Analisis Fasies Seismik (Seismic Facies Analysis)
Hidrokarbon (minyak dan gas) terdapat di dalam batuan sediment yang terbentuk dalam
berbagai lingkungan pengendapan seperti channel sungai, sistem delta, kipas bawah laut
(submarine fan), carbonate mound,dan reef. Batuan sedimen yang terbentuk pada berbagai
lingkungan pengendapan tersebut dikenal dengan benda geologi. Gelombang seismik yang
menembus dan terefleksikan kembali ke permukaan akan memberikan gambaran bentuk
eksternal dan tekstur internal dari benda-benda geologi tersebut. Analisis bentuk eksternal dan
tekstur internal benda geologi dari penampang rekaman seismik dikenal dengan analisa
fasies seismik atau seismic facies analysis.
Terdapat 8 jenis bentuk eksternal benda geologi: sheet, sheet drape, wedge, bank, lens, mound,
fan dan fill.
Batas Sekuen Seismik
(a)
(b)
Batas atas sekuen seismik (a) erosional truncation, top lap, batas bawah (b) onlap dan downlap.
Di dalam analisis fasies seismik, batas dari benda-benda geologi diatas disebut dengan
reflection terminations. Pemetaan reflection terminations merupakan kunci didalam analisis
fasies seismik. Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang kuat (amplitudo
refleksi yang cukup dominan). Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan batas
bawah, selanjutnya istilah batas benda geologi tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik
(sequence seismic boundary), mereka itu adalah: erosional truncation dan top lap sebagai batas
atas, onlap dan downlap sebagai batas bawah. Erosional Truncation atau dikenal dengan
unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan oleh peristiwa erosi karena terekspos ke
permukaan. Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada
peristiwa erosi. Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan karena kenaikan
muka air laut relatif, pada lingkungan laut dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada
channel yang tererosi akibat low energy fill. Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup
intensif.
Prinsip Tekstur Seismik
Sebagaimana yang disebutkan diawal, analisis facies seismik meliputi pembahasan tekstur
internal benda geologi.
Parallel
: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam
(uniform-rate), atau pada paparan (shelf) dengan subsiden yang
uniform atau sedimentasi pada stable basin plain.
Subparallel
: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh
arus laut.
Subparallel between
parallel
: terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau mungkin fluvial
plain dengan endapan berbutir sedang.
Wavy parallel
: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas
permukaan detachment atau diapir atau sheet drape dengan endapan
berbutir halus.
Divergent
: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama
proses
sedimentasi.
Chaotic
: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel)
atau deformasi seteah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure
shale, dll.)
Reflection free
: batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.
Local chaotic
: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempa bumi atau
ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.
Tekstur yang Terprogradasi
Sigmoid
: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup,
kenaikan muka laut relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah,
seperti slope, umumnya sediment butir halus.
Oblique tangential
: suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan
seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Oblique parallel
: suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan
seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Complex
: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam
energi rendah.
Shingled
: terbentuk pada zona dangkal dengan energi rendah.
Hummocky
: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi sedang.
Tekstur Pengisian Channel
Onlap Fill
: sedimentasi pada channel dengan energi relative rendah.
Mounded Onlap
Fill
: sedimentasi dengan energi tinggi. Setidaknya terdapat dua tahap
sedimentasi.
Divergent Fill
: shale prone yang terkompaksi dengan sedimenatsi energi rendah, juga
sebagai tipikal tahap akhir dari pengisisan graben.
Prograded Fill
: transport sediment dari ujung atau pada lengkungan channel.
Chaotic Fill
: sedimentasi pada channel dengan energi yang sangat tinggi
Complex Fill
: terdapat perubahan arah sedimentasi atau perubahan aliran air.
Tekstur Karbonat
Reflection free Mound
: patch reef atau pinnacle reef; strata menunjukkan sedimen miring
yang lebih terkompaksi (mungkin shale).
Pinnacle with Velocity
Pull-Up
: patch reef atau pinnacle reef, dengan pertumbuhan beberapa tahap
(multi stage), mungkin cukup poros.
Bank-Edge with
Velocity Sag
: Shelf edge reef dengan porositas yang sangat bagus, sediment
penutupnya mungkin carbonate prone.
Bank-Edge Prograding
Slope
: shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik, mengalami
perubahan suplai sediment.
Tekstur‘Mounded’
Fan Complex
: penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan sumber
sediment
Volcanic Mound
: margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas rifting pada rift
basin.
Compound Fan
Complex
: superposisi dari berbagai kipas.
Migrating wave
: diakibatkan oleh arus laut, laut dalam
Tipe-tipe fasis seismik basin slope dan basin floor
Sheet-drape (low energy)
: seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada
relief dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.
