ASPEK FINANSIAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu :
Dr. Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy SE MM CFP.QWP.AEPP.CPC.CRMO
Disusun Oleh :
Asep Muhyidin
41033403211043
Canita Septayani Ahmad
41033403211104
Nur Indah Sekarsari
41033403211055
SEMESTER 5
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek Finansial Dalam Studi Kelayakan
Bisnis”. Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup. Dalam
bab pendahuluan kami akan memaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah dan
tujuan. Untuk bab pembahasan kami akan memaparkan mengenai aspek finansial, selanjutnya
pada bab penutup berupa kesimpulan dari hasil makalah yang kami buat.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
serta teman-teman kelompok yang telah mempunyai keinginan untuk bekerja sama, baik
berupa bantuan moril ataupun materil, sehingga tugas dapat diselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.
Bandung, 03 Maret 2024
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 4
A. Definisi Aspek Finansial................................................................................................. 4
B. Investasi Aktiva Tetap dan Kebutuhan Modal Kerja.......................................................5
C. Sumber Dana................................................................................................................... 6
D. Aliran Kas........................................................................................................................7
E. Kriteria Investasi..............................................................................................................8
F. Aspek Penting...................................................................................................................9
G. Tujuan dan Manfaat.......................................................................................................10
H. Contoh Studi Kelayakan Bisnis..................................................................................... 11
BAB III.................................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah perencanaan bisnis diperlukan berbagai pertimbangan untuk
menentukan kelayakan bisnis tersebut dan oleh karena itu di dalam studi kelayakan
bisnis banyak aspek-aspek didalamnya yang harus dipenuhi agar bisnis tersebut
dianggap layak dan demi tercapainya tujuan rencana bisnis yaitu kesuksesan bisnis
tersebut menjadi lancar, berkembang atau maju dan menghasilkan profit yang lebih
bagi perusahaan
Sistematika Aspek Financial/Keuangan, merupakan proses mengkaji
kelayakan bisnis atau proyek dari aspek finansial, pendekatan konvensional yang
digunakan adalah menganalisis perkiraan arus kas keluar dan masuk selama umur
proyek atau investasi, yaitu menguji dengan memakai kriteria seleksi. Arus kas akan
terbentuk dari perkiraan biaya awal, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan
pendapatan.
Analisa Kebutuhan dan Sumber Dana, merupakan suatu aktivitas bisnis tidak
akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik
dan mencukupi. Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk
menjalankan suatu aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan (forecasting) yang
baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis?
2. Dari mana saja sumber dana yang didapatkan?
3. Ada berapa kriteria investasi?
4. Bagaimana dengan kriteria penilaian investasi yang dapat dikatakan layak?
5. Apa tujuan dan manfaat dari aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis
2. Untuk mengetahui sumber dana yang didapat dari mana saja
3. Untuk mengetahui terdiri dari berapakah kriteria investasi
4. Untuk mengetahui kriteria penilaian investasi seperti apa yang dapat dikatakan
layak
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari aspek finansial dalam studi
kelayakan bisnis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aspek Finansial
Studi kelayakan keuangan atau Financial Feasibility Study harus mampu
menilai kelayakan proyek berdasarkan komponen penting yang utama: apakah proyek
atau bisnis yang akan dijalankan memiliki cukup dana untuk bisa menyelesaikan
proyek dan menghasilkan keuntungan.
Studi kelayakan keuangan dikembangkan untuk perusahaan yang ingin
memahami mengenai berapa jumlah modal yang mereka perlukan untuk berhasil
dalam memulai dan menyelesaikan proyek tertentu.
Jika dalam rencana bisnis ada bagian yang disebut dengan CBA (Cost Benefit
Analysis/Analisis Biaya Manfaat), studi kelayakan keuangan akan memuat informasi
yang lebih detail dengan lebih banyak data statistik.
Studi kelayakan keuangan merupakan langkah penting dalam mengevaluasi
keberhasilan suatu proyek atau pengembangan. Ini dapat difokuskan pada aspek
tertentu atau keseluruhan bisnis. Dalam setiap laporan keuangan dan rencana bisnis,
perhatikan kebutuhan modal awal dan operasional, serta perkiraan pengembalian
investasi (ROI). Praktik ini membantu perusahaan membuat keputusan yang cerdas
dan mendapatkan dukungan modal dari bank atau investor. Studi kelayakan keuangan
juga membantu mengidentifikasi potensi masalah, menghemat biaya modal, dan
mengeksplorasi peluang pasar.
