SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
Pentingnya Pendidikan Nilai Agama dan Moral dalam
Pembentukan Karakter Anak Usia dini
Annisa Syakirah
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
e-mail:
[email protected]
Abstrak
Penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan langkah
penting dalam membentuk karakter dan perilaku yang baik sebagai bekal generasi
penerus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami metode yang efektif dalam
menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak, dengan menggunakan
pendekatan studi literatur melalui jurnal dan buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa metode pembelajaran interaktif, seperti bercerita, bermain peran, pembiasaan,
dan kegiatan ritual agama, sangat efektif dalam membantu anak memahami nilai-nilai
seperti kejujuran, keadilan, empati, dan tanggung jawab. Interaksi anak dengan orang
tua, guru, dan lingkungan sekitar menjadi faktor utama dalam perkembangan moral
dan agama mereka. Pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan
masyarakat diperlukan untuk menciptakan individu yang berkarakter dan beriman.
Kata kunci: Nilai Agama dan Moral, Anak Usia Dini, Pendidikan Karakter
Abstract
Instilling religious and moral values in early childhood is an important step in
forming good character and behavior as a preparation for the next generation. This
research aims to understand effective methods in instilling religious and moral values in
children, using a literature study approach through related journals and books. The
research results show that interactive learning methods, such as storytelling, role
playing, habituation, and religious ritual activities, are very effective in helping children
understand values such as honesty, justice, empathy, and responsibility. Children's
interactions with parents, teachers and the surrounding environment are the main
factors in their moral and religious development. A holistic approach involving family,
school and community is needed to create individuals with character and faith.
Keywords: Religious and Moral Values, Early Childhood, Character Education
Jurnal Pendidikan Tambusai
1
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
PENDAHULUAN
Nilai dan moral merupakan dua kata yang seringkali digunakan secara
bersamaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta
(2007:801) dinyatakan bahwa nilai adalah harga. Hal-hal yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan.
Menurut Darmadi (2005:5) moral adalah bertujuan membantu peserta didik
untuk mengenali nilai-nilai dan menempatkannya dalam konteks keseluruhan
hidupnya.
Menurut I Wayan Koyan (2000:12), nilai adalah segala sesuatu yang berharga.
Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai
yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang
diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan agama merupakan suatu yang dimiliki oleh setiap individu (anak)
melalui perpaduan antara potensi bawaan sejak lahir dengan pengaruh dari luar
individu.
Sedangkan agama merupakan suatu yang dimiliki oleh setiap individu (anak) melalui
perpaduan antara potensi bawaan sejak lahir dengan pengaruh dari luar individu.
Sedangkan menurut Permendiknas No 58 Tahun 2009 yang menyangkut
tentang nilai- nilai agama dan moral adalah mengenai landasan filosofi dan religi
Pendidikan dasar anak usia dini, pada dasarnya harus berdasarkan pada nilai- nilai
filosofi dan religi yang dipegang oleh lingkungan yang berada disekitar anak dan
agama yang dianutnya. Rasulullah saw mengatakan peran penting orangtua dalam
sabdanya "seorang anak terlahir dalam keadaan fitrah, orang tuanya yang membuat
menjadi Yahudi, Nasrani, Yahudi, dan Majusi". (HR. Bukhari, Ibnu Habban dan
Baihaqi) maka bagaimana kita bisa menjaga serta meningkatkan potensi kebaikan
tersebut, hal itu tentu harus dilakukan sejak usia dini.
Menurut Darajat (2011: 192), pengajaran agama dipandang sebagai satu
kesatuan yang bulat, setiap apa yang dijarkan mempunyai nilai. Empat nilai pokok
dalam pengajaran agama yakni pertama nilai material adalah jumlah nilai agama yang
diajarkan, kedua nilai formal adalah nilai pembentukan yang bersangkut dengan daya
serap siswa atas segala bahan yang telah diterimanya, ketiga nilai fungsional adalah
relevansi bahan dengan kehidupan sehari-hari, keempat nilai esensial adalah nilai
hakiki agama mengajarkan kehidupan yang hakiki jadi kehidupan itu tidak berhenti
didunia saja melainkan kehidupan itu berlangsung terus diakhirat.
Pengembangan karakter harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan yang melibatkan aspek "knowledge, feeling, loving, dan action"
agar kokoh dan kuat. Meminjam bahasa Sunaryo pendidikan karakter adalah
Jurnal Pendidikan Tambusai
2
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
pendidikan sepanjang hayat, sebagai proses perkembangan ke arah manusia kaafah.
Pendidikan karakter harus bersifat multilevel dan multi-channel karena tidak mungkin
hanya dilaksanakan oleh sekolah, tetapi keluarga juga turut membentuk karakter anak.
