Academia.eduAcademia.edu

Analisis LAporan Keuangan

Merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan asset lancer atau munculnya kewajiban lancer lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan. Terdapat dua jenis kewajiban lancer, jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji. Jenis kedua kewajiban lancer yang timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

Analisis Laporan Keuangan Nama Kelompok : Angga Ramadhan Akmal Ardandy Amrie Irshadi Fernando Buana Putra Junita Marpaung ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN Kewajiban Kewajiban lancer (jangka pendek) Merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan asset lancer atau munculnya kewajiban lancer lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan. Terdapat dua jenis kewajiban lancer, jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji. Jenis kedua kewajiban lancer yang timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga. Kewajiban tidak lancar (utang jangka panjang) Merupakan kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar. Pengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, hak konversi, fitur penarikan, dan provisi subordinasi. Pengungkapan meliputi pula jaminan, persyaratan penyisihan dana pelunasan, dan provisi kredit berulang. Contoh : Sebuah perusahaan memiliki asset sebesar $100 juta asset yang didanai oleh utang dan ekuitas masing masing sebesar $50 juta. Perusahaan mengalami penurunan siklus bisnis selama periode tersebut. Oleh karena itu, nilai wajar dari asset turun menjadi $40 juta. Perlu dicatat bahwa karena kewajiban yang terbatas, pemegang ekuitas tidak memiliki kewajiban melebihi dari nilai yang mereka investasikan, yaitu sebesar $50 juta. Konsekuensinya, pemegang utang akan ,mengalami kerugian senilai $10 juta, dan nilai pasar dari utang perusahaan turun menjadi 40 juta. Situasi ekonomi ini direfleksikan dengan tepat dalam laporan keuangan yang disiapkan menurut nilai wajar sebagai berikut ini Neraca Awal : Aset = 100 juta : Utang = 50 juta : Ekuitas = 50 juta Neraca Akhir : Aset = 400 juta : Utang = 40 juta : Ekuitas = 0 juta Laporan Laba Rugi : Rugi penurunan nilai asset = $(60) juta : Penurunan nilai obligasi = $10 juta Laba = $50 juta Pengungkapan juga disyaratkan untuk pembayaran di masa depan utang jangka panjang dan untuk saham yang dibeli kembali. Pengungkapan ini meliputi : Tanggal jatuh tempo dan persyaratan pencadangan dana pelunasan (sinking funds) setiap tahun selama lima tahun ke depan. Persyaratan pelunasan setiap tahun selama lima tahun ke depan Analisis Kewajiban Auditor merupakan sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Auditor mengguanakan teknik seperti konfirmasi langsung, melakukan telaah atas notulen rapat, membaca kontrak perjanjian, serta bertanya pada pihak pihak yang memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinakan diri mereka bahwa perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda yang mensayratkan adanya jurnal penyeimbang antara perolehan asset, sumber daya atau biaya dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya. Cuplikan Analisis SEC menyatakan Ampex gagal untuk mengungkapkan (1) kewajibannya untuk membayar jaminan royalty sebesar lebih dari $80 juta; (2) penjualan kaset rekaman dalam jumlah besar telah salah dicatat sebagai “dihilangkan” atau dihapuskan untuk menghindari pembayaran royalty; (3) laba yang lebih tinggi dari seharusnya karena penyisihan untuk pengembalian kaset yang tidak memadai; (4) penyisihan piutang usaha dan penyisihan atas kerugian kontrak royalty yang tidak memadai sebesar berjuta-juta dolar. Fitur Penting dalam Analisis Kewajiban Ketentuan utang Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan aktivitas bisnis Kemampuan dan fleksibilitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang terhadap ekuitas Fitur konversi kewajiban yang bersifat difusi Larangan atas pembayaran pembayaran seperti dividen Manfaat pasca pensiun Pemberi kerja sering menyediakan manfaat bagi pekerja pascapensiun. Terdapat dua bentuk manfaat pascapensiun, yaitu: manfaat pensiun