JUDUL DIGANTI
Implementasi Metode Pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI MI DARUL ULUM TAMBAK REJO
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
Rizky Abragadabra Q
NIM : (202005260024)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SUNAN GIRI
SURABAYA 2024
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Rizky Abragadabra Q NPM 202005260024
Judul Penelitian :STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI MI DARUL ULUM TAMBAK REJO
ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian proposal skripsi
Sidoarjo, 4 Febuari 2024 Pembimbing
Dr. Hanik Yuni Alfiyah, M. Pd
Ka. Prodi
Masfufah, M. Pd. I
SKRIPSI
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK UNTUK MEENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI MI DARUL ULUM TAMBAK REJO
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
RIZKY ABRAGADABRA Q NIM : 202005260024
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal 12 April 2023 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Ketua
: Asnal Mala, S.Pd.I., M.Si.
( )
Penguji 1
: Masfufah, M.Pd.I, MH
( )
Penguji 2
: She Fira Azka Arifin, M.Pd
( )
Ka. Prodi
Masfufah, M. Pd. I
Sidoarjo, 4 Febuari 2024 Dekan
Dr. H Solchan Ghozali, M. Pd. I
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah harus berkaitan judul yang di bahas kaitkan paragraf perparagaraf saling sambung menyambung
KONTEKS PENELITIAN
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) memegang peran penting dalam pengembangan siswa secara menyeluruh, termasuk pertumbuhan fisik mereka. Pendidikan ini bukan hanya tentang aktivitas fisik semata, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai sosial, kerjasama tim, dan kesehatan keseluruhan (Yoda, I. K, 2020). Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada aspek keikutsertaan siswa dalam tim futsal di lingkungan Madrasah Ibtidaiyyah Darul Ulum Tambak Rejo Waru Sidoarjo.
Madrasah Ibtidaiyyah, sebagai institusi pendidikan Islam tingkat dasar, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan siswa secara holistik, termasuk aspek jasmani dan olahraga. Dalam konteks ini, keikutsertaan siswa dalam kegiatan futsal dianggap relevan untuk dipelajari, karena dapat memberikan pengalaman yang berharga dalam pengembangan keterampilan fisik dan kemampuan koordinasi mereka.
Pertumbuhan fisik pada anak-anak adalah aspek kritis dalam pengembangan mereka (Wardan, K., & Muri’ah, D. H. S, 2021). Aktivitas olahraga, seperti futsal, tidak hanya mempromosikan kesehatan fisik, tetapi juga dapat memiliki dampak positif pada perkembangan fisik mereka. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara keikutsertaan siswa dalam tim futsal dengan pertumbuhan fisik mereka.
Diharapkan bahwa temuan dari penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan kurikulum PJOK di Madrasah Ibtidaiyyah, serta memberikan rekomendasi praktis untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan olahraga yang dapat mendukung pertumbuhan fisik mereka. Penelitian ini juga dapat menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut dalam konteks pendidikan jasmani di lingkungan pendidikan Islam.
Asesmen diagnostik tentang pertumbuhan fisik pada siswa merupakan suatu proses evaluasi yang bertujuan untuk mengukur dan memahami perkembangan fisik siswa pada suatu titik waktu tertentu (Prijowuntato, S. W, 2020). Tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang status pertumbuhan fisik setiap siswa, yang nantinya dapat menjadi dasar untuk perencanaan program dan intervensi yang tepat dalam konteks pendidikan atau pengembangan.
Asesmen diagnostik tentang pertumbuhan fisik memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan individual siswa dan dapat membantu mengarahkan upaya pendidikan dan kesehatan untuk mendukung perkembangan optimal mereka (Purnawanto, A. T, 2023).
Penerapan asesmen diagnostik memiliki beberapa keuntungan dan kepentingan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia (Sudipa, I. G. I., Kharisma, L. P. I., Waas, D. V., Sari, F., Sutoyo, M. N., Rusliyadi, M., ... & Winarno, E, 2023). Asesmen diagnostik membantu identifikasi kebutuhan dan kemampuan individual siswa. Dengan memahami tingkat pemahaman dan keterampilan masing-masing siswa, pendidik dapat menyusun strategi pengajaran yang lebih sesuai dan personal. Asesmen diagnostik memungkinkan deteksi dini terhadap masalah atau kekurangan pada tahap awal perkembangan (Lukmana, H. H., Al-Husaini, M., Hoeronis, I., & Puspareni, L. D, 2023). Dengan mengidentifikasi hambatan sejak dini, tindakan korektif atau intervensi dapat diterapkan lebih cepat, meningkatkan peluang keberhasilan dan perkembangan positif.