Aspek keuangan : Dari sisi keuangan, proyek dapat dikatakan sehat apabila
dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya.
Pembuatan
hasil
analisa
keuangan
akan
digunakan
untuk
mengkomunikasikan keadaan rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan.
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan
jenis investasi beserta biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan
keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Dari aspek
keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah usaha dapat dinyatakan
layak atau tidak untuk dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir & Jakfar,
2004).
4
Sistematika analisis aspek finansial yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan parameter dasar, diasumsikan bahwa studi-studi yang telah
dilakukan sebelumnya menghasilkan parameter dasar sebagai landasan
membuat perkiraan biaya investasi.
2. Membuat perkiraan biaya investasi, terdapat tiga komponen biaya investasi,
yaitu : Biaya pertama (first cost). modal kerja (working capital), dan biaya
operasi/produksi
3. Proyeksi pendapatan, adalah perkiraan dana yang masuk sebagai hasil
penjualan produksi dari unit usaha yang bersangkutan
4. Membuat model, dipergunakan dalam mengkaji finansial adalah arus kas (cash
flow) selama umur investasi
5. Kriteria
penilaian,
merupakan
alat
bantu
bagi
manajemen
untuk
membandingkan dan memilih alternatif investasi yang tersedia
6. Melakukan penilaian dan menyusun ranking alternatif, dimana penilaian akan
menghasilkan usulan mana yang mempunyai prospek baik dan tidak baik,
dimana yang baik harus diterima sementara yang tidak baik harus ditolak, ini
dikenal dengan pendekatan accept, reject, dan decision.
7. Pengambilan keputusan, keterkaitan keputusan investasi dengan keputusan
pendanaan, seberapa besar keterkaitan antara keduanya yang akan berujung
pada pengambilan keputusan.
B. Investasi Aktiva Tetap dan Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan dana adalah semua dana yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang, memasarkan barang dan kebutuhan lainnya seperti transportasi. Dan studi
kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi
yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis,
dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Aspek keuangan ini juga menjelaskan bagaimana memperkirakan kebutuhan
sumber daya untuk aset tetap dan modal kerja. Dari sudut pandang keuangan atau
keuangan, sebuah proyek dianggap layak jika dapat menghasilkan keuntungan dan
memenuhi kewajiban keuangannya.
5
Dalam pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan adalah merupakan
suatu aspek yang sangat menentukan berjalannya investasi yang akan dilakukan.
Karena aspek keuangan dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan
biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran
dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar
kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat
menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Aspek keuangan juga dapat dikatakan sebagai dasar terlaksana atau tidaknya
suatu investasi yang diinginkan. Maka dari itu dalam menilai investasi harus
benar-benar memperhatikan dana yang tersedia apakah dapat digunakan secara
maksimal demi mencapai tujuan dari perusahaan.
Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak
didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Prakiraan yang baik
diperlukan untuk menentukan jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan
bisnis. Prakiraan atau perkiraan ini akan bervariasi menurut jenis proyek. Secara
umum perkiraan dana yang dibutuhkan tergantung dari kompleksitas kegiatan
pendanaan itu sendiri.
1. Alokasi Dana untuk Aktiva Tetap : Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap
berwujud , dan aktiva tetap tidak berwujud.
2. Alokasi Dana untuk Modal kerja : Secara umum modal kerja dapat diartikan
dalam dua bentuk, yaitu: (a) gross working capital dan (b) net working capital.
Biaya modal menurut (Sundjaja, Drs., MSBA. & Barlian, Ak., M.Sc., 2003)
didefinisikan sebagai tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh perusahaan
atas investasi proyek untuk mempertahankan nilai pasar sahamnya. Biaya modal
dapat juga dianggap sebagai tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyandang
dana untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan.
