View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
brought to you by
CORE
provided by Kuras Institute Journal Collection
Berkala Ilmiah Pendidikan
Volume 1 Nomor 2, July 2021
scidac plus
Sejarah Sistem Pendidikan di Indonesia dari Masa ke
Masa: Sebuah Studi Literatur
Katwan Nurwahyuni*, Hudaidah Hudaidah
Universitas Sriwijaya, Indonesia
[email protected]*
Abstrak
Artikel ini membahas tentang sejarah sistem Pendidikan dari masa ke masa. Dimana terdiri dari masa hindu
budha, islam, Portugis, orde lama, orde baru dan reformasi. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
menguraikan bagaimana sistem Pendidikan pada setiap masa di Indonesia. Artikel ini ditulis dengan metode
studi literatur. Studi literatur adalah metode yang dilakukan dengan mencari terlebih dahulu sumbersumber bacaan yang relevan untuk kemudian dikumpulkan informasinya dan disusun dengan
menggunakan pernyataan deskriptif. Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan merupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia karena Pendidikan dapat digunakan sebagai penunjang untuk hidup lebih baik di
masa mendatang. Sebenarnya pendidikan telah dikenal sejak dahulu kala. Namun, Pendidikan pada zaman
dahulu masih sangat buruk dan pelaksanaannya pun tidak merata. Pendidikan hanya diperuntukkan bagi
kaum bangsawan dan orang berdarah biru sehingga rakyat biasa dianggap tidak layak untuk mendapat
Pendidikan. Namun seiring berkembangnya zaman, pendidikan mulai berkembang dan menjadi lebih baik
mengikuti zamannya. Perkembangan tersebut juga diikuti dengan perubahan-perubahan yang dinilai cocok
dengan suatu masa. Tentu saja setiap masa memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan memiliki beragam
cerita menarik pada setiap masanya
Kata Kunci: Sejarah, Sistem Pendidikan, Indonesia
Abstract
This article discusses the history of the education system from time to time. Which consists of the Hindu
era, Buddhism, Islam, Portuguese, old order, new order and reformation. The purpose of writing this article
is to describe how the education system at each time in Indonesia. This article was written using the
literature study method. Literature study is a method carried out by first looking for relevant reading sources
to then collect the information and compile using descriptive statements. As we know that education is an
important thing in human life because education can be used as a support for a better life in the future.
Actually education has been known since time immemorial. However, education in ancient times was very
poor and implementation was not evenly distributed. Education is only for the aristocracy and blue-blooded
people so that the common people are deemed unfit for education. However, as the times developed,
education began to develop and become better with the times. This development is also followed by changes
that are considered appropriate for a period. Of course, each period has different characteristics and has a
variety of interesting stories at each time
Keywords: History, Education System, Indonesia
How to cite:
Nurwahyuni, K., & Hudaidah, H. (2021). Sejarah Sistem Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa: Sebuah Studi Literatur. Berkala Ilmiah
Pendidikan, 1(2). https://doi.org/10.51214/bip.v1i2.91
This article licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License
© 2021 Authors
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dan menjadi hal mendasar dalam
pembentuk kepribadian manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
sebagai dasar dalam pembentukan karakter yang beretika dan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dalam hal ini,
Pendidikan menjadi kebutuhan manusia untuk selalu berproses dan menjadi sarana manusia untuk dapat
berkembang dan berinteraksi dengan dunia luar. Karena itu, Pendidikan adalah suatu hal penting yang
dapat menjadi bekal di masa mendatang. H. Horne mengemukakan bahwa Pendidikan dilakukan oleh
orang yang telah berkembang secara internal (mental) dan eksternal (fisik) yang dijalankan secara
terus menerus dengan penyesuaian yang lebih tinggi dari sebelumnya. (Ihsan, 2021). Jadi Pendidikan
itu berkembang secara luas dan terus-menerus untuk memperoleh pengetahuan setingkat lebih baik
dari sebelumnya.
Dalam pandangan islam, Pendidikan merupakan hal yang wajib diperoleh oleh manusia.
Pendidikan menjadi salah satu hak yang harus didapatkan oleh setiap manusia. Menurut Ali bin Abi Thalib,
didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya (Ihsan, 2021). Hal tersebut juga menunjukkan bahwa
Pendidikan bersifat fleksible yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman serta dalam
pelaksanaannya, Pendidikan diharapkan dapat selalu berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Bank Dunia (World Bank) mengemukakan bahwa meski masyarakat diberikan akses Pendidikan
yang luas, namun tingkat kualitas Pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah daripada negara lainnya.