Hasil asesmen diagnostik dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan instruksional (Sadat, F. A., Maryati, D. S., Maesyaroh, A., Nashifah, I., Arifin, I., & Maulani, R, 2022). Guru atau pendidik dapat menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan pendekatan instruksional sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa. Asesmen diagnostik memberikan data yang dapat digunakan dalam perencanaan kurikulum. Dengan memahami tingkat pemahaman dan kemampuan siswa, penyusunan kurikulum dapat disesuaikan agar lebih efektif dan relevan.
Asesmen diagnostik tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada aspek-aspek non-akademis seperti keterampilan sosial, emosional, dan psikologis (Rinto Alexandro, M. M., Misnawati, M. P., & Wahidin, M. P, 2021). Hal ini membantu dalam pengembangan karakteristik individu yang lebih menyeluruh.
Asesmen diagnostik memberikan data objektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan, pelatihan, atau kebijakan kesehatan (Asrul, A., Saragih, A. H., & Mukhtar, M, 2022). Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang berbasis bukti untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
Dengan menerapkan asesmen diagnostik, kita dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia. Hal ini memungkinkan adopsi pendekatan yang lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu, berkontribusi pada pertumbuhan positif dan peningkatan kualitas hidup.
FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah melalui pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana Implementasi Metode Pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo
penerapan strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum?
Bagaimana proses strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum?
Bagaimana hasil analisis pembelajaran PJOK dalam meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum ? ini saya merahin salah benahin ini
Bagaimanakah implementasi metode pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran PJOK di MI Darul Ulum Tambak Rejo?
Bagaimanakah desain metode pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo ?
Bagaimanakah efektifitas metode pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo?
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian berdasarkan penjelasan diatas adalah sebagai berikut: sesuaikan rumusan masalah
Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum.
Untuk mengetahui proses analisis strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan di MI Darul Ulum.
Untuk mengetahui hasil analisis strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan di MI Darul Ulum.
MANFAAT PENELITIAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo Waru Sidoarjo dan dijadikan sebagai sumber literatur maupun informasi kepada para pengambil kebijakan, pendidik, mahasiswa maupun peneliti yang lainnya yang menginginkan penelitian tentang strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo.
DOMAIN PENELITIAN
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik adalah proses sistematis untuk menilai dan mengumpulkan informasi mengenai individu, baik itu dalam konteks kesehatan mental, pendidikan, maupun bidang lainnya. Tujuan dari asesmen diagnostik adalah untuk membuat diagnosis yang akurat, memahami kebutuhan individu, serta merancang rencana perawatan atau intervensi yang sesuai.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan sikap positif terhadap aktivitas fisik, olahraga, dan kesehatan.
Pertumbuhan Fisik pada Siswa
Pertumbuhan fisik pada siswa adalah proses perkembangan tubuh yang mencakup perubahan dalam ukuran, proporsi, dan fungsi organ-organ tubuh. Proses ini terjadi sepanjang masa anak-anak dan remaja, dan biasanya melibatkan perubahan yang signifikan dalam beberapa aspek seperti pubertas, pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan berat badan, pertumbuhan organ tubuh, perkembangan sistem reproduksi, perubahan kulit dan rambut dan pertumbuhan otak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI
Dalam penelitian tersebut, beberapa teori dan metode yang dapat digunakan adalah:
1. Teori Pembelajaran Konstruktivis: Memandang pembelajaran sebagai proses aktif di mana siswa membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan refleksi.
2. Teori Pendidikan Jasmani: Membahas prinsip-prinsip pendidikan jasmani, termasuk pentingnya partisipasi aktif, pengembangan keterampilan motorik, dan peningkatan kesehatan siswa melalui aktivitas fisik.
3. Metode Pembelajaran Kooperatif: Memanfaatkan kerja sama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran, termasuk teknik-teknik seperti Think-Pair-Share, Jigsaw, dan Timelines.
4. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah: Mendorong siswa untuk memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, membantu mereka mengaitkan pembelajaran dengan konteks nyata.