Slope Front Fill
: kipas laut dalam, lempung dan silts (energi rendah)
Onlap-Fill (low energy)
: pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan
rendah)
Fan-Complex (high energy)
: diendapkan sebagai kipas, mound dan slump, meskipun
energi tinggi, mungkin masih mengandung batupasir sebagai
Contourite (Variableenergy)
Mounded Onlap-Fill (HighEnergy)
Chaotic Fill (Variableenergy)
reservoar.
: biasanya sedimen butir halus, tidak menarik unutk eksplortasi,
bentuk tidak simetris, arus tak berarah.
: fasies peralihan antara chaotic dan onlap fill, control
gravitasi, reflector tidak menerus, semakin menebal kearah
topografi rendah yang menandakan endapan energi tinggi.
mounded, terdapat pada topografi rendah, slump, creep dan
turbidit energi tinggi, komposisi material tergantung pada
sumber biasanya sedikit pasir.
FACIES :
Aspek fisik, kimia, biologi, dari kenampakan tubuh batuan sedimen dalam suatu
kesamaan waktu. Bidang kesamaan waktu dicerminkan oleh bidang perlapisan. ditunjukkan oleh:
- perbedaan ukuran butir
- perbedaan komposisi mineral
- perbedaan tekstur dan struktur
Bidang perlapisan terjadi karena loncatan energi pengendapan. Jika melakukan sampling
sebaiknya diambil pada bidang perlapisannya.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN :
Bagian dari permukaan bumi yang secara fisik, kimia, biologi dapat dipisahkan dari
bagian yang lain.
FACIES PENGENDAPAN :
Suatu massa batuan sedimen yang dapat disendirikan dan dipisahkan dari massa batuan
lain atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen, pola arus purba, dan kandungan fosilnya.
Penggunaan istilah lain Facies:
Pengertian secara observasional yang tepat terhadap produk batuan.
Misal: Sandstone facies, limestone facies, marl facies.
Pengertian lingkungan.
Misal : fluvial facies, shallow marine facies.
Pengertian pembentukan batuan secara genetik.
Misal : turbidite facies, contourite facies.
Tecnofacies.
Misal : post orogenic facies, mollase facies.
Interpretasi lingkungan pengendapan harus menggunakan beberapa kenampakan :
struktur sedimen.
analisa ukuran butir
fosil (body maupun trace fosil)
vertical sequence untuk hubungan lateral
geometri, penyebaran, dan litologi
NON DEPOSITIONAL HIATUS:
Suatu selang waktu dimana tidak ada pengendapan.
SETTLING VELOCITY :
Dalam energi arus tertentu hanya akan didapatkan satu macam ukuran butir berdasarkan
stream capacity.
Ukuran butir menunjukkan tingkat abrasi---mengarah pada media transportasi.
Ukuran butir mengarah pada energi pengendapan--- ukuran butir besar maka energi
pengendapannya besar.
Komposisi mineral mengarah pada provenance--- mengarah pada tectonic sedimentasi.
Geometri facies sedimenter ditentukan oleh:
Predepositional topography
geomorfologi dari lingkungan pengendapan, misalnya fan---delta, deep marine.
Post depositional history
sedimen yang diendapkan menjadi obyek dari beberapa proses (diagenesa, kontinuitas
deposisi, deformasi tektonik, erosi).Suatu geometri tertentu dapat dihasilkan dari
beberapa lingkungan yang berbeda, misalnya channel---fluvial, deltaic, tidal, submarine.
Fan---alluvial, deltaic, deep marine.
Geometri ditentukan atas dasar facies mapping (surface: MS, subsurface:seimic, well).
Geometri perlu diketahui untuk paleoslope, facies trend.
SIKLISITAS SEDIMENTASI :
Autocyclic---faktor penentunya adalah faktor intern, misalnya channel migration, bar
migration.contoh: pada meander
Allocyclic---faktor penentunya adalah faktor ekstern, misalnya perubahan iklim,
perubahan eustacy, tektonik.contoh: pada delta
DIAGENESA:
Kompaksi
desilasi---keluarnya air dari pori
sementasi---adanya aliran fluida dari tempat lain yang dapat menyebabkan adanya
penyemenan
rekristalisasi
AMALGAMASI:
Penumpukan dari waktu ke waktu pada facies yang sama.
Penumpukan sesuatu yang selalu lengkap kemungkinan besar adalah Allocyclic.
Autociclyc dapat terjadi tanpa adanya perubahan sea level, yaitu pada perubahan gradien
karena arus sungai yang memotong.
