Academia.eduAcademia.edu

Naskah Drama Bercinta

Berdasarkan definisinya cinta adalah kata sifat. Huruf C dan N di dalam naskah ini adalah inisial dari dua nama tokoh yang terikat sifat dan menghimpit huruf I atau ideologi sebagai pertentangan diantara keduanya. Hingga akhirnya mereka menemukan gerak konstan, inisiatif perasaan, ketika cinta menjadi kata kerja. Tentunya saat itu mereka sedang bercinta.

DRAMA SATU BABAK BER(C)I(N)TA Karya Zulfa Nasrulloh Berdasarkan definisinya cinta adalah kata sifat.‭ ‬Huruf‭ ‬ C dan N‭ ‬di dalam naskah ini adalah inisial dari dua nama tokoh yang terikat‭ ‬sifat‭ ‬dan menghimpit huruf‭ ‬I atau ideologi sebagai pertentangan diantara keduanya.‭ ‬Hingga‭ ‬akhirnya mereka‭ ‬menemukan gerak konstan,‭ ‬inisiatif perasaan,‭ ‬ketika cinta menjadi‭ ‬kata kerja.‭ ‬Tentunya saat itu mereka‭ ‬sedang‭ ‬bercinta. PENGANTAR Drama ini dibuat bulan Juli‭ ‬2014‭ ‬sebagai respon terhadap‭ ‬pesta politik pemilihan presiden di Indonesia.‭ ‬Ketika itu bursa calon presiden yang banyak mengerucut hingga dua calon presiden.‭ ‬Beberapa calon yang tersingkir itu akhirnya merapat pada calon terkuat dalam lingkaran koalisi partai.‭ ‬Saat itu terjadi persaingan dua media dalam pencitraan dua calon presiden terkuat tersebut.‭ ‬Dua media itu bertikai secara sehat dan‭ ‬‘kurang sehat‭’‬,‭ ‬menjadi ciri khas dari pesta politik saat itu.‭ Drama ini mengangkat peristiwa intervensi‭ ‬salah satu pemilik media‭ ‬terhadap wartawan demi kepentingan pencitraan.‭ ‬Sebab ruang fiksi memiliki kekuatan hukum tersendiri,‭ ‬maka naskah ini secara keseluruhan hanyalah fiktif belaka.‭ ‬Jika ada kesamaan nama,‭ ‬peristiwa,‭ ‬latar dan tempat,‭ ‬semua disusun demi kepentingan kemanusiaan dan penyampaian makna agar semakin menyadarkan publik dan pembaca. Bandung,‭ ‬Juli‭ ‬2014 Penulis ZN DRAMATIC PERSONAE Chandra‭ ‬:‭ ‬Produser‭ ‬Lapangan‭ ‬TV Satu‭ Nira‭ ‬:‭ ‬Presenter TV Satu yang juga calon istrinya Chandra Sardi‭ ‬:‭ ‬Reporter TV Satu yang pro terhadap‭ ‬calon presiden No.‭ ‬1 Mail‭ ‬:‭ ‬Kameramen TV Satu‭ ‬yang lebih pro terhadap calon presiden No.‭ ‬2 Warga‭ ‬1 Warga‭ ‬2 Latar waktu‭ ‬:‭ ‬Pagi dan siang hari‭ Latar Tempat‭ ‬:‭ ‬Porong Sidoarjo‭ (‬Di atas tanggul bencana lumpur‭) DRAMA INI DI MULAI PAGI HARI,‭ ‬DI ATAS TANGGUL PORONG SIDOARJO. SEBELUM LAYAR DIBUKA ATAU LAMPU DINYALAKAN TERDENGAR RIUH TERIAKAN DAN BENCANA.‭ ‬TERDENGAR TERIAKAN TENTANG LUMPUR,‭ ‬PANAS,‭ ‬DAN KATA-KATA LAIN YANG MUNGKIN TERLINTAS DI PIKIRAN ORANG-ORANG YANG PUTUS ASA.‭ ‬ATAU DAPAT PULA DIBUAT GAMBAR BERGERAK ATAU PERISTIWA YANG SERUPA.‭ KEGADUHAN ITU LAMBAT LAUN HILANG SEPERTI MENGGAMBARKAN KENANGAN.‭ ‬HINGGA LAYAR TERBUKA‭ ‬ATAU LAMPU DINYALAKAN. ADEGAN‭ ‬1 DI KAWASAN BENCANA LUMPUR.‭ ‬SUARA MUSIK LEBIH RIANG DAN ENERGIK.‭ ‬DI ATAS TANGGUL CHANDRA NAMPAK MENGARAHKAN SARDI DAN MAIL UNTUK KEPENTINGAN BERITA DAN GAMBAR.‭ ‬MEREKA NAMPAK SIBUK DENGAN TUGAS MASING-MASING.‭ ‬TAK JAUH DARI SANA NIRA NAMPAK SENDIRI MENATAP RUMAH YANG TINGGAL ATAP TERTUTUP LUMPUR KERING.‭ ‬LUMPUR RETAK-RETAK.‭ ‬SEMENTARA DI KEJAUHAN,‭ ‬SEMBURAN LUMPUR PANAS NAMPAK SEPERTI AIR MANCUR. CHANDRA MENDEKATI NIRA.‭ ‬NIRA BERPALING PERGI DAN‭ ‬AKHIRNYA MEREKA‭ ‬BERDUA PUN‭ ‬PERGI KE SUATU TEMPAT‭ (‬TIDAK TERLALU JAUH‭)‬.‭ ‬HINGGA TERSISA DI SANA SARDI DAN MAIL. MAIL Pasti tentang pernikahan mereka.‭ ‬Seharusnya resiko ini sudah mereka pertimbangkan sebelumnya.‭ ‬Di bulan pemilu begini,‭ ‬Jurnalis pasti sedang sibuk-sibuknya. SARDI Sebenarnya atasan juga terlalu berlebihan.‭ MAIL‭ ‬(mengacungkan dua jari‭)‬ Kalau aku sih salam damai saja.‭ ‬Haha. SARDI Kacau kau,‭ ‬ini TV Satu,‭ ‬jangan cari perkara. MAIL Lho kenapa‭? ‬Aku‭ ‬hanya‭ ‬menyuarakan kedamaian.‭ ‬Ada yang salah‭? SARDI Alah,‭ ‬jangan basa-basi.‭ ‬Sebenarnya aku tak begitu ambil pusing.