Academia.eduAcademia.edu

R1 RMK Kelompok 1

Materi yang dibahas dalam BAB I ini mengenai sistem informasi di tahun 2010. Adapun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mencakup 5 poin penting, antara lain;

PENDAHULUAN Materi yang dibahas dalam BAB I ini mengenai sistem informasi di tahun 2010. Adapun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mencakup 5 poin penting, antara lain; Memahami peran teknologi informasi (TI) dalam mengoptimalkan kinerja. Jelaskan mengapa nilai bisnis IT ditentukan oleh orang-orang, proses bisnis, dan budaya organisasi. Jelaskan peran IT dalam kinerja manajemen bisnis dan proses pengukuran kinerja. Memahami proses perencanaan strategis, analisis SWOT, dan model kompetitif. Mendiskusikan bagaimana dampak karir IT Anda dan prospek positif untuk karir manajemen IS. Dalam Bab 1, menyediakan beberapa perkembangan IT terbaru dan bagaimana perusahaan dapat menempatkan perkembangan tersebut untuk meningkatkan kinerja. Pelajar mempelajari tentang aplikasi sistem informasi bisnis yang penting (IS-information system) mencari solusi IT, sebagian besar mengintegrasikan jaringan nirkabel dan teknologi sosial, seperti Facebook dan Twitter. Kami menjelaskan bagaimana inovasi TI mengguncang atau mengganggu, cara perusahaan melakukan bisnis, pekerjaan manajer dan pekerja, desain proses bisnis, dan pasar yang terstruktur. TI telah berkembang dari hanya terpusat pada pengolahan data dan laporan rutin di pertengahan 1970-an ke fungsi yang mendukung proses bisnis, mengelola hubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan menciptakan kemungkinan tak terbatas di tahun 2010-an-ketika keluar dari ranah tersebut berarti keluar dari bisnis. Selanjutnya, untuk lebih jelasnya kelima tujuan pembelajaran diatas akan dibahas satu per satu. POSITIONING IT TO OPTIMIZE PERFORMANCE Kondisi ekonomi biasanya memberikan banyak peluang kepada perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Tapi selama kemerosotan dan krisis keuangan global, untuk mencari peluang sepertinya lebih sulit dan risiko kegagalan meningkat. Sebagai pasar memulihkan diri dari resesi di seluruh dunia selama tahun 2010-an, manajer mengeksplorasi strategi baru untuk meningkatkan kinerja bisnis, dan profitabilitas. Salah satu pendekatannya adalah mengembangkan kelincahan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menangkap peluang lebih cepat dari saingan. Demi menghadapi berbagai tantangan bisnis, maka kinerja bisnis seharusnya bergantung pada dua hal penting, yakni agility (kecepatan) dan mobility (mobilitas). Agility ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menangkap berbagai kesempatan dengan lebih cepat dibanding pesaing lainnya. Sedangkan mobility diperlukan perusahaan untuk dapat terhubung dengan para konsumennya di manapun dan kapanpun. Agility & Mobility IT in the Hands of Customers Perusahaan bergantung pada IT agar dapat beradaptasi terhadap berbagai kondisi pasar dan memperoleh competitive edge (keunggulan kompetitif). Keunggulan kompetitif akan berakhir cepat ketika perusahaan pesaing berhasil menirunya dengan cepat, sebaliknya ketiadaan keunggulan kompetitif justru cenderung membuat perusahaan bertahan lama. Oleh karenanya, perusahaan perlu meningkatkan, mengembangkan, menyebarkan sistem informasi baru untuk bertahan dalam permainan kompetitif tersebut. Inovasi Bisnis Dan Gangguan Status Quo Inovasi akan mengarah ke pertumbuhan yang menguntungkan jika inovasi tersebut melakukan satu atau lebih hal berikut: Menghasilkan wadah keuntungan yang baru Meningkatkan permintaan untuk produk dan pelayanan Menarik pelanggan baru Membuka pasar baru Menopang bisnis selama bertahun-tahun yang akan datang Model Bisnis Sebuah model bisnis adalah sebuah metode yang dijalankan oleh sebuah perusahaan yang menghasilkan pendapatan penjualan dan laba yang menopang perusahaan itu sendiri. Menurut McKay