5. Metode Pembelajaran Aktif: Melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan peran, eksperimen, dan kegiatan fisik lainnya.
Dengan menggabungkan teori-teori dan metode-metode ini, penelitian dapat merancang dan menguji pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PJOK di MI Darul Ulum Tambak Rejo.
TEORI PENERAPAN
Suatu proses pendidikan kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok,
ada beberapa pendapat mengenai pengertian belajar. Suprijono (2018: 2) mengemukakan “Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. Lebih lanjut Suprijono (2018: 2) mengatakan “Belajar Mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu”Belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi). Belajar (Learning) sebagai perubahan yang relatif permanen di dalam behavioral potentially (potensi behavioral) yang terjadi akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat)..
Teori Pengukuran dan Tes membahas konsep dasar dalam pengukuran, termasuk validitas, reliabilitas, dan objektivitas (Hidayat, T., & Asyafah, A, 2019). Validitas berkaitan dengan sejauh mana alat pengukuran mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas mencerminkan sejauh mana hasil pengukuran konsisten dan dapat diandalkan. Objektivitas mengacu pada sejauh mana hasil pengukuran dapat diinterpretasikan secara konsisten oleh berbagai penilai.
Teori Psikometrik adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan pengukuran psikologis, dan teori psikometrik membahas pengembangan, pengujian, dan interpretasi tes (Nastiti, D., & Laili, N, 2020). Hal ini mencakup pembahasan model item response theory (IRT) dan classical test theory (CTT), yang berfokus pada analisis struktur tes dan karakteristik respons peserta.
Teori kognitif melibatkan pemahaman tentang kognisi, atau proses berpikir (Wisman, Y, 2020). Dalam konteks asesmen diagnostik, ini dapat melibatkan analisis bagaimana individu memproses informasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas. Teori ini dapat membantu merancang tes yang mencerminkan kemampuan kognitif yang spesifik.
Teori Konstruk Validitas merupakan konsep konstrukt validitas, yang mencoba mengukur apakah suatu alat pengukuran sesuai dengan konstruk atau karakteristik psikologis yang dimaksudkan (Saputro, M. N. A., & Pakpahan, P. L, 2021). Ini mencakup pemahaman konsep-konsep yang diukur dan bagaimana mereka direpresentasikan dalam instrumen asesmen.
Teori Pengembangan Psikologi melibatkan prinsip-prinsip psikologi perkembangan dan perubahan (Shofiyah, S, 2018). Ini membantu merancang asesmen yang sesuai dengan tahap perkembangan tertentu dan memahami konteks perkembangan individu.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kajian teori tentang pembelajaran dalam konteks pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran, faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran, serta strategi pengajaran yang efektif.
Teori Pembelajaran Motorik fokus pada perkembangan dan pembelajaran keterampilan motorik (Bahridah, P., & Neviyarni, N, 2021). Teori ini mencakup konsep seperti tahap-tahap perkembangan motorik, pembelajaran melalui pengalaman fisik, dan aspek-aspek kognitif dalam pembelajaran motorik.
Teori Kemandirian menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam pembelajaran (Sobri, M, 2020). Dalam konteks pendidikan jasmani, ini dapat melibatkan memberikan siswa tanggung jawab untuk merencanakan dan mengevaluasi aktivitas fisik mereka sendiri.
Teori Perkembangan Kognitif dengan konsep perkembangan kognitif oleh Piaget dan Vygotsky (Ardiati, L, 2021). Pembelajaran di bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat dilihat sebagai hasil dari perkembangan kognitif dan sosial siswa.
Pertumbuhan Fisik pada Siswa
Kajian teori tentang pertumbuhan fisik pada siswa melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan tubuh dan fisik mereka.
Teori Perkembangan Manusia oleh Jean Piaget lebih dikenal dengan teorinya tentang perkembangan kognitif, konsepnya tentang perkembangan anak-anak dapat diterapkan pada perkembangan fisik (Marinda, L, 2020). Misalnya, Piaget mengidentifikasi tahap-tahap perkembangan anak, seperti periode operasi konkret yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan fisik pada anak-anak.
Teori Erikson tentang Tahap Perkembangan Psikososial menawarkan model tahapan perkembangan yang mencakup aspek fisik, psikologis, dan sosial (Danuwijaya, C., Maki, A., & Husna, N, 2022). Tahapan seperti 'Initiative vs. Guilt' atau 'Identity vs. Role Confusion' dapat terkait dengan perubahan fisik dan perkembangan identitas fisik.