‭ ‬Mau‭ ‬begini‭ (‬mengangkat satu‭ ‬jari‭) ‬atau‭ ‬begini‭ (‬mengangkat dua jari‭) ‬itu hak kamu,‭ ‬tapi kamu harus‭ ‬pandai-pandai‭ ‬menempatkan diri.‭ ‬Kamu sedang di TV Satu,‭ ‬hal-hal seperti‭ ‬itu bisa jadi perkara besar. MAIL Berdamai itu penting kawan.‭ ‬Daripada‭ ‬satu jari begini‭? (‬mengangkat jari tengah‭) ‬nanti‭ ‬kerusuhan justru bukan lagi cuma guyonan.‭ ‬Lagian jurnalis‭ ‬kan independen,‭ ‬lalu di sini hanya‭ ‬kau dan aku.‭ ‬Jadi‭ ‬bagaimana‭? SARDI Bagaimana apanya‭? MAIL‭ (‬mengangkat dua jari‭) Damai kan‭? SARDI‭ ‬(mengangkat jari tengah‭) Damai‭!‬ Kalau aku sebenarnya sulit menerima dua jarimu itu.‭ ‬Kurang sreg di hati.‭ ‬Seperti memilih‭ ‬kucing kurus yang disengaja kurus supaya kucing-kucing gendut di belakangnya bisa ambil‭ ‬posisi. MAIL Jangan suka mengumbar aib sendiri.‭ ‬Justru‭ ‬itu alasan aku terganggu dengan satu jarimu itu,‭ ‬karena semua juga‭ ‬tau,‭ ‬kuda jantan yang senang berlari di rumput hijau itu sudah diikat kontrak buat jadi delman para petinggi partai. SARDI‭ Hus‭!‬ Kamu harus lihat tempat‭! MAIL Bokri bakal jadi menteri kalau Bowo jadi presiden. SARDI Itu isu.‭ MAIL Kamu juga tau kenapa kita akhirnya kesini. SARDI Ya,‭ ‬aku lihat beritanya beberapa minggu ini.‭ ‬Televisi sebelah memang kampungan. MAIL Berarti kita juga sebentar lagi bakal jadi wartawan kampungan. SARDI‭ ‬(nampak kesal‭) ADEGAN‭ ‬2 CHANDRA DAN NIRA DATANG DENGAN WAJAH KURANG BERSAHABAT.‭ ‬CHANDRA MELIHAT ANEH KEKASIHNYA.‭ ‬TAPI NIRA MENGAMBIL JARAK DAN MEMUTUSKAN MENYENDIRI DI SALAH SATU TEPI TANGGUL.‭ ‬CHANDRA AKHIRNYA MENGONTROL KAMERA DAN KESIAPAN BERITA. CHANDRA Bagaimana berita tambahannya‭? ‬Nanti siang kita On Air. SARDI‭ ‬(menyerahkan berita‭) Ini.‭ ‬Nira mungkin bisa menambahkan. CHANDRA‭ ‬(memeriksa berita‭) Ini kurang efektif.‭ ‬Ini coret.‭ ‬Ini coret juga.‭ ‬Pokoknya bagian paling penting dari pemberitaan ini adalah bantuan Brantaspindo telah diberikan pada masyarakat.‭ ‬hal-hal tentang bantuan itu harus kita tonjolkan.‭ ‬Berita tambahan itu yang harus kamu cari.‭ ‬Coba kasih ke Nira. SARDI MENEMUI NIRA DAN MEMINTA NIRA MENAMBAHKAN BERITANYA.‭ ‬TAPI NIRA NAMPAK TIDAK ANTUSIAS BAHKAN MENOLAK DAN SARDI NAMPAK MEMBUJUK NIRA SAMPAI AKHIRNYA MENYERAH.‭ ‬SEMENTARA DI WAKTU YANG SAMA,‭ ‬CHANDRA BERBINCANG DENGAN MAIL TENTANG PENGAMBILAN GAMBAR.‭ MAIL Posisi ini pas untuk wawancara. CHANDRA‭ Hati-hati‭ ‬dengan atap rumah dan semburan lumpur itu‭! ‬Usahakan mengambil‭ ‬view yang tidak‭ ‬ada atap rumah dan semburan lumpurnya. MAIL‭ Jadi lagu lama masih kita mainkan‭? ‬Haha.‭ ‬Padahal Bokri sudah mengurungkan niatnya untuk‭ ‬jadi presiden.‭ ‬Untung Nira‭ ‬presenternya.‭ ‬Angin gersang Porong jadi tidak terlalu buruk. PRODUSER‭ Tentang maksud dari berita ini,‭ ‬kita jangan terlalu berpikir keras.‭ ‬Percuma,‭ ‬jika kita masih di sini,‭ ‬hal seperti‭ ‬itu‭ ‬hanya akan menjadi gosip saja. MAIL‭ Tapi tentunya akan lebih hangat gosip pernikahan kalian yang batal gara-gara berita ini.‭ ‬Haha. ‭ CHANDRA Brengsek‭! SARDI MENDATANGI CHANDRA DAN MAIL. SARDI Chan,‭ ‬Nira‭ ‬gak mau. CHANDRA Apalagi sih‭? ‬Heran‭! MAIL DAN SARDI BERBISIK DAN MEMUTUSKAN PERGI. CHANDRA Kalian mau kemana‭? MAIL Beli rokok. SARDI Aku sarapan.‭ ‬Lapar. CHANDRA Jangan terlalu lama.‭ ‬Oh iya,‭ ‬jangan lupa pakai Helm‭! MAIL Aduh,‭ ‬santai saja.‭ ‬Kita kan jurnalis. SARDI Anti tilang‭! ‬Haha. SARDI DAN MAIL PERGI.‭ ADEGAN‭ ‬3 CHANDRA MENEMUI NIRA YANG SEDANG MENATAP HAMPARAN LUMPUR KERING YANG RETAK-RETAK.‭ ‬BARANGKALI JUGA NIRA MEMANDANG SEMBURAN LUMPUR YANG ENTAH KAPAN BERHENTI.‭ ‬DAN NIRA MEMEGANGI PERUTNYA.‭ ‬HAL INI YANG TERLIHAT SERING IA LAKUKAN. CHANDRA‭ Aku kadang heran,‭ ‬bagaimana kampung seluas ini bisa‭ ‬lenyap percuma,‭ ‬tapi begitulah bencana. NIRA‭ (‬tersenyum getir‭) Mereka pasti merindukan kampung halamannya.