Academia.eduAcademia.edu

Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx

2024, Annisa Syakirah

Penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter dan perilaku yang baik sebagai bekal generasi penerus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami metode yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak, dengan menggunakan pendekatan studi literatur melalui jurnal dan buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran interaktif, seperti bercerita, bermain peran, pembiasaan, dan kegiatan ritual agama, sangat efektif dalam membantu anak memahami nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, empati, dan tanggung jawab. Interaksi anak dengan orang tua, guru, dan lingkungan sekitar menjadi faktor utama dalam perkembangan moral dan agama mereka. Pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan individu yang berkarakter dan beriman.

SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx Pentingnya Pendidikan Nilai Agama dan Moral dalam Pembentukan Karakter Anak Usia dini Annisa Syakirah Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini e-mail: [email protected] Abstrak Penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter dan perilaku yang baik sebagai bekal generasi penerus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami metode yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak, dengan menggunakan pendekatan studi literatur melalui jurnal dan buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran interaktif, seperti bercerita, bermain peran, pembiasaan, dan kegiatan ritual agama, sangat efektif dalam membantu anak memahami nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, empati, dan tanggung jawab. Interaksi anak dengan orang tua, guru, dan lingkungan sekitar menjadi faktor utama dalam perkembangan moral dan agama mereka. Pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan individu yang berkarakter dan beriman. Kata kunci: Nilai Agama dan Moral, Anak Usia Dini, Pendidikan Karakter Abstract Instilling religious and moral values in early childhood is an important step in forming good character and behavior as a preparation for the next generation. This research aims to understand effective methods in instilling religious and moral values in children, using a literature study approach through related journals and books. The research results show that interactive learning methods, such as storytelling, role playing, habituation, and religious ritual activities, are very effective in helping children understand values such as honesty, justice, empathy, and responsibility. Children's interactions with parents, teachers and the surrounding environment are the main factors in their moral and religious development. A holistic approach involving family, school and community is needed to create individuals with character and faith. Keywords: Religious and Moral Values, Early Childhood, Character Education Jurnal Pendidikan Tambusai 1 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx PENDAHULUAN Nilai dan moral merupakan dua kata yang seringkali digunakan secara bersamaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta (2007:801) dinyatakan bahwa nilai adalah harga. Hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Menurut Darmadi (2005:5) moral adalah bertujuan membantu peserta didik untuk mengenali nilai-nilai dan menempatkannya dalam konteks keseluruhan hidupnya. Menurut I Wayan Koyan (2000:12), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan agama merupakan suatu yang dimiliki oleh setiap individu (anak) melalui perpaduan antara potensi bawaan sejak lahir dengan pengaruh dari luar individu. Sedangkan agama merupakan suatu yang dimiliki oleh setiap individu (anak) melalui perpaduan antara potensi bawaan sejak lahir dengan pengaruh dari luar individu. Sedangkan menurut Permendiknas No 58 Tahun 2009 yang menyangkut tentang nilai- nilai agama dan moral adalah mengenai landasan filosofi dan religi Pendidikan dasar anak usia dini, pada dasarnya harus berdasarkan pada nilai- nilai filosofi dan religi yang dipegang oleh lingkungan yang berada disekitar anak dan agama yang dianutnya. Rasulullah saw mengatakan peran penting orangtua dalam sabdanya "seorang anak terlahir dalam keadaan fitrah, orang tuanya yang membuat menjadi Yahudi, Nasrani, Yahudi, dan Majusi". (HR. Bukhari, Ibnu Habban dan Baihaqi) maka bagaimana kita bisa menjaga serta meningkatkan potensi kebaikan tersebut, hal itu tentu harus dilakukan sejak usia dini. Menurut Darajat (2011: 192), pengajaran agama dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat, setiap apa yang dijarkan mempunyai nilai. Empat nilai pokok dalam pengajaran agama yakni pertama nilai material adalah jumlah nilai agama yang diajarkan, kedua nilai formal adalah nilai pembentukan yang bersangkut dengan daya serap siswa atas segala bahan yang telah