Teori Sosial Kognitif oleh Albert Bandura menekankan peran pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan individu (Lesilolo, H. J, 2018). Dalam konteks pertumbuhan fisik siswa, faktor-faktor sosial seperti dukungan keluarga dan teman sebaya dapat memainkan peran penting.
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu adalah mencari penelitian yang berkaitan judul yang saudara angkat
Eka Wati (2009), berjudul Evaluasi Program Bina Diri Untuk Pengembangan Kemandirian Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 01 Jakarta. Penelitian difokuskan pada evaluasi program yang merupakan salah satu jenis penelitian terapan yang dilakukan untuk menilai suatu program, dengan melakukan proses kegiatan yang sistematis dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis. Sedangkan perbedaan dalam penelitian tersebut karena peneliti hendak membahas mengenai bagaimana pelaksanaan program Bina Diri mulai dari langkah-langkah yang dilakukan hingga masalah-masalah yang dihadapi dalam menghadapi anak tunagrahita, penelitian yang dilakukan sebelumnya pun sudah cukup lama yaitu tahun 2009.
Sri Handayani (2009), berjudul Meningkatkan Kemandirian Melalui Pembelajaran Bina Diri Siswa Tunagrahita Kelas IV Semester II di SLB/C YPALB Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009. Penelitian ini di fokuskan pada peningkatan kemandirian anak tunagrhita melalui pembelajaran Bina Diri, terbukti bahwa pembelajaran Bina Diri terbukti mampu meningkatkan kemadirian anak tunagrahita. Sedangkan perbedaan dalam penelitian tersebut, karena peneliti hendak membahas bagaimana pelaksanaan program Bina Diri dilaksanakan sehingga mampu meningkatkan kemandirian anak Down Syiondrome.
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019 yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Bina Diri bagi Anak Down Syndrom melalui Model Explicit Instruction di Kelas I/C. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bina diri tentang merawat diri yaitu makan dikotak bekal bagi anak Down Syndrom kelas I/C melalui model Explicit Instruction. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, dokumentasi, dan tes (perbuatan). Berdasarkan hasil penelitian melalui model pembelajaran Explicit Instruction terlihat kemampuan anak meningkat. Sedangkan dalam penelitian tersebut program yang diterapkan yaitu IEP.
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Olahraga Bocce bagi Anak Down Syndrome di SLB Negeri 1 Lubuk Basung. Bentuk perencanaan pembelajaran mempunyai kurikulum modifikasi, silabus beserta RPP. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode drill dan demonstrasi. Sedangkan dalam penelitian tersebut menggunakan kurikulum IEP dalam mengatasi anak Down Syndrome.
Jurnal Pendidikan Inklusi Citra Bakti Yang Berjudul Perilaku Komunikasi Anak Down Syndrome Dalam Interaksi Sosial Di Sekolah Inklusi Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak down syndrome belum cukup baik dalam perilaku komunikasi interaksi sosial di lingkungan sekolah.
Sedangkan dalam penelitian tersebut untuk meningkatkan kerapian dan kebersihan dalam bina diri.
BAB III METODE PENELITIAN
PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena atau konteks tertentu secara mendalam. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman mendalam terhadap suatu konteks atau peristiwa, dengan fokus pada deskripsi, interpretasi, dan makna yang terkandung di dalamnya.
Data dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yang dapat berupa transkripsi wawancara, catatan lapangan, atau analisis dokumen. Data ini membantu menyajikan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam mengenai fenomena atau konteks yang sedang diteliti.
Analisis data pada pendekatan ini cenderung bersifat deskriptif. Ini melibatkan penyajian data secara naratif atau tematik, sering kali melibatkan pengkodean dan pengelompokan informasi untuk mengidentifikasi pola, tema, atau tren yang muncul dari data. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji, mendeskripsikan dan memahami fenomena strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo Waru Sidoarjo.
SUMBER DATA
Sumber data Data merupakan hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka. Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data - data dapat diperoleh. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain (Raibowo, S., Nopiyanto, Y. E., & Muna, M. K, 2019).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA.