(Fauzie, 2018). Akses Pendidikan yang luas itu misalnya sekolah yang menjadi salah satu Pendidikan formal
di Indonesia dan telah tersebar diseluruh wilayah. Sekolah di Indonesia diperuntukkan bagi seluruh
anak-anak di Indonesia tanpa memandang ras, golongan, status sosial dan lainnya. Artinya sudah
tidak ada lagi deskriminasi golongan maupun status sosial yang ada. Itulah mengapa dikatakan
bahwa Pendidikan telah diberikan akses seluas-luasnya. Berbeda dengan sekolah pada masa sebelum
kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi. Pada masa itu, Pendidikan di Indonesia tidak
berjalan dengan baik karena Pendidikan hanya diperuntukkan bagi masyarakat tertentu saja dan
dianggap memiliki kasta yang tinggi sepeti anak-anak para bangsawan. Masyarakat kecil tidak
diperbolehkan mengenyam bangku sekolah karena dianggap tidak pantas. Oleh karena itu, karena
kita telah diberikan kesempatan untuk mengenyam Pendidikan yang baik, hendaklah dapat
memanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bekal yang dapat kita gunakan dikemudian hari.
Penelitian kepustakaan ini penting untuk dilakukan dengan tujuan agar pembaca
mengetahui dan memahami sejarah sistem Pendidikan di Indonesia dari masa ke masa. Penulis
menggali kembali beberapa hasil penelitian yang berupa tulisan dari berbagai sumber yang berbeda
untuk kemudian dirangkum dalam artikel ini. Sehingga hasil studi Pustaka dari berbagai sumber itu
dapat menjadi salah satu media pembelajaran dalam menunjang manusia untuk mendapatkan
pengetahuan.
METODE
Metode yang digunakan untuk membuat artikel ini adalah dengan menggunakan studi literatur
atau penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan bersumber
dari tulisan-tulisan sebelumnya baik karya tulis maupun hasil penelitian. Sumber tersebut boleh didapat dari
karya tulisan yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan (Melfianora, 2019). Metode
studi literatur dilakukan dengan membaca dan mencari terlebih dahulu sumber-sumber bacaan yang relevan
yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Sumber bacaan dapat berupa jurnal, artikel ilmiah, tesis,
54
disertasi, makalah serta sumber-sumber lain yang pernah dibuat sebelumnya oleh penulis lain. Hasil dari
eksplorasi tersebut kemudian dikumpulkan dan disusun dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
suatu metode yang memberikan deskripsi berupa pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh penulis
mengenai topik yang sedang dibahas dari referensi yang telah dicari sebelumnya. penelitian deskriptif hanya
menggambarkan secara umum mengenai suatu topik, bukan untuk membuktikan suatu pernyataan
sementara (dugaan) (Putra, 2015). Penggunaan studi literatur dalam penyusunan artikel ini merupakan
Langkah yang paling tepat dan paling efektif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian paling sederhana dari Pendidikan yaitu sebuah proses pemindahan budaya, dimana
hal tersebut meliputi sistem pengetahuan, bahasa, agama, pekerjaan dan lain-lain (Syaharuddin & Susanto,
2019). Pada masa ini pendidikan merupakan hal pokok yang harus terpenuhi bagi setiap manusia.
Pendidikan dinilai dapat menjadi penunjang untuk dapat hidup lebih baik dimasa mendatang. pendidikan
sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum manusia mengenal tulisan. Namun konsep berfikir mereka
sangat sederhana tidak serumit dimasa sekarang. Pengetahuan mereka hanya sebatas bagaimana cara agar
tetap bertahan hidup dan mencari nafkah. Seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan semakin
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Manusia mengenal tulisan, agama, serta dapat
berkomunikasi dengan dunia luar yang juga berperan besar bagi perkembangan pendidikan. Setiap masa
pasti ada ciri khas tersendiri dalam sistem pendidikannya. sistem pendidikan di Indonesia dibagi menjadi
masa Hindu Budha, Islam, Portugis, orde lama, orde baru dan reformasi.
Tabel 1. Rancangan Evaluasi
Aspek yang akan dievaluasi
Indikator pencapaian tujuan evaluasi
Artikel hasil penelitian kepustakaan daari Sebuah artike yang akan dipublikasikan ke dalam jurnal
berbagai sumber baik yang telah dengan kriteria baik
diterbitkan maupun yang belum
diterbitkan.
