Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Rama ramadhan C10 10121470
2024
Buku ini membahas tentang Konsep Kualitas, Total Quality Management (TQM), Sistem Kualitas, Kepemimpinan Kualitas, Pngukuran Kinerja Kualitas, Teknik Pengendalian Kualitas, Manajemen Kualitas Jasa.
Check Sheet atau sering orang menyebutnya Check List atau Tally Chart, merupakan alat pertama dari tujuh alat dasar manajemen kualitas yang sederhana dan digunakan untuk mencatat dan mengklasifikasi data yang telah diamati. Check Sheet merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup factor-faktor yang ingin diselidiki. Check Sheet merupakan daftar yang berisi unsure-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati. Dari pengertian Check Sheet di atas disimpulkan bahwa Check Sheet merupakan salah satu metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi pernyataan dan pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek. Alat ini berupa lembar pencatatan data secara mudah dan sederhana, sehingga menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tersebut. Umumnya Check Sheet berisi pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga pencatat cukup memberikan tanda kolom yang telah tersedia, dan memberikan keterangan seperlunya. Sebagai salah satu alat dari tujuh alat dasar manajemen kualitas yang dalam istilah bahasa sono seven basic quality tools, check sheet memiliki fungsi sebagai alat pencatat hasil observasi dari pemeriksaan distribusi proses produksi, item, lokasi, dan penyebab produk cacat atau rusak, juga sebagai alat konfirmasi pemeriksaan. Lalu kalau begitu apa manfaat penggunaan check sheet dalam konteks manajemen kualitas? Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan check sheet dalam mengelola kualitas terutama untuk: • Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. Kemudahan ini akan berdampak pada efisiensi dalam pengumpulan data. • Memudahkan pemilahan data ke dalam kategori yang berbeda seperti penyebab-penyebab, masalah-masalah dan lain-lain. Data-data yang telah terpilah secara rinci yang dikumpulkan dengan menggunakan check sheet, sekaligus memudahkan pengolahan lebih lanjut untuk memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang relevan dengan persoalan yang sedang dihadapi. • Memudahkan penyusunan data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah. • Memudahkan pemisahan antara opini dan fakta. Kemudahan-kemudahan yang diperoleh dari penggunaan checksheet akan berdampak pada penghematan waktu maupun biaya dalam hal pengumpulan data. Lebih jauh data yang dapat dikumpulkan dengan cepat, terpilah, dan valid, maka data tersebut dapat dianalisis secara rinci untuk kepentingan pengambilan keputusan yang akurat dalam hal pengendalian kualitas. Besar kecilnya manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan check sheet bergantung pada banyak hal. Selain bergantung pada faktor manusia yang menjadi observer pengisi check sheet, juga bergantung pada baik buruknya check sheet yang digunakan. Makin baik check sheet, makin besar manfaat yang bisa diperoleh dengan catatan observernya juga baik. Lalu check sheet yang baik itu, check sheet yang bagaimana? Check sheet yang baik setidaknya memiliki enam ciri yaitu 1) Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu, 2) Direncanakan secara sistematis, 3) Berupa format yang praktis dan baik, 4) Hasil pengecekan diolah sesuai dengan tujuan, 5) Dapat diperiksa validitas, reabilitas, dan ketelitian, 6) Bersifat kuantitatif.
