Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2013, Jurnal Arsitektur
…
5 pages
1 file
The use of natural stone floor and wall permeability can cause the impact natural building of buildings architecture. Concrete finishing comb is the use of small natural stone the comb after begin tobe dry stir up the surface in the form of small natural stone (krikil). Because the concrete comb is one of many types of natural stone used in buildings, especially in the assembly to the floor, but lets also be assembly on the wall. Installation on the wall is difficult job and should be done by an experienced person, stir mixture 1 pc : 2 sand : 3.5-4 krikil comb concrete is adequate in comparison to concrete employment comb. But the results of the experiment it was found that the installation of the concrete wall comb the sand influential role for successful employment comb concrete wall influential role enough sand to concrete employment outcomes comb. From the test results it was found that the greatest impact of sand for concrete up the comb , the sands of time are not suitable for the job Translucent concrete comb mounted on the wall , whereas sand Mount Sugih and Cape of Star has good properties for the installation of concrete brush on the floor and on the wall.
The addition of roving fiber as an added material is part of the innovation in increasing the compressive strength and tensile strength of non-fines concrete. This research is intended to know the percentage of increase of compressive strength and tensile strength of non-fines concrete by addition of roving fiber at the planned concentration. The benefit of this research is to know the effect of adding roving fiber in non-fines concrete. The study used mixed composition with the ratio of the volume of flats which consist of cement and aggregate of 1: 5, while the roving fiber with concentration of 0% for control variables, 2.5%, 5%, 7,5%, and 10% for variable bound. The fiber concentration is taken from the weight of the cement. The tested sample was cylindrical in size 150 mm in diameter and 300 mm in height. The number of samples per test variant of 3 pieces and the total amount of 30 samples. From the test results showed that the control variables for the compressive strength of 3.65 MPa obtained, the largest value of compressive strength occurs around the concentration of fiber as much as 5% with a percentage increase of 31.92% of control variables with a compressive strength value of 4.81 MPa, While the smallest compressive strength value occurs at the concentration of fiber as much as 10% with a decrease percentage of 26.65% of control variables with a compressive strength value of 2.67 MPa. The value of tensile strength for control variables is 0.42 MPa, the largest tensile strength value is about 5% concentration of fiber with the percentage increase of 93.22% from the control variable with the tensile strength value of 0.81 MPa. Keyword: non fines concrete, roving fiber, compressive strength, tensile strength ABSTRAK Penambahan serat roving sebagai bahan tambah merupakan bagian dari inovasi dalam meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton non pasir. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persentase kenaikan kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir dengan penambahan serat roving pada konsentrasi yang direncanakan. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh penambahan serat roving dalam beton non pasir. Penelitian menggunakan komposisi campuran dengan perbandingan volume bahan susun yang terdiri dari semen dan agregat sebesar 1:5, sedangkan serat roving dengan konsentrasi sebesar 0% untuk variabel kontrol, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% untuk variabel terikat. Konsentrasi serat diambil dari berat semen. Sampel yang diuji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi
Pada umumnya dinding pengisi hanya diperhitungkan sebagai beban yang disalurkan ke struktur sehingga mengakibatkan pengaruh kekuatan dan kekakuan dinding pengisi tidak diperhitungkan dalam perencanaan suatu bangunan. Biasanya dalam perencanaan, bangunan diasumsikan sebagai struktur open frame dengan dinding bata non struktural hanya sebagai beban gravitasi yang bekerja pada balok. Hal ini bertentangan dengan kenyataan karena sebenarnya dinding pengisi ini dapat merubah perilaku dari struktur. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kekakuan, kekuatan dan penempatan (konfigurasi) dinding bata terhadap struktur dengan memperhatikan adanya openings pada dinding tersebut.
Dalam analisis struktur beton, pengaruh peretakan beton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI 03-2847 harus diperhitungkan. Untuk itu kekakuan unsur-unsur tersebut yang dihitung berdasarkan penampang utuh dikalikan dengan suatu faktor modifikasi kekakuan. Karena kekakuan lentur suatu unsur ditentukan oleh besaran EI, di mana E dan I adalah berturut-turut modulus elastisitas beton dan momen inersia unsur tersebut, faktor modifikasi kekakuan lentur dapat dikalikan kepada E atau kepada I. Demikian juga dengan besaran kekakuan puntir GJ, di mana G dan J adalah berturut-turut modulus geser beton dan konstanta puntir unsur tersebut, faktor modifikasi kekakuan puntir dapat dikalikan kepada G atau kepada J.