‭ CHANDRA‭ ‬ (memeluk dan hendak mencium leher Nira‭)‬. Seperti aku. NIRA‭ ‬(Menghindari ciuman‭) CHANDRA‭ ‬(Sedikit kecewa tapi akhirnya tersenyum mengerti‭) Kenapa lagi‭? NIRA Dari kemarin ibu‭ ‬menelpon terus.‭ ‬Membatalkan pernikahan itu tidak‭ ‬sesederhana yang kamu‭ ‬pikirkan. CHANDRA‭ Bukan batal,‭ ‬tapi ditunda.‭ ‬Kamu‭ ‬bisa sedikit menenangkan ibu. NIRA Ibu kecewa.‭ ‬Pending seminggu itu membuatnya resah.‭ ‬Ia takut‭ ‬kalau aibnya menyebar.‭ ‬Aku‭ ‬juga resah.‭ ‬Kamu juga tau bagaimana orang-orang di kampungku.‭ ‬Mereka suka sekali cari‭ ‬perkara.‭ ‬Apalagi urusan nikah seperti ini.‭ ‬Sudah tiba-tiba,‭ ‬lalu‭ ‬dipending.‭ ‬Kamu kira mereka‭ ‬tidak akan curiga‭? CHANDRA‭ Ya habis bagaimana‭? ‬Sekarang sedang genting-gentingnya pemilu.‭ ‬Pak Bokri pemilik TV SATU‭ ‬yang punya BRANTASPINDO ini,‭ ‬bertanggungjawab untuk kemenangan‭ ‬Pak‭ ‬Bowo.‭ ‬Jadi‭ ‬butuh‭ ‬berita khusus buat pencitraan.‭ Kemarin aku minta cuti dan diterima.‭ ‬Tapi‭ ‬gak tau kenapa‭ ‬tiba-tiba keputusan Bos berubah.‭ ‬Bahkan undangan pernikahan kita pun‭ ‬tidak membuatnya‭ ‬berubah pikiran.‭ ‬Ditambah rating kamu‭ ‬sebagai‭ ‬presenter‭ ‬sedang tinggi.‭ Aku bisa apa‭? NIRA‭ Jadi karier aku harus buruk‭? ‬Aku juga heran,‭ ‬bagaimana bisa seseorang yang baru empat bulan‭ ‬kerja sudah‭ ‬jadi‭ ‬presenter utama‭! CHANDRA‭ Sudahlah,‭ ‬hanya‭ ‬seminggu kita mengurus berita di‭ ‬Sidoarjo. NIRA Padahal koresponden di sini juga bisa kalau‭ ‬hanya buat berita seperti ini. CHANDRA‭ Kamu yang terbaik,‭ ‬mereka perlu yang terbaik untuk berita khusus ini.‭ ‬Lagian kita juga butuh‭ ‬uang.‭ ‬Pernikahan dan persalinan butuh biaya yang‭ ‬tidak sedikit.‭ ‬Ujung-ujungnya buat si kecil‭ ‬juga‭ (‬mengelus perut kekasihnya sambil tersenyum‭) ‬Hanya seminggu ditunda,‭ ‬setelah itu kita‭ ‬pulang dan menikah. NIRA‭ Dan usia kandungan ini genap tiga bulan. CHANDRA‭ Tiga bulan‭? NIRA‭ Kok kaget‭? ‬Masa lupa‭? CHANDRA‭ Rasanya baru kemarin. NIRA Kemarin bagaimana‭? (jeda‭)‬ Atau jangan-jangan,‭ ‬kemarin kamu sama siapa‭? CHANDRA‭ Ya sama kamu.‭ ‬Mana berani kalau sama yang lain. NIRA‭ Yang lain‭? ‬Tuh kan‭! ‬Siapa yang lain‭? CHANDRA‭ Engga,‭ ‬engga,‭ ‬maksudku bukan begitu.‭ ‬Cuma sama kamu aku pacaran,‭ ‬dan berarti sama kamu‭ ‬juga aku berani cinta-cintaan. NIRA‭ Gimana lagi cara aku percaya sama kamu‭? ‬Kamu itu terlalu banyak improve.‭ ‬Kehawatiran aku‭ ‬tentang kebiasaan kita berpelukan dan‭ ‬berciuman,‭ ‬kebablasan juga kan akhirnya‭? CHANDRA‭ Itu‭ ‬bukan kecelakaan,‭ ‬itu cinta.‭ ‬Wajar.‭ ‬Pacaran kita sudah cukup umur untuk hubungan seperti‭ ‬itu.‭ (‬melihat Nira yang masih berwajah ketus‭) ‬Kamu‭ ‬gak percaya sama aku‭? ‬Seminggu lagi dan‭ ‬semua sudah diatur,‭ ‬kita akan pulang lalu menikah.‭ ‬Syah‭! NIRA Iya,‭ ‬tapi ditunda‭! CHANDRA‭ Ada bedanya‭? NIRA Itu yang membuat kamu sulit lagi dipercaya‭! (jeda,‭ ‬keduanya saling diam.‭) Dan jangan pernah mengatakan semua yang telah terjadi dengan kita adalah suatu kewajaran‭! CHANDRA Apa bedanya‭? ADEGAN‭ ‬4 ‭ SARDI DAN MAIL DATANG DENGAN WAJAH YANG BERSUNGUT-SUNGUT.‭ ‬SARDI MEMANGGIL-MANGGIL CHANDRA,‭ ‬SEDIKIT BERTERIAK.‭ ‬TAPI CHANDRA DAN NIRA MASIH DENGAN SITUASINYA SEOLAH SARDI DAN MAIL MEMANG SELALU BEGITU,‭ ‬MEMILIKI KABAR YANG SELALU TERDENGAR BESAR. SARDI‭ Ada masalah‭ ‬Chan,‭ ‬warga belum dapat‭ ‬ganti rugi dari‭ ‬ BRANTASPINDO. CHANDRA‭ Apa‭? ‬Jangan main-main kamu‭! MAIL Tadi kita nanya-nanya tukang warung,‭ ‬katanya tiga‭ ‬bulan ini mereka belum menerima ganti rugi‭ ‬yang dijanjikan BRANTASPINDO.‭ CHANDRA‭ Bagaimana bisa‭? ‬Padahal berita yang diinginkan TV SATU itu soal ganti rugi‭ ‬BRANTASPINDO yang lunas dibayar. MAIL‭ ‬(kepada‭ ‬Chandra‭) Ganti berita‭? NIRA‭ ‬(sejenak peduli,‭ ‬tapi‭ ‬berpaling dan‭ ‬mengelus perutnya.