1. Sistem Pendidikan pada Masa Hindu Budha
Sekitar abad ke-5, agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia. Hindu dan Budha merupakan
dua agama yang berbeda, namun dalam praktiknya di Indonesia, kedua agama tersebut mempunyai
keyakinan yang sama, yaitu dengan menganggap bahwa sumber Yang Maha Tinggi yaitu persatuan antara
figur Syiwa dengan Budha (Yesi Budiarti, 2018). Pendidikan pada masa Hindu Budha dilaksanakan dengan
berlandaskan agama sebagai pedoman. Seni pembuatan patung-patung dan candi-candi pun tidak terlepas
dari pengaruh agama. Begitupula seni bela diri dan perang yang mereka dapatkan dari orang tuanya.
Pada sekolah formal, para murid nya adalah orang yang berasal dari kasta ksatria yaitu anak-anak
raja dan bangsawan dan para pendidiknya adalah kasta Brahmana yang merupakan orang yang terpelajar
dan paham agama. Dalam pendidikan keagamaan Hindu-Budha, beberapa materi pelajaran yang ada dan
dipelajari yaitu ilmu agama, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu kemasyarakatan/social, ilmu-ilmu eksakta, serta
ilmu pasti yang meliputi ilmu perhitungan, seni bangunan, seni rupa dan sebagainya (Rahayu, 2020).
2. Sistem Pendidikan pada Masa Islam
Islam masuk ke Indonesia tidak diketahui secara pasti waktunya. Menurut beberapa teori, ajaran
agama Islam mulai diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang dari berbagai bangsa. Mereka datang ke
55
Indonesia untuk berdagang sembari berdakwah (Anwar, 2020). Ada empat teori yang terkait dengan
masuknya islam ke Indonesia. Pertama, menurut teori Gujarat, islam datang ke Indonesia pada abad ke-13
Masehi dan dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Pedagang dari Gujarat datang dan berdakwah
dibagian barat nusantara sehingga terbentuklah kerajaan Samudera Pasai yang merupakan kerajaan islam
pertama di Indonesia.
Kedua, menurut teori Mekkah (Arab) Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dibawa oleh
orang-orang arab yang berdagang dan menikah di Indonesia. Teori ini didukung oleh Buya Hamka yang
memberikan bukti bahwa telah ada pemukiman islam di Sumatera bagian barat. Ketiga, yaitu teori
Persia(Iran) yang menyebutkan bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan dibukikan dengan
kesamaan budayanya. Keempat, teori Cina menyebutkan bahwa islam diperkenalkan pertama kali oleh
orang berbangsa Cina. Pada masa dinasti Tang, ajaran Islam berkembang pesat di Cina. Awal mula
perkembangan islam di China dibawa oleh panglima muslim yaitu Saad bin Abi Waqqash dari kekhalifahan
Ustman bin Affan yang berkuasa di Madinah (Anwar, 2020).
Pendidikan Islam di Indonesia telah memasuki usia yang hampir sama dengan kemerdekaan
Indonesia. Hal itu karena awal mula tumbuhnya semangat untuk merdeka berasal dari Lembaga-lembaga
islam. Jiwa-jiwa nasionalisme mulai muncul dari lembaga pendidikan Islam pada masa itu, yaitu dari
pesantren, surau/masjid serta madrasah. Hal itu membuat kolonial sangat menentang adanya Lembaga
keagamaan islam untuk dapat berkembang di Indonesia (Hanipudin, 2019). Pada masa itu, Lembaga
Pendidikan yang paling sederhana adalah surau/langar. Para murid diajarkan ilmu agama seperti membaca
Al-Quran dan fiqih dasar oleh guru ngaji. Selanjutnya ada pesantren yang merupakan Lembaga Pendidikan
dengan sistem pemondokan yang dibina oleh kyai-kyai dan mempelajari hanya tentang ilmu keagamaan.
Yang ketiga yaitu madrasah yang sistem pendidikannya tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga
ilmu pengetahuan lainnya.
3. Sistem Pendidikan pada Masa Portugis
Pada abad ke-16, Indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat sehingga
memancing bangsa Portugis disusul dengan Spanyol. Pada masa itu, bangsa Portugis tidak hanya
melakukan jual beli, tetapi juga melakukan penyebaran agama Khatolik (Purba, 2018). Mereka juga
berinisiatif untuk membangun sekolah-sekolah yang dapat digunakan untuk mempermudah penyebaran
agama. Hal itu terwujud pada tahun 1536 di Ternatte yang merupakan sekolah pertama pada masa itu.
Agama Nasrani berkembang luas pada masa itu hingga akhirnya terjadi pemberontakan-pemberontakan
yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Portugis di Indonesia.
4. Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Orde Lama
Masa orde lama diawali dengan pasca kemerdekaan yang dipimpin oleh presiden pertama yaitu
Ir. Soekarno. Pada masa itu, Pendidikan di Indonesia masih melanjutkan apa yang telah di terapkan dahulu
oleh Jepang dan menggunakan Bahasa pengantar Bahasa indonesia. Media pembelajaran pada masa itu
menggunakan buku-buku yang diterjemahkan dari Bahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia yang sudah
dilakukan sejak zaman Jepang (Fadli & Kumalasari, 2019).
Dibawah kekuasaan presiden Soekarno, Pendidikan diberikan ruang yang cukup bebas. Pada
masa ini Indonesia dapat mengekspor guru ke negara tetangga, dan banyak generasi muda yang dikirim ke
luar negara untuk menempuh Pendidikan agar kelak dapat Kembali lagi ke negeri sendiri untuk
menerapkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan (Aziza, 2017). Berbeda dengan zaman kolonial, pada
masa ini, Pendidikan dianjurkan untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang kasta sebagai anak
56
bangsawan atau sebagainya. Semua orang berhak mendapatkan Pendidikan dan pengajaran yang sama
antara satu dengan yang lain.
5. Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Orde Baru
Masa orde baru dipimpin oleh presiden kedua Republik Indonesia Soeharto dan berlangsung
selama 20 tahun yaitu berawal dari tahun 1968 sampai 1998. Pada pendidikan Orde Baru hak untuk
mendapatkan kesetaraan pendidikan tidak terpenuhi karena pemerintah masih mendominasi dalam
Pendidikan para pelajar (Hariansah, 2019). Para peserta didik diberikan banyak beban materi yang harus
dipelajari tanpa memperhatikan keberhasilan dalam Pendidikan itu sendiri. Pada masa itu, Pendidikan
ditujukan untuk kepentingan pemerintah guna untuk pembangunan nasional. Mereka ingin melahirkan
banyak tenaga terdidik tanpa memikirkan kualitas dari tenaga terdidik tersebut. Akibatnya mereka menjadi
tenaga terdidik dengan tingkat kepekaan sosial yang rendah. Pada masa ini, pelajar di didik untuk menjadi
seorang pekerja yang kelak akan berperan sebagai alat untuk menjalankan pemerintahan.
Ditambah lagi dengan adanya sistem doktrinisasi yang diterapkan dalam Pendidikan Indonesia.
Kurikulum 1975 menjadi kurikulum pertama pada masa Orde Baru yang menerapkan indoktrinasi ideologi
Pancasila untuk seluruh jenjang pendidikan. Melalui indoktrinasi ini, pemerintah menanamkan konsep silasila Pancasila yang menjadi awal praktik pengajaran melalui sistem hapalan (Ardanareswari, 2019). Para
peserta didik ditanamkan paham-paham orde baru agar selalu melekat dalam ingatan mereka serta menolak
segala bentuk budaya asing yang masuk di Indonesia. Akibatnya mereka jadi takut untuk membuat sesuatu
yang baru diluar paham yang telah ditanamkan. Mereka tidak bisa bebas berpendapat dan bereksplorasi
serta tumbuh dibawah sistem pemerintahan yang otoriter
6. Sistem Pendidikan pada Masa Reformasi
Setelah presiden Soeharto meletakan jabatannya pada tahun 1998, dimulailah masa reformasi atau
masa perubahan. Perubahan yang paling signifikan adalah adanya otonomi daerah termasuk otonomi
Pendidikan. pada masa ini, Pendidikan diberikan ruang seluas-luasnya untuk dapat berkembang dengan
bebas. Bahkan, aturan-aturan pada masa orde baru ditinjau Kembali dan apabila ada aturan yang
menghambat kebebasan siswa akan dicabut.
Selain daripada itu, untuk memperbaiki sistem Pendidikan Indonesia, diterapkan kebijakan
pendidikan lainnya yang juga untuk menjamin pelaksanaan pendidikan nasional. Pemerintahan B.J. Habibie
pada tahun 1999 mulai membebaskan uang bayaran untuk jenjang pendidikan SD sampai SMTA (Rahayu,
2020). Gaji para guru juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Hal itu berarti bahwa pada masa
reformasi, sistem Pendidikan di Indonesia telah mengalami perbaikan dan kemajuan.
