MAKALAH
Akutansi Manajemen Syari’ah
“Environmental Cost Management (Analisis Biaya Lingkungan)”
Kelompok 9
Oleh :
Ari Fernando
M.Khariska
Dosen pengampuh oleh Zahra, M.Akt Ak
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat populasi bertumbuh, aktivitas bisnis semakin meluas dan dunia semakin sempit, jutaan orang semakin mengkhawatirkan kebutuhan yang kritikal dari orang-orang yang menentukan keberlangsungan hidup masyarakat. Isu tentang kualitas air dan udara, karsinogen, pemanasan global dan juga komsumsi berlebihan terhadap sumberdaya yang tidak terbarukan menjadi isu utama tiap hari di masyarakat. Para pemimpin bisnis pun tampil berbicara mengenai sustainability development yang berarti pula bagaimana perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada saat ini banyak perusahaan sedang berusaha untuk mewujudkan eco-efficiency yang lebih baik, dimana mereka secara bersamaan meningkatkan produksi barang maupun service mereka dan juga sekaligus mengurangi efek yang merusak terhadap lingkungan dari produk tersebut. Selain menjadi isu penting yaitu tentang kesehatan dan implikasi dari kualitas hidup yang lebih baik, menjadi pertanyaan mengenai bagaimana biaya-biaya ini diaplikasikan dalam akuntansi managerial ? jawabannya adalah pengaplikasian biaya perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan atau bisa juga disebut environmental cost (EC). Environmental cost dicontohkan seperti pemasangan srubber di saluran pembuangan asap pabrik agar sesuai dengan peraturan pemerintah, perbaikan proses produksi untuk menghindari atau mengurangi sejumlah polusi dan membersihkan sungai yang sudah tercermar. Semua biaya-biaya ini menjadi biaya lingkungan dari perusahaan saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan Ekonomi
Merancang untuk memenuhi kebutuhan ekonomis dan mencapai pengoperasian operasi yang kompetitif pada organisasi swasta maupun publik tergantung kepada menyeimbangkan dengan hati-hati, apa yang layak secara teknis, dan apa yang dapat diterima secara ekonomis. Sayangnya, tak ada metode potong kompas yang tersedia untuk mencapai keseimbangan antara kelayakan teknis dan ekonomis ini. Jadi metode-metode analisis ekonomi tekni harus digunakan untuk memberikan hasil-hasil yang akan membantu mencapai suatu keseimbangan yang dapat diterima.
Kata biaya (cost) mempunyai arti yang bermacam-macam dalam pemakaiannya. Konsep biaya (cost concept) dan prinsip-prinsip ekonomi lainnya yang digunakan dalam studi ekonomi teknik tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat.
Biaya tetap (fixed costs) adalah biaya-biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkatan kegiatan di atas jangkauan ppengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang tersedia. Biaya-biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap fasilitas, gaji manajemen umum dan administratif, biaya lisensi, dan biaya bunga terhadap pinjaman modal.
Biaya variable (variable costs) adalah biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contohnya biaya material dan biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya variabel, karena biaya ini secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya unit output, walaupun biaya per unit tetap sama.
Biaya incremental (incremental costs) atau pendapatan incremental (incremental revenue) adalah biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari peningkatan pengeluaran daru suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya incremental sering kali dihubungkan dengan keputusan-keputusan “go/no go” yang mencakup perubahan terbatas terhadap keluaran ata tingkat kegiatan. MIsalnya biaya incremental per mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $0.27, tetapi biaya ini tergantung pada beberapa pertimbangan seperti jarak etmpuh total selama tahun tersebut (batas pengoperasian normal), jarak yang diharapkan untuk perjalanan utama mendatang, dan umut mobil.
Biaya berulang (recurring cost) adalah biaya-biaya yang bersifat repetitive dan terjadi ketika suatu organisasi menghasilkan barang atau jasa yang sama secara kontinyu. Biaya variabel juga merupakan biaya berulang, karena biaya tersebut berulang setiap satuan keluaran. Akan tetapi biaya berulang tidak hanya terbatas pada biaya variabel saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara berulang adalah juga biaya berulang.
Biaya-biaya tidak berulang (nonrecurring cost) adalah biaya yang tidak bersifat repetitive, walaupun pengeluaran total dapat bersifat kumulatif dalam periode waktu yang relative pendek. Khasnya, biaya-baiya tidak berulang meliputi pengembangan atau penetapan suatu kemampuan kapasitas untuk beroperasi.
Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu.
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Istilah ini biasanya menunjukkan henis biaya yang kiranya memerlukan terlalu banyak usaha untuk secara langsung mengalokasikannya ke keluaran tertentu.
Overhead terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya tenaga kerja langsung ataupun material langsung. Contoh overhead termasuk biaya listrik, perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervise. Biaya administratif dan penjualan biasanya ditambahkan ke biaya langsung dan overhead untuk mendapatkan harga penjalan satuan untuk produk dan jasa.
Berbagai metode digunakan untuk mengalokasikan overhead terhadap produk, jasa, dan kegiatan. Metode umum yang digunakan meliputi alokasi secara proporsional terhadap biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung, dan material alngsung (dinyatakan sebagai biaya primer (prime cost) dalam pengoperasian manufaktur), atau jam kerja mesin. Dalam setiap metode ini, perlu diketahui berapa besarnya atau perkiraan biaya overhead total untuk suatu periode waktu (biasanya satu tahun) untuk mengalokasikan ke output produksi (atau penyampaian jasa). Biaya overhead total juga dihubungkan denagn tingkat produksi tertentu. Hal ini merupakan keadaan yang penting yang perlu diingat ketika berurusan dengan data biaya satuan.
Biaya standar (standard costs) adalah biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun penampaian jasa sebenarnya. Biaya standar ini dikembangkan dari waktu tenaga kerja langsung, material, dan fungsi pendukung yag direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya standar untuk memproduksi satu satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan sebagai berikut:
Biaya standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah:
1. Memperkirakan biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan.
2. Mengukur kinerja pengoprasian dengan membandingkan biaya aktual per unit terhadap biaya standar per unit.
3. Menyiappkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4. Menetapkan nilai persediaan barang dalam proses (work-in-process) dan persediaan barang jadi.
Suatu biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut sebagai biaya tunai/ cash cost (dan berakibat pada arus kas) untuk membedakannya dari biaya lain ynag tidak melibatkan transaksi tunai dan direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost). Biaya bukan tunai ini sering dinyatakan sebagai biaya buku (book cost).
Biaya buku adalah baya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan lebih menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran masa lalu selama satu periode waktu yang tetap. COntoh yang paling umum dari biaya buku adalah depresiasi (depreciation) yang dibebankan untuk pemakaian aset seperti misalnya pabrik dan peralatan.
Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk memeperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Jadi biaya hangus lazim di setiap alternatif, bukan bagain dari arus kas di masa depan (prospektif), dan dapar diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.
Biaya kesempatan (opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (hilang) dan sering kali tersembunyi atau tersirat.
Biaya siklus hidup (life-cycle-cost) merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun tidak berulang, sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya.
Biaya investasi (investment cost) adalah modal yang diperlukan untuk kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus sederhana, seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam bentuk suatu pengeluaran tunggal. Tetapi dalam proyek konstruksi yang besar dan kompleks, terkadinya biaya ini mungkkin melalui serangkaian pengeluaran selama periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital investment).
Istilah modal kerja (working capital) merujuk ppada dana yang diperlukan untuk aset saat ini (diluar aset tetap seperti peralatan, fasilitas, dan lain-lain) yang diperlukan untuk memulai selanjutnya mendukung kegiatan-kegiatan pengoperasian. Sebagai contoh, produk tak dapat dibuat jasa atau tidak dapat disampaikan tanpa adanya material dalam persediaan.
Biaya-biaya operasi dan perawatan (operation and maintenance cost) mencakup berbagai jenis pengeluaran tahunan yang berulang sehubungan denagn fase operasi siklus hidup. Biaya operasi langsung dan tidak langsung berhubungan dengan lima bidang sumber daya utama seperti manusia, mesin, material, energi, dan informasi yang merupakan bagian utama biaya dalam kategori ini.
Biaya pembangunan (disposal cost) mencakup biaya-biaya tidak berulang untuk menutup operasi dan penghentian serta pembuangan aset pada akhir siklus hidup. Umumnya dapat diperkirakan akan terdapat biaya yang berhubungan dengan manusia, material, transportasi, dan kegiatan khusus yang berlangsung satu kali. Dalam beberapa hal, biaya tersebut akan terkurang oleh penerimaan dari penjualan aaset pada sisa nilai pasaernya. Contoh klasik biaya pembaungan adalah biaya sehubungan dengan pembersihan berdirinya pabrik pengolahan kimia.