‭ ‬Matanya masih diisi‭ ‬pikirannya‭) CHANDRA‭ Harus dipastikan dengan benar‭! ‬(telepon berbunyi‭)‬ sebentar, ‭(‬mengangkat telepon‭) Iya pak.‭ ‬Baru saja saya tau.‭ ‬Kok begini Pak‭? ‬(Jeda‭) ‬Akan kami usahakan.‭ ‬Iya,‭ ‬tentu kami‭ ‬mengerti.‭ ‬Iya.‭ ‬Tentu.‭ ‬Siap Pak.‭ ‬Ada.‭ ‬Uang masih ada.‭ ‬Iya.‭ ‬Iya.‭ ‬Tapi Pak soal‭ ‬(terputus‭)‬ Ah‭! ‬Sial‭!‬ (menelepon balik Bosnya‭)‬ Ah,‭ ‬pulsa habis lagi‭! ‬Nira,‭ ‬HPmu‭? NIRA Pantas saja kita yang dikirim.‭ ‬Aku‭ ‬gak ada pulsa‭!‬ (sambil‭ ‬menatap lumpur‭)‬. CHANDRA‭ Ah‭!‬ (meminta pada yang lain tapi jawabannya sama,‭ ‬akhirnya mengirim SMS‭) SARDI‭ Menurutku,‭ ‬kita buat berita dari sudut pandang lain.‭ ‬Sulit kalau memaksakan berita ganti rugi.‭ ‬Terlalu verbal‭!‬ Bagaimana dengan‭ ‬feature‭?‬ Feature‭ ‬yang‭ ‬berbicara tentang sisi-sisi baik warga Porong.‭ ‬Menurutku berita seperti itu lebih implisit dan‭ ‬tidak dogmatis. CHANDRA‭ ‬(Tidak memperhatikan Sardi dan terus mengetik pesan pada ponselnya‭) NIRA‭ ‬(kepada‭ ‬Mail‭ ‬yang sedang makan‭) Aku minta makanannya‭! ‬Cuaca di sini‭ ‬membuat perutku cepat lapar‭! CHANDRA‭ Ini masalah serius‭! ‬Kita briefing dulu‭! MEREKA BERKUMPUL CHANDRA‭ Kita‭ ‬akan‭ ‬tetap menyiarkan berita ganti rugi itu‭!‬ Atasan‭ ‬membayar dan mengirim kita intinya‭ ‬untuk‭ ‬menyiarkan berita itu‭!‬ Dan itu langsung nanti siang.‭ ‬Kita tidak punya banyak waktu.‭ ‬5‭ ‬jam‭ ‬dari sekarang kita harus sudah berkumpul lagi dengan materi berita.‭ SARDI‭ Maaf memotong,‭ ‬aku‭ ‬sudah‭ ‬mengerti‭ ‬tentang‭ ‬ job ini sejak kamu hubungi minggu lalu.‭ ‬Ini soal‭ ‬TV sebelah kan‭? NIRA‭ Ngapain lagi mereka‭? MAIL Makanya Mba Nira banyak nonton TV sebelah juga dong,‭ ‬biar berimbang.‭ ‬Mereka menjelek-jelekan Brantaspindo.‭ ‬Bokri kena tampar,‭ ‬Bowo ikut merah pipinya.‭ ‬Haha. NIRA‭ Soal elektabilitas Pak Bowo ya‭? SARDI‭ Dia habis-habisan mendukung Pak Bowo.‭ ‬Dan‭ ‬TV sebelah membuat berita kampungan. MAIL Berita cerdas. SARDI‭ Cerdas kepalamu‭? ‬Kepentingan partai Pak Bokri kan koalisi,‭ ‬syah-syah‭ ‬saja kalau TVnya‭ ‬memberi‭ ‬porsi lebih‭ ‬untuk‭ ‬pemberitaan.‭ ‬Soal dia bakal jadi menteri‭ ‬atau tidak,‭ ‬belum ada fakta‭ ‬valid tentang itu.‭ ‬Masih isu‭! ‬Ini tiba-tiba dihajar pemberitaan Brantaspindo,‭ ‬perasaan sedang‭ ‬genting berita pemilu‭? MAIL‭ Ya,‭ ‬syah juga‭ ‬kan‭ ‬kalau TV sebelah memihak‭? SARDI‭ ‬(kepada Chandra‭) Tawaranku bikin‭ ‬feature,‭ ‬suapaya beritanya lebih realistis‭ ‬saja.‭ ‬Masyarakat sudah cerdas.‭ ‬Justru‭ ‬kalau tiba-tiba dijawab dengan berita ganti rugi seperti ini terlalu reaksioner.‭ ‬Terlebih‭ ‬fakta di‭ ‬lapangan berbeda.‭ ‬Akibatnya masyarakat‭ ‬semakin antipati.‭ ‬Ayolah,‭ ‬di zaman‭ ‬sekarang apa yang‭ ‬masih menjadi rahasia‭?‬ Semua bakal mudah terbongkar. MAIL‭ Kenapa ga dibayar‭ ‬saja ya masyarakatnya‭? ‬Bokri kan kaya. SARDI‭ ‬(menunjuk arah lumpur‭) Kamu‭ ‬liat‭ ‬saja bencana ini segede‭ ‬apa‭! CHANDRA‭ Pokoknya soal berita kasus ini,‭ ‬atasan meminta kita tetap di plan A.‭ ‬Dia punya alasan lain hingga‭ ‬berita ini ga bisa ditawar lagi.‭ NIRA‭ ‬(berteriak kesal‭) Tapi warganya belum dapat bantuan‭!‬ (Jeda‭) SARDI‭ ‬(sambil tersenyum kepada‭ ‬Nira‭) Jadi kita‭ ‬akan‭ ‬membuat berita palsu Mba Nira.‭ NIRA‭ ‬(kepada Chandra,‭ ‬heran‭) Apa‭? CHANDRA‭ ‬(diam‭) NIRA Nggak,‭ ‬nggak,‭ ‬aku‭ ‬gak mau. MAIL Kita‭ ‬hanya pegawai.‭ ‬Ada ide yang lebih baik‭? NIRA Ya,‭ ‬kita realistis‭ ‬saja.‭ ‬Atau usul Sardi bisa dipakai‭?‬ Pokoknya aku‭ ‬gak mau bohong.‭ ‬Kalian enak‭ ‬ada di balik layar,‭ ‬terus aku‭? ‬Pada akhirnya aku kan‭ ‬yang harus menyiarkan berita dan‭ ‬berbohong‭? (kepada‭ ‬Chandra‭) Chandra‭?! CHANDRA‭ Gak ada pilihan. NIRA‭ ‬(menggeleng kecewa dan‭ ‬pergi‭) CHANDRA‭ Nira‭! (ke yang lain‭) Biar aku urus dia.