SORTING IMAGES:
sangat baik <0,35
baik 0,35-0,5
buruk 0,5-1
sangat buruk >2
Makin pendek distribusi frekuensi suatu ukuran butir maka makin baik sortasinya.
Mineralogy maturity:
quarzt banyak---mature
feldspar :
• caisic felds---anortit (Ca)
• Felsic felds---albit (Na)
• Pothas felds---K felds
Teknik Sedimentasi :
• Quartz sandstone---stabil
• Arkose---stabil ada fault
• Graywacke---tidak stabil
• Sub graywacke---tidak stabil
• Batugamping---stabil, terjadi jika tidak ada influk sedimen yang kuat dari darat.
STRUKTUR SEDIMEN:
Primer---inorganik dan organik (trace fosil)
Sekunder---diagenetic strukur
Struktur sedimen merupakan pencerminan proses yang terjadi pada lingkungan
pengendapan, jarang ada struktur sedimen yang secara khas mencerminkan suatu
lingkungan. Urutan struktur sedimen baru bersifat diagnostik.
HK. STOKES :
Energi tertentu menghasilkan butiran yang tertentu.
Fosil dapat digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan jika:
• Insitu. Fosil yang reworked biasanya ada isian dan oksida besinya.
• Fosil planktik dan bentik dipisahkan dengan cara diberi larutan yang berat, maka
fosil bentik akan tenggelam.
ENERGI LEVEL:
Flow cond’n ---open fabrik dan closed fabirk.
Angularity---policyclicity.
Yang harus dilakukan untuk menjelaskan hubungan dalam model stratigrafi:
Cari data sebanyak-banyaknya
Tentukan data-data mana yang sama
Jika model tersebut ternyata dapat dipakai, maka model tersebut dapat digunakan dalam
perubahan-perubahan, bail secara vertikal maupun lateral.
BED:
unit stratigrafi yang terkecil, batasnya adalah I cm dan identik dengan genetik unit.
Satu genetik unit tidak terbatas pada ketebalannya.
Pada suatu perlapisan jika:
• Bagian atas yang hilang--- truncated facies
• Bagian bawah yang hilang---base cut out facies
• Keduanya yang hilang --- kombinasi base cut out dan truncated facies.
• Dengan mengetahui hal di atas maka dapat diketahui apakah pengendapannya
proximal (dekat) atau distal (jauh), dan juga dapat ditunjukkan kemenerusan
prosesnya.
MODEL :
Suatu usaha untuk membuat fakta-fakta yang tidak lengkap menjadi lengkap.
FACIES MODEL :
Urutan-urutan yang ideal dari komponen-komponen facies (terutana litologi dan struktur
sedimen) yang menunjukkan keaslian lingkungannya.
STREAM CAPACITY:
Kemampuan arus air atau angin untuk mentransport butiran yang ditekankan pada
jumlahnya pada setiap unit waktu.
STREAM COMPETENCY:
Kemampuan arus air atau angin untuk mentransport butiran dengan ukuran tertentu
tergantung pada kepatannya.
GUNA FACIES MODEL :
Sebagai norma
Sebagai kerangka dasar untuk observasi berikutnya
Dipakai sebagai prediktor
Sebagai basis untuk menjelaskan interpretasi hidrodinamika
FLYSCH:
Struktur sedimen yang merupakan perulangan dari kasar-halus-kasar-halus-kasar dan
seterusnya. Faktor pengontrol sedimentasi :
Subsidence
Eustacy
Sedimen suplay
Climate
PROGRADASI :
Garis pantai bergeser ke arah laut.
SEDIMEN ACCOMODATION:
Ruangan yang tersedia untuk sedimen untuk dapat terakumulasi.
Di dalam equilibrium profile semua sedimen dalam keadaan bypassing atau bergerak.
Jika equilibrium profile berada di bawah profile sungai maka akan terjadi erosi.
Jika equilibrium profile di atas profile sungai maka akan terjadi pengendapan.
WATER DEPTH:
Kedalaman antara permukaan laut dengan muka sedimen.
COMPACTION :
Adanya perubahan dasar karena sedimen termampatkan hingga seakan-akan ada sea level
rise (?subsidence).
Subsidence karena kompaksi termasuk autocyclic.
Kemungkinan akomodasi:
• D, E, S konstan –progradasi---regresi
• D >, E, S konstan --- progradasi---regresi
• D >, E konstan, S < ---constan shore line
• D >, E >, S konstan--- constan shore line
• D <, E, S, konstan--- trangresi
• D >, E >>, S konstan--- trangresi
• D konstan, E konstan, S << --- starved basin
Yang dapat terjadi pada coastal plane adalah lagoon, delta plain, beach.
