Academia.eduAcademia.edu

PRAKTIKUM PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN EDO ADIANTO RAMADHAN GHINA NUR AMALIA ULFAH MOCH. REZA PRATAMA WIAN WIRANTO EKASMARA XII MIPA 3 SMA NEGERI 1 SUMBER JL SUNAN MALIK IBRAHIM NO.4 SUMBER CIREBON 45611 2015 PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN Landasan Teori Titik beku merupakan suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya, atau dengan kata lain titik beku adalah suhu dimana pada suhu tersebut, zat cair berubah menjadi padat. Sebagai contoh, suhu air ketika air tersebut berubah menjadi es disebut titik beku air. Titik beku suatu pelarut dalam larutannya juga bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan sifat pelarut tersebut. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0°C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Keberadaan zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap jenuh pelarutnya dalam larutan tersebut dan hal ini menyebabkan titik beku larutan berkurang. Besarnya pengurangan titik beku suatu pelarut dalam larutannya tersebut kemudian dikenal dengan sebagai penurunan titik beku (êTf). Jika zat telarutnya merupakan zat non elektrolit, maka penurunan titik bekunya sebanding dengan molalitas larutan (m). Titik beku (Tf) pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan. Ini diakibatkan karena sebagian partikel air dan sebagian partikel – partikel terlarut membentuk ikatan baru. Sehingga ketika membeku, yang memiliki titik beku paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu kemudian diikuti oleh molekullarutan. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya. Jadi, makin besar molaritas larutan, makin tinggi kenaikan titik didih larutan dan makin tinggi pula penurunan titik beku larutan. Jumlah partikel yang lebih banyak, akan membuat larutan elektrolit lebih sukar membeku, sehingga membutuhkan suhu yang lebih rendah, dan waktu yang lama. Hal inilah yang membuat titik beku larutan elektrolit lebih rendah. Untuk itu dirumuskan : ΔTf = Tf pelarut murni −Tf larutan ΔTf = m x kf x i Keterangan: ΔTb = kenaikan titik didih Kb = tetapan kenaikan titik didih molal ΔTf = penurunan titik beku Kf = tetapan titik beku molal m = molalitas PRAKTIKUM PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN Tujuan Untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan. Mengetahui penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut. Menentukan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit. Menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap penurunan titik beku. Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit Alat dan Bahan Alat Jumlah Bahan Tabung reaksi Gelas kimia plastik Termometer Pengaduk Sendok kimia Pipet Gelas ukur 4 buah 4 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Larutan Nacl 1 mol Larutan Nacl 2 mol Larutan Urea 1 mol Larutan Urea 2 mol Garam dapur kasar 1 kg Es batu 1 kg Aquades secukupnya Langkah kerja Ambil dan siapkan semua alat dan bahan. Pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih dan tidak rusak. Buatlah campuran pendingin yang terdiri atas campuran es batu dan garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik. Masukkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi. Masukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing – masing 5 mL larutan NaCl 1 m, NaCl 2 m, Urea 1 m dan Urea 2 m. Masukkan keempat tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin. Biarkan sampai membeku (ditandai dengan perubahan menjadi keruh) Jika sudah terjadi pembekuan, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin kemudian aduk-aduk sampai sebagian mencair. Kemudian ukurlah suhunya dan masukkan pada tabel hasil pengamatan. Hasil Praktikum Titik beku air murni (akuades) : 4oC Larutan Kosentrasi (m) Titik beku (oC) Penurunan titik beku (oC) NaCl NaCl Urea Urea 1 2 1 2 -4 oC -6 oC -5 oC -2 oC +4 oC +6 oC +5 oC +2 oC Pertanyaan Diskusi Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan? Bagaimana pengaruh kosentrasi terhadap titik beku larutan? Perhatikan dan bandingkan titik beku larutan NaCl 1 m dan larutan Urea 1 m serta larutan NaCl 2 m dan larutan Urea 2 m. Mengapa terjadi perbedaan? Jelaskan. Buatlah kesimpulan apa yang berpengaruh terhadap titik beku (sifat koligatif) larutan. Jawaban Diskusi Titik beku larutan NaCl lebih rendah dari larutan urea. Begitu juga dengan penurunan titik beku larutan, penurunan titik beku larutan NaCl lebih besar daripada penurunan titik beku larutan urea, karena NaCl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energi ionisasi (derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai penurunan titik beku larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang merupakan larutan non elektrolit yang tidak meng-ion sehingga tidak memiliki derajat ionisasi. Hal ini sesuai dengan hukum Van’t Hoff. 1. Pengaruh kemolalan urea dan garam terhadap : Titik beku larutan urea dan garam. Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya. Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion – ion. Penurunan titik beku larutan urea dan garam. Semakin tinggi kemolalan larutan urea maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku. Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin besar penurunan titik beku karena selain dipengaruhi kemolalan, penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutannya yakni apakah elektrolit atau non elektrolit. Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada larutan non elektrolit (urea). Pada kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih besar daripada larutan non elektrolit. Hal yang menyebabkan perbedaan adalah jenis larutannya (elektrolit atau non elektrolit) Perbandingan antara titik beku NaCl dan CO(NH2)2  menurut percobaan dan perhitungan ada yang hampir sesuai, dan ada pula yang Kurang sesuai.berikut perbandingannya : Zat Terlarut Tf perhitungan Tf percobaan Keterangan ΔTf urea (CO(NH2)2  1M) =M x Kf =1M x 1,860 C/m =1,860C Tf   = -1,860C Hasil Percobaan = -2 °C Hampir sesuai ΔTf urea (CO(NH2)2  2M) =M x Kf =2M x 1,860 C/m =3,72 0C           Tf  = -3,72 0C Hasil Percobaan = -5 °C Kurang sesuai ΔTf NaCl (1M) =Mx Kf x i =1M x 1,860 C/m x 2 =3,720C            Tf  = -3,72 0C Hasil Percobaan = -4 °C Hampir sesuai ΔTf NaCl = M x Kf x i =2M x 1,860 C/m x 2 =7,44 0C Tf = -7,44 0C Hasil Percobaan = -6 °C Hampir sesuai Kekurang sesuaian titik beku larutan CO(NH2)2 2M menurut percobaan dan perhitungan di sebabkan oleh : kurangnya waktu, dan kurangnya penambahan garam. pada es batu. Sehingga percobaan kurang maksimal. Kesimpulan Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion semakin bebas Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku 3 3