Academia.eduAcademia.edu

Ekstraksi Asam Lemak Omega - 3 Dari Limbah Ikan Tuna

2006

Tuna waste still have a valuable substance that is fish oil, which contains omega-3 fatty acid. Omega-3 is polyunsaturated fatty acid, consist of two acid, eicosapentaenoic acid (EPA) and  dokosahexanoic acid (DHA). Omega-3 fatty acid has many usefulness for human’s health, related to heart, retina, and brain function. This research is done to get omega-3 fatty acid from tuna waste by extraction method using n-hexane. The purposes of the research are to learn about variables that affect the product and decide the condition to get optimal product. The research method is making table and chart from the variables. The condition of the operation are : temperature ± 30 o C, solvent n-hexane, KOH concentration is 40 gr/liter, and concentration of oil in feed is 0.068 gr/cc. The variables are : comparison of solvent and feed (10:4; 15:4; 20:4; 25:4; 30:4; 35:4) at period 1,5 jam, and period of extraction (0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 1,75 jam) at comparison of solvent and feed 30:4. The result...

PENCEGAHAN BANJIR,DAI\T PEFIT]RI]NANI MUKA AIR TANAH DENGAFI SUMT]R RESAPAI{ Bambeng Setlebudi Jurusan Teknik Sipil PSD III Teknilq UNDIP Semarang Jl. Prof Sudarto SH, Pedalangan Tembalang, Semarang 50239 Abstroc't Bambang Setiabudi, in paper floods and to discharge of gtound water matty created in mrch housing district. That case to qppoint oJten to created every yeo qt rainy season and dry season Expedient to doing is by absorbtion well. Absorbtion ,rnell is water consemation technologr lo resemble well with to be certain depthfor lo catch of water. Keltwords : flouds, qbsorbtion well. PENDAHULUAN sempadan bangunan antara3 Saat ini cukup sulit rasanya - 4 m dari tepi jalan (Saragih,1977) yang semula diperlukan ara menemukan kawasan perumahan, khususnya untuk perumahan menengah ke bawah yang tidak taman menjadi tidak ada atau berubah banjir", tapi benar- menjadi kedap air, sehingga pada waktu benar bebes derl benJln Banjir yang sernula musim hujan volume aliran air permukaan musibah berubatt menjadi hal yang biasa, menjadi besar dan volume air yang meresap karena kerapkali terjadi dan bahkan menjadi ke dalam tanah menjadi sangat sedikit. Hal rutinitas yang teriadi setiap musim hujan pada ini suatu kawasan perumahan. genangan air bahkan banjir dan berkurangnya hanya "berlabel bebas Berbagai aktivitas manusia dan derap yang berkunbang pesat, mengakibatkan semakin meningkatnya resapan air dan penghijauan atau mengakibatkan terjadinya genangan- persediaan air tanah pada lokasi perumahan. pernbangunan PERIVIASALAIIAN kebutuhan terhadap lahan. Porgembangan Salah satu faktor yang menyebabkan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap banjir dan menurunnya permukaan air tanah penghuni kawasan perumahan sejalan penambalnn jumlah anggota koluarga atau di untuk kebutuhan lain. lahan pertanian atau hutan ke perumahan Pengembangan rumah atau kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari akan dapat menimbulkan dampak negatif, penambahan jumlah ruangan terjadi dihampir apabila tidak diikuti oleh upaya-upaya semua lokasi perumahara rumah-rumah menyeimbangkan kembali fungsi lingkungan. dikembangkan kearah horisontal dengan Disisi lain dipicu oleh pengembangan fisik pertimbangan biaya konstruksi akan lebih bangunan rumah yang terlalu pesat ke arah murah jika horisontd yang menyebabkan tidak adanya dibandingkan dengan pengembangan kearah vertikal. Garis lagi anea terbuka sebagai resapan air, Prinsip-prinsip sehingga air yang meresap ke dalam tanah dalam dunia menjadi kecil dan memperbesar volume konstruksi biasanya mengalami kontradiksi aliran air