Pemben- tukan karakter perlu keteladanan, perilaku nyata dalam setting kehidupan
otentik dan tidak bisa dibangun secara instan (Supriatna, 2008: 45).
Oleh karena itu, pengembangan karakter memerlukan keteladanan dan
sentuhan mulai sejak dini sampai dewasa. Sebab, pada dasarnya, anak yang
berkarakter rendah adalah anak yang tingkat perkembangan emosi- sosialnya rendah
sehingga anak beresiko mengalami kesulitan belajar, ber- interaksi sosial, dan tidak
mampu mengontrol diri. Usia dini merupakan masa persiapan untuk sekolah yang
sesungguhnya, maka pengembangan karakter yang baik di usia dini merupakan hal
yang sangat penting untuk dilakukan.
KAJIAN TEORI
Perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan fondasi
penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian mereka di masa depan. Pada
tahap usia dini, anak-anak berada pada periode kritis di mana mereka mulai mengenal
dan memahami konsep-konsep dasar tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta
nilai-nilai spiritual yang ditanamkan oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Proses
pembelajaran nilai agama dan moral ini menjadi esensial karena pada usia ini anakanak sangat mudah dipengaruhi dan menerima berbagai bentuk ajaran serta teladan
dari orang-orang di sekitarnya. Perkembangan nilai agama dan moral adalah
perubahan psikis yang dialami oleh anak terkait dengan kemampuannya dalam
memahami dan melakukan perilaku yang baik serta memahami dan menghindari
perilaku yang buruk berdasarkan ajaran agama yang ia yakini. (Nurjanah, 2018)
Perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini merupakan aspek
krusial dalam membentuk karakter dan kepribadian yang kuat serta berintegritas.
(Kurniawati Sugiyo Pranoto, 2019a) Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi dasar bagi
perilaku dan sikap anak di masa kini, tetapi juga membentuk landasan bagi kehidupan
mereka di masa depan. Anak usia dini berada pada fase yang sangat rentan dan
reseptif terhadap pengaruh dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga, sekolah, dan
media. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai agama dan moral
yang mereka terima adalah positif dan konstruktif. Upaya optimalisasi perkembangan
moral dan agama pada anak usia dini dapat dicakupkan dalam tiga aspek yaitu aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek perilaku. (Nisa'ul Arifah dkk., t.t.)
Secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral,
nama atau reputasi (Azis, 2011: 197). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai tabiat,
mempunyai kepribadian, berwatak (Tim Penyusun Kamus, 1989: 389).
Jurnal Pendidikan Tambusai
3
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
Kata karakter berasal dari kata Yunani, charassein, yang berarti men- gukir
sehingga terbentuk sebuah pola. Mempunyai akhlak mulia adalah tid- ak secara
otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi memerlukan proses
panjang melalui pengasuhan dan pendidikan (proses "pengukiran"). Dalam istilah
bahasa Arab, karakter ini mirip dengan akhlak (akar kata khuluk), yaitu tabiat atau
kebiasaan melakukan hal yang baik. Al- Ghazali menggambarkan bahwa akhlak
adalah tingkah laku seseorang yang berasal dari hati yang baik. Oleh karena itu
pendidikan karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan yang baik (habit),
sehingga sifat anak sudah terukir sejak kecil. Tuhan menurunkan petunjuk melalui para
nabi dan rasul-Nya untuk manusia agar senantiasa berperilaku sesuai dengan yang
diinginkan Tuhan sebagai wakil Tuhan di muka bumi (Mega- wangi, 2008: 23).
Karakter menurut Alwisol diartikan sebagai gambaran tingkah laku yang
menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit mau- pun implisit.
Karakter berbeda dengan kepribadian, karena pengertian kepribadian dibebaskan dari
nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud
tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Keduanya relatif permanen serta
menuntun, mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu (Suwito, 2008: 2728).
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa karakter adalah
kualitas atau kekuatan mental dan moral, akhlak atau budi pekerti individu yang
merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain. Dengan
demikian, dapat dikemukakan juga bahwa karakter adalah kualitas mental atau
kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti dari nilai-nilai dan keyakinan yang
ditanamkan dalam proses pendidikan yang merupakan kepribadian khusus yang harus
melekat pada anak.