Metode observasi
Metode observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data yang sistematis terhadap obyek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung (Hardani, 2020). Metode obeservasi digunakan penulis untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan guru, anak down syndrome, keadaan sarana prasarana fisik, manajemen sekolah, kegiatan program dalam bina diri kerapian dan kebersihan yang telah terlaksana di MI Darul Ulum.
Metode wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide Hardani, (2020). Metode wawancara digunakan adalah wawancara tidak terstruktur agar informasi yang digali lebih mendalam dan mudah dalam mengumpulkan data tentang (Hubungan Keikutsertaan Tim Futsal dengan Pertumbuhan Fisik pada Siswa Madrasah Ibtidaiyyah Darul Ulum Tambak Rejo Waru Sidoarjo) secara langsung atau lisan. Penulis menggali informasi informasi dari kepala madrasah, dan wali kelas yang ada di MI Darul Ulum.
Metode dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada Hardani, (2020). Metode
dokumentasi digunakan penulis sebagai data pelengkap dalam memenuhi informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dokumentasi tersebut dapat berupa catatan pendampingan GPK (Guru Pendamping Khusus) tentang implementasi individu education program dalam bina diri kerapian dan kebersihan dan foto yang menggambarkan kondisi sekolah inklusi MI Darul Muttaqin di kecamatan Taman Sidoarjo.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, tetapi setelah fokus penelitian menjadi jelas, kemungkinan instrumen penelitian tersebut dikembangkan secara sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Adapun instrumen-instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Key instrumen; peneliti sendirilah yang berperan sebagai alat utama dalam penelitian.
Instrumen lainnya
Pedoman wawancara;
Panduan wawancara hanyalah sebuah daftar topik tingkat tinggi yang Anda rencanakan untuk dibahas dalam wawancara dengan pertanyaan tingkat tinggi yang ingin Anda jawab di bawah setiap topik.
Alat perekam wawancara;
Sebuah alat yang digunakan dalam kegiatan wawancara ketika berlangsung menggunakan handphone.
Alat pengambilan gambar (kamera foto dan video).
Sebuah alat yang digunakan ketika wawancara berlangsung bertujuan untuk mengambil bukti data yang telah diambil.
Catatan Lapangan
Catatan lapangan, menurut Bogdan dan biklen (2007) adalah catatan tertulis tentang apa yang di dengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Pada dasarnya, catatan lapangan berisi dua bagian, yaitu bagian deskriptif dan bagian reflektif.
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat simpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Hardani, (2020). Proses analisis data menurut Seiddel dalam Moleong, (2017) sebagai berikut:
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.
Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan-hubungan serta membuat temuan-temuan umum Analisis data menurut Miles, (2014) analisis data kualitatif dibagi dalam tiga aktifitas. Ketiga alur tersebut adalah (1) Kondensasi Data (Data Condensation); (2) Penyajian Data (Display Data); Dan (3) Menggambarkan dan Penarikan Simpulan (Drawing and Verifying Conclusion).
D. TEKNIK KEABSAHAN DATA
Peneliti menggunakan beberapa macam teknik untuk menguji keabsahan data dengan menggunakan Credibility (Validitas internal) yaitu menggunakan metode triangulasi, bahan referensi, dan member chek.
Triangulasi
Triangulasi menurut Arnild, (2020) adalah konsep metodologis yang penting dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan teoretis, metodologis, dan interpretatif dari penelitian tersebut. Triangulasi melibatkan pengecekan data dari berbagai sumber, teknik, dan waktu.
Triangualsi pilih salah satu
Triangulasi Sumber
Triangulasi Sumber dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber yang berbeda. Peneliti mengecek dari data tiga sumber yaitu kepala sekolah, guru kelas, dan peserta didik.
Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dapat dilakukan dengan memeriksa Data dari sumber yang sam,a tetapi menggunakan teknik yang berbeda, seperti teknik wawancara, observasi, dokumentasi, angket, dan tes.
Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dapat dilakukan dengan melibatkan pengecekan kembali data dari sumber yang sama dan menggunakan teknik yang sama, namun dengan waktu atau situasi yang berbeda.
Bahan Reeferensi
Bahan referensi digunakan sebagai pendukung untuk memvalidasi data yang ditemukan oleh peneliti secara outentik, dengan dukungan adanya rekaman wawancara, foto, atau dokumentasi.