diterimanya, ketiga nilai fungsional adalah relevansi bahan dengan kehidupan sehari-hari, keempat nilai esensial adalah nilai hakiki agama mengajarkan kehidupan yang hakiki jadi kehidupan itu tidak berhenti didunia saja melainkan kehidupan itu berlangsung terus diakhirat. Pengembangan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek "knowledge, feeling, loving, dan action" agar kokoh dan kuat. Meminjam bahasa Sunaryo pendidikan karakter adalah Jurnal Pendidikan Tambusai 2 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx pendidikan sepanjang hayat, sebagai proses perkembangan ke arah manusia kaafah. Pendidikan karakter harus bersifat multilevel dan multi-channel karena tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh sekolah, tetapi keluarga juga turut membentuk karakter anak. Pemben- tukan karakter perlu keteladanan, perilaku nyata dalam setting kehidupan otentik dan tidak bisa dibangun secara instan (Supriatna, 2008: 45). Oleh karena itu, pengembangan karakter memerlukan keteladanan dan sentuhan mulai sejak dini sampai dewasa. Sebab, pada dasarnya, anak yang berkarakter rendah adalah anak yang tingkat perkembangan emosi- sosialnya rendah sehingga anak beresiko mengalami kesulitan belajar, ber- interaksi sosial, dan tidak mampu mengontrol diri. Usia dini merupakan masa persiapan untuk sekolah yang sesungguhnya, maka pengembangan karakter yang baik di usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. KAJIAN TEORI Perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian mereka di masa depan. Pada tahap usia dini, anak-anak berada pada periode kritis di mana mereka mulai mengenal dan memahami konsep-konsep dasar tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta nilai-nilai spiritual yang ditanamkan oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Proses pembelajaran nilai agama dan moral ini menjadi esensial karena pada usia ini anakanak sangat mudah dipengaruhi dan menerima berbagai bentuk ajaran serta teladan dari orang-orang di sekitarnya. Perkembangan nilai agama dan moral adalah perubahan psikis yang dialami oleh anak terkait dengan kemampuannya dalam memahami dan melakukan perilaku yang baik serta memahami dan menghindari perilaku yang buruk berdasarkan ajaran agama yang ia yakini. (Nurjanah, 2018) Perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan aspek krusial dalam membentuk karakter dan kepribadian yang kuat serta berintegritas. (Kurniawati Sugiyo Pranoto, 2019a) Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi dasar bagi perilaku dan sikap anak di masa kini, tetapi juga membentuk landasan bagi kehidupan mereka di masa depan. Anak usia dini berada pada fase yang sangat rentan dan reseptif terhadap pengaruh dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga, sekolah, dan media. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai agama dan moral yang mereka terima adalah positif dan konstruktif. Upaya optimalisasi perkembangan moral dan agama pada anak usia dini dapat dicakupkan dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek perilaku. (Nisa'ul Arifah dkk., t.t.) Secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi (Azis, 2011: 197). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai tabiat, mempunyai kepribadian, berwatak (Tim Penyusun Kamus, 1989: 389). Jurnal Pendidikan Tambusai 3 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx Kata karakter berasal dari kata Yunani, charassein, yang berarti men- gukir sehingga terbentuk sebuah pola. Mempunyai akhlak mulia adalah tid- ak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan pendidikan (proses "pengukiran"). Dalam istilah bahasa Arab, karakter ini mirip dengan akhlak (akar kata khuluk), yaitu tabiat atau kebiasaan melakukan hal yang baik. Al- Ghazali menggambarkan bahwa akhlak adalah tingkah laku seseorang yang berasal dari hati yang baik. Oleh karena itu pendidikan karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan yang baik (habit), sehingga sifat anak sudah terukir sejak kecil. Tuhan menurunkan petunjuk melalui para nabi dan rasul-Nya untuk manusia agar senantiasa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan Tuhan sebagai wakil Tuhan di muka bumi (Mega- wangi, 2008: 23). Karakter menurut Alwisol diartikan sebagai gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit mau- pun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian, karena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Keduanya relatif permanen serta menuntun, mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu (Suwito, 2008: 2728). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental dan moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain. Dengan demikian, dapat dikemukakan juga bahwa karakter adalah kualitas mental atau kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti dari nilai-nilai dan keyakinan yang ditanamkan dalam proses pendidikan yang merupakan kepribadian khusus yang harus melekat pada anak. METODE Metode penelitian adalah salah satu faktor dalam hal memahami dan mempelajari suatu objek penelitian dan tujuan dari penelitian. Metode yang digunakan adalah literature review. Metode Literature review adalah suatu pendekatan yang terstruktur, jelas, dan dapat direproduksi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis karya-karya penelitian serta pemikiran yang telah dihasilkan oleh peneliti dan praktisi. Tujuannya adalah melakukan analisis dan sintesis terhadap pengetahuan yang sudah ada mengenai topik penelitian, dengan maksud menemukan celah-celah yang dapat diisi oleh penelitian yang akan dilakukan. Okoli & Schabram (2010) merinci tujuan lebih lanjut, seperti menyediakan dasar teoritis untuk penelitian, mendalami atau memperluas pemahaman tentang penelitian terkait topik, dan menjawab pertanyaan praktis dengan memahami temuan yang telah dihasilkan oleh penelitian sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Jurnal Pendidikan Tambusai 4 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan nilai agama, moral, dan karakter pada anak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian anak yang berintegritas serta berlandaskan spiritualitas dan moralitas yang kuat. Nilai merupakan segala sesuatu yang dianggap berharga dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, sedangkan moral adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini menjadi fondasi dalam membentuk sikap dan perilaku anak yang mencerminkan pemahaman akan konsep baik-buruk dan benar-salah. Peran agama sangat signifikan dalam perkembangan nilai dan moral, karena agama memberikan kerangka nilai yang jelas dan universal. Menurut Permendiknas No. 58 Tahun 2009, pendidikan anak usia dini harus dilandasi nilai-nilai agama dan filosofi yang sesuai dengan lingkungan sekitar anak. Hal ini sejalan dengan pandangan Islam yang menekankan pentingnya peran orang tua sebagai pembimbing utama dalam membentuk kepribadian anak, sebagaimana disampaikan dalam hadis Nabi Muhammad SAW tentang fitrah anak yang dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua. Pendidikan agama, sebagaimana dijelaskan oleh Darajat (2011), mencakup empat nilai utama: material, formal, fungsional, dan esensial. Nilai-nilai ini menjadi pilar penting dalam mengintegrasikan ajaran agama ke dalam pemahaman, sikap, dan perilaku anak, sehingga relevan dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi bekal untuk kehidupan di akhirat. Pendidikan karakter menjadi aspek pendukung yang tidak terpisahkan dalam pembentukan kepribadian anak. Proses pendidikan karakter melibatkan pengasuhan yang terintegrasi antara aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Keteladanan orang tua, guru, dan lingkungan sosial menjadi kunci keberhasilan pembentukan karakter anak. Pada masa usia dini, anak berada dalam periode kritis yang sangat reseptif terhadap pengaruh lingkungan. Penanaman nilai agama dan moral pada tahap ini menjadi strategis karena anak mudah menyerap dan meniru apa yang dilihat dan didengar dari sekitarnya. Pendidikan yang sistematis, konsisten, dan berkelanjutan melalui pendekatan multichannel, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk mengoptimalkan proses pembentukan nilai dan karakter anak. Dengan demikian, pengembangan nilai agama, moral, dan karakter pada anak usia dini bukan hanya membentuk perilaku yang baik, tetapi juga membangun landasan kehidupan spiritual, sosial, dan emosional yang kokoh. Proses ini harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai 5 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx SIMPULAN Pengembangan nilai agama, moral, dan karakter pada anak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk kepribadian yang kokoh, bermoral, dan berintegritas. Nilai, sebagai sesuatu yang dianggap berharga dan bermanfaat, menjadi landasan utama dalam menentukan perilaku manusia. Sedangkan moral berfungsi sebagai panduan untuk mengenali, memahami, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa usia dini, anak berada dalam tahap perkembangan kritis, di mana mereka sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan agama menjadi pilar utama dalam proses ini, karena agama tidak hanya memberikan kerangka nilai yang jelas tetapi juga memberikan makna mendalam terhadap konsep kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Permendiknas No. 58 Tahun 2009 menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini harus berbasis pada nilai agama dan filosofi lingkungan yang sesuai dengan budaya dan agama yang dianut oleh anak. Proses pembentukan karakter pada anak usia dini tidak bisa dilepaskan dari pendidikan agama dan moral. Nilai-nilai ini mencakup empat aspek utama: material, formal, fungsional, dan esensial, yang harus diinternalisasi melalui pendidikan yang konsisten dan sistematis. Pendidikan