permukaan. dengan konservasi sumbet daya air. Untuk memberikan gambaran Contohnya pada proses pembangunan jalan penulis raya, lapisan Surface/Pavement pada jalon mencoba memberikan contoh pada salah satu raya dibuat dengan tujuan agar air dari luar permasalahan dalam makalah perumahan ini, dikota permukaan langsung dialirkan ke Semarang Yang mempunyai luas wilayah 22,944 Ha dan merupakan perumahan dengan tipe rumah tidak ma.suk ke dalam strukfur perkerasall sederhana yang dibangun pada tahun 1985 jalan dibawah pavement. Demikian pula pada sampai dengan tahun 1988. Pada saat ini areal perumahan, drainase disisi kiri saluran dan kanan jalan sehingga kondisi perumahan tersebut diperkirakan air limpasan dari atap bangunan dialirkan kesaluran-saluran sebesar 40% (91J70 m2) berupa perumahan, pelimpas. Akibatnya pada musim hujan, air 4A% Ql.7'l-0 m2) berupa konstruksi jalan dan dalam volume yang besar tidak diserap tanatt 20% (45.900 m2) masih merupakan dan langsung terbuang/melimpas ke daerah sisanya limpasan. Pada musim hujan akan terjadi lahan hijau dan terbuka Beberapa cara untuk Pengendalian masalah banjir di daeratrdaerah limpasan, perumahan dan pada musim kemarau daerah potensial telah banyak dilakukan orang, diantaranya tadahan air menjadi kekurangan air karena air pembersihan dan pengerukan saluran/selokan yang harusnya disimpan sebagai cadangan dan peninggian tanggul sungai. pada musim hujan langsung dilimpaskan banjir yang terjadi diwilayah Namun ternyata cara-cara tersebut tidak maksimal begitu saja hasilnya. Peninggian tanggul sungai/drainase l. AnsllsaPermasalahan yang ada di wilayah perumahan hanya dapat Volume Air Hujan di Wilayah mengatasi banjir akibat meluapnya air Perumahan sungaildrainase tersebul tetapi tidak air hujan mengatasi banjir/genangan akibat permasalahan tersebut, maka perlu direncanakan sistem drainase diasumsikan sebesar 180 mmlhr (: 0,000125 m/jarn), dan lamanya hujan yang turun diwilayah perumahan. Dari Besarnya intensitas hujan (l) yang perhari diperkirakan berlangsung selama rata-rata 2 jan. Volume air bertujuan untuk mengatasi banjir sekaligus hujan yang turun diwilayah perumahan mengatasi penurunan permukaan air tanah. adalah sebesar : SOLUSI MENGATASI BAI{JIR DAN Y =227.440 m'zx 0,000125 m/jam PENURUNAN PERMUKAAN AIR x 2 jam: 56,86 m3 TANAH Apabila diasumsikan besarnya koefisien permeabilitas tanah adalah 0.9, maka volume air sebesar yang terserap kedalam tanah adalah sebesar Y:0,9 x 56.86 m3 : : 51,174 m3 mengatasi banjir dan menurunnya permukaan Sehingga volume air yang terbuang atau melimpas ke sungai adalah sebesar :56,86 m3 - 51,174 m3:5,686 Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam air tanah pada kawasan perumahan. Pemilihan altematif ini didasarkan atas pertimbangan, bahwa pembuatan konstruksi m3. Kehilangan Air Akibat Perumahan dan SRA tidak memerlukan biaya besar, tidak Konstmksi Jalan memerlukan lahan yang luas dan bentuk a. Kehilangan AirAkibat Perumahan 91.770 r,l.2, Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa makajumlah air hujan yang hilang sehingga menyerupai bentuk sumur gali akibat lahan yang dengan kedalaman tertentu yang berfungsi Dengan luas lahan yang tertutup oleh penmrahan (At1: bangunan adalah sebesar tertutup sebagai tempat menampung : dari atas atap rumah dan meresapkannya ke dalam jam tanah (Dephut,1994). Manfaat yang dapat dipooleh dengan pembuatan sumur resapan Kehilangan Air Akibat Konstruksi Jalan air antara lain oleh : a- Mengurangi aliran permukaan : Untuk luas lahan yang tertutup perkerasan dan mencegah terjadinya genangan air, jalan (AZ) sehingga mernperkecil kemungkinan 68.800 m2, maka jumlah air hujan terjadinya banjir dan erosi, yang hilang akibat lahan yang tertutup