METODE
Metode penelitian adalah salah satu faktor dalam hal memahami dan
mempelajari suatu objek penelitian dan tujuan dari penelitian. Metode yang digunakan
adalah literature review. Metode Literature review adalah suatu pendekatan yang
terstruktur, jelas, dan dapat direproduksi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mensintesis karya-karya penelitian serta pemikiran yang telah dihasilkan oleh peneliti
dan praktisi. Tujuannya adalah melakukan analisis dan sintesis terhadap pengetahuan
yang sudah ada mengenai topik penelitian, dengan maksud menemukan celah-celah
yang dapat diisi oleh penelitian yang akan dilakukan. Okoli & Schabram (2010) merinci
tujuan lebih lanjut, seperti menyediakan dasar teoritis untuk penelitian, mendalami atau
memperluas pemahaman tentang penelitian terkait topik, dan menjawab pertanyaan
praktis dengan memahami temuan yang telah dihasilkan oleh penelitian sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jurnal Pendidikan Tambusai
4
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan nilai agama, moral, dan
karakter pada anak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian
anak yang berintegritas serta berlandaskan spiritualitas dan moralitas yang kuat. Nilai
merupakan segala sesuatu yang dianggap berharga dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia, sedangkan moral adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan
menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini menjadi
fondasi dalam membentuk sikap dan perilaku anak yang mencerminkan pemahaman
akan konsep baik-buruk dan benar-salah.
Peran agama sangat signifikan dalam perkembangan nilai dan moral, karena
agama memberikan kerangka nilai yang jelas dan universal. Menurut Permendiknas
No. 58 Tahun 2009, pendidikan anak usia dini harus dilandasi nilai-nilai agama dan
filosofi yang sesuai dengan lingkungan sekitar anak. Hal ini sejalan dengan pandangan
Islam yang menekankan pentingnya peran orang tua sebagai pembimbing utama
dalam membentuk kepribadian anak, sebagaimana disampaikan dalam hadis Nabi
Muhammad SAW tentang fitrah anak yang dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua.
Pendidikan agama, sebagaimana dijelaskan oleh Darajat (2011), mencakup
empat nilai utama: material, formal, fungsional, dan esensial. Nilai-nilai ini menjadi pilar
penting dalam mengintegrasikan ajaran agama ke dalam pemahaman, sikap, dan
perilaku anak, sehingga relevan dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi bekal
untuk kehidupan di akhirat. Pendidikan karakter menjadi aspek pendukung yang tidak
terpisahkan dalam pembentukan kepribadian anak. Proses pendidikan karakter
melibatkan pengasuhan yang terintegrasi antara aspek kognitif, afektif, dan perilaku.
Keteladanan orang tua, guru, dan lingkungan sosial menjadi kunci keberhasilan
pembentukan karakter anak.
Pada masa usia dini, anak berada dalam periode kritis yang sangat reseptif
terhadap pengaruh lingkungan. Penanaman nilai agama dan moral pada tahap ini
menjadi strategis karena anak mudah menyerap dan meniru apa yang dilihat dan
didengar dari sekitarnya. Pendidikan yang sistematis, konsisten, dan berkelanjutan
melalui pendekatan multichannel, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, sangat
diperlukan untuk mengoptimalkan proses pembentukan nilai dan karakter anak.
Dengan demikian, pengembangan nilai agama, moral, dan karakter pada anak usia
dini bukan hanya membentuk perilaku yang baik, tetapi juga membangun landasan
kehidupan spiritual, sosial, dan emosional yang kokoh. Proses ini harus dilakukan
secara terpadu oleh berbagai pihak untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu
yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki integritas moral dan
spiritual yang tinggi.
Jurnal Pendidikan Tambusai
5
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
SIMPULAN
Pengembangan nilai agama, moral, dan karakter pada anak usia dini merupakan
fondasi penting dalam membentuk kepribadian yang kokoh, bermoral, dan
berintegritas. Nilai, sebagai sesuatu yang dianggap berharga dan bermanfaat, menjadi
landasan utama dalam menentukan perilaku manusia. Sedangkan moral berfungsi
sebagai panduan untuk mengenali, memahami, dan menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa usia dini, anak berada dalam tahap
perkembangan kritis, di mana mereka sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan agama menjadi pilar
utama dalam proses ini, karena agama tidak hanya memberikan kerangka nilai yang
jelas tetapi juga memberikan makna mendalam terhadap konsep kehidupan, baik di
dunia maupun di akhirat. Permendiknas No. 58 Tahun 2009 menegaskan bahwa
pendidikan anak usia dini harus berbasis pada nilai agama dan filosofi lingkungan yang
sesuai dengan budaya dan agama yang dianut oleh anak.