dan Marshall (2004), sebuah model bisnis komprehensif adalah tersusun dari 6 elemen: Sebuah deskripsi semua produk dan jasa bisnis yang ditawarkan. Sebuah deskripsi proses bisnis yang diperlukan untuk membuat dan menghasilkan produk dan jasa. Sebuah deskripsi dari konsumen yang dilayani dan hubungan perusahaan dengan konsumen, termasuk apa nilai yang dibentuk dari perspektif konsumen. Sebuah daftar sumber yang diperlukan dan mengidentifikasi salah satu yang tersedi, yang akan dikembangkan di dalam rumah, dan yang akan diakuisisi. Sebuah deskripsi supply chain organisasi, termasuk supplier dan partner bisnis lainnya. Sebuah deskripsi dari pendapatan yang diharapkan (revenues expected/revenue model), biaya yang diantisipasi, sumber keuangan, dan estimasi profitabilitas (financial viability). INFORMATION SYSTEMS AND INFORMATION TECHNOLOGY: CORE CONCEPTS Sistem informasi atau Information Systems (IS) mengumpulkann, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi untuk sebuah tujuan spesifik. Fungsi-fungsi dasar dari IS ialah sebagai berikut: Input: data dan informasi mengenai transaksi bisnis ditangkap dan dikumpulkan oleh point-of-sale (POS) scanner dan websites serta diterima oleh perangkat input lainnya; Processing: data ditransformasi, dikonversi, dan dianalisis untuk disimpan atau ditransfer ke sebuah perangkat output; Output: data, informasi, laporan, dan lain sebagainya didistribusi ke layar digital atau ke hardcopy (kertas), dikirim sebagai suara, atau ditransfer ke IS lain melalui jaringan komunikasi; Feedback: mekanise umpan balik (feedback) memonitor dan mengendalikan operasional. Pengumpulan sistem-sistem komputasi yang digunakan perusahaan inilah yang disebut dengan teknologi atau Information Technology (IT). Sederhananya IT mengacu pada sisi teknologis dari sistem informasi. Seringkali istilah IT digunakan bergantian dengan istilah IS. Components Of An Information System Terdapat enam komponen dari IS yaitu: Hardware, adalah sebuah perangkat seperti processor, monitor, keyboard, dan printer. Graphical User Interfaces (GUI) yang disebut GUI menerima data dan informasi yang kemudian diproses oleh CPU, disimpan di database dan ditampilkan di layar; Software, adalah rangkaian aplikasi (apps) atau program yang memberikan instruksi kepada hardware untuk memproses data atau input lainnya seperti perintah suara (voice commands); Data, adalah sebuah bagian penting yang diproses oleh sistem dan apabila diperlukan maka akan disimpan di database atau sistem penyimpanan lainnya; A network, adalah sebuah sistem telekomunikasi yang menghubungkan hardware yang berkabel, tanpa kabel, ataupun kombinasi keduanya; Procedures, adalah rangkaian instruksi tentang bagaimana mengkombinasikan komponen-kompenen tadi dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan output yang diinginkan; People, adalah para individu yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengannya, ataupun menggunakan output dari sistem tersebut. ISs Exist within a Culture IS memiliki sebuah tujuan dan sebuah konteks sosial (organisasi). Tujuan umumnya ialah untuk memberikan solusi bagi masalah bisnis. Konteks sosial dari sistem terdiri dari nilai dan keyakinan yang menentukan apa yang layak dan mungkin dalam budaya organisasi serta orang-orang yang terlibat. ISs Extend Organizations and Disrupt Ways of Doing Business Migrasi massal pengguna PC ke perangkat mobile telah memperluas IS melampaui organisasi dan secara praktis membuat lokasi tidak lagi menjadi hal yang relevan. Inovasi IT telah mengguncang kebiasaan-kebiasaan lama perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. 