di mana pemberi kerja menjanjikan manfaat moneter kepada pekerja pascapensiun dan manfaat lain pascapensiun pekerja, di mana pemberi kerja menyediakan manfaat lain (biasanya nonmoneter) pascapensiun; terutama pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa. Kedua jenis manfaat ini menghadirkan tantangan konseptual yang sama bagi akuntansi dan analisis. Manfaat Pensiun Akuntansi pensiun mensyaratkan pemahaman ekonomi yang mendasari transaksi dan peristiwa pensiun. Dengan demikian, agar runtut pembahasan mengenai akuntansi pensiun, akan dibahas sifat transaksi dan peristiwa pensiun terlebih dahulu, bersamaan dengan ekonomi yang mendasari akuntansi pensiun, sebelum membahas ketentuan akuntansi pensiun. Sifat Kewajiban Pensiun Perusahaan memformalkan komitmen pensiun dalam bentuk program pensiun. Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak: pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program pensiun; pekerja yang menerima manfaat; dan dana pensiun. Dana pensiun (pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee). Dana pensiun menerima kontribusi, menginvestasikan kontribusi tersebut dengan cara yang tepat, dan membagikan manfaat pensiun kepada pekerja. Program pensiun secara pasti menentukan manfaat, hak, dan tanggung jawab pemberi kerja dan pekerja. Program pensiun daat dibagi dalam dua kategori utama: (1) Program pensiun manfaat pasti, menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kinerja dana pensiun. (2) Program pensiun iuran pasti, menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun. Dalam kasus ini, jumlah manfaat pensiun yang diterima pensiunan bergantung pada kinerja dana pensiun. Dalam program ini, pekerja menanggung risiko kinerja dana pensiun. Ekonomi dari Akuntansi Pensiun Tantangan akuntansi dalam mendefinisikan program pensiun adalah bahwa akuntansi membuat perkiraan kewajiban dan beban yang dibutuhkan untuk menciptakan pembayaran kas yang mungkin terjadi di tahun-tahun yang akan datang. Dalam ekonomi dari akuntansi pensiun dikenal juga biaya jasa (service cost). Biaya jasa merupakan komponen paling penting dalam biaya pensiun karena biaya pensiun meningkat seiring dengan jasa pekerja, dengan absennya jaasa pekerja, tidak ada kewajiban membayar pensiun. Banyak asumsi aktuarial yang mendasari penghitungan kewajiban pensiun seperti diskon atau tingkat bunga, tingkat pertumbuhan, kompensasi, usia hidup, perputaran pegawai; yang dapat berubah sehingga mengakibatkan nilai kw=ewajiban pensiun yang berayun-ayun. Perubahan ini menimbulkan komponen nonrecurring dari biaya pensiun yang disebut dengan keuntungan atau kerugian aktuarial (actuarial gain or loss). Persyaratan Akuntansi Pensiun Kerangka dasar akuntansi pensiun dijelaskan pertama kali oleh GAAP dalam SFAS 87. Fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukuran biaya pensiun yang stabil dan permanen. Oleh karena itu, beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pensiun periode bersih (net periodic pension cost); meratakan komponen volatilitas biaya pensiun (seperti keuntungan/kerugian aktuarial, biaya jasa lalu atau tingkat pengembalian aset program aktual) dengan cara menunda pengakuannya melalui proses ditanguhkan atau amortisasi. Status yang diakui dalam neraca Aluntansi pensiun terkini mengakui status pendanaan bagi rogram pensiun pada neraca. Ststus pendanaan merupakan perbedaan antara nilai pasar terkini aset program pensiun dan kewajiban pensiun. Definisi kewajiban pensiun yang digunakan adalah proyeksi kewajiban manfaat (projected benefit obligation-PBO). PBO didasarakan pada estimasi kompensasi pekerja pada saat pensiun (dan bukannya kompensasi terkini), yang diestimasi menggunakan asumsi sehubungan dengan rata-rata pertumbuhan. Biaya pensiun yang diakui Pengakuan biaya pensiun yang dimasukkan dalam laba bersih adalah versi rata dari biaya pensiun ekonomi aktual untuk periode tersebut. Proses perataan menangguhkan (yaitu menunda pengakuan) pos volatilitas dan sesekali seperti keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu. Artikulasi Sekuritas Neraca dan Laporan laba Rugi Oleh