Barang dan jasa konsumen (consumer goods and services) adalah produk atau jasa yang langsung digunakan oleh manusia untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian, rumah, mobil, televisi, pangkas rambut, opera, dan jasa medis. Para pengasil barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan keinginan manusia (konsumen) akan produk dan jasa yang mereka inginkan.
Barang dan jasa produsen (producer goods and services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang produsen lainnya. Misalnya mesin perkakas, bangunan pabrik, bus, mesin pertanian, dan lain-lain.
Barang dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena secara langsung atau tidak langsung memiliki kegunaan atau utilitas (utility) yang memiliki kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Jadi barang dan jasa dapat digunakan atau dikonsumsi langsung, atau dapat juga dihunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain, yang selanjutnya dapat digunakan langsung. Utilitas paling umm diukur dalam istlah nilai (value), yang dinyatakan dalam beberapa medium pertukaran pada harga (price) yang harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.
Barang dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kebutuhan (necessities) dan kemewahan (luxuries). Sebenarnya kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang dan jasa, apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan bagi orang lain.
Hubungan antara harga dan permintaan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi linear dimana harga jual per unit (p) dan permintaan (D) . dengan meningkatnya harga jual per unit, maka permintaan akan produk ini akan berukurang, dan apabila harga jual turun, maka permintaan bertambah.
Untuk a adalah perpotongan pada sumbu harga dan –b adalah koefisien arah. Jadi b adalah banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya p. Baik a maupun b adalah konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa:
Gambar diatas merupakan hubungan umum Harga-Permintaan (perhatikan bahwa harga dianggap sebagai variabel bebas tetapi ditunjukkan sebagai sumbu vertical. Konvensi ini biasa digunakan oleh para ahli ekonomi). Walaupun gambar tersebut melukiskan hubungan umum antara harga dan permintaan, hubungan ini mungkin berbeda untuk kebutuhan dan kemewahan. Konsumen dapat langsung mengabaikan konsumsi barang mewah jika harganya meningkat jauh, tetapi mereka akan lebih sulit untuk mengurangi konsumsi kebutuhan mereka yang sesungguhnya, dan juga akan menggunakan uang yang dihemat dengan tidak membeli barang mewah untuk membayar peningkatan biaya kebutuhan tersebut.
Persaingan sempurna terjadi pada keadaan yang pada keadaan itu, setiap produk disediakan oleh banyak penjual dan tak terdapat hambatan terhadap penjual tambahan untuk memasuki pasar. Dalam kondisi ini, terdapat jaminan kebebasan penuh, baik bagi pembeli maupun penjual. Kenyaraannya dalam praktek, persaingan sempurna mungkin tidak akan pernah terjadi, karena banyaknya faktor-faktor yang mengakibatkan suatu tingkat pembatasan terhadap tindakan pembeli, penjual, maupun keduanya. Bagaimanapun juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi persaingan sempurna, akan lebih mudah memformulasikan hokum-hukum ekonomi umum.
Monopoli (monopoly) adalah kutub berlawanan dari persaingan sempurna. Suatu Monopoli sempurna terjadi apabila suatu produk atau jasa yang unik hanya tersedia dari penjual tunggal dan penjual tersebut dapat mencegah masuknya penjual lain kedalam pasar. Dalam prakteknya, monopoli sempurna jarang terjadi karena hanya produk yang unik sehingga tidak memiliki substitusi, dan peraturan pemerintah melarang monopoli jika monopoli bersifat terlalu membatasi.
Oligopoli (oligopoly) terjadi bila hanya terdapat sangat sedikit pemasok produk atau jasa sehingga tindakan oleh satu pemasok akan hampir selalu mengakibatkan tindakan yang sama oleh lainnya.
KLASIFIKASI BIAYA LINGKUNGAN
Ronal Hilton membagi jenis biaya lingkungan sebagai berikut:
a.Private dan Social Environmental Cost
adalah biaya yang ditanggung oleh perusahaan atau individu yang timbul dari aktivitas operasinya. Sebagai contoh adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan agar memenuhi aturan pemerintah mengenai lingkungan dan juga pembersihan danau yang tercemar akibat aktivitas perusahaan, sedangkan Social Environmental Cost adalah biaya yang ditanggung oleh masyarakat secara luas, sebagai contoh adalah biaya yang tanggung oleh pembayar pajak untuk membayar gaji pegawai pemerintah yang mengawasi permasalahan lingkungan, biaya untuk membersihkan sungai atau danau yang tercemar, atau biaya yang ditanggung oleh individu, maupun pihak swasta dan asuransi kesehatan masyarakat berkaitan dengan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh polusi. Salah satu kejadian tragis ditahun 2010 adalah kebocoran minyak di Teluk Meksiko yang berasal dari ledakan kilang minyak lepas pantai Deepwater Horizon menjadi contoh nyata dari private maupun social environmental cost.