1.3. BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT AND MEASUREMENT What Is Performance Management? Why Is It A Challenge? Ada dua persyaratan fundamental dalam rangka mengelola kinerja, yakni: Being able to measure Knowing that your indicator is measuring the right thing. Hal lain yang perlu dipertimbangkan ialah membedakan pengukuran dengan menggunakan metrik kuantitatif dan metrik kualitatif. Mengukur kinerja memerlukan keempat hal berikut: Mengidentifikasi ukuran-ukuran paling bermakna dari kinerja; Mampu mengukurnya dengan tepat; Memilih rangkaian pengukuran yang memberikan sebuah indikator holistik dari kinerja bisnis total; Mengidentifikasi siapa yang harus menerima laporan dan dalam jangka waktu kapan. Performance Measurement Process Pengukuran kinerja merupakan proses siklus yang bertahap-tahap. Langkah-langkah utama dalam manajemen kinerja bisnis ialah sebagai berikut: Menentukan level kinerja yang diinginkan; Menentukan bagaimana mencapai level kinerja tersebut; Menilai di mana organisasi berdiri dalam kaitannya dengan tujuan, target-targetnya, dan ukuran-ukurannya secara berkala; Menyesuaikan kinerja dan targetnya. Business Environmental Pressures Lingkungan bisnis terdiri dari berbagai macam faktor, seperti sosial, hukum, politik, teknologi, dan ekonomi. Impact of Business Environment Factors Faktor-faktor bisnis tersebut dapat member dampak bagi kinerja baik secara individual, departemen, maupun bagi keseluruhan organisasi. Green IT to Reduce Carbon and Energy Footprints Kepedulian mengenai kerusakan lingkungan dan mengurangi limbah perusahaan dan energy footprints telah memicu dilakukannya usaha green IT. Ethical Issues Etika berkaitan dengan standar benar atau salah, sementara etika informasi berkaitan dengan standar benar atau salahnya praktik-praktik manajemen informasi. 1.4 STRATEGIC PLANNING AND COMPETITIVE MODELS What Is Strategic (Swot) Analysis? Secara umum analisis strategis adalah proses scanning dan me-review lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan teknis dari sebuah organisasi. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mempelajari mengenai kekuatan (streghts), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) atau SWOT. SWOT perlu dipertimbangkan utamanya ketika akan melakukan rencana ekspansi. SWOT hanyalah sebuah pedoman sehingga perlu instrumen lain demi menyokongnya, seperti model analisis Porter’s five forces. What Is Strategic Planning? Rencana strategis adalah rangkaian proses di mana organisasi memilih dan mengatur pelayanan dan bisnisnya untuk menjaga bisnisnya tetap bertahan (sehat dan berfungsi) bahkan ketika peristiwa yang tidak diharapkan terjadi dan mengganggu bisnis, pasar, produk, atau jasanya. What Is Strategy? Strategi mendefinisikan rencana untuk bagaimana sebuah bisnis dapat mencapai misi, target, dan tujuannya. Porter’s Competitive Forces Model And Strategies Model ini telah digunakan untuk mengembangkan strategi bagi perusahaan demi mengidentifikasi keunggulan kompetitifnya. Basis of the Competitive Forces Model Model Porter tersebut berasal dari konsep fundamental profitabilitas dan margin laba (profit margin). Di mana profit/laba sama dengan total pendapatan dikurang total biaya, dan margin laba adalah harga jual dikurang biaya item (cost of the item). PROFIT = TOTAL REVENUE minus TOTAL COSTS. PROFIT MARGIN = SELLING PRICE minus COST OF THE TIME. Five Industry Forces Terdapat lima macam tekanan dalam model Porter, yakni: (1) ancaman masuknya pesaing baru; (2) kekuatan tawar-menawar dari supplier; (3) kekuatan tawar-menawar dari konsumen atau pembeli; (4) ancaman pergantian (substitusi) produk atau jasa; dan (5) persaingan yang kompetitif di antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Porter’s Value Chain Model Menurut model tersebut, aktivitas organisasi dapat dibagi menjadi dua, yakni aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer adalah aktivitas-aktivitas bisnis yang dilalui di mana perusahaan memproduksi barang, kemudian menciptakan nilai di mana jenis konsumen mau membelinya. Umumnya, terdapat lima aktivitas utama: (1) logistik masuk (bahan mentah