karena semua perubahan atas status pendanaan (yang diakui dalam neraca) tidak dimasukkan dalam biaya pensiun yang diakui, sekuritas pensiun dalam neraca dan laporan laba rugi tidak akan diartikulasikan. Untuk mengartikulasikan kedua sekuritas, penangguhan bersih untuk periode tersebut (yaitu selisih antara jumlah yang ditangguhkan dengan jumlah yang diamortisasi) dimasukkan dalam laba komprehensif lainnya untuk periode yang bersangkutan, sementara kumulatif penangguhan bersih (cummulative net defferal) dimasukkan dalam akumulasi laba komprehensif lainnya, yaitu merupakan komponen ekuitas pemegang saham. Manfaat Karyawan Pascapensiun Lainnya Manfaat pascapensiun selain pensiun atau manfaat lain pascapensiun karyawan (other postretirement employee benefits-OPEB) merupakan manfaat yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota keluarganya. Komponen dasar dari OPEB adalah manfaat perawatan kesehatan. Sebagai tambahan, perusahaan memberikan asuransi jiwa, dan pada kasus lain yang jarang terjadi, perusahaan menyediakan bantuan perumahan. Analisis Manfaat Pascapensiun Analisis pengungkapan manfaat pascapensiun penting dilakukan, karena besarnya kewajiban maupun karena kompeksitivitas aturan akuntansi. Terdapat prosedur lima langkah untuk analisis manfaat pascapensiun: menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban (atau aset) manfaat ekonomis dan yang dilaporkan; membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan; mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan; memeriksa paparan resiko pensiun, dan mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pascapensiun. Kontinjensi dan Komitmen Kontinjensi Kontinjensi merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kerugian kontinjensi yang disebut dengan kewajiban kontinjen/bersyarat merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan,timbul dari perkara hokum ,ancaman pengambilalihan , penagihan piutang,klaim atas garansi produk atau kerusakan produk,garansi kinerja,perhitungan pajak,risiko yang diasuransikan sendiri dan kerugian property akibat bencana. Syarat kewajiban kontinjensi : a.Probable (besar kemungkinan) bahwa aset akan turun nilainya atau kewajiban akan timbul b.Jumlah kerugian harus dapat diestimasikan dengan memadai (reasonably estimable) Meskipun kondisi diatas tidak terpenuhi sehingga kontinjensi tidak dicatat,maka harus diungkapkan didalam CALK. Sejalan dengan prinsip conservatism,perusahaan tidak mengakui tidak boleh segera diakui. Pengungkapan kontinjensi umumnya meliputi : a.Deskripsi kewajiban kontinjen dan tingkat resiko b.Jumlah kontinjensi potensial dan bagaimana partisipasi pihak lain diperlakukan dalam penentuan risiko c.Pembebanan estimasi kerugian kontinjen Perusahaan cenderung untuk mengestimasi lebih besar kerugian kontinjen,khususnya di tahun dengan kinerja buruk. Estimasi ini menarik biaya masa depan ke periode sekarang dan dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat untuk mengatur atau meratakan laba. Komitmen Komitmen merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja di masa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti penandatanganan kontrak atau penerbitan purchase order bukan transaksi yang lengkap. Semua komitmen memerlukan pengungkapan faktor-faktor penting atas kewajiban komitmen termasuk jumlah,kondisi,dan waktu. Pendanaan diluar neraca Pendanaan diluar neraca adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu,contohnya operating lease yang tidak dapat dibedakan dari capital lease. Entitas bertujuan khusus(special purpose entitle –SPE-) Terdapat 2 alasan untuk kepopuleran SPE; a.SPE dapat menyediakan alternative pendanaan berbiaya rendah daripada meminjam lansung dari pasar kredit. Hal ini disebabkan aktivitas SPE yang dibatasi dan sebagai akibatnya investor membeli arus kas yang dijamin baik,yang tidak dihadapkan pada risiko bisnis yg terdapat dalam penyediaan modal lansung kepada perusahaan sponsor. b.Dalam GAAP sekarang,selama SPE distrukturkan dengan benar,SPE diberlakukan sebagai entitas terpisah,tidak dikonsolidasikan dengan perusahaan sponsor. Ekuitas pemegang saham Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik.Ekuitas dipandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan. Klaim pemegang sekuritas ekuitas umumnya berada di bawah kreditor,yang berarti klaim kreditorndipenuhi terlebih dahulu. Modal saham –pelaporan modal saham- Pelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal. Sumber kenaikan modal saham yang beredar; a.Penerbitan saham b.Konversi utang dan sham preferen c.Penerbitan dividen saham dan pemecahan saham (stock split) d.Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger e.Penerbitan untuk opsi saham dan warrant Sumber penurunan modal saham yang beredar; a.Pembelian dan penghentian saham b.Pembelian kembali saham c.Pemecahan saham terbalik (reserve stock split) Klasifikasi modal saham Modal saham merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang ekuitas sebagai pembayaran aset dan jasa. 2 jenis modal saham yaitu saham preferen dan saham biasa. *Saham Preferen Saham preferen adalah kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh saham bias. Ciri-ciri umum saham preferen meliputi; a.prioritas atas distribusi dividen,termasuk hak partisipasi dan dividen kumulatif. b.prioritas atas likuidasi c.dapat dikonversi menjadi saham biasa d.tidak memiliki hak suara e.harga pembelian kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen dari pembelian kembali yg terlalu awal. *Saham biasa Saham biasa merupakan kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan serta memiliki risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan. Saham biasa mencerminkan bunga sisa tidak diprioritaskan,namun mendapatkan laba bersih sisa dan menyerap rugi bersih. Nilai nominal saham biasa merupakan masalah legal dan bersifat historis biasanya tidak penting bagi analisis laporan keuangan modern. Analisis modal saham Akun-akun dalam ekuitas pemegang saham umumnya tidak mempengaruhi penentuan laba,sehingga tidak banyak memengaruhi analisis laba. Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasan-pembatasan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena dapat mempengaruhi hak sisa atas saham biasa,serta hak,risiko,dan pengembalian bagi investor kualitas. Saldo laba Saldo laba merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. Akun saldo laba mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan. Akun ini berlawanan dengan modal saham dan tambahan modal disetor yang berasal dari setoran modal pemegang saham. Dividen tunai dan dividen saham Dividen tunai merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan saat diumumkan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Jenis dividen lain adalah dividen non tunai atau dividen property. Dividen saham adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang saham secara proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen. Pemegang saham menerima tambahan saham sebagai pengalihan saldo laba keakun modal. Pembatalan saldo laba Saldo laba dapat dibatasi pada pembayaran dividen sebagai akibat kontrak perjanjian,seperti perjanjian pinjaman,atau melalui tindakan dari dewan direksi. Pembatasan atau persyaratan saldo laba merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah tertentu. Pembatasan penting meliputi pembatasan distribusi dividen. Ketentuan obligasi dan kesepakatan pinjaman merupakan sumber utama pembatasan tersebut. Apropriasi saldo laba pinjaman merupakan reklasifikasi saldo laba untuk tujuan tertentu. Spin off dan Split off Perusahaan sering melakukan divestasi anak perusahaan dengan cara dijual lansung ataupun dibagikan kepada pemegang sahamnya. Spin off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen ; aset dikurangi sebagai saldo laba. Split off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki perusahaan dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham ;aset dikurangi saham yang diterima dari pemegang saham diperlakukan sebagai saham yang ditarik kembali. Ekuitas Pemegang Saham Modal Saham Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya. Saldo Laba Pendapatan bersih tahunan akumulasi sejak berdirinya