FLUVIAL INCISION:
Proses pemotongan profil.
Relative sea level rise tidak akan merubah equilibrium.
Relative sea level drop dapat merubah equilibrium.
faktor-faktor yang mempengaruhi equilibrium profil:
• Tektonik
•
•
•
•
•
•
Relative sea level drop
Discharge stream >>>---erosi, <<< --- deposisi
Sedimen load <<< --- erosi, >>> --- deposisi
Proses fluvial incision akan menghasilkan incised valley.
Pada saat penurunan air laut besarnya erosi akan sangat tergantung dari sudut
kemiringan equilibrium profile dan sudut kemiringan subsurface.
Beda allocyclic karena tektonik dengan karena relative sea level drop:
Tektonik—fluvial incision akan menipis ke arah base level
RSL drop--- fluvial incision akan menebal ke arah base level
COASTAL PLAIN :
Dataran dimana coastal sedimen akan mengendap. influk sedimen > relative sea level rise
--- agradasi fluvial.
EQUILIBRIUM POINT:
Titik sepanjang suatu profil pengendapan dimana kecepatan perubahan eustacy sama
dengan kecepatan subsidence/uplift.
RELATIVE SEA LEVEL RISE:
Kenaikan posisi muka laut dibandingkan dengan permukaan daratan.
RELATIVE SEA LEVEL DROP:
Penurunan posisi muka laut dibandingkan dengan permukaan daratan.
Perubahan facies yang secara genetically dicirikan oleh sdsnys struktur yang gradasional
berarti tidak ada perubahan lingkungan pengendapan, contoh : de;ta fluvial berhubungan
dengan mud marine meskipun ada bidang erosi.
Mud dan shale ada hubungan secara genetik.
Batugamping dan breksi tidak ada hubungan secara genetik.
ISOCHRONOUS :
Kesamaan waktu.
SEQUENCE :
Suatu unit yang secara relatif conform dan sekuen tersusun oleh fasies yang secara
geneik berhubungan. Fasies ini disebut parasequence. Suatu sekuen ditentikan oleh sifat fisik
lapisan itu sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh eustacy serta bukan ketebalan atau lamanya
pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau asalnya regional (sea level change). Sekuen
analog dengan lithostratigrafy, hanya ada perbedaan sudut pandang. Sekuen berdasarkan
genetically unit.
Ciri-ciri sequence boundary :
• membatasi lapisan dari atas dan bawahnya.
• terbentuk secara relatif sangat cepat (<10.000 tahun).
• mempunyai suatu nilai dalam chronostratigrafi.
• selaras yang berurutan dalam chronostratigrafi.
• batas sekuen dapat ditentukan dengan ciri coarsening up ward.
AGRADASIONAL :
Stacking pattern dimana parasequence yang progresif lebih muda sudah diedapkan satu di
atas yag lainnya tanpa adanya pergeseran lateral yang berarti apakah ke arah daratan atau ke arah
cekungan. Stacking pattern ini terjadi apabila kecepatan accomodation kira-kira sama dengan
kecepatan pengendapan.
BACKSTEPPING :
Adalah stacking pattern dimana setiap parasequence yang progresif lebih muda sudah
diendapkan lebih jauh ke arah daratan. Walaupun parasequence individu ini prograde dan
mendangkal ke arah atas, tetapi suatu backsteeping stacking pattern secara menyeluruh lebih
dalam ke arah atas. Backsteeping stacking pattern terjadi apabila kecepatan accomodasi lebih
besar daripada kecepatan pengendapan. Istilah retrogradasional biasa digunakan sebagai
pengganti backsteeping, namun retrogradasional menunjukkan :
•mundurnya garis pantai akibat erosi.
•progradasional ke arah daratan.
Karena itu retrogradasional tidak sama dengan backsteeping.
SYSTEM TRACT :
terdiri dari seluruh sistem-sistem yang sama umurnya yang terjadi berdekatan satu sama lain, dan
diendapkan selama suatu segmen sea level curve yang tertentu. Didefinisikanberdasarkan :
Parasequence dan parasequence set stacking patterns.
Stratal geometry dari bidang-bidang batasnya.
Posisinya di dalam suatu sequence.
Macam system tract :
LOWSTAND SYSTEM TRACT (LST) :
terdiri dari endapan-endapan yang lebih tua pada type I depositional sequence.