Proses pembentukan karakter pada anak usia dini tidak bisa dilepaskan dari
pendidikan agama dan moral. Nilai-nilai ini mencakup empat aspek utama: material,
formal, fungsional, dan esensial, yang harus diinternalisasi melalui pendidikan yang
konsisten dan sistematis. Pendidikan karakter pada anak usia dini melibatkan
pendekatan holistik yang mencakup aspek kognitif (pemahaman nilai), afektif
(perasaan cinta terhadap nilai), dan perilaku (implementasi nilai dalam tindakan seharihari). Keteladanan dari orang tua, guru, dan lingkungan sosial menjadi kunci dalam
proses pembelajaran nilai-nilai ini, karena anak lebih mudah belajar melalui contoh
konkret yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari.
Masa usia dini adalah waktu yang strategis untuk membentuk kepribadian anak
yang tangguh dan berintegritas. Pada tahap ini, anak memiliki potensi besar untuk
menyerap berbagai ajaran, sehingga sangat penting memastikan bahwa nilai-nilai yang
diberikan adalah positif, konstruktif, dan relevan dengan kehidupan mereka.
Pendidikan agama, moral, dan karakter harus dilaksanakan secara berkesinambungan
dan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan
pendidikan yang terintegrasi, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang tidak
hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian yang luhur, berakhlak
mulia, dan mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral
yang telah tertanam sejak dini.
Jurnal Pendidikan Tambusai
6
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
DAFTAR PUSTAKA
Dyah Ratih Susetya, P., & Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, P. (t.t.). PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini
dan Pendidikan Anak Usia Dini Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Nilai Agama Moral pada Anak Usia Dini.
Ibda, F. (2023). PERKEMBANGAN MORAL DALAM PANDANGAN LAWRENCE
KOHLBERG (Vol. 12, Nomor 1).
Karima, N. C., Ashilah, S. H., Kinasih, A. S., Taufiq, P. H., & Hasnah, L. (2022).
Pentingnya penanaman nilai agama dan moral terhadap anak usia dini.
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak, 17(2), 273-292.
https://doi.org/10.24090/yinyang.v1712.6482
Kholila, A., & Khadijah, K. (2023). Optimalisasi Aspek Perkembangan Nilai Agama dan
Moral pada Anak Usia Dini. Murhum Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1),
419-428. https://doi.org/10.37985/murhum.v4il.237
Kurniawati Sugiyo Pranoto, Y. (2019a). Kecerdasan Moral: Studi Perbandingan pada
Anak Usia 4- 6 Tahun. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 910914.
Suryana, D. (2016). Pendidikan anak usia dini: stimulasi & aspek perkembangan anak.
Prenada Media.
Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada
Media.
Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di
Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 11(1), 67-82.
Suryana, D., & Hijriani, A. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik
Anak Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 1077-1094.
Jurnal Pendidikan Tambusai
7
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan
Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora, 2(1), 65- 72.
Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi
guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2).
Dewi, I., & Suryana, D. (2020). Analisis evaluasi kinerja pendidik paud di PAUD Al
azhar bukittinggi. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 10511059.
Basri, D., & Suryana, D. (2023). Analisis Tantangan dan Strategi Pengembangan
Profesionalisme Guru Prasekolah. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 7(1), 709-718.
Maghfiroh, S., & Suryana, D. (2021). Media pembelajaran untuk anak usia dini di
pendidikan anak usia dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1560-1566.
Suryana, D., Tika, R., & Wardani, E. K. (2022, June). Management of creative early
childhood education environment in increasing golden age creativity. In 6th
International Conference of Early Childhood Education (ICECE-6 2021) (pp. 1720). Atlantis Press.
Suryana, D., Rozalina, R., & Mahyuddin, N. (2023). Day Care Perkantoran Berbasis
Attachment (Buku Ajar Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini). Gaes-Pace
Book Publisher, 1-10.
Suryana, D. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Tentang Hakikat Faktor Genetik
Dalam Konteks Perkembangan Genetik Selvi Novita Sari (23022188)
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang.
Sari, A. M., Rakimahwati, R., Suryana, D., Jamna, J., & Jasrial, J. (2024).
Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantu Game Edukasi
di Taman Kanak-kanak. Aulad: Journal on Early Childhood, 7(1), 130-140.
Jurnal Pendidikan Tambusai
8
SSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
Annisa, N., & Suryana, D. (2024). PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF
SMART GEOBOARD TERHADAP MATEMATIKA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI
TAMAN KANAK-KANAK KARTINI KABUPATEN KERINCI. Bunayya: Jurnal
Pendidikan Anak, 10(1), 99-111.
Ananda, R. (2017). Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 19.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.28
Aprida, S. N., & Suyadi, S. (2022). Implementasi Pembelajaran Al- Qur’an Terhadap
Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan
Anak
Usia
Dini,
6(4),
2462–
2471.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1959
Ardiansari, B. F., & Dimyati, D. (2021). Identifikasi Nilai Agama Islam pada Anak Usia
Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 420–429.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.926
Jurnal Pendidikan Tambusai
9