dan input-input lain yang masuk; (2) operasional (manufacturing dan pengujian); (3) logistik keluar (pengemasan, penyimpanan, dan distribusi); (4) pemasaran dan penjualan (ke konsumen); dan (5) pelayanan. Aktivitas primer didukung oleh beberapa aktivitas pendukung, seperti: (1) infrastruktur perusahaan (akuntansi, keuangan, manajemen); (2) manajemen sumberdaya manusia; (3) pengembangan teknologi (R&D); dan (4) pengadaan (pembelian). Addaptive and Innovative Organizations Kompetisi hadir tidak hanya di antara produk atau pelayanan tetapi juga di antara model bisnis, operasional pelayanan pelanggan, dan rantai supplai. Konsep rantai nilai (value chain) harus dilengkapi oleh konsep sistem nilai (value system) dan jaringan nilai (value network). Real-Time, On—Demand IT Support Menghapus kelemahan membutuhkan real-time systems. Sistem tersebut merupakan sistem informasi yang memberikan akses yang cukup cepat ke informasi atau data di mana keputusan yang sesuai dapat dibuat. Innovation and Creativity Respon organisasional seringkali terjadi sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan bisnis atau tindakan kompetitornya. Seringkali responnya lambat, makanya perusahaan dapat memainkan peran proaktif dan membuat perubahan signifikan dalam industri mereka sebelum competitor lainnya. Information Systems Failure Proyek IT tidak selalu berhasil, alasannya seringkali diakibatka oleh manajemen proyek yang tidak handal. 1.5. WHY “ I T ” IS IMPORTANT TO YOUR CAREER, AND “ I T “ CAREERS IT as a Career: The Nature of IS and IT Work Dalam pembahasan ini, dapat dilihat pentingnya teknologi informasi guna menunjang performance dan nilai perusahaan. Dimana dalam proses bisnis, IT bersifat dependen. Kebanyakan perusahaan atau organisasi jika komputer mereka mati, proses bisnispun demikian. Bayangkan jika tidak ada akses internet selama 24 jam non stop tiap harinya, dapatkah kamu menyelesaikannya tanpa IT. IT menciptakan markets, bisnis, produk, dan karir. Di tempat kerja saat ini, sangat penting bahwa pekerjaan IS efektif dan handal. IS manajer meunjukkan peran penting dalam implementasi dan administrasi teknologi dalam organisasi mereka. Mereka merencanakan, mengkoordinasikan, serta meneliti langsung pada kegiatan yang berkaitan dengan komputer perusahaan. Dalam konsultasi dengan manajer lain, mereka membantu tujuan menentukan dari suatu organisasi dan kemudian menerapkan teknologi untuk memenuhi tujuan tersebut Mereka mengawasi semua aspek teknis dari suatu organisasi, seperti pengembangan perangkat lunak, keamanan jaringan, dan operasi internet. Masalah Manajemen: Menyadari peluang untuk menggunakan TI, dan sistem berbasis Web untuk keunggulan strategis dan ancaman yang terkait dengan tidak menggunakan mereka. Siapa yang akan membangun, mengoperasikan, dan memelihara sistem informasi? Ini merupakan isu penting karena manajemen ingin meminimalkan biaya TI sekaligus memaksimalkan nya bermanfaat tersebut. Beberapa alternatif untuk menggunakan komputasi awan, untuk menggunakan layanan software (SaaS) Model, untuk melakukan outsourcing TI aktivitas dan membagi pekerjaan yang tersisa antara IS departemen, dan akhirnya para pengguna. Berapa banyak TI? Ini adalah masalah penting berkaitan dengan perencanaan TI. TI tidak datang gratis, tapi tidak setelah itu mungkin jauh lebih mahal. Apa aktivitas social networking harus dikejar? Seberapa pentingkah TI? Pada beberapa kasus, TI adalah satu-satunya pendekatan yang dapat membantu organizations. Seiring waktu berlalu, keunggulan komparatif TI meningkat. Globalisasi Persaingan global berdampak kebanyakan perusahaan. Pada saat yang sama, globalisasi menciptakan peluang, mulai dari jual beli produk dan layanan online di pasar asing untuk melakukan usaha patungan atau investasi di dalamnya. Information System in 2010s pg. 2 Ulfah Rizky Muslimin P3400215019 Munadi Agri Saswan P3400215006