1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas dari fungsi manajemen keseluruhan yang menentukan kebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab dan menerapkan mereka dengan cara seperti perencanaan mutu, jaminan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan kualitas, dalam sistem mutu". Gambaran tentang proses manajemen mutu proyek utama adalah sebagai berikut: 1. Kualitas Perencanaan-mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek dan menentukan bagaimana memuaskan mereka. 2. Penjaminan Kualitas-mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan secara teratur untuk memberikan keyakinan bahwa proyek akan memenuhi standar kualitas yang relevan. 3. Kontrol kualitas (Quality Control)-pemantauan proyek tertentu untuk menentukan apakah mereka sesuai dengan standar mutu yang relevan dan mengidentifikasi cara untuk menghilangkan penyebab kinerja yang tidak memuaskan. Proses ini berinteraksi satu sama lain dan dengan proses di bidang pengetahuan lain juga. Setiap proses mungkin melibatkan usaha dari satu atau lebih individu atau kelompok individu, berdasarkan kebutuhan proyek. Setiap proses umumnya terjadi setidaknya sekali dalam setiap tahapan proyek. Meskipun proses yang disajikan di sini sebagai elemen diskrit dengan antarmuka welldefined, dalam praktiknya mereka mungkin tumpang tindih dan berinteraksi dengan cara yang tidak rinci di sini. Pendekatan dasar untuk manajemen mutu yang dijelaskan dalam bagian ini dimaksudkan agar kompatibel dengan Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), sebagaimana tercantum dalam ISO 9000 dan 10000 serangkaian standar dan pedoman. Pendekatan umum juga harus kompatibel dengan
A. Latar Belakang Masalah Total quality manajemen (TQM) berasal dari kata " Total " yang berarti keseluruhan atau terpadu, " Quality " yang berarti mutu, dan " Management " diartikan dengan pengelolaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses planning, organizing, staffing, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dalam organisasi. Dalam pengertian mengenai organisasi Total Quality Manajemen, penekanan utama adalah pada mutu yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak dari awalnya dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal inilah yang melatar belakangi konsep zero defect. Kesalahan atau cacat (defect) hanya akan terjadi bila sejak dari proses awal tidak ditekankan masalah mutu. Selain itu, perusahaan harus membayar mahal bila produk atau jasanya tidak laku karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atau tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan.
NAMA DOSEN : ARI ANGGARANI W.P.T,SE,MM SESI : KELOMPOK : 03 ANGGOTA KELOMPOK : AGUS SALIM (201511183) UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 JAKARTA
AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. berkat bimbingan serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sehubungan dengan tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium dengan Bapak Dian Nurmansyah S.ST M.Biomed selaku dsen pengampu. Makalah ini membahas mengenai Quality Control dan bagian bagian didalamnya Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Banjarbaru, April 2018 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba,kualitas auditor, dan kesulitan keuangan pada ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan tahunan perusahaan. Jumlah perusahaan yang diteliti sebanyak 37 perusahaan dalam kurun waktu 3 tahun, sehingga mengahasilkan 111 sampel. Pemilihan sample adalah dengan menggunakan beberapa kriteria tertentu. Teknik analisis menggunakan analisis logistik biner. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen laba,kualitas auditor, dan likuiditas sebagai proksi kesulitan keuangan berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur 2010-2012 sedangkan leverage sebagai proksi kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Kata kunci: ketepatan waktu, manajemen laba, kualitas auditor, kesulitan keuangan ABSTRACT This study aims to know the effect of earnings manipulation, quality auditors, and financial distress on the timeliness of financial reporting manufacturing companies located in Indonesia Stock Exchange 2010-2012. The number of companies studied were 37 company for 3 years, so the number of samples were 111 companies. The sample selected based on specific criteria. Using a binary logistic analysis. Results of analysis showed that earnings manipulation , quality auditors, and liquidity as a proxy for financial distress affect the timeliness of financial reporting manufacturing company. However, leverage as a proxy for financial distress had no affect on the timeliness of financial reporting manufacturing company. PENDAHULUAN Laporan keuangan dapat bermanfaat apabila disampaikan tepat pada waktunya. Ketepatanwaktu sering dikatakan sebagai faktor yang berpengaruh dalam penyampaian suatu informasi. Teori agensi sangat berkaitan erat dalam hal ini, dimana penyampaian laporan keuangan sebagai wadah informasi di harapkan
Matakuliah ini membahas tentang fungsi dan keputusan investasi maupun pendanaan dengan biaya yang optimal yang harus diambil seorang manajer keuangan.
Cahiers de la Méditerranée, 2019
Advances in Psychiatric Treatment, 2007
Editora Quero Saber (Coleção XIX ANPOF), 2024
Animal Feed Science and Technology, 2013
In: Das Buch vom Drehen und Wenden der Blätter, S. 296, 2022
Horticulture, Environment, and Biotechnology, 2020
Ethnoarchaeological investigations in rural Anatolia, 2005
Circulation. Cardiovascular interventions, 2015
Nanomaterials, 2023
PPT PERSEDIAAN DALAM AKUNTASI PERPAJAKAN, 2022
International Journal of Agricultural Resources, Governance and Ecology, 2007
Pediatric Research, 2010
Anaesthesia cases, 2014