‭ ‬Sekarang kalian pergi ke kantor‭ ‬kepala‭ ‬desa menemui Pak Karyaman.‭ ‬Wawancarai dia mengenai uang‭ ‬ganti rugi.‭ ‬Dia sudah‭ ‬ditelpon pusat untuk soal wacananya.‭ ‬Kalian‭ ‬tinggal pakai pertanyaan standar‭ ‬saja,‭ ‬dia sudah‭ ‬mengerti harus‭ ‬menjawab apa.‭ (‬mereka hendak pergi‭) ‬Eh,‭ ‬sebentar‭!‬ Ini‭!‬ (menyerahkan uang‭)‬ beli amplop,‭ ‬isi‭ ‬500‭ ‬500.‭ ‬Cari dua orang narasumber untuk siaran langsung nanti.‭ SARDI‭ Tidak‭ ‬mungkin menggunakan‭ ‬narasumber.‭ ‬Aku‭ ‬takut mulut mereka bocor.‭ ‬Nanti itu siaran‭ ‬langsung dan kita‭ ‬tidak tau seberapa besar kemarahan warga. MAIL‭ Cari tau dong‭! SARDI‭ Lu kira mudah‭? ‬Terus kalau misalkan mereka bilang mau nurut apa kata kita,‭ ‬misalnya mereka‭ ‬mau bilang kalau mereka udah dapat ganti rugi,‭ ‬lu bisa menjamin,‭ ‬waktu siaran nanti,‭ ‬mereka‭ ‬gak berkata sebaliknya‭? MAIL‭ Bener‭ ‬juga,‭ ‬tetap‭ ‬saja beli kucing dalam karung. SARDI‭ Kalau masalah ini,‭ ‬warga‭ ‬bukan lagi kucing,‭ ‬tapi‭ ‬macan‭! CHANDRA‭ Oke,‭ ‬itu masuk akal.‭ ‬Tapi aku masih perlu model.‭ ‬Hanya sekedar model,‭ ‬tidak ada wawancara.‭ ‬Amlop itu pasti cukup pantas buat mereka.‭ MAIL Kalau cuma diem di depan kamera,‭ ‬buat apa dibayar‭? SARDI‭ Lu lulus‭ ‬gak sih kuliahnya‭? ‬Kalau ada warga menatap kamera,‭ ‬apapun yang disebutkan presenter‭ ‬nanti bakal jadi pembenaran berita.‭ CHANDRA‭ Cukup‭? MAIL DAN SARDI MENGANGGUK MALU,‭ ‬MEREKA PUN PERGI DENGAN TERGESA ADEGAN‭ ‬5 CHANDRA MENARIK NAFAS PANJANG-PANJANG MELIHAT NIRA TERMENUNG SENDIRI DI PINGGIR TANGGUL.‭ ‬IA PUN MENYIAPKAN DIRINYA UNTUK MEMBUJUK NIRA YANG SEDANG KESAL DAN KECEWA.‭ ‬SEMENTARA NIRA MASIH‭ ‬MENATAP LUMPUR DAN MENGELUS PERUTNYA. CHANDRA‭ ‬(mendekati‭ ‬Nira‭) NIRA‭ Kamu‭ ‬gak bisa bujuk aku‭!‬ Biar‭ ‬Sardi‭ ‬saja yang sekalian jadi‭ ‬presenter‭! CHANDRA‭ Jangan gitu dong.‭ ‬Kamu hanya perlu‭ ‬baca berita,‭ ‬bilang ke kamera masyarakat sudah dapat‭ ‬ganti‭ ‬rugi.‭ ‬Hanya itu.‭ ‬Sederhana kan‭? NIRA‭ Sederhana‭? ‬Kamu bilang sederhana‭? ‬Gila‭! CHANDRA‭ Apanya yang gila‭? NIRA‭ Kamu yang gila‭! CHANDRA‭ Iya aku ngerti,‭ ‬tapi kamu harus profesional.‭ ‬Kita lagi kerja.‭ ‬Jangan kekanak-kanakan‭ ‬begini.‭ NIRA‭ Kamu lebih dari anak-anak‭! ‬Anak-anak‭ ‬saja‭ ‬mengerti mana kelakuan baik dan buruk.‭ ‬Lha kamu‭?‬ Sudah tau buruk,‭ ‬bicara soal media,‭ ‬pencitraan,‭ ‬tapi masih‭ ‬saja dilakukan‭! ‬Itu lebih dari anak‭ ‬bayi‭! CHANDRA‭ Terus TV SATU punya aku‭? ‬Iya‭? ‬Hingga aku bisa‭ ‬membuat berita seenaknya‭ ? NIRA‭ ‬(tertawa sinis‭) Rupanya‭ ‬kamu sepengecut ini. CHANDRA‭ Kok pengecut‭? NIRA Kamu kan‭ ‬produser di sini,‭ ‬kamu bisa melakukan sesuatu Chandra.‭ ‬Aku‭ ‬hanya ingin kamu jujur. CHANDRA‭ Iya,‭ ‬lalu kita kehilangan pekerjaan kita‭! NIRA Kenapa tidak‭? CHANDRA‭ Apa‭? ‬Kita mau menikah Nira.‭ ‬Kita mau membangun kehidupan‭ ‬keluarga.‭ ‬Kita butuh semua ini‭!‬ Kita butuh kerjaan,‭ ‬penghasilan,‭ ‬butuh karir yang baik.‭ ‬Kamu kira semua itu mudah‭? NIRA Kalau semua itu susah,‭ ‬kenapa kamu hamilin aku‭? ‬Kenapa kamu melakukannya seakan-akan‭ ‬kamu udah siap‭? ‬Hah‭? CHANDRA‭ Kok jadi bahas itu‭? ‬Kita sedang berbicara‭ ‬berita dan profesional. ‭ NIRA‭ ‬(membentak‭)‬ Iya aku‭ ‬gak mau‭! HENING.‭ ‬MEREKA BERDUA TERDIAM SEJENAK DENGAN PIKIRANNYA MASING-MASING. NIRA Aku kira kamu sudah siap. CHANDRA‭ Siap apa‭? ‬Menikahi kamu‭? ‬Aku udah siap‭! ‬Dan sekarang kamu yang mau menghancurkan segala‭ ‬persiapan itu‭! NIRA‭ Berarti kamu belum siap‭! CHANDRA‭ Astaga‭! ‬Kapan aku bilang‭ ‬gak siap nikahin kamu‭? ‬Aku udah siap,‭ ‬sudah siap dengan segala‭ ‬resikonya. NIRA‭ Kalau‭ ‬begitu hentikan‭ ‬berita bohong itu‭! CHANDRA‭ Itu bunuh diri‭! ‬Kita bakal kehilangan pekerjaan dan masa depan kita.