LST dibatasi pada base-nya oleh type I sequence boundary dan pada top-nya oleh
transgressive surface. Dalam suatu cekungan yang dicirikan oleh suatu shelf break,
lowstand syatem tract ini bisa terdiri dari tiga unit, yaitu : basin-floor fan, slope fan,
lowstand prograding wedge. Pada suatu daerah yang miring dimana kemiringan
lerengnya rendah, maka suatu lowstand prograding yangrelatif tipis akan menyusun
keseluruhan lowstand system tract. LST diendapkan selama penurunan suatu
permukn laut relatif pada awal suatu kenaikan permukaan laut relatif.
• Basin -floor fan :
konotasi sequence stratigrafi : adalah bagian awal dari LST yang
dicirikan oleh pengendapan submarine-fan yang kaya akan pasir di dasar
cekungan atau dekat base dari lereng bawah. Basin-floor fan diendapkan
selama penurunan permukaan laut relatif yang berkaitan dengan erosi dan
valley incision (penorehan lembah) di laut dangkal dan tidak mempunyai
endapan yang kronostratigrafisnya sama di laut dangkal itu. Base dari Basinfloor fan adalah type I sequence boundary, dan top-nya adalah suatu bidang
dimana lapisan atasnya downlap. Basin-floor fan dicirikan pada penampang
seismik oleh suatu bentuk mound yang downlap kedua arah, dan pada well log
oleh blocky pattern-nya yang terletak langsung di atas sequence boundary.
Konotasi fisiografis : Adalah suatu system pengendapan submarine fan
yang relatif kecil tetapi kaya akan pasir pada atau dekat suatu dasar slope. Di
suatu tepi kontinen yang tidak teratur, basin-floor fan biasanya terbatas pada
daerah sekitar intraslope basins atau pada mulut submarine canyons. Sedimen
yang kaya akan pasir ini dierosi dari endapan-endapan non marine, laut
dangkal, atau tepi laut dangkal selama fase awal suatu penurunan permukaan
laut relatif.
•
Slope Fan :
Konotasi sequence : adalah suatu bagian dari LST yang dicirikan
terutama oleh pengendapan turbidit dan debries flow pada lereng/slope bawah
dan dasar cekungan selama suatu penurunan permukaan laut relatif. Slope fan
menunjukkan downlap diatas basin-floor fan atau sequence boundary, dan
sebaliknya lowstand prograding wedgw mwnunjukkan downlap ke atas slope
fan. Slope fan dapat dikenali pada penampang seismik dengan adanya ciri
hummocky dan atau mounded yang dalam kasus idealnya menentukan
channel-levee complex dengan bentuk sayap burung. Cirinya pada well log
biasanya berbentuk cressentic (bulan sabit), walaupun satuan ini kelihatannya
merupakan pasir-pasir yang sangat bervariasi ketebalannya dalam suatu latar
belakang mud yang bisa menghasilkan ciri log yang lain.
Konotasi fisiografis : Slope fan systm adalah lebih besar dan lebih luas
penyebaranya daripada basin-floor fan system, dan menunjukkan onlap diatas
lower slope ketika perkembangannya memotong basin floor . Fasies reservoir
pada slope fan system yang terutama adalah sandy turbidites apakah di dalam
channel complexes atau jauh pada splay di ujung channel. Lowstand
Prograding Wedge atau Lowstand Prograding Complex
Konotasi Sequence : bagian terakhir dari lowstand system tract yang
dicirikan oleh progradasional sampai agradasional parasequence yang
menbentuk pembajian sedimen ke rah basin yaitu pada shlefbreak, dan incised
valley fill pada shelf dan slope atas. Lowstand prograding wedgw dan incised
valley fill diendapkan selama suatu penurunan terakhir permukaan laut sampai
awal kenaikan permukaan laut relatif. Lowstand prograding wedgw terletak
diatas slope fan system, kadang-kadang dengan suatu condensed section
sekunder yang berkembang baik pada top dari slope fan, dan ditutupi oleh
transgresive system tract. Lowstand prograding wedgw mwningkat dari
endapan-endapan fluvial, shoreline dan laut dangkalpada bagian atasnya
sampai serpih hemipelagis dan dalam kasus tertentu sampai shingled
turbidites didekat tepi bagian bawahnya. Lowstand prograding wedge dikenali
pada penampang seismik dengan adanya agradasional offlap ke arah laut dari
shelfbreak dan pada well log dengan adanya coarsening upward pattern yang
menunjukkan pola pendangkalan ke atas.
•
Incised valley fill :
Adalah endapan satu-satunya di dalam lowstand system tract yang
terbentuk ke arah daratan dari tepi shelf. Incised valley biasanya berassosiasi
dengan Tipe I sequence boundary. Incised valley utama dikenali pada
penampang seismik dengan adanya sequence di bawahnya yang menunjukkan
erosional truncation dan adanya internal onlap, dimana incised valley berskala
kecil hanya bisa dikenali dengan adanya tempat-tempat seumur yang sedikit
menebal. Ciri-ciri log dari endapan valley fill adalah bervariasi, tetapi bisa
menunjukkan suatu coarsening tiba-tiba diatas bidang erosi.
