Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi, membawa konsekuensi pada manusia untuk selalu meningkatkan kualitas, terutama bagi mahasiswa yang mengenyam bangku kuliah untuk mampu mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat luas. Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, pemasaran produk dibidang industri sangat dibutuhkan. Hal ini yang dapat melangsungkan kegiatan yang ada di perusahaan itu sendiri. Dengan adanya pemikiran tersebut menjadikan institusi pendidikan dituntut untuk mampu membuat seseorang menjadi pekerja yang berkualitas. Dengan memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif sekarang ini, mahasiswa dituntut tidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual yang diapat dari kampus semata, akan tetapi mahasiswa juga harus mempunya kemapuan dasar. Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing dengan yang lain adalah Knowledge atau pengetahuan yang luas agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mempunyai bekal dalam kehidupan bermasyarakat yang bermanfaat. Skill atau keahlian khusus sehingga mempunyai kompetensi praktis untuk menunjang keilmuannya. Attitude merupakan sikap atau kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga memperoleh nilai-nilai keteladanan dalam berbagai segi kehidupan. Dari ketiga hal tersebut, tidak semuanya dapat diperoleh dari bangku perkuliahan, maka Kulia Kerja Praktek (KKP) diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperoleh tambahan Knowledge, skill, dan attitude yang lebih komprehensif, sehingga terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan berwawasan luas. Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, maka KKP diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pergudangan Menurut Jhon Warman (2004), gudang (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan untuk penyimpanan barang dagang. Pergudangan (kata kerja) adalah kegiatan menyimpan dalam gudang. Menurut Ibnu Syamsi (1997:28), gudang adalah ruangan untuk menyimpan barang yang berdinding, beratap, dan terkunci. 2.2 Penyimpanan Berdasarkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 penyimpanan merupakan kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang dan pengeluaran dari tempat penyimpanan. Sedangkan menurut Subagya (1988) penyimpanan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Adapun kegiatan dari penyimpanan, antara lain: a. Menerima, menyimpan, mengatur dan menjaga keutuhan barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai dengan rencana secara tertib, rapi dan aman. b. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan atas semua barang yangg ada di dalam gudang. c. Melakukan stock opname secara berkala terhadap barang persediaan yang ada di dalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi kebutuhan. d. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yang ada di gudang. 2.3 Pengiriman Barang Menurut Mulyadi (2001:201), system pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal antara lain tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dan dukungan suami bagi ibu menyusui. Penelitian bertujuan untuk membuktikan perbedaan pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dan dukungan suami antara ibu yang memberikan dengan yang tidak memberikan ASI eksklusif. Jenis penelitian termasuk cross sectional study dengan populasi penelitian yaitu pasangan suami istri yang memiliki bayi yang berusia 6-7 bulan.
A. KONSEP MEDIS 1. Pengertian Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Cedera tulang belakang adalah cedera mengenai cervicalis, vertebralis dan lumbalis akibat trauma ; jatuh dari ketinggian, kecelakakan lalu lintas, kecelakakan olah raga dsb (Sjamsuhidayat, 1997). Fraktur tulang leher merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Spine trauma mungkin terkait cedera saraf tulang belakang dan dapat mengakibatkan kelumpuhan, sehingga sangat penting untuk menjaga leher .Fraktur ini sering terjadi pada anak karena kondisi tulang masih sangat rawan untuk tumbuh dan berkembang. Fraktur tulang leher sangat berbahaya karena bisa mengganggu sistem saraf yang terdapat pada vertebra. Hal ini bias mengakibatkan gangguan-gangguan neurologis. Bahkan fraktur pada tulang leher bisa menyebabkan seorang anak mengalami lumpuh. 