Beton banyak digunakan dalam dunia konstruksi karena harga yang murah dan pelaksanaan yang mudah. Namun diperlukan pengetahuan yang cukup luas mengenai sifat bahan dasar, cara pembuatan dan cara perawatan (curing) agar meningkatkan fungsi beton secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besar pengaruh suhu perawatan terhadap kuat tekan beton dan dengan suhu perawatanmanakah yang menghasilkan kuat tekan beton yang lebih optimal, berapa nilai kuat tekan beton pada perawatansuhu tinggi selama 28 hari hasil proyeksi menggunakan metode long cycle steam curing dan metode maturity, serta bagaimana perbandingan laju kuat tekan beton suhu perawatannormal, rendah dan tinggi. Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian diperoleh besar pengaruh suhu perawatanterhadap nilai kuat tekan beton reratasuhu perawatannormal 29 °C adalah sebesar 23,85 MPa, suhu perawatanrendah-10 °C adalah 26,29 MPa, dan suhu perawatantinggi dalam oven 87,5 °C adalah 31,80 MPa sehingga kuat tekan beton yang lebih optimal adalah pada perawatansuhu tinggi. Kuat tekan beton hasil proyeksi metode long cycle steam curing dan metode maturity adalah sebesar 27,06 MPa. Perbandingan laju kenaikan kuat tekan beton perawatansuhu normal, rendah dan tinggi adalah 0,85 : 0,94 : 1,14.
Seiring pesatnya pembangunan maka kebutuhan material pun semakin banyak, diantaranya kebutuhan pasir yang terus meningkat, hal ini berdampak pada menipisnya stok pasir di setiap tambang pasir. Selain daripada itu seiring pesatnya pembangunan terdapat pula pembongkaran bangunan lama yang dapat menghasilkan limbah berangkal tembok. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan limbah tembok sebagai pengganti agregat halus (Pasir) dengan metode Doe dan SNI 03-2847-2013 tentang beton. Jika limbah tembok memenuhi syarat yang ada dalam menggantikan pasir diharapkan dapat dijadikan alternatif pengganti pasir. Pengujian beton dilakukan dengan alat uji kuat tekan beton, pengujian beton dilakukan pada umur beton 28 hari. Pengujian tersebut menghasilkan nilai kuat tekan beton murni atau tanpa campuran limbah tembok dan dengan campuran limbah tembok prosentase 25%, 50%, 75% dan 100%.
Dinding pengisi bata merah sangat jarang diperhitungkan keberadaannya dalam perencanaan suatu struktur beton bertulang. Hal ini mengakibatkan pengaruh kekuatan dan kekakuan dinding pengisi tidak diperhitungkan dalam perencanaan suatu bangunan. Sering sekali dalam perencanaan bangunan diasumsikan sebagai struktur open frame dengan dinding bata non struktural hanya sebagai beban gravitasi yang bekerja pada balok. Padahal pada berbagai kasus gedung dengan pengaruh gempa, ternyata dinding bata ikut memikul beban lateral. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya pola retakan pada dinding bata yang menunjukkan terjadi transfer beban dari portal ke dinding bata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perubahan daktilitas struktur akibat pengaruh dinding bata merah ABSTRACT The clay brick infill panels are seldom included in design analysis of reinforced concrete structural systems. So that it influences the strength and stiffness of the infill panels not considered in planning building construction. Usually, in designing, the structural system is assumed as an open frame structure with non structural clay brick panels considered as gravity loads on the beam. In facts, in many earthquake cases, the panels participates in carry on the lateral load. The crack pattern on panels show that the load transfering from frame to panels. The aim of this study was to find out the influence of the clay brick panels on structure ductility.
ABSTRAK Pada umumnya, dalam mendesain suatu struktur bangunan hanya memperhatikan timbulnya momen lentur, gaya lintang, dan gaya normal. Sering kali torsi diabaikan karena menilai pengaruhnya yang sangat kecil. Padahal biasanya bagian struktur bangunan yang mengalami momen torsi cukup besar terdapat pada balok tepi. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tegangan torsi terhadap perencanaan tulangan memanjang dan tulangan geser pada balok grid beton bertulang tampang persegi. Perhitungan gaya-gaya dalam pada aplikasi grid element akan menggunakan metode elemen hingga dan hasilnya dibandingkan dengan SAP 2000 student version , sedangkan perhitungan tulangan memanjang dan tulangan geser akan menggunakan SNI 03-2847-2002 dan hasilnya dibandingkan dengan SAP 2000 student version , sementara tulangan torsi hanya didesain dengan SNI 03-2847-2002 karena SAP 2000 student version tidak dapat menghitung tulangan torsi. Adapun kesimpulan pada tugas akhir ini adalah bahwa pada aplikasi grid element terdapat momen torsi yang cukup besar pada balok tepi yaitu sebesar 1905,93 kg m sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja. Untuk