Academia.eduAcademia.edu

1 PERANAN P FASILITAS

Abstract

Tata letak merupakan salah satu perencanaan seperti aspek teknik perancangan dan pelaksanaan dalam pembangunan serta aspek lain seperti pemindahan bahan, perancangan tata kerja dan hal lainnya (Apple,1977). Defenisi tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi (Wignjosoebroto,1995).

Ruang lingkup pekerjaan rancangan fasilitas

Dalam suatu industri, cara-cara menurunkan biaya untuk mengimbangi harga bahan baku yang terus meningkat, salah satunya yaitu memperbaiki biaya dengan perancangan ulang fasilitas dan tata cara kerja. Rancangan fasilitas sangat penting guna menghasilkan produk yang baik serta kinerja produksi industry yang efektif dan ekonomis. Kurangnya perencanaan rancangan fasilitas dapat mempengaruhi kinerja produksi yang tidak efektif dan hasil yang kurang optimal. Hasil dari rancangan fasilitas yang baik yaitu peningkatan produktivitas dan tercapainya tujuan-tujuan awal rancangan fasilitas suatu industry.

Menurut Wignjosoebroto (1995), tujuan utama perancangan tata letak adalah optimasi pengaturan fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi akan maksimal. Adapun secara rinci tujuan perancangan tata letak fasilitas diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan area yang ada.

Perancangan tata letak yang optimal akan memberikan solusi dalam penghematan penggunaan area (space) yang ada, baik area produksi, gudang, service dan untuk departemen lainnya.

2. Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja dan fasilitas produksi lebih besar.

Pengaturan yang tepat akan dapat mengurangi investasi dalam peralatan dan perlengkapan produksi.

Meminimumkan material handling.

Selama proses produksi akan selalu terjadi aktivitas perpindahan, baik bahan baku, tenaga kerja, mesin ataupun peralatan produksi lainnya. Proses perpindahan ini memerlukan biaya yang relatif cukup besar. Dengan demikian perancangan tata letak yang baik harus mampu meminimalkan aktivitas pemindahan bahan. Tata letak sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan jarak angkut dari masing-masing fasilitas dapat diminimalisir.

4. Mengurangi waktu tunggu, kemacetan dan kesimpangsiuran.

2 Waktu tunggu dalam proses produksi (production delays) yang berlebihan akan dapat dikurangi dengan pengaturan tata letak yang terkoordinasi dengan baik. Banyaknya perpotongan dari suatu lintasan produksi seringkali menyebabkan terjadinya kemacetankemacetan.

Memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi tenaga kerja.

Tenaga kerja tentu saja menginginkan bekerja dalam lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan. Hal-hal yang dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja harus dihindari.

Mempersingkat proses manufaktur.

Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya, maka waktu yang diperlukan oleh bahan baku berpindah dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain dapat dipersingkat. Dengan demikian total waktu produksi juga dapat dipersingkat.

Mengurangi persediaan setengah jadi.

Persediaan barang setengah jadi (work in process inventory) terjadi karena belum selesainya proses produksi dari produk yang bersangkutan. Persediaan barang setengah jadi yang tinggi tidak menguntungkan perusahaan karena dana yang tertanam sangat besar.

Perancangan tata letak yang baik hendaknya memperhatikan keseimbangan lintasan (line balancing), karena menumpuknya barang setengah jadi salah satunya disebabkan oleh tidak seimbangnya lintasan produksi.

Mempermudah aktivitas supervisor.

Penempatan ruangan supervisor yang tepat akan memberikan keleluasaan bagi supervisor untuk mengawasi aktivitas yang sedang berlangsung.

Fungsi dari perencanaan dan perancangan fasilitas yaitu seluruh kombinasi antar kegiatan yang telah disusun akan menghasil kegiatan atau proyek lain yang kemungkinan dapat terjadi walaupun kegiatan tersebut tidak bersifat penting dan kegiatan-kegiatan tersebut dibutuhkan juga keprihatinan. Kebutuhan tetap rancangan fasilitas dimaksudkan bahwa setelah rancangan fasilitas berjalan maka dibutuhkan rancangan jangka panjang guna memperbaiki atau mengevaluasi pekerjaan atau operasi pabrik sehingga pabrik terus berkembang, diperluas, atau terjaminnya kesuksesan pada rencana induk. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti analisis,memperkirakan,memperbaiki dan hal lainya.

Pada gambar 1.1. perusahaan menentukan arah bagi pemenuhan kebutuhan konsumen melalui :

a. Penelitian pasar -menentukan apa yang dibutuhkan konsumen b. Identifikasi penjualan -menentukan berapa banyak barang yang akan dijual c. Perancangan produk -menentukan rincian produk d. Perancangan proses -menentukan cara memebuat produk e. Perancangan operasi -menentukan metode pengerjaan untuk mengefektifkan kegiatan dan menentukan jumlah mesin serta tenaga kerja yang dibutuhkan f. Perancangan fasilitas -menentukan aliran bahan, merancang susunan kegiatan, untuk memperoleh penyaluran bahan yang urut dan efektif pada saat pengerjaan Adapun langkah-langkah proses rancangan percobaan:

Perubahan rancangan

Seiring dengan perubahan rancangan produk maka akan menuntut perubahan proses atau operasi yang diperlukan. Sehingga hal ini memerlukan perancangan ulang tataletak.