Social environmental cost ditunjukkan oleh kerusakan besar yang dimasa yang akan datang termasuk biaya yang timbul untuk membersihkan pantai dan lahan basah yang ada, rusaknya wilayah rekresasi dan juga industri perikanan lokal, serta juga masalah kesehatan masyarakat akibat kontaminasi hydrocarbon di air sekitar teluk, rawa dan pantai. Sedangkan private environmental cost akan ditanggung oleh perusahaan- perusahaan yang ikut serta dalam pengoperasian pengeboran Deepwater Horizon seperti British Petroleum dan rekanannya dimana total cost yang harus ditanggung oleh BP sendiri secara estimasi di tahun 2010 adalah sebesar USD 40 Milliar
b. Visible dan Hidden Environmental Cost
Setelah kita mengerti mengenai private dan social environmental cost, maka perlu juga dipahami mengenai visible dan hidden environmental cost karena bisa jadi private maupun social environmental cost itu sifatnya visible atau hidden.
Visible environmental cost adalah biaya-biaya yang dapat teridentifikasi, terukur dan dihubungkan kepada masalah-masalah lingkungan yang terjadi, seperti contoh adalah:
biaya pajak untuk membayar pegawai pemerintah yang mengawasi masalah lingkungan, atau juga biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan sungai dan danau yang tercemar.
Hidden environmental cost adalah biaya-biaya yang sangat susah teridentifikasi dan dihubungkan dengan masalah-masalah lingkungan yang terjadi seperti biaya yang ditanggung oleh individu, serta asuransi kesehatan mengenai dampak kanker pada penggunaan sun-block, atau karena semakin menipisnya lapisan ozon dimana kedua hal ini masih menjadi perdebatan dan belum ada yang meyakinkan secara pasti hubungan antara kanker dan kedua hal ini.
LINGKUNGAN EKONOMI
Ekonomi berhubungan dengan interaksi antara manusia dan harta, sedangkan teknik berurusan dengan penggunaan biaya yang efektif dari ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan oleh umat manusia.
Barang dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena secara langsung atau tidak langsung mempunyai kegunaan atau utilitas kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Utilitas paling umum diukur dalam istilah nilai (value) yang dinyatakan dalam beberapa medium pertukaran pada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.
Hukum-hukum ekonomi merupakan pernyataan-pernyataan umum mengenai interaksi antara manusia dan kekayaan, maka hukum-hukum itu dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi tempat beradanya manusia dan kekayaan itu. Kebanyakan prinsip-prinsip ekonomi umum dinyatakan untuk keadaan terdapatnya persaingan sempurna. Bagaimanapun juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi persaingan sempurna akan lebih mudah memformulasikan hukum-hukum ekonomi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pentingnya menerapkan manajemen biaya lingkungan (enviromental cost management) dalam perusahaan karena jika tidak diterapkan mempunyai banyak dampak baik bagi lingkungan ataupun bagi perusahaan itu sendiri, manajemen biaya lingkungan dalam perusahaan mengetahui sumber daya dan mengukur biaya lingkungan.
Saran
Seharusnya perusahaan lebih memperhatikan dampak dari limbah yang diakibatkan oleh perusahaan manufaktur dengan menerapkan manaemen biaya lingkungan bagi perusahaan.
Dan seharusnya juga perusahaan tidak menerapkan manajemen biaya lingkungan dalam perusahaan sangatlah berdampak pada lingkungan disekitarnya dan merugikan pihak perusahaan dalam pengelolaan limbah biaya yang sebenarnya masih bisa di gunakan yang menguntungkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: ALFABETA
Ronald Hilton. Managerial Accounting: Creating Value In a Dynamic Business Environment, Edisi ke 7: McGraw-Hill, 2008
https://www.academia.edu/7414554/Environmental_Cost_Management Diakses tanggal 03 Mei 2015
http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/10/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan.html Diakses tanggal 01 Mei 2015
http://aboutengineeringeconomy.blogspot.com/2012/04/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan.html Diakses tanggal 01 Mei 2015