‭ ‬Kenapa‭ ‬dengan kamu‭ ‬Nira‭? ‬Kenapa sulit sekali mengerti‭? NIRA‭ Iya,‭ ‬aku memang sulit sekali mengerti,‭ ‬kenapa aku mau nikah sama orang yang‭ ‬gak punya‭ ‬prinsip kayak kamu. CHANDRA‭ Oh,‭ ‬jadi itu‭ ‬prinsip‭? ‬Mengorbankan hal besar untuk hal sepele kayak gini‭? NIRA‭ ‬(Terheran-heran‭) Sepele‭? ‬Jangan-jangan kamu‭ ‬mengira kelakuan kamu yang‭ ‬sudah hamilin aku juga sepele‭! ‬Iya‭?‬ Asal kamu tahu,‭ ‬ini berat Chandra. CHANDRA‭ Pembahasan itu udah selesai.‭ ‬Aku bakal menikahi kamu.‭ ‬Apalagi‭? NIRA Kamu‭ ‬gak ngerti‭! CHANDRA‭ Iya,‭ ‬aku‭ ‬memang‭ ‬gak pernah ngerti jalan pikiran kamu‭! HENING.‭ ‬MEREKA BERDUA TERDIAM LAGI DENGAN KEMARAHAN DAN PIKIRAN MASING-MASING. NIRA‭ ‬(Sedih‭) Kamu memang tidak siap. CHANDRA‭ ‬(Menarik nafas panjang‭) Nira,‭ ‬cukup‭! ‬Kita‭ ‬akan‭ ‬menikah seminggu lagi,‭ ‬kita butuh pekerjaan ini.‭ ‬Aku minta kamu‭ ‬mengerti keadaannya.‭ ‬Aku mohon,‭ ‬sekarang kamu bersikap‭ ‬profesional saja.‭ ‬Hanya itu,‭ ‬profesional‭! NIRA‭ Sayang,‭ ‬ini gak profesional‭!‬ (suara meninggi‭)‬ Berbohong itu bukan profesional‭! CHANDRA‭ ‬(Membentak‭) Aku‭ ‬produser kamu‭! ‬Aku lebih ngerti gimana itu profesional‭! NIRA‭ ‬(Menangis sambil balas membentak‭) Tentu‭!‬ Kamu memang paling pandai‭!‬ Sementara aku‭ ‬presenter kamu yang bodoh‭! ‬Bawahan‭ ‬kamu yang‭ ‬gak nurut‭! CHANDRA‭ Nira‭! NIRA‭ Iya kan‭? ‬Aku cuma‭ ‬presenter biasa yang bisa kamu nikmatin seenaknya‭! CHANDRA‭ (‬hendak menampar‭) Nira‭! NIRA‭ Kenapa ditahan‭? CHANDRA Ah‭! ADEGAN‭ ‬6 CHANDRA BERPALING SAMBIL BERSUNGUT-SUNGUT.‭ ‬NIRA MENANGIS.‭ ‬MEREKA BERDUA SALING DIAM.‭ ‬ANGIN DAN KEHENINGAN MENEMANI MEREKA. CHANDRA‭ Kalau kamu tetap tidak bisa,‭ ‬terpaksa aku minta Sardi yang jadi‭ ‬presenter.‭ NIRA‭ ‬(berwajah ketus‭) Tidak perlu.‭ ‬Biar aku‭ ‬saja.‭ ‬Semuanya juga mau berakhir.‭ CHANDRA‭ Maaf,‭ ‬aku kelepasan.‭ NIRA‭ Kapan aku tidak memaafkan kamu‭? CHANDRA‭ Iya aku salah.‭ ‬Seharusnya aku lebih mengerti kamu NIRA‭ ‬(menggelengkan kepala‭) Nggak,‭ ‬seharusnya aku‭ ‬sudah‭ ‬mengerti‭ ‬kamu‭ ‬dari dulu. CHANDRA‭ Maksud kamu apa‭? NIRA‭ Iya,‭ ‬harusnya aku‭ ‬sudah‭ ‬mengerti kalau sesuatu yang dimulai dengan kesalahan akan tetap‭ ‬menjadi kesalahan.‭ ‬Aku hampir‭ ‬saja melakukan kesalahan besar untuk kedua kalinya. CHANDRA‭ Kamu kecapean Nira. NIRA‭ Iya aku capek.‭ ‬Tapi kamu tidak‭ ‬perlu khawatir.‭ ‬Aku masih bisa menyiarkan berita itu.‭ ‬Ya,‭ ‬terkadang kita memang sulit menghindari kesalahan. CHANDRA‭ Kita memang harus saling mengerti‭! NIRA‭ Lalu setelah itu,‭ ‬biarkan aku mengurus anak ini sendirian. CHANDRA‭ Jangan gila Nira‭! NIRA‭ Kasihan anak ini,‭ ‬dia sudah menanggung kesalahan orang tuanya.‭ ‬Dan tiba-tiba dia juga harus‭ ‬tau kalau‭ ‬orang tuanya menyedihkan.‭ ‬Aku tidak‭ ‬akan membiarkan itu terjadi.‭ ‬Anakku‭ ‬tidak‭ ‬boleh‭ ‬mengenal ayahnya yang pengecut.‭ CHANDRA‭ Kamu tidak bisa membatalkan pernikahan kita‭! ‬Aku juga punya hak atas anak itu‭! NIRA‭ Kamu juga‭ ‬tidak‭ ‬bisa‭ ‬memaksa aku untuk‭ ‬menikah dengan kamu‭! ‬Aku tidak boleh melakukan‭ ‬kesalahan besar untuk kedua kalinya‭! CHANDRA‭ Kesalahan apa‭? NIRA‭ Kesalahan kita‭! (jeda‭) Asal kamu tau,‭ ‬kesalahan besar itu datangnya dari yang kecil,‭ ‬dari sesuatu yang kamu bilang‭ ‬sepele.‭ ‬Kejadian tadi sudah cukup menggambarkan kita kedepannya.‭ ‬Aku tidak mau masa depan‭ ‬seperti itu.‭ ‬Anak ini punya hak untuk bahagia‭! CHANDRA‭ Kamu kira anak ini akan‭ ‬bahagia tanpa ayah kandung di sampingnya‭? ‬Kamu kira dia bakal‭ ‬bahagia dengan hidup yang sengsara‭? NIRA‭ Siapa yang menentukan kesengsaraan‭? ‬Kamu‭? CHANDRA‭ ‬(sejenak terdiam‭) Setidaknya kita bisa menjadi keluarga yang utuh‭! NIRA‭ Buat apa‭? ‬Buat apa,‭ ‬kalau di hati kita tidak ada kebenaran yang utuh‭! CHANDRA‭ Kamu bicara seolah-olah hanya kita saja yang wajib berbuat benar‭! ‬Dunia sekarang punya‭ ‬aturannya Nira‭! ‬Kita juga harus paham tentang ini. NIRA‭ Dan jika semua orang berpikir sama seperti kamu,‭ ‬tidak ada lagi orang yang benar di dunia ini‭! CHANDRA‭ Ini terlalu jauh Nira. NIRA‭ Memang.