Sistem Pendidikan Indonesia pada masa reformasi juga mengalami beberapa pergantian
kurikulum. Pertama, kurikulum 1999 yang merupakan lanjutan dari kurikulum 1994 dengan sedikit
perubahan. Kedua, kurikulum 2004 atau KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Tiga unsur pokok yang
terkandung dalam Program pendidikan dengan kurikulum KBK yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai;
spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi; dan
pengembangan pembelajaran (Alhamuddin, 2014).
Ketiga, kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). pemerintah pusat
menetapkan standar kompetensi dasar dan guru dituntut untuk dapat mengembangkannya dalam bentuk
silabus. Keempat, kurikulum 2013. Tujuan dari kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan masyarakat
Indonesia menjadi manusia yang memiliki kemampuan hidup sebagai warga negara yang baik, kreatif,
inovatif, produktif serta mampu bersaing demi kemajuan peradaban negara bahkan dunia (Ibrahim, 2017).
57
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah sistem pendidikan Indonesia
sering mengalami perubahan dan memiliki beragam cerita yang manarik dari masa ke masa. Pendidikan
memiliki tujuan yang sama meskipun penerapannya berbeda-beda. Setiap masa harus mengalami perubahan
yang sesuai dengan kebutuhan bangsa di masa itu sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan
zaman. Perubahan sistem pendidikan Indonesia di masa pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan yang
bermacam-macam diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran bahwa bagaimana pun sistem
Pendidikannya, pendidikan tetap penting bagi diri manusia sebagai pembentuk karater kepribadian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta membimbing saya dalam
menyelesaikan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alhamuddin. (2014). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Nur El-Islam, 1, 48–58.
Anwar, I. C. (2020). Penjelasan 4 Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. www.tirto.id.
https://tirto.id/penjelasan-4-teori-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia-f8pm
Ardanareswari, I. (2019). Kurikulum Orde Baru: Sentralistik, Sesak Doktrin, Miskin Seni. www.tirto.id.
https://tirto.id/kurikulum-orde-baru-sentralistik-sesak-doktrin-miskin-seni-ec6f
Pendidikan zaman
ORLA. www.salamyogyakarta.com.
Aziza,
R.
S.
(2017).
https://www.salamyogyakarta.com/pendidikan-zaman-orla/
Fadli, M. R., & Kumalasari, D. (2019). Sistem Pendidikan Indonesia Pada Masa Orde Lama (Periode 19451966).
Agastya:
Jurnal
Sejarah
Dan
Pembelajarannya,
9(2),
157.
https://doi.org/10.25273/ajsp.v9i2.4168
Fauzie, Y. Y. (2018). Bank Dunia: Kualitas Pendidikan Indonesia Masih Rendah. www.cnnindonesia.com.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180607113429-284-304214/bank-dunia-kualitaspendidikan-indonesia-masih-rendah
Hanipudin, S. (2019). Pendidikan Islam di Indonesia dari Masa ke Masa. Matan : Journal of Islam and
Muslim Society, 1(1), 39. https://doi.org/10.20884/1.matan.2019.1.1.2037
Hariansah, E. (2019). Pendidikan di Indonesia Pada Masa Orde Baru. www.attoriolong.com.
https://attoriolong.com/2019/03/pendidikan-di-indonesia-pada-masa-orde-baru/#:~:text=Orde
Baru berlangsung dari tahun,Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar.
Ibrahim.
(2017).
Pengertian
Kurikulum
2013.
www.alaksamana.blogspot.com.
https://alaksamana.blogspot.com/2017/02/pengertian-kurikulum-2013.html
Ihsan, M. (2021). Arti dan Tujuan Pendidikan Menurut Pakar. unjkita.com. https://unjkita.com/arti-dantujuan-pendidikan-menurut-pakar/
Melfianora. (2019). Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi Literatur. Open Science Framework, 1–3.
Purba, J. T. H. (2018). Pendidikan Nusantara pada Masa Portugis dan VOC. www.historical577.com.
https://historical577.wordpress.com/2018/04/06/pendidikan-nusantara-pada-masa-portugis-danvoc/
Putra, E. A. (2015). Anak Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Se-Kelurahan Kalumbuk Padang. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Khusus, 1(3), 71–76.
Rahayu, S. S. (2020). Sejarah Pendidikan Indonesia Dari Masa Ke Masa Membentuk Karakter Pribadi
Pribumi Bangsa. formadiksi um.
58
Syaharuddin, & Susanto, H. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia. Dalam Program Studi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (Vol. 53, Nomor 9).
Yesi Budiarti. (2018). Pendidikan Dan Pembelajaran Berdasarkan Dari Sudut Pandang Histori. Jurnal
Majalah Kreasi STKIP MPL, 10(2), 18–31.
59