Konotasi fisiografis :
banyak dari suatu lowstand peograding wedge ini membentuk suatu prisma
kearah laut dari shelfbreak dari sequence di bawahnya.
TRANSGRESIVE SYSTEM TRACT :
Adalah middle systen tract pada suatu sequence pengendapan yang ideal. TST ini
dibatasi pada baselinenya oleh trasngresive surface dan pada topnya oleh maximum
flooding surface. TST terdiri dari back steeping parasequences. Parasequences yang
progresive lebih muda menjadi lebih tipis dan menunjukkan fasies air yang lebih
dalam. Endapan-endapan dari system tract ini menyelimuti shelf, mengisi setiap
topografi residual yang berassosiasi dengan incised valley. Biasanya TST
menunjukkan oalap diatas sequence boundary dalam suatu arah menuju daratan dari
shelf break. TST diendapkan selama suatu penaikan relatif permukaan laut. Hal itu
dikenali pada well log dengan pola finning upward
HIGHSTAND SYSTEM TRACT :
Terdiri dari strata yang lebih muda di dalam suatu depositional sequence dan
biuasanya tersebar luas pada daerah shelf. HST dibatasi pada baseline-nya oleh
maximum flooding surface dan pada topnya oleh suatu sequence boundary. Ke arah
daratan dari shelfbreak, HST ini meningkat agradasional parasequence menjadi
progradasional parasequence, dengan parasequences yang progresif lebih muda yang
menunjukkan fasies air yang lebih dangkal, sedagkan dalam basin, terutama terdiri
dari suatu condensed section. HST menunjukkan onlap ke sequence boundary
dibawahnya dengan arah ke daratan, dan menunjukkan downlap ke top dari TST
dengan arah basin. HST juga dicirikan oleh oleh toplap dan erosional truncation
dibawah sequence boundary yang menutupinya. HST diendapkan selama akhir suatu
penaikan relatif muka laut sampai tahap awal penurunan relatif muka laut. Pada
penampang seismik, awal HST dicirikan terutama oleh progradasional offlap,
sedangkan akhir HST dicirikan oleh oblique offlap. Pada well log dicirikan adanya
coarsening-upward pattern.
SHELF MARGIN SYSTEM TRACT :
Terdiri dari endapan-endapan yang lebih tua pada suatu tipe I depositional
sequence. SMST meningkat dari progradasional parasequence menjadi agradasional
parasequence yang makin bertambah. Batas bawahnya adalah tipe II sequence
boundary yang relatif selaras dengan suatu unconformity yang terbentuk ke arah
daratan dimana SMST-nya membaji, dan batas atasnya adalah transgresive surface.
Perlapisan SMST menunjukkan onlap ke sequence boundary yang berarah ke basin.
SMST diendapkan selama akhir suatu penurunan relatif muka laut sampai suatu
penaikan muka laut yang kecepatannya bertambah secara progresif. Pada penampang
seismik SMST dicirikan oleh agradasional offlap.
CONDENSED SECTION :
Adalah fasies marine yang tipis, yang terdiri dari endapan-endapan pelagis sampai
hemipelagis, yang menunjukkan adanya satu kebutuhan akan sedimen detritus di dalam
cekungan pengendapan. Condensed section ini paling sering diendapkan di middle-outer shlef,
slope, dan basin floor di dalam transgresive system tract dan highstand systen tract selama
jangka waktu penaikan permukaan relatif dan transgresi garis pantai maksimum. Biasanya,
condebsed cestion ini dikenali dengan satu atau lebih ciri-ciri berikut :
Kumpulan mikrofosil plankton dan benton dalam jumlah melimpah dan bermacammacam.
Adanya zona burrowing tipis secara lateral tersebar kontinue.
Bahan-bahan organik marin dan bentonis yang melimpah.
Adanya konsentrasi mineral autogenik seperti gloukonit, fosfat dan siderit.
Adanya pengembangan karbonat yang keras pada dasar section.
Condensed section sekunder diendapkan diatas basin-floor fan dan slope fan.
CONFORMITY :
Adalah bidang kronostratigrafi yang memisahkan perlapisan yang lebih muda dari
perlapisan yang lebih tua dimana tidak ada tanda erosi (subareal atau submarine) atau hiatus
yang jelas.
CORRELATIVE CONFORMITY :
Adalah suatu keselarasan yang kronostratigrafinya lateral ekuivalen dengan suatu
unconformity.