permukaan jalan adalah b. Mempertahankan tinggi muka air tanah sebesar c. Mengurangi atau menahan terjadinya intnrsi air laut bagi daerah yang : Y =91.770 nr, x Q000125 m/jam x dan menambah persediaan air tanah, Zjam berdekatan dengan wilayah pantai, =22,942mt d. Jumlah volume airhujan yangakan hilang adalah jumlah volume air hujan akibat penrmahan dan akibat jalan dijumlahkan, maka sebesar 45,884 m3, 2. air hujan V:91.770m'?x 0,000125m/jam x 2 :22,942m' b. konstruksi SRA sederhana. Pemecahan Masalah total Mencegah penurunan atlu amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, dan e. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah (dephut, 1995). 3. Desain Sumur Resapan Air (SRA) Untuk mogatasi banjir dan menunmnya permukaan tanah diharapkan ni juga Sumur Resapan Air ISOMETRI (Tanpa Skala) Dalam mendesain dimensi konsruksi rumah. Selain ditempalkan dipekarangan rumah, sumur resapan 2. Konskuksi Gambar pada setiap rumah membangun sumur resapan air yang ditempatkan dipekarangan sumur resapan air untuk kawasan perumahan daPat terdapat tiga parameter utarna yang perlu difungsikan sebagai penampung limpasan air diperhatikan yaitu dari permukaan jalan. : permeabilitas tanal! curah hujan, dan luas atap rumah/permukaan kedap air (Dephul 1994). Permeabilitas tanah dapat kita tentukan berdasarkan hasil pengukuran langsung di lokasi permukiman dengan Metode Auger Hole Terbalik. Data perrneabilitas tanah ini diperlukan untuk menentukan volume sumur resapan air yang akan dibuat. Curah hujan diperlukan untuk menentukan dimensi sumur resapan air. Data curah hujan yang diperlukan selama 10 tahun Rumah (Sumber: PU CiPta KarYa, 2003) Bentuk dan ukuran konstruksi SRA sesuai dengan SNI No. 03-2459-1991 yang dari stasiun hujan terdekat). Pengukuran luas atap rumah p€ngamatan (diperoleh dikeluarlan oleh Departemen Kimpraswil adalah berbentuk segi empal atau silinder didasarkan atas luas permukaan atap yang dengan ukuran minimal diameter 0,8 meter langsung diatasnya. merupakan tempat curah hujan jatuh secara dan maksimum 1,4 meter dengan kedalaman Sumur resapan air akan daPat tipe konstruksi SRA' Pemilihan bahan bangunan yang dipakai berdasarkan tergantung dari fungsiny4 seperti plat beton sumur tersebut akan dibuat. Desain sumur disesuaikan dengan berfungsi dengan baik, apabila didesain kondisi lingkungan dimana bertulangtebal l0 cm dengan campuran resapan I Pc : 2 Psr : 3 Kr untuk penutup sumur dan jenis konstruksi dan dimensi stxrur resapan dinding bata merah dengan campuran spesi 5 Psr tidak diplester, tebal y2 I bata (Gambar 2). Pc : air dalam hal ini meliputi bentuk, air. Menurut SNI No. A2-2453-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Perkarangan diperlukan persyaratan teknis pemilihan lokasi dan jumlah sumur resapan pekarangan, persyaratan teknik meliputi pada : L2 Dibandingkan jumlah volume air a" Umum : dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari kontaminasi dan pencemaran limbatr, air untuk mer€sapkan hujaru untuk daerah durgan sanitasi lingkungan yang tidak baik hanya digunakan menampung air hujan dari talang, mempertimbangkan aspek hidrologi, b. Pemilihan lokasi : keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim permeabilitas diperkenankan 2 - penempatan diperhitungkan dengan 2 meter, resapan tangki septik tank /cubluk /saluran air limbah 5 meter, sumur air bersih 2 meter. : penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan berdasarkan c. Jumlah curah hujan maksimurn, permeabilitas dan luas bidang tanah. 