‭ ‬Ini memang tidak sederhana. CHANDRA‭ Lalu kenapa kita‭ ‬menambah rumit keadaan‭? ‬Kenapa kita tidak buat sederhana‭ ‬saja‭?‬ Menyelesaikan berita ini,‭ ‬pulang,‭ ‬menikah,‭ ‬dan hidup bahagia. NIRA‭ Dan melakukan hal yang sama setiap saatnya‭? ‬Kesalahan-kesalahan besar yang selalu kita‭ ‬anggap sederhana‭? ‬Hah‭? Sekarang kesalahan aku bertambah satu,‭ ‬aku salah pernah percaya sama kamu‭! CHANDRA‭ Kamu bebas menilai apapun.‭ ‬Yang jelas‭ ‬kita sudah tidak punya waktu untuk berdebat. NIRA‭ Aku sedang tidak berdebat‭! CHANDRA‭ Kalau begitu selesai‭!‬ Aku minta kamu jadi‭ ‬presenter‭ ‬nanti siang.‭ ‬Siapkan segalanya,‭ ‬kamu hanya‭ ‬perlu memberitakan beberapa menit saja,‭ ‬kalau warga Porong telah mendapat ganti rugi.‭ Ya,‭ ‬setelah siaran itu,‭ ‬barangkali kamu akan mengerti,‭ ‬kenapa semua ini harus kita jalani. NIRA‭ ‬ (Terdiam‭) CHANDRA‭ Mengerti‭? NIRA‭ ‬(kesal‭) Aku sudah mengerti. ADEGAN‭ ‬7 MAIL DAN SARDI DATANG DENGAN DUA ORANG WARGA YANG HENDAK MENJADI MODEL DALAM BERITA.‭ ‬CHANDRA LEKAS MENDATANGI MEREKA DAN SEMUA SIAP-SIAP DI POSISI MASING-MASING.‭ SARDI‭ Ini dua warganya. CHANDRA‭ Oke.‭ ‬Bu,‭ ‬Ibu hanya perlu diam saja menatap kamera ya‭! ‬Nanti‭ ‬presenter‭ ‬akan berbicara di‭ ‬samping ibu.‭ ‬Uangnya cukup kan Bu‭? WARGA‭ ‬1‭ Ya,‭ ‬Pak,‭ ‬Terimakasih‭! CHANDRA‭ Bagus kalau begitu.‭ (kepada semua tim‭) ‬Baik semuanya siap-siap di posisi‭! CHANDRA MENDEKATI NIRA SEMENTARA MAIL DAN SARDI MENGARAHKAN WARGA. CHANDRA‭ ‬(sambil berbisik kepada Nira‭) Hanya‭ ‬satu berita.‭ ‬Tanpa wawancara‭! ‬Beritakan secara langsung pada kamera kalau bantuan telah diterima.‭ ‬Kamu bisa memulai dengan basa-basi,‭ ‬setelah itu perkenalkan dua orang warga di samping kamu.‭ ‬Mereka kamu perkenalkan sebagai warga yang telah mendapatkan ganti rugi.‭ ‬Setelah itu berita dimulai.‭ ‬Sudah dipersiapkan kata-katanya‭? NIRA‭ ‬(Mengangguk‭) CHANDRA‭ Warga yang kita jadikan model,‭ ‬tidak tau tentang maksud kita ini.‭ ‬Mereka kita bayar hanya untuk diam di samping kamu dan tersenyum.‭ ‬Berita ini singkat.‭ ‬Lakukan sebaik mungkin.‭ (‬menatap dalam‭)‬ Terima‭ ‬kasih sudah mengerti.‭ ‬Semua akan segera berakhir.‭ (‬mengecup kening‭) CHANDRA‭ Kamera‭?‬ MAIL‭ Ya‭? CHANDRA MENDEKATI MAIL DAN BERBINCANG TENTANG TEKNIS PENGAMBILAN‭ ‬GAMBAR.‭ SEMENTARA ITU,‭ ‬NIRA MENDEKATI WARGA,‭ ‬DAN MENGOBROL SANTAI. NIRA‭ ‬(basa-basi‭)‬ Sehat Bu‭? WARGA‭ ‬2‭ Alhamdulilah Mba. NIRA‭ ‬(canggung‭) Asalnya dari mana Bu‭?‬ Eh,‭ ‬maaf,‭ ‬maksud saya rumah ibu tidak jauh dari sini‭? WARGA‭ ‬2‭ (‬tertawa‭) Haha,‭ ‬ndak apa-apa Mba.‭ ‬Itu rumah saya di sana.‭ ‬(menunjuk lumpur kering yang hanya menyisakan atap‭) ‬Sekarang hanya terlihat atapnya saja.‭ WARGA‭ ‬1‭ Kalau punya‭ ‬saya sudah terendam semua Mba. NIRA‭ Belum buat rumah baru Bu‭? WARGA‭ ‬2‭ Belum.‭ WARGA‭ ‬1‭ Bagaimana bisa Mba,‭ ‬uangnya juga‭ ‬ndak ada. WARGA‭ ‬2‭ Uang ganti rugi kemarin keburu habis.‭ ‬Hehe. NIRA‭ Dan sisanya belum dibayar penuh ya Bu‭? WARGA‭ ‬1‭ Iya Mba.‭ ‬Ndak tau gimana.‭ ‬Padahal kami yang serba kurang sekarang,‭ ‬sedang butuh buat‭ ‬keperluan sehari-hari. NIRA TERSENYUM MIRIS. CHANDRA‭ (‬berteriak‭) Baik semuanya,‭ ‬semua siap-siap di posisi masing-masing‭! ‬1‭ ‬menit dari sekarang‭! MAIL BERSIAP-SIAP DENGAN KAMERANYA,‭ ‬SARDI MENGARAHKAN WARGA DAN NIRA‭ ‬AGAK LEMAS MENEMPATI POSISINYA.‭ ‬HINGGA ABA-ABA DIMULAINYA BERITA PUN DIMULAI. MAIL Baik,‭ ‬Kamera standby‭! ‬(memberi isyarat hitungan mundur dengan jarinya,‭ ‬3,2,1,mulai‭) NIRA TIDAK JUGA MEMULAI BERITA.‭ ‬CHANDRA DAN MAIL MEMBERI ISYARAT PADA NIRA UNTUK SEGERA BERBICARA PADA KAMERA.