Perluasan departemen

Jika suatu perusahaan melakukan penambahan volume produksi untuk yang serupa dengan produk yang dikerjakan selama ini ada beberapa kemungkinan tentang adanya perubahan pada tata letak. Perubahan mungkin hanya dengan penambahan sejumlah mesin dengan memperluas/membuat ruangan baru pada suatu departemen. Tetapi ada kalanya jika penambahan produksi menuntut perubahan proses maka tidak tertutup kemungkinan diperlukannya perubahan seluruh tata letak. Misalnya, pada suatu perusahaan pakaian jadi selama ini terdapat peralatan yaitu mesin jahit dalam jumlah ratusan, karena dilakukan penambahan volume produksi maka harus dilakukan penambahan peralatan, sedangkan ruangan yang ada tidak mencukupi maka perlu dilakukan perluasan departemen.

Pengurangan departemen

Penurunan volume produksi dalam suatu perusahaan perlu untuk dilakukan penelitian yang seksama, apakah penurunan tersebut disebabkan oleh permintaan pasar yang cenderung menurun atau sebab-sebab lain. Jika penurunan tingkat produksi disebabkan permintaan pasar yang cenderung menurun, dan penurunannya bersifat tetap pada titik tertentu maka yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen adalah melakukan pengurangan peralatan atau pengurangan departemen yang ada.

Penambahan produk baru

Suatu persoalan baru bisa timbul jika suatu perusahaan akan menambah produk baru di samping masih tetap memproduksi produk yang sudah ada. Jika produk baru tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda sama sekali dengan produk yang sudah ada maka seringkali harus dilakukan penambahan atau penggantian peralatan/mesin disana-sini.

Dengan penambahan dan penggantian peralatan/mesin dan mungkin sistem produksinya maka juga diperlukan relayout atau penyusunan ulang dari tata letak atau mungkin memerlukan penyiapan departemen baru atau seksi baru, atau bahkan pabrik baru.

Memindahkan satu departemen

Pemindahan suatu departemen harus dilakukan dengan kajian yang mendalam, karena memindahkan suatu departemen dapat menimbulkan masalah tata letak yang besar dan ongkos yang cukup besar. Salah satu alasan untuk melakukan pemindahan suatu departemen adalah jika tata letak departemen memang kurang memenuhi kriteria perancangan tata letak fasilitas. Misalnya perencanaan fasilitas yang ada tidak memenuhi konsep aliran material, sehingga efektivitas kerja dari sumber daya manusia tidak optimal. 5 6. Penambahan departemen baru Salah satu sebab dilakukannya penambahan suatu departemen baru adalah adanya pekerjaan yang belum pernah ada selama ini. Adanya pekerjaan baru ini bisa terjadi karena manajemen perusahaan memutuskan untuk membuat suatu komponen sendiri yang sebelumnya dibeli dari perusahaan lain dengan pertimbangan biaya yang lebih murah. Selain itu persoalan penambahan departemen baru ini juga dapat timbul karena perusahaan akan memusatkan suatu pekerjaan yang sebelumnya merupakan bagian pekerjaan dari beberapa departemen. Misalnya pekerjaan mesin potong dari seluruh departemen digabung ke dalam satu departemen.

Peremajaan peralatan yang rusak

Depresiasi peralatan/mesin merupakan konsekuensi dari penggunaan peralatan. Dalam periode waktu tertentu depresiasi akan mencapai suatu titik dimana peralatan tersebut sudah tidak produktif lagi bahkan sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Untuk mengetahui tingkat produktivitas dari peralatan tersebut maka manajemen harus selalu memantau perkembangan kelayakan dari peralatan atau mesin produksinya. Jika peralatan dinilai sudah tidak dapat memberikan kontribusi bagi produktivitas perusahaan maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan peremajaan peralatan tersebut. Apabila peremajaan peralatan menggunakan jenis yang sama persoalan tata letak tidak begitu bermasalah, dalam hal ini hanya diperlukan pembongkaran dan pemasangan ulang. Yang menjadi persoalan adalah bahwa dalam peremajaan peralatan ini seringkali mengharuskan digunakannya jenis peralatan yang berbeda dari sebelumnya, dengan pcrtimbangan peralatan yang digunakan harus lebih produktif. Perbedaan bisa dilihat dari bentuk ukuran dan kapasitas produksi peralatan tersebut. Dalam persoalan ini tidak menutup kemungkinan dilakukannya penataan ulang.

Perubahan metode produksi

Seringkali, dalam rangka efisiensi perusahaan, dilakukan perubahan metode produksi.

Betapapun kecilnya perubahan metode produksi ini akan berpengaruh bagi perencanaan fasilitas secara keseluruhan.

Penurunan biaya

Masalah utama dalam perencanaan fasilitas adalah mengenai biaya. Seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan akan sangat tergantung dari kemampuan mengatasi masalah-masalah di atas.

Perencanaan fasilitas baru

Perencanaan fasilitas baru biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan ketika perusahaan akan membuka cabang baru pada lokasi yang berbeda dengan perusahaan lamanya. Perencanaan fasilitas baru dilakukan dengan pertimbangan untuk memperluas 6 jaringan perusahaan dan terkait dengan proses distribusi barang yang lebih optimal.

Proses perencanaan fasilitas baru hampir sama dengan proses pendirian pabrik baru, seperti penggunaan prinsip prinsip dalam penentuan lokasi, perancangan tata letak, pengadaan peralatan dan proses lainnya dalam pendirian pabrik.