4. Desain Sumur Resapan yang akan dipergunakan adalah berdiamater (d):80 cm dan tinggi (h): 100 cm. diisi batu kosong, volume air yang dapat Karena sumur resapan ditampung oleh sumur resapan adalah n!a. Sehingga untuk jumlah rumah (560 buah), volume air hujan yang dapat ditampung oleh sumur resapan adalah Volume :20%x0,502 m3 kedalam tanah, mernbutuhkan waktu : x 560 = 2,5 jam. 5. Desain Sumur Resapan Air (SRA) untuk Konstruksi Jalan Direncanakan sumur resapan untuk menampung limpasan air hujan pada jalan berdiameter (d) : 1,00 cm dan tinggi (h) : 100 cm. Volume Sumur Resapan = (l/4 x 3,14 x l,0G ) x 1,50 : 0,785 m3 Jumlah volume air yang hilang akibat konstruksi jal an = 22,942 m3 Dengan daya tampung sumur resapan 20 o/o maka jumlah sumur resapan yang m3 : /(20 o/o x 0.785 m3):146 buah Dengan luas wilayah perumahan sebesar 22,944 Ha, maka sumur resapan yang diperlukan sebanyak 146 buah tersebut dapat kurang sama disepaqiang ruas-ruas jalan (l/4x3,14 x0,82)x 1,00 :0,502m3 o/o 8 cm/jam, maka volume air didalam sumur resapan akan meresap ditanpatkan secara merata dengan jarak lebih Volume Sumur Resapan = 20 besarnya permeabilitas N = 22,942 Direncanakan dimensi sumur resapan sebesar Dengan asumsi diperlukan adalah Air (SRA) untuk Perumahan maka diasumsikan dapat menampung air hujan perumahan. yang 12,5 cm/jam, jarak tangki septik tank dimensi sumur resapan yang direncanakan T = 2tr/o x 0,502 l:l-i /(ll4 x 3,14 x 0,81x0,08) geologi dan hidrclogi. hujaru hujan diperumahan sebesar 22,9.12 m3, maka : 56,224 yangadu Waktu yang diperlukan untuk meresapnya air dalam sumur resapn meresap kedalam tanah adalah T: 3,14 : 2 0 o/ox 0,785 m3 I x 1,02 x 0,08) : (ll4 x 2,5 jam. : tr 13 J',ol I :[Jff' '* | ,", f'*l_ I t------t I f* ---t l.l(H l(l I I -t_ [+ Offi*#iGambar 4. Resapan Air pada Konstruksi Jalan 6. Desain Kolam ResaPan KESIMPULAT\ Air Kolam resaPan air meruPakan danau Guna mengantisiPasi terjadinYa yang dibuat pada kawasan perumahan. Selain banjir dan menurunnya permukaan air tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah juga di berfungsi sebagai tempat rekreasi warga direncanakan dari awal pembuatan konstruksi perumahan. Namun jenis ini sumur resapan air. memiliki kendalq karena memerlukan areal tanah yang cukup luas. Direncanakan kolam resaPan untuk menampung limpasan air hujan berdimensi panjang dan lebar masing-masing 8,00 m, dengan tinggi kedalaman 1,00 m Volume kolam resapan : 6,00 x 6,00 x 1,00 :36,00 m3 Jumlah volume air yang hilang akibat : 45,884 m3 Jumlah kolam resapan yang diperlukan, N: 45,884 m3 / 36,00 : 1,247 buah (:2 buah). kawasan perumahan, hendaknYa Penerapan sumur resaPan air Pada kawasan perumahan menjadi suatu keharusan yang perlu direalisasikan secara bersamasama pada setiap rumah, sebagai suatu upaya mengantisipasi batraya banjir dan mencegah menurunnya permukaaan air tanah dalam rangka mewujudkan perumahan Yang berwawasan I ingkungan. perumahan dan konstruksi jalan DAFTAR PUSTAKA Balitbang Kimpraswil. 2001. Ringkasan Spesifrkasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan SNI No-03- L4 2459-1991. Departeman Kimpraswil, Jakarta Balitbang Kimpraswil. 2001. Ringkasan Tata Cara Teknik Sumur Air Hujan Untuk Lahan Perencanaan Resapan Pekarangan SNI No.02-2 453-tg9 l. Dephut. 1994, Pedoman Penyusunan Rencana Pembuatan Bangunan Sumur Resapan Air. Direklorat ,Ienderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Jakarta Dephut. 1995. Petu4iuk Teknis Uji coba Pembualan Percontohan Sumur Resapan Air. Departemen Kehutanan, Jakarta. Mulyanq Rachmat. 1998. Penentuan Tipe Konstruksi Sumur Resapan Air Berdasarkan Sifat-sifat Fisik Tanah dan Kondisi Sosial Ekonorni Masyarakat di Kawasan Puncak. Tesis 52IPB, Bogor. Pasaribu, 1999. Sumur Resapan Air Mengurangi Genangan Banjir Dan Mengembalikan Persediaan Air. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.5 No.19 Th.V IKIP Medan, Medan. PU Cipta Karya 2003. Sumur Resapan Air 15