UNCONFORMITY :
Adalah bidang kronostratigrafi yang memisahkan perlapisan yang lebih muda dengan
yang lebih tua sepanjang mana ada tanda erosi atau nondeposisi yang menunjukkan suatu hioatus
yang jelas. Unconformity bisa dikenali dengan adanya terminasi (seperti onlap, toplap), yaitu
suatu gap dalam urutan biostratigrafi, atau suatu fasies disconformity. Periode erosi dan
nondeposisi terjadi pada setiap penurunan permukaan laut global, yang menghasilkan
interregional unconformities.
HIATUS :
Adalah suatu break atau interupsi pada kontinuitas rekor geologi yang disbabkan oleh
nondeposisi, sediment bypassing, atau erosi. Bidang yang terbentuk selama suatu waktu ini
disebut sebagai bidang hiatus atau unconformity.
BY PASSING :
Adalah pengangkutan sedimen yang melalui daerah non-deposisi.
RAVINEMENT SURFACE :
Adalah suatu bidang dari erosi submarine dangkal yang disebabkan oleh gaya
gelombang yang berassosiasi dengan penaikan permukaan laut. Butiran-butiran yang halus
tersaring dan butiran yang kasar akan tertinggal sebagai lag pada bidang erosi.
SEQUENCE BOUNDARY :
Adalah unconformity dan conformitynya yang terjadi selama jangka waktu penurunan
relatif permukaan laut.
TYPE I SEQUENCE BOUNDARY :
Yaitu suatu regional unconformity yang terbentuk ketika permukaan eustacy turun
dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan basin, yang menyingkap
shelf ke erosi subareal. Biasanya permukaan laut turun sampai suatu titik di dekat shlefbreak atau
kearah laut dari shlefbreak.
TYPE II SEQUENCE BOUNDARY :
Terbentuk ketika cekungan menurun dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kecepatan turunnya permukaan laut pada depositional shoreline break.
TOP BASIN-FLOOR FAN SURFACE :
Adalah batas basin floor fan dibawahnya dengan slope fan dan lowstand prograding
wedge diatasnya. Slope fan dan lowstand prograding wedge menunjukkan downlap ke atas top
basin floor fan surface.
TOP SLOPE FAN SURFACE :
Adalah batas antara slope fan dibawahnya dengan lowstand prograding wedge
menunjukkan downlap ke atas top slope fan surface. Top slope fan surface bisa menunjukkan
downlap ke atas basin -floor fan atau ke atas sequence boundary ke arah laut dan menunjukkan
onlap ke atas top dari depositional sequence ke arah daratan yang terletak di bawahnya.
MARINE FLOODING SURFACE :
Adalah permukaan pada top parasequences yang biasanya dicirikan oleh suatu
pendalaman tiba-tiba ketika permukaan laut naik dengan cepat. Batas ini biasanya memisahkan
facies air dangkal atau facies nonmarine yang terletak di bawahnya dengan fasies air lebih dalam
yang terletak diatasnya.
TRANSGRESIVE SURFACE :
Adalah flooding surface penting pertama yang terbentuk setelah jangka waktu regresi
maksimum pada top daro lowstand system tract. Dalam skala regional TS memisahkan
parasequence progradational atau agradational lowstand systrm tract yang terletak di bawahnya
dengan parasequence backsteeping transgresive system tract yang terletak diatasnya. TS
berassosiasi dengan suatu fasies discontinuity yang dicirikan oleh pendalaman tiba-tiba yang
meotong bidang batas. TS berupa erosi pada shlef yang reliefnya sampai beberapa meter seperti
pada ravinement surface, dan bisa juga berassosiasi dengan pbble lags dan burrowing.
Penggabungan TS dengan sequence boundary dalam suatu arah ke daratan akan menghasilkan
TST mengendap langsung diatas endapan-endapan HST yang terletak di bawahnya.
Maximum flooding surface
Marine flooding surface yg tebentuk pd awaktu transgresi maksimum, MFS membentuk
top transgressive system trcts dan memisahkan backstepping para sequnces yg ada di bawahnya
dgn progradasional parasekuensis yg terletak di atasnya. Prograding klinoform dari HST yg
menutupinya menunjukkan down lap ke atas MFS, yg terjadi dianatara condensed section.
Depositional Shoreline break
Fisiografik break pd shelf ke arah daratan dimana dasar laut berada pd atau dekat base
level dgn sedikit atau tanpa pengendapan, dan ke arah laut dimana sedimentasi terjadi.