Member check
Member Check adalah proses pengecekan data kepada Sumber data untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan. Member check dilakukan setelah pengumpul data selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, A., Sagita, F., & Juanda, J. (2023). Assesmen dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Jurnal Literasi Dan Pembelajaran Indonesia, 3(1), 8-13.
Ardiati, L. (2021). Perbandingan Teori Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Jean Piaget dan Lev Vygotsky serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam (Doctoral dissertation, IAIN BENGKULU).
Asrul, A., Saragih, A. H., & Mukhtar, M. (2022). Evaluasi pembelajaran.
Bahridah, P., & Neviyarni, N. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Motorik Dalam Pembelajaran. JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 2(1), 13-19.
Danuwijaya, C., Maki, A., & Husna, N. (2022). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Implementasi Psikososial Erikson Di Sekolah. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 41-55.
Hidayat, T., & Asyafah, A. (2019). Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 159-181.
Lesilolo, H. J. (2018). Penerapan teori belajar sosial albert bandura dalam proses belajar mengajar di sekolah. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 4(2), 186-202.
Lukmana, H. H., Al-Husaini, M., Hoeronis, I., & Puspareni, L. D. (2023). Pengembangan Sistem Informasi Deteksi Dini Stunting Berbasis Sistem Pakar Menggunakan Metode Forward Chaining. Jutisi: Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 12(3).
Marinda, L. (2020). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan problematikanya pada anak usia sekolah dasar. An-Nisa Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman, 13(1), 116-152.
Nastiti, D., & Laili, N. (2020). Buku Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasinya. Umsida Press, 1-106.
Prijowuntato, S. W. (2020). Evaluasi pembelajaran. Sanata Dharma University Press.
Purnawanto, A. T. (2023). Pembelajaran berdiferensiasi. Jurnal Pedagogy, 16(1), 34-54.
Raibowo, S., Nopiyanto, Y. E., & Muna, M. K. (2019). Pemahaman guru PJOK tentang standar kompetensi profesional. Journal Of Sport Education (JOPE), 2(1), 10-15.
Rinto Alexandro, M. M., Misnawati, M. P., & Wahidin, M. P. (2021). Profesi Keguruan (Menjadi Guru Profesional). Gue.
Sadat, F. A., Maryati, D. S., Maesyaroh, A., Nashifah, I., Arifin, I., & Maulani, R. (2022). Penilaian dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan, 2(1), 45-51.
Saputro, M. N. A., & Pakpahan, P. L. (2021). Mengukur keefektifan teori konstruktivisme dalam pembelajaran. Journal of Education and Instruction (JOEAI), 4(1), 24-39.
Shofiyah, S. (2018). Prinsip–prinsip pengembangan kurikulum dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 122-130.
Sobri, M. (2020). Kontribusi kemandirian dan kedisiplinan terhadap hasil belajar. Guepedia.
Sudipa, I. G. I., Kharisma, L. P. I., Waas, D. V., Sari, F., Sutoyo, M. N., Rusliyadi, M., ... & Winarno, E. (2023). Penerapan Decision Support System (Dss) Dalam Berbagai Bidang (Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Society 5.0). PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Wardan, K., & Muri’ah, D. H. S. (2021). Psikologi perkembangan anak dan remaja.
Wisman, Y. (2020). Teori Belajar Kognitif dan Implementasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 209-215.
Yoda, I. K. (2020). Peran Olahraga Dalam Membangun Sdm Unggul Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ika, 18(1), 1-22.
LAMPIRAN
NO
Dialog
1
Assalamu’alaikum ibu perkenalkan saya rizky abragadabra Q mahasiswa UNSURI ingin melakukan wawancara untuk penelitian saya dengan judul strategi pembelajaran PJOK untuk meningkatkan keaktifan siswa di MI Darul Ulum Tambak Rejo Waru Sidoarjo ini
2
Bagaimana bentuk kerja sama wali kelas dengan GPK dalam pendampingan peserta didik?
3
Kalau untuk yang membedakan pelasksaan
inklusi denga reguler itu seperti apa dari segi kurikulum dan segi evaluasinya?
4
Bagaimana peran wali kelas dalam keseharian dikelas?
5
Apa aja kendala dalam menerapkan MI di sekolah ini?
6
Bagaimana cara wali kelas berkomunikasi dengan orang tua?
7
Untuk ketentuan penilain dikelas itu seperti apa?
4
4
2
2
1
1