2. Etiologi Trauma Fraktur servikal paling sering disebabkan oleh benturan kuat, atau trauma pukulan di kepala. Pada anak fraktur tulang leher sering terjadi karena anak terjatuh. Mungin juga cedera tersebut diakibatkan karena kekerasan yang dialami anak. Penyakit Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan mudahnya terjadi fraktur pada anak. Terutama penyakit yang disebabkan oleh karena defisiensi kalsium. Kontraksi yang berlebihan 3. Pertolongan Pertama untuk Fraktur Servikal Setiap cedera kepala atau leher harus dievaluasi adanya fraktur servikalis. Sebuah fraktur servikal merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Spine trauma mungkin terkait cedera saraf tulang belakang dan dapat mengakibatkan kelumpuhan, sehingga sangat penting untuk menjaga leher. Jika ada kemungkinan patah tulang leher, leher pasien tidak boleh digerakkan sampai tindakan medis diberikan dan X-ray dapat diambil. Itu jalan terbaik untuk mengasumsikan adanya cedera leher bagi siapa saja yang terkena benturan, jatuh atau tabrakan. 4. Manifestasi klinik Nyeri kepala Nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan Memar dan bengkak di bagian belakang leher Kelumpuhan organ-organ terutama. Hal ini terjadi karena adanya gangguan atau bahkan putusnya sitem saraf pada daerah spinal yang terjepit oleh tulang yang patah pada daerah tersebut. 5. Patofisiologi Terjadinya trauma pada daerah tulang leher mengakibatkan fraktur. Akibat kondisi seperti ini, pusat-pusat persarapan akan terjadi gangguan. Gangguan ini diakibatkan karena terjepitnya saraf-saraf yang melalui daerah vertebra. Karena vertebra merupakan pusat persarapan bagi berbagai organ, maka kerja organ-organ tersebut akan terganggu atau bahkan mangalami kelumpuhan, akibat fraktur ini pula, akan mengakibatkan blok saraf parasimpasi dan pasien akan mengalami iskemia dan hipoksemia. Dan akhirnya akan mengalami gangguan kebutuhan oksigen Cedera yang terjadi juga akan mengakibatkan pelepasan mediator-mediator kima yang akan menimbulkan nyeri hebat dan akut selanjutnya terjadi syok spinal dan pasien akan merasa tidak nyaman. Gangguan sistem saraf spinal akan mengakibatkan kelumpuhan pada organ-organ pencernahan dan sistem perkemihan. Dan masalh yang akan terjadi adalah gangguan eliminasi. 6. Klasifikasi Subluksasi atlantoaksial: Rongga antara setinggi odontoid dan bagian posterior dari C1 harus tidak lebih dari 3 mm pada orang dewasa dan 5 mm pada anak-anak. Fraktur Jefferson: Fraktur yang keras di lateral C1 akibat cedera kompersi pada verteks tengkorak Fraktur peng Odontoid Fraktur Hangman: cedera hyperekstensi pada C2 yang menyebabkan fraktur pedikel. Fraktur teardrop: Suatu fragmen kecil mengalami avulsi dari badan vertebra anterior bagian bawah Fraktur badan vertebra Fraktur kompresi pada tubuh Penyimpangan KDM Pemeriksaan diagnostik Sinar x spinal : menlentukan lokasi dan jenis cedera tulang (fraktur atau dislok) CT scan : untuk menentukan tempat luka/jejas MRI : untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal
Asidimetri adalah titrasi netralisasi dengan penitarnya berupa asidi (basa). Reaksi penggaraman adalah reaksi pembentukan senyawa-senyawa elektrolit yang terbentuk dari asam/basa bila sebagian/seluruh atom H/OH dari asam/ basa tersebut diganti oleh satu/beberapa jenis atom logam. Reaksi netralisasi adalah suatu reaksi antara asam dan basa yang dapat dinyatakan dalam pernyataan reaksi seperti berikut: H + + OH-H 2 O dimana 1 ion H + setara dengan 1 ion OH-, maka dapat disimpulkan bahwa 1 gram setara asam/basa adalah jumlah asam/basa yang mengandung 1 gram ion H + atau OH.
Afriche e Orienti, 2017
Kolaps očami archeológie, 2019
American Journal of Pharmaceutical Education, 2021
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2022
Embodied Selves, 2012
Материалы международного симпозиума «Казахстан и тюркский мир: актуальные проблемы в области социальных наук»., 2021
Personnel Psychology, 1987
Computers & Mathematics with Applications, 1989
Revista de la Facultad de Ciencias Médicas de Córdoba, 2022
Plant Physiology, 2012
Al Maarifa Journal For Studies and Research, 2024
Physical Review X, 2013
Escola Anna Nery, 2009
9th European Signal Processing Conference (EUSIPCO 1998), 1998