Shelf break
Fisiografi break pd shelf yg ditandai oleh suatu perubahan pd slope dri shelf landai
bersudut kecil ke arah daratan dari shelf break samnpai slope curam yg bersudut lebih besar ke
arah laut dari shelf break. Kedalamnya <50 m - >500 m.
Bayline
Titik yg memisahkan sedimentasi fluvial dgn sedimentasi paralis atau delta plain, bisa
terdapat pd shoreline atau ke arah darat dari shoreline.
Sequence
Suatu urutan perlapisan batuan yang relatif selaras dan mempunyai hubungan secara
genetis, dibatasi oleh ketidakselarasan atau keselarasannya yang sebanding.
Batas sequence
Suatu bidang yang membatasi suatu sikuen pengendapan, biasanya berupa
ketidakselarasan, yaitu suatu permukaan perlapisan batuan yang memisahkan lapisan batuan
muda dengan lapisan batuan yang lebih tua, dimana diji\umpai bukti erosi dengan indikasi suatu
hiatus yang berarti.
System tracks
Urutan satuan stratigrafi yang relatif selaras dan mempunyai umur yang sama, yang
menyusun suatu sikuen pengendapan, terdiri atas parasequence dan parasequence set.
Parasequence
Urutan relatif selaras dari lapisan batuan yang saling berhubungan secara genetis, dibatasi
oleh marine flooding surface dan permukaan korelatifnya.
Parasequence set
Urutan relatif selaras dari parasequence yang berhubungan secara genetis membentuk
stacking pattern yang jelas, dibatasi oleh marine flooding surface dan permukaan korelatifnya
Marine flooding surface
Suatu permukaan yang memisahkan lapisan yang muda dari lapisan yang lebih tua, dan
memperlihatkan bukti adanya penambahan kedalaman air secara tiba2.
Stacking pattern
Ragam gambaran parasequence dan parasequence set yang progresive lebih muda
berlapis satu diatas yang lainnya.
Hiatus
Suatu break atau interupsi pada kontinuitas record geologi yang disebabkan oleh non
deposisi, sediment bypassing atau erosi. Bidang yang terbentuk selama kurun waktu ini disebut
sebagai bidang hiatus atau unconformity.
Depositional shore break
Posisi pada shelf dimana ke arah daratan permukaan pengendapan berada pada/dekat
denga base level, dan ke arah lautan permukaan pengendapan berada dibawah base level.
Parasequence set retrogradasional
Transgresi : V pasokan sedimen < pembentukan accomodation space : garis pantai
bergerak ke arah daratan
Parasequence set progradasional
Regresi : V pasokan sedimen > pembentukan accomodation space : garis pantai bergerak
ke arah cekungan
Parasequence set agradasional
Stationery shoreline (tetap) : V pasokan sedimen = pembentukan accomodation space :
garis pantai tetap
Analisa stratigraf
Struktur sedimen, analisa ukuran butir, fosil, vertical sequence lateral relationship,
geometri distribution of lithology
SEISMIK FACIES
Adalah unit dimana seismic refleksi mempunyai cirri – cirri:
Kontinuitas refleksi
Geometri luar
Amplitudo dalam bentuk gelombang
Frekuensi
Kecepatan interval.
Konfigurasi refleksi adalah bentuk permukaan yang memberikan refleksi.. Teknik intrepetasi
mencakup:
Korelasi dengan sumur pengikat
Penentuan horizon yang dipetakan
Tracing atau mengikuti lapisan yang dipetakan sepanjang data seismic yang diberi warna
tertentu.
Seluruh garis seismic yang telah ditrace, harga two way line ( TWT ) yang didapatkan
diplot pada peta dasar seismic dan titik yang sama akan dihubungkan untuk memberikan
garis kontur.
STRATIGRAFI SEISMIK
Yaitu cabang dari stratigrafi yang mempelajari pola pengendapan berdasarkan data
seismic. Kenampakan – kenampakan yang dipakai dalam seismic stratigrafi adalah :
Terminasi reflector seismic : onlap, downlap, toplap, erosional truncation.
Karakter reflector seismic seperti : Kontinuitas , flat, dipping, cliniform.
TIPE-TIPE SEQUENCE
Tipe-1 sequence:
Terdiri atas lowstand, trangresive, dan high stand system tracks. Dibatasi dibawahnya
oleh tipe-1 ketidakselarasan yang setara.
Tipe-2 sequence:
Terdiri atas shelf margin, Trangresive dan highstand system track. Dibatasi
dibawahnya oleh tipe-2 ketidakselarasan yang setara.
Tipe-3 ketidakselarasan:
Ketika terjadi penurunan muka air laut agak lambat atau sama dengan penurunan dasar
cekungan.