mengantisipasi terjadinya momen torsi pada bangunan diperlukan tulangan torsi yang merupakan tulangan tambahan pada tulangan memanjang akibat momen lentur dan tulangan geser akibat gaya lintang. Kata Kunci : torsi, metode elemen hingga, SNI-03-2847-2002, SAP 2000 student version ABSTRACT Generally, in desaining a building structure only pay attention to the bending moment, shear force, and normal force. Torsion is frequently ignored considering it is a small influence. Actually usually building structure part which gets a big torsion moment is found in the beam edge. This script purpose is to analyze torsion stress impact at designing longitudinal bar and stirrup at square reinforce concrete grid beam. Estimation of internal force at grid element application use finite element method and the result is compared with SAP 2000 student version , eventhought estimation of longitudinal bar area and stirrup area use SNI 03-2847-2002 and the result is compared with SAP 2000 student version , while torsion bar only design by SNI 03-2847-2002 because SAP 2000 student version can't calculate torsion bar. The conclusion in this script is in grid element application found big torsion moment in edge beam that is 1905,93 kg m that can't be ignored. To anticipate torsion moment in building, is required torsion bar that is addition bar at longitudinal bar result of bending moment and stirrup result of shear force. 1.PENDAHULUAN Menurut Dipohusodo,I (1996), torsi adalah puntir yang terjadi pada batang lurus jika batang tersebut dibebani momen yang menghasilkan rotasi terhadap sumbu memanjang batang tersebut. Dalam analisa struktur selain momen, gaya lintang, dan normal, maka torsi akan menjadi salah satu yang menentukan dalam desain struktur bangunan. Menurut Vis,W.C dan Kusuma,G (1993), dalam prakteknya torsi murni hampir tidak akan terjadi. Bila didapatkan kombinasi gaya lintang dan torsi maka pada salah satu bidang sisi balok, kedua arah tegangan geser yang ditimbulkan oleh kedua beban tersebut berimpit sedangkan pada bidang sisi yang berlawanan (di belakangnya) dapat tidak retak karena arah tegangan tarik saling tegak lurus satu sama lain. Salah satu struktur bangunan yang mengalami torsi adalah struktur grid. Menurut Katili,I (2008), grid adalah sebuah struktur 1D yang terbentuk dari rangkaian balok-balok yang terhubung secara kaku pada nodal, dimana seluruh balok dan nodal tersebut berada pada bidang (X-Y) yang sama. Pada struktur grid, gaya-gaya dominan yang bekerja adalah tegak lurus bidang tersebut sehingga menimbulkan gaya lintang, momen lentur, dan momen torsi pada balok-balok tersebut. Struktur grid akan efektif jika bentuk geometrinya seimbang pada dua arah termasuk pada tumpuannya juga. Dengan demikian, gaya-gaya yang bekerja tegak lurus bidang grid dapat disalurkan merata pada dua arah tersebut.
Seminar Nasional Kebijakan dan Strategi dalam Pemb. Inf. Pengemb. Wilayah Berbasis Greeen Tech, FT Unissula, 2012
Paper ini menyajikan hasil pengujian secara eksperimental mengenai perilaku mekanik beton yang meliputi sifat kelecakan, kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, modulus elastisitas dan nilai Poisson beton dengan memanfaatkan pasir kuarsa sebagai agregat halus. Program eksperimen dilakukan dengan membuat total lebih dari seratus benda uji untuk mengetahui efektifitas pasir kuarsa dalam menghasilkan campuran beton dibandingkan dengan campuran beton yang menggunakan pasir Muntilan yang selama sudah biasa digunakan di daerah Jawa Tengah. Hasil eksperimen diantaranya menunjukkan bahwa sifat kelecakan beton menggunakan pasir Kuarsa cukup baik dan tidak berbeda jauh sifatnya dengan beton menggunan pasir Muntilan. Kuat tekan beton menggunakan pasir Kuarsa juga dapat dihasilkan, dimana dapat dicapai kuat tekan karakteristik beton sekitar K-200 hingga K-300.
Pragmatics & Beyond New Series 347, 2024
Ο αναγνώστης, 1η Ιουλίου 2024, ηλεκτρονική δημοσίευση: https://www.oanagnostis.gr/i-diarkeia-toy-ergoy-toy-seferi-erotimata-kai-apantiseis-toy-eyripidi-garantoydi/
Journal of Analytical Techniques and Research (Fortune Journals), 2024
2023 Programación II - Clase 12, 2023
Ecological Psychology, 2010
ENDANGERED LANGUAGES: TURKIC LANGUAGES, 2020
Materials, 2021
Proceedings of the 14th Brazilian Meeting on Organic Synthesis Proceedings, 2013
Innovar: Revista de Ciencias Administrativas y Sociales
Archives of pathology & laboratory medicine, 2016
Revista de la Facultad de Medicina, 2017
Research on Chemical Intermediates, 2015
International Journal of Quantum Chemistry, 2019
Proceedings of the 2nd International Conference of Science and Technology for the Internet of Things, ICSTI 2019, September 3rd 2019, Yogyakarta, Indonesia, 2020
Annales de Parasitologie Humaine et Comparée, 1960