C. Sumber Dana
Jumlah uang yang relatif besar biasanya diperlukan untuk mendanai kegiatan
investasi. Dana dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk ekuitas, utang,
atau keduanya. Keputusan untuk menggunakan ekuitas dan/atau modal pinjaman
tergantung pada jumlah modal yang diperlukan atas kebijaksanaan pengusaha.
Pertimbangan tersebut tidak lain adalah kekuatan dan kelemahan penggunaan salah
6
satu modal, atau kombinasi modal. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2
(dua) macam, yaitu:
1. Modal Asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari
modal asing dapat diperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan non bank.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbuka. Perolehan dana dari
modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
D. Aliran Kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama periode
tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber kas dan penggunaannya. Penerimaan dan
pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan juga ada pula yang bersifat insidental.
Menurut (Umar, 2009) kas merupakan aktiva yang paling likuid atau
merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Aliran kas
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aliran kas permulaan (initial cash flow) Aliran kas permulaan yang
berhubungan dengan pengeluaran untuk investasi.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow) Aliran kas yang biasanya
mempunyai selisih neto yang positif yang dapat dipakai untuk mencicil
pengembalian investasinya.
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow) Aliran kas dari nilai aktiva tetap yang
dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian
modal kerja awal.
7
E. Kriteria Investasi
Penanaman modal atau yang sering disebut investasi didefinisikan sebagai
pemilikan sumber-sumber jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa
periode akuntansi yang akan datang (Supriyono, 1987). Menurut (Mulyadi, 2001)
mendefinisikan investasi sebagai pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang
untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Investasi ini dibagi menjadi
empat golongan, yaitu:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment) Investasi jenis
ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat
kontrak
yang
telah
disetujui,
yang
mewajibkan perusahaan untuk
melaksanakannya tanpa pertimbangan laba atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi sulit untuk dihitung secara
teliti.
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment) Investasi
jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan peralatan yang
ada. Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan
penggantian mesin dan peralatan adalah informasi akuntansi diferensial yang
berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment) Investasi jenis ini
merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi
menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Adapun kriteria penilaian yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu
usaha atau investasi adalah:
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value yaitu selisih antara Present value dari investasi dengan nilai
sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional
maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung
nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return merupakan metode yang digunakan untuk mencari
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
di masa yang akan datang atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan
8
investasi awal. Internal Rate of Return dapat diidentifikasi sebagai tingkat
bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang
diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran
modal. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial and error.
3. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio merupakan metode yang dilakukan untuk melihat beberapa manfaat
yang diterima oleh proyek untuk satu rupiah pengeluaran proyek. Net B/C
Ratio adalah suatu rasio yang membandingkan antara benefit atau penerimaan
dari suatu usaha dengan biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan rencana
pendirian dan pengoperasian usaha tersebut.
4. Payback Period (PP)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (Initial Cash Investment) dengan menggunakan aliran
kas, dengan kata lain , PP merupakan rasio antara Initial Cash Investment
dengan aliran kas masuknya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maksimum payback period
yang dapat diterima.
5. Profitability Index (PI)
Profitability Index merupakan cara lain lagi untuk mengukur profitabilitas
rencana investasi proyek. Dalam metode ini, profitabilitas dicari dengan jalan
memperbandingkan jumlah seluruh present value net cash flows dan salvage
value dengan nilai investasi proyek. Dengan kata lain, Profitability Index
merupakan perbandingan antara nilai cash flow investasi dengan biaya
investasi yang dikeluarkan.
6. Break Even Point (BEP) BEP merupakan suatu keadaan atau penjualan usaha
dimana jumlah manfaat (pendapatan) sama besarnya dengan pengeluaran
(biaya) dengan kata lain keadaan dimana perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan dan tidak menderita kerugian.
F. Aspek Penting
1. Investasi
2. Biaya modal
3. Peramalan
4. Pendapatan
9
5. Biaya
6. Aliran kas
7. Metode penilaian investasi
G. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Kelayakan Keuangan
Mengidentifikasi apakah proyek atau bisnis memiliki potensi untuk
menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya modal dan
menghasilkan laba yang memadai.
2. Perencanaan Keuangan
Membantu merancang rencana keuangan yang jelas untuk mendapatkan modal
awal, mengelola arus kas, dan menghitung ROI yang diharapkan.
