potensi penghasil bahan tambang karena dahulunya saat pembentukan permukaan bumi terjadi proses sedimentasi, serta beberapa daerah terdapat bekas bentukan pegunungan yang mungkin pada zaman ini telah menjadi lautan ataupun ada yang menjadi daratan. Batuan dan bahan tambang itu dimaanfaatkan dalam berbagai industri, yang mana memenuhi kebutuhan manusia secara primer,sekunder,maupun tersier. B.Rumusan Masalah. 1.)    Bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri kosmetik ? 2.)    Bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri keramik ? 3.)    Bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri pupuk ? C.Tujuan Makalah. 1.)    Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri kosmetik. 2.)    Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri keramik. 3.) Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bahan galian industri pada industri pupuk. 4.)    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Galian Industri. BAB II PEMBAHASAN A. Pemanfaatan bahan galian industri pada industri kosmetik. Salah satumya adalah kalsit.Genesa kalsit merupakan hasil restrukturisasi batu gamping yang mengkristal setelah mengalami proses pelarutan. Umumnya terjadi pada batu gamping atau marmer dalam masa kristanlin yang berlapis dan berupa stalaktit dan stalakmit. Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara system terbuka. Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjunta adalah penambangan batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan peralatan sederhana.Di Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya bersamaan dengan endapan posfat. Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh ukuran butir dan tingkat kadar CaCO3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Pengolahan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menghilangkan kotoran yang melekat. Kemudian dilakukan penghancuran dan di ayak sesuai dengan ukuran yang di inginkan. Untuk mendapatkan ukuran butir halus (<12 mesh) dipecahkan dengan hammer mill, dan untuk mendapatkan ukuran yang sangat halus (-200 mesh) digunakan super mill. Produk kalsit hasil penambangan yang dapat dikonsumsikan langsung oleh indusrtri, dikenal dengan nama heavy calcite. Proses pengolahan yang lain adalah  melalui proses kalsinasi terhadap batu gamping sebagai bahan baku. Produk dari proses ini merupakan kalsit dari jenis light calcite. Dalam proses kalsinasi, terlebih dahalu dilakukan reduksi ukuran terhadap batu kapur lalu dimasukkan ke dalam tungku dan dipanaskan sampai suhu 1000 – 3000 C yang menghasilkan kapur  tohor dan  gas CO2. Apabila dilakukan penambahan  air yang secukupnya terhadap kapur tohor dan penamabahan kapur kembali untuk mengikat unsur Ca, maka akan diperoleh CaCO3 dan air. CaCO3 inilah yang dikenal dengan light calcite. Penggunaan kalsit sekarang ini telah mencakup berbagai sector termasuk pada industri kosmetik. Industry Kosmetika Spesifikasi yang diperlukan, antara lain: -          Permukaan           : 6 – 11 m2/g -          Ukuran butir        : 0,2 – 0,4 m -          Kecerahan            : 98 – 99 % Pemakaian filler  untuk kosmetika antara lain sebagai : -          Filler pada cream -          Pembawa parfume -          Filler untuk make up penahan sinar matahari, -          Pasta gigi Pemakaian sebagai pengkilap dan pembersih tingkat halus sampai sedang, -          Ukuran partikel 5 – 6 m, -          Untuk pembersih jendela, pintu rumah dan kendaraan B. Pemanfaatan bahan galian industri pada industri keramik. Ada beberapa bahan galian industri yang digunakan pada industri keramik : Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah (Hadi 1995: 70). Sifat-sifat kaolin : 1.Tidak terlalu plastis, 2.Kekuatan keringnya rendah, 3.Titik leburnya 1700oC-1785oC, 4.Dalam keadaan kering berwarna putih, 5.Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan 6.Setelah dibakar berwarna putih. Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : 1.Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, 2.Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, 3.Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, 4.Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan 5.Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi. Talc Pada tahun-tahun belakangan ini talc menjadi bahan keramik yang sangat penting. Terutama digunakan sebagai bahan penting dalam pembuatan keramik halus. Penggunaan lain dari talc : 1) Pembuatan ubin dinding, 2) Pembuatan alat bantu bakar, 3) Pembuatan alat-alat masak dari keramik halus, dan 4)  Pembuatan barang-barang keramik lainnya. Talc mempunyai rumus kimia 3Mg0. 4 SiO2. H2O. Dan mempunyai sifat-sifat phisis: Kekerasan (sekala mohs): 1 kadang-kadang hingga 1,5, densitas: 2,7-2,8, dan bentuk kristal: pipih dan tidak teratur. Talc untuk keramik halus mengandung Fe2 O3 rendah dan impuritas lainnya tidak begitu bahaya. Untuk refaktori impuritas tersebut tidak begitu berbahaya asal jumlahnya rendah.  Talc dibakar pada temperatur diatas 5500C akan kehilangan air. Talc merupakan pelebur yang baik, dan badan kearamik yang mengandung bahan ini akan cepat padat, disamping itu talc dicampur lempung dipakai untuk pembuatan alat-alat bantu bakar, cooking ware dan barang-barang refraktori yang tidak perlu bekerja pada temperature yang sangat tinggi, tetapi juga harus mempunyai sifat tahan kejut yang baik. C. Pemanfaatan bahan galian industri pada industri pupuk. Salah satunya adalah bahan galian industri,,yaitu fosfat. Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan     P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Sifat fisik yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H. Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.  Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan. Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.  Proses penambangan dilakukan dengan cara sederhana dengan peralatan sederhana. BAB III KESIMPULAN 1. Kalsit bisa digunakan dalam pemanfaatan bahan galian industri pada bidang kosmetik 2. Felspar,Kaolin,Kuarsa,dan Talc bisa digunakan dalam pemanfaatan bahan galian industri pada bidang keramik. 3. Posfat sebagai bahan galian industri di bidang pupuk. DAFTAR PUSTAKA http://kujangbiroe.wordpress.com/2011/11/13/bahan-galian-industri-calcite/ http://kampungminers.blogspot.com/2013/01/kaolin.html http://herusantoso17.blogspot.com/2012/06/bahan-galian-industri.html http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/01/geologi-dan-potensi-bahan-galian.html http://infotambang.com/bahan-galian-industri-p334-151.htm 9