‭ ‬TAPI NIRA HANYA MENATAP KAMERA DENGAN MATA KOSONG DAN BIBIR GEMETAR YANG RAGU.‭ ‬SESEKALI MENATAP WARGA DI SAMPINGNYA.‭ ‬CHANDRA MEMBERI ISYARAT LEBIH KENCANG DAN KESAL MELIHAT KELAKUAN NIRA.‭ ‬NIRA PUN‭ ‬AKHIRNYA‭ ‬BERBICARA. NIRA‭ ‬(Canggung‭) Selama‭ ‬7‭ ‬tahun semburan lumpur dari kawasan PT.‭ ‬BRANTASPINDO Porong Sidoarjo belum‭ ‬juga berhenti.‭ ‬Janji BRANTASPINDO untuk memberikan uang ganti rugi pada masyarakat‭ ‬setiap tahunnya selalu menjadi berita yang menarik.‭ (menatap warga‭) Telah hadir‭ ‬di samping‭ ‬saya dua orang warga yang rumahnya terendam lumpur. ‭(‬tinggal satu kalimat yang hendak Nira ucapkan terkait warga telah mendapatkan uang ganti rugi.‭ ‬Tapi seakan kata-kata itu terselip di pangkal lidahnya.‭ ‬Dan terlontar kalimat dari keresahannya‭) Apakah pihak‭ ‬PT.‭ ‬BRANTASPINDO sudah‭ ‬memberikan ganti rugi penuh‭? WARGA YANG DIBERIKAN PERTANYAAN ITU KAGET,‭ ‬DAN MENJAWAB DENGAN SPONTAN. WARGA‭ ‬1‭ Belum Mba.‭ ‬Sudah tiga bulan‭ ‬belum ada kabar.‭ ‬Kami di sini serba kekurangan Mba. WARGA‭ ‬2‭ Iya Mba.‭ (‬menunjuk-nunjuk kamera‭) ‬Bayar dong Bokri‭! ‬Bayar‭! NIRA‭ Baik.‭ ‬Begitu laporan langsung dari Porong Sidoarjo Jawa Timur.‭ ‬Saya Nira Rivanti melaporkan.‭ ‬Kembali ke studio. CHANDRA TERDIAM,‭ ‬IA TIDAK BISA BERPIKIR SEHAT LAGI.‭ ‬MAIL‭ ‬DAN SARDI HANYA BISA TERTUNDUK BINGUNG. CHANDRA‭ ‬(membentak‭) Gila‭! MAIL DAN SARDI SEGERA MENGAJAK DUA WARGA UNTUK MENINGGALKAN TEMPAT LOKASI.‭ ‬SEMENTARA NIRA DITARIK OLEH CHANDRA DAN MEREKA SALING BERHADAPAN. CHANDRA‭ Apa yang kamu lakukan‭? NIRA‭ ‬(diam‭) CHANDRA‭ Apa yang kamu lakukan‭?‬! NIRA‭ Melakukan hal yang sama dengan kamu‭!‬ Memaksakan kehendak‭! CHANDRA Aku menyuruh kamu melakukan itu agar kamu tahu,‭ ‬semua akan baik-baik saja‭! NIRA‭ Aku pun melakukan hal ini agar kamu tahu,‭ ‬setelah ini semua akan baik-baik saja‭!‬ CHANDRA‭ ‬(membentak‭) Tidak‭! ‬Kita kehilangan segalanya‭! ‬Kita kehilangan‭ ‬pekerjaan‭! ‬Masa depan‭! ‬Puas kamu‭?‬ Kenapa‭ ‬kamu melakukan ini Nira‭? ‬Kenapa‭? NIRA‭ Aku tidak kehilangan siapapun.‭ ‬Aku masih punya kamu dan anak ini. CHANDRA‭ Ah‭! ‬(Berpaling dan hanya diam‭) NIRA‭ Jika menurut kamu semuanya telah berakhir,‭ ‬semua telah hancur,‭ ‬aku masih di sini‭!‬ (berteriak‭)‬ Penyebab semua kekacauan ini masih disini‭! ‬Apa yang akan kamu lakukan‭ ‬sekarang‭? ‬Hah‭? ‬Membunuhku‭? ‬Iya‭? ‬Perempuan yang mencintaimu‭?‬ Perempuan yang hanya ingin kekasihnya jujur‭?‬ Hah‭? CHANDRA‭ ‬(masih diam‭) NIRA‭ Ucapkan perpisahan pada anakmu‭ ‬Chandra.‭ ‬Kita berpisah. NIRA PERGI DENGAN KESEDIHANNYA. CHANDRA‭ Bagus‭! ‬Sekarang apa yang tersisa‭?‬ Beginikah kebenaran yang kamu maksud‭? ‬Kamu yang pergi‭ ‬dan aku harus hancur di sini‭?‬ Aku‭ ‬masih dalam kesalahan,‭ ‬apa hal itu‭ ‬pun‭ ‬bukan sebuah‭ ‬kesalahan‭? ‬Tidakkah ada tempat bagi orang yang ingin berubah‭?‬ Hah‭? NIRA‭ ‬MENGHENTIKAN LANGKAHNYA DAN TERDIAM. NIRA‭ ‬(Menoleh‭) Kebenaran bukan milikku.‭ ‬Tapi hidup dalam kejujuran selalu aku inginkan. CHANDRA BERLARI HENDAK MEMELUK NIRA,‭ ‬TAPI LAMPU PADAM SEBELUM MEREKA SEMPAT BERPELUKAN. TAMAT BIODATA Zulfa Nasrulloh,‭ ‬Lahir di Bandung,‭ ‬21‭ ‬Januari‭ ‬1993.‭ ‬Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra‭ Indonesia UPI Bandung.‭ ‬Menulis‭ ‬puisi,‭ ‬prosa,‭ ‬drama,‭ ‬esai‭ ‬sastra,‭ ‬dan terpublikasikan di koran dan‭ ‬majalah lokal,‭ ‬nasional,‭ ‬serta media online.‭ ‬Cerpennya tergabung dalam antologi bersama‭ ‬Dari Kaboa Hingga Kartolamus‭ ‬(PAU:2014‭)‬,‭ ‬Perempuan dan Bunga-Bunga‭ ‬(Obsessi Pers:‭ ‬2014‭)‬.‭ ‬Pernah terlibat beberapa pementasan teater.‭ ‬Sebagai aktor dalam‭ ‬Pinangan‭ (‬Jurdiksatrasia,‭ ‬2012‭)‬,‭ ‬Suap‭ (‬CD Teater,‭ ‬2013‭)‬,‭ ‬Mainan Gelas‭ ‬(Resital Teater lakon,‭ ‬2014‭)‬.‭ ‬Kini sedang aktif bergiat di Arena Studi Apresiasi Sastra‭ (‬ASAS‭) ‬UPI dan Sesebred Inc.