perusahaan, disesuaikan dengan distribusi dividen dan laba ditahan alokasi, seperti transfer atau penarikan dari ketentuan. Nilai debit yang disebut sebagai kerugian bersih. Laba ditahan (RE) dari kelompok perusahaan terdiri dari RE total perusahaan konsolidasi dengan mempertimbangkan masukan standarisasi dan mengkonsolidasikan serta reklasifikasi tambahan berdasarkan kebijakan perusahaan mengenai laporan keuangan. Cara laba ditahan dinyatakan dalam sistem Konsolidasi tergantung pada urutan item untuk apropriasi laba ditahan dalam bagan akun. Jika apropriasi laba ditahan disebutkan pada neraca, maka RE didefinisikan sebagai total item item meliputi laporan keuangan "Laba Tahunan", serta semua item yang terkait dengan perampasan laba ditahan. Jika apropriasi laba ditahan digambarkan sebagai tambahan untuk laporan laba rugi, maka laba ditahan adalah barang yang nilai tunggal pada neraca. Item ini kemudian harus dimasukkan sesuai pada laporan keuangan individu (melaporkan data keuangan). Kedua alternatif berbeda dari cara SAP General Ledger menggambarkan laba ditahan. Ada, laba ditahan adalah saldo negatif dari semua akun neraca lainnya, definisi yang tersirat. Nilai Buku Per Lembar Saham Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham adalah nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar pada waktu tertentu dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Tujuan mengetahui nilai-nilai tersebut adalah untuk mengetahui saham-saham mana yang sedang tumbuh (growth), yang murah (undervalued) dan yang mahal (overvalued). Pertumbuhan perusahaan (growth) menunjukkan investment opportunity set (IOS) atau set kesempatan investasi di masa datang. Undervalued dapat diketahui dengan cara melihat nilai pasar yang lebuh kecil dari nilai intrinsiknya, sebaliknya untuk mengetahui overvalued apabila nilai pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya. Nilai Buku Dan Nilai-Nilai Lain Nilai nominal (par value), dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan diperusahaan. Untuk saham yang tidak mempunyai nilai nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri perlembarnya. Jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal secara hukum adalah semua penerimaan bersih yang diterima oleh emiten ketika mengeluarkan saham. Agio saham, merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya. Di neraca ditampilkan dalam nilai totalnya. Nilai modal disetor, merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham. Laba ditahan, merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Lasba tersebut diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Dalam neraca menambah total laba yang disetor. Nilai buku, nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Maka nilai buku per lembar saham dapat dilihat dengan total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Perhitungan nilai buku perlembar saham: Nilai ekuitas saham preferen: nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (called price) atau nilai nominal (jika nilai tebus tidak digunakan) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar. Nilai ekuitas saham biasa: nilai ekuitas dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan saham preferen. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Nilai Intrinsik Untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham dapat menggunakan dua analisis: Analisis fundamental (Fundamental Security Analysis) atau analisis perusahaan, menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (laba, didviden dll). Analisis ini lebih banyak digunakan oleh akademisi. Analisis teknis, menggunakan data pasar saham (harga dan volume transaksi saham), biasanya analisis ini digunakan oleh para praktisi.   Untuk analisis fundamental ada dua pendekatan yang digunakan: Pendekatan nilai sekarang (Present Value Approach). Pertama, dengan mendiskotokan nilai-nilai arus kas di masa depan. Kedua, mendiskonto dividen sesuai dengan kebijakan perusahaan dalam membayar dividen tersebut. Pendekatan PER (Price Earning Ratio). Dengan cara membagi harga saham perlembar dengan laba saham perlembar.