Academia.eduAcademia.edu

RESUME ASESMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

RESUME : ASESMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI OLEH : AFRIDA YENTI SALIM NIM : 23022171 A.Pengertian asesmen Asesmen adalah proses pengumpulan informasi tentang per- kembangan, pembelajaran, kesehatan, perilaku, perkembangan aka- demik, pelayanan kebutuhan anak, dan pencapaian untuk mengam- bil keputusan pemberian tindakan.Asesmen berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu assesment, namun istilah assesment sudah diserap menjadi istilah dalam baha- sa Indonesia, yaitu asesmen. B.Asesmen anak usia dini 1.Kriteria Asesmen Asesmen anak usia dini penting untuk mengetahui tingkat perkembangan anak dan dapat digunakan untuk mengetahui kesiapan dan kematangan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul pada anak. Tes terstandard tidak mengukur kemampuan berpikir, kreativitas, atau tanggung jawab secara langsung. Asesmen autentik adalah penilaian yang dilakukan terhadap anak melalui kegiatan yang diminta oleh penilai untuk melakukan suatu kegiatan yang mampu mereka lakukan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat diuji dengan penilaian autentik adalah: a.Menilai anak berdasar pada kegiatan aktual. b.menilai anak berdasar kegiatan aktual yang sesuai dengan tujuan kurikulum. c.membuat penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran d.mempelajari tentang keseluruhan kemampuan anak. e.menilai proses pelibatan orang tua dan anak. 2.Asesmen kesiapan masuk sekolah Data yang diperoleh dari hasil screening terhadap anak, diolah oleh tim yang profesional di bidang pendidikan anak usia dini hasil- nya direkomendasikan kepada pihak sekolah untuk dijadikan seba- gai landasan tindak lanjut terhadap proses kegiatan pembelajaran. Program screening dapat dilakukan pada tahap-tahap berikut- Nya: Wawancarai orangtua untuk mengumpulkan data tentang ke- sehatan, cara belajar, pencapaian pembelajaran, kebiasaan diri, dan masalah khusus. Melakukan screening pelaksanaan kesehatan termasuk latihan fisik, sejarah kesehatan. Pemeriksaan screening penglihatan, pendengaran, dan kemam- puan bicara. Mengumpulkan dan menganalisis data dari lembaga yang per- nah menangani anak. Men-screening menggunakan instrumen perkembangan kogni- tif atau perilaku anak. 3.Instrumen screening dan catatan pengamatan Ringkasan: Instrumen screening memberikan informasi untuk mengelompokkan anak dan membuat perencanaan strategi pembelajaran. Instrumen ini mudah digunakan oleh guru dan orangtua dapat membantu dalam mengumpulkan data tentang anaknya atau menjadi sukarelawan dalam membantu sekolah atau guru dalam menggunakan instrumen screening bagi anak yang lain. Instrumen screening dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan dilengkapi dengan data-data kesehatan, kemampuan, riwayat kelahiran, dan perilaku. Catatan pengamatan dapat dibuat oleh guru untuk melihat perkembangan anak berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui instrumen screening dan untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan yang didasari oleh indikator yang telah ditentukan. Indikator yang diambil dari kurikulum pendidikan anak usia dini. 4.Portofolio pembelajaran anak Portofolio pembelajaran anak adalah kumpulan karya-karya anak yang terseleksi dan layak untuk dikumpulkan dan dijadikan sebagai data awal untuk menganalisis perkembangan yang dicapai oleh anak dalam suatu kegiatan pembelajaran. Tujuan dilakukan portofolio adalah untuk mencatat setiap proses pembelajaran anak, sebagai pendukung pembelajaran, mendorong anak untuk menghasilkan karya yang terbaik, dan sebagai panduan pembelajaran. Portofolio harus dapat menggambarkan perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan fisik anak serta menyediakan catatan pengamatan setiap proses pembelajaran anak dan mendapatkan masukan dari anak, orangtua, dan guru. Proses penyusunan portofolio melibatkan anak dalam memilih hasil karyanya yang layak untuk diportofoliokan, menggunakan catatan dari orangtua, dan menggunakan lembar cheklist dari daftar portofolio. 5.Observasi Observasi adalah salah satu metode asesmen yang secara luas digunakan dalam pendidikan anak usia dini,dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang data yang dibutuhkan untuk melihat perkembangan anak. a.Kedudukan observasi di dalam evaluasi Observasi merupakan metode langsung terhadap tingkah laku sampling di dalam situasi sosial, dengan demikian merupakan ban- tuan yang vital sebagai suatu alat evaluasi. Melalui observasi, des- kripsi objektif dari individu-individu dalam hubungannya yang ak tual satu sama lain dan hubungan mereka dengan lingkungannya dapat diperoleh. Dengan mencatat tingkah laku ekspresi mereka yang timbul secara wajar, tanpa dibuat-buat, teknik observasi men- jadi proses pengukuran (evaluasi) itu tanpa merusak atau meng- ganggu kegiatan-kegiatan normal dari kelompok atau individu yang diamati. Data yang dikumpulkan melalui observasi mudah dan da- pat diolah dengan teknik statistik konvensional. Jenis-jenis situasi sosial yang dapat diselidiki dengan observa si sangat luas, mencakup bermacam penelitian mengenai tingkah laku fisik, sosial dan emosional, dari mulai pendidikan anak usia dini sampai tingkat sekolah menengah pertama bahkan pengamat- an terhadap tingkah laku orang dewasa, di pabrik-pabrik, di kantor kantor, di rumah, dalam kelompok diskusi, dan dalam situasi-situasi lain di masyarakat.Dalam rangka evaluasi hasil belajar, observasi digunakan seba- gai teknik evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau skill. Misalnya untuk mengadakan peni- laian terhadap murid-murid: bagaimana cara mengelas, membubut, menjahit pakaian, mengetik, membuat sambungan kusen pintu, dan menyambung kabel dan memasang alat-alat listrik. Dalam observasi ini guru menggunakan blangko daftar isian yang di dalamnya telah tercantum aspek-aspek kegiatan dari keterampilan itu yang harus dinilai, dan kolom-kolom tempat membutuhkan check atau sko” me- nurut standar yang telah ditentukan. b.Situasi di dalam observasi dibagi menjadi tiga situasi yaitu: -situasi bebas (free situation) Anak yang diamati dalam keadaan bebas,tidak terganggu,dan tidak mengetahui bahwa ia atau mereka sedang diamati.Dan mengamat dapat memperoleh data yang sewajarnya (apa adanya) tentang peristiwa dan tingkah laku seseorang atau kelompok yang tidak dibuat buat. -situasi yang dibuat (manipulated situation) Pada situasi ini pengamat telah sengaja membuat atau menambahkan kondisi kondisi atau situasi situasi tertentu, kemudian mengamati bagaimana reaksi reaksi yang timbul dengan adanya kondisi atau situasi yang sengaja di buat itu. -situasi campuran ( partially controlled) gabungan dari kedua situasi tersebut Adalah situasi dalam observasi yang merupakan gabungan dari kedua macam situasi tersebut diatas. c.Cara -cara mencatatkan observasi 1.unit unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan atau ditentukan lebih dulu, dan catatan catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek aspek atau kegiatan yang telah ditentukan. 2.kita mengadakan observasi tanpa menentukan lebih dulu aspek aspek atau kegiatan kegiatan tingkah laku yang akan diamati.