karakter pada anak usia dini melibatkan pendekatan holistik yang mencakup aspek kognitif (pemahaman nilai), afektif (perasaan cinta terhadap nilai), dan perilaku (implementasi nilai dalam tindakan seharihari). Keteladanan dari orang tua, guru, dan lingkungan sosial menjadi kunci dalam proses pembelajaran nilai-nilai ini, karena anak lebih mudah belajar melalui contoh konkret yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Masa usia dini adalah waktu yang strategis untuk membentuk kepribadian anak yang tangguh dan berintegritas. Pada tahap ini, anak memiliki potensi besar untuk menyerap berbagai ajaran, sehingga sangat penting memastikan bahwa nilai-nilai yang diberikan adalah positif, konstruktif, dan relevan dengan kehidupan mereka. Pendidikan agama, moral, dan karakter harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan pendidikan yang terintegrasi, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian yang luhur, berakhlak mulia, dan mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral yang telah tertanam sejak dini. Jurnal Pendidikan Tambusai 6 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx DAFTAR PUSTAKA Dyah Ratih Susetya, P., & Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, P. (t.t.). PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai Agama Moral pada Anak Usia Dini. Ibda, F. (2023). PERKEMBANGAN MORAL DALAM PANDANGAN LAWRENCE KOHLBERG (Vol. 12, Nomor 1). Karima, N. C., Ashilah, S. H., Kinasih, A. S., Taufiq, P. H., & Hasnah, L. (2022). Pentingnya penanaman nilai agama dan moral terhadap anak usia dini. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak, 17(2), 273-292. https://doi.org/10.24090/yinyang.v1712.6482 Kholila, A., & Khadijah, K. (2023). Optimalisasi Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini. Murhum Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 419-428. https://doi.org/10.37985/murhum.v4il.237 Kurniawati Sugiyo Pranoto, Y. (2019a). Kecerdasan Moral: Studi Perbandingan pada Anak Usia 4- 6 Tahun. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 910914. Suryana, D. (2016). Pendidikan anak usia dini: stimulasi & aspek perkembangan anak. Prenada Media. Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media. Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 11(1), 67-82. Suryana, D., & Hijriani, A. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 1077-1094. Jurnal Pendidikan Tambusai 7 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora, 2(1), 65- 72. Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2). Dewi, I., & Suryana, D. (2020). Analisis evaluasi kinerja pendidik paud di PAUD Al azhar bukittinggi. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 10511059. Basri, D., & Suryana, D. (2023). Analisis Tantangan dan Strategi Pengembangan Profesionalisme Guru Prasekolah. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 709-718. Maghfiroh, S., & Suryana, D. (2021). Media pembelajaran untuk anak usia dini di pendidikan anak usia dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1560-1566. Suryana, D., Tika, R., & Wardani, E. K. (2022, June). Management of creative early childhood education environment in increasing golden age creativity. In 6th International Conference of Early Childhood Education (ICECE-6 2021) (pp. 1720). Atlantis Press. Suryana, D., Rozalina, R., & Mahyuddin, N. (2023). Day Care Perkantoran Berbasis Attachment (Buku Ajar Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini). Gaes-Pace Book Publisher, 1-10. Suryana, D. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Tentang Hakikat Faktor Genetik Dalam Konteks Perkembangan Genetik Selvi Novita Sari (23022188) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Sari, A. M., Rakimahwati, R., Suryana, D., Jamna, J., & Jasrial, J. (2024). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantu Game Edukasi di Taman Kanak-kanak. Aulad: Journal on Early Childhood, 7(1), 130-140. Jurnal Pendidikan Tambusai 8 SSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman xxx-xxx Volume x Nomor x Tahun xxxx Annisa, N., & Suryana, D. (2024). PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF SMART GEOBOARD TERHADAP MATEMATIKA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KARTINI KABUPATEN KERINCI. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 10(1), 99-111. Ananda, R. (2017). Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 19. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.28 Aprida, S. N., & Suyadi, S. (2022). Implementasi Pembelajaran Al- Qur’an Terhadap Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2462– 2471. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1959 Ardiansari, B. F., & Dimyati, D. (2021). Identifikasi Nilai Agama Islam pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 420–429. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.926 Jurnal Pendidikan Tambusai 9