3. Evaluasi Risiko Keuangan
Mengidentifikasi risiko keuangan yang mungkin terjadi selama pengembangan
atau operasional bisnis, sehingga dapat diatasi atau dikelola dengan tepat.
4. Pengambilan Keputusan yang Didukung Data
Memberikan informasi keuangan yang kuat untuk mendukung pengambilan
keputusan tentang kelangsungan bisnis, investasi, atau alokasi sumber daya.
5. Menarik Modal dari Pihak Eksternal
Memperkuat kasus bisnis Anda untuk mendapatkan investasi dari bank,
investor, atau pemegang saham dengan menyajikan proyeksi keuangan yang
meyakinkan.
6. Mengoptimalkan Kinerja Keuangan
Memberikan kerangka kerja untuk mengukur kinerja keuangan bisnis dan
mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan atau biaya dapat
dikurangi.
7. Peluang Pertumbuhan dan Ekspansi
Mengidentifikasi peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi bisnis berdasarkan
analisis keuangan yang komprehensif, seperti diversifikasi produk atau
penetrasi pasar baru.
10
Dengan memperhatikan aspek keuangan ini dalam studi kelayakan bisnis, perusahaan
dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk merencanakan dan
mengelola bisnis mereka secara efektif.
H. Contoh Studi Kelayakan Bisnis
Dalam studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa bidang-bidang yang perlu
dijelaskan yakni:
-
Deskripsi mengenai ide atau proyek
-
Analisis pasar untuk produk atau layanan yang akan dibuat
-
Analisis kompetisi pasar
-
Masalah teknis yang akan terlibat
-
Bagaimana penyusunan struktur organisasi perusahaan
-
Proyeksi keuangan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek finansial mencangkup seluruh aspek keuangan yang digunakan untuk
menilai perusahaan. Terdapat bahasan yakni investasi, aliran kas, payback period, net
present value, dan Internal Rate of Return di dalamnya. Pada aspek finansial, terdapat
5 aspek yang harus dianalisis, yaitu:
1. Investasi
Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki
jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal
yang ditanamkan dalam artian sempit berupa proyek tertentu baik yang
bersifat fisik maupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan,
jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.
Investasi terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Investasi awal
b. Working capital
2. Cash Flow
Aliran kas adalah bentuk proyeksi keuangan perusahaan. Aliran kas merujuk
pada jumlah uang yang masuk dan keluar dari suatu bisnis atau proyek dalam
periode waktu tertentu. Ini mencakup semua penerimaan kas dari penjualan
produk atau jasa, serta semua pengeluaran kas untuk biaya operasional,
investasi, dan pendanaan.
3. Net Present Value
NPV adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh
penanaman modal investasi. Analisis NPV ini digunakan untuk menganalisis
bagaimana nilai investasi dengan mempertimbangkan nilai mata uang untuk
menunjukkan perbedaan antara nilai sekarang dari keuntungan dan biaya.
4. Payback Period
Metode Payback Period (PBP) adalah salah satu alat evaluasi keuangan yang
digunakan dalam studi kelayakan bisnis. Pendekatan ini bertujuan untuk
mengukur waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal
yang ditanamkan dalam suatu proyek atau bisnis melalui arus kas yang
dihasilkan.
12
5. Internal Rate of Return
Internal Rate of Return merupakan suatu tingkat bunga yang menunjukkan
nilai NPV sama dengan jumlah seluruh investasi usaha. Internal Rate of
Return digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau
tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan
harus lebih tinggi dari Minimum Acceptable Rate of Return. Minimum
Acceptable Rate of Return adalah laju pengembalian minimum dari suatu
investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
B. Saran
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja
tetapi telusuri lebih dalam tentang Aspek keuangan melalui referensi-referensi lain
yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana
dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan
masih sangat terbatas.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/948-tentang-analisa-aspek-keuangan
https://www.ocbc.id/id/article/2022/04/24/studi-kelayakan-bisnis
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/article/view/123
33
https://e-journal.uajy.ac.id/23901/3/EA%20221209.pdf
https://osf.io/gftvw/download
https://www.academia.edu/17226301/Aspek_Finansial_pada_Studi_kelayakan_bisnis
14