Academia.eduAcademia.edu

Struktur otak dan Sistem Syaraf

2023, amelia dea lova

Sistem syaraf, atau sistem saraf, adalah suatu sistem biologis kompleks yang terdiri dari sel-sel syaraf (neuron) dan struktur terkait lainnya yang berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan mentransmisikan informasi antara berbagai bagian tubuh. Sistem syaraf memiliki peran penting dalam pengaturan berbagai fungsi biologis seperti penginderaan, pengendalian otot, pemprosesan informasi, dan respons terhadap rangsangan eksternal.

Struktur otak dan Sistem Syaraf AMELIA DEA LOVA (23022040) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang [email protected] 1.Pengertian sistem syaraf Sistem syaraf, atau sistem saraf, adalah suatu sistem biologis kompleks yang terdiri dari sel-sel syaraf (neuron) dan struktur terkait lainnya yang berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan mentransmisikan informasi antara berbagai bagian tubuh. Sistem syaraf memiliki peran penting dalam pengaturan berbagai fungsi biologis seperti penginderaan, pengendalian otot, pemprosesan informasi, dan respons terhadap rangsangan eksternal. 2.Fungsi Otak -Pemrosesan Informasi: Otak adalah pusat pemrosesan informasi. Ia menerima input dari berbagai indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan rasa, kemudian mengintegrasikan dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk membentuk pemahaman dan kesadaran tentang lingkungan dan situasi. -Pengendalian Gerakan: Otak mengendalikan semua gerakan tubuh, baik yang bersifat sukarela (seperti berjalan, berbicara, dan menulis) maupun yang bersifat otomatis (seperti detak jantung, pernapasan, dan pencernaan). Bagian otak tertentu, seperti korteks motor, terlibat dalam pengaturan gerakan sukarela. -Pengaturan Fungsi Autonom: Otak juga mengendalikan sistem syaraf otonom yang mengatur fungsi tubuh yang tidak sadar, seperti pernapasan, detak jantung, pencernaan, dan suhu tubuh. Ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi secara efisien tanpa kesadaran kita. -Kognisi: Otak berperan dalam proses berpikir, belajar, berbicara, dan berkreasi. Ini mencakup memori, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan proses berpikir lainnya yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan dunia dan beradaptasi dengan perubahan. -Emosi: Otak juga terlibat dalam pengaturan emosi. Beberapa struktur otak, seperti amigdala, memiliki peran penting dalam pengalaman dan regulasi emosi, seperti rasa takut, kebahagiaan, dan cinta. -Koordinasi Sensorik: Otak menerima informasi sensorik dari seluruh tubuh melalui sistem saraf perifer (PNS) dan memungkinkan kita untuk merasakan sensasi seperti panas, dingin, sakit, sentuhan, dan tekanan. -Bahasa dan Komunikasi: Otak mengendalikan kemampuan kita untuk berbicara, memahami bahasa, dan berkomunikasi dengan orang lain. Bagian otak tertentu, seperti area Broca dan area Wernicke, terlibat dalam pemrosesan bahasa. -Kesadaran: Otak adalah pusat kesadaran kita. Ini memungkinkan kita untuk memiliki pengalaman dan menyadari diri sendiri serta lingkungan di sekitar kita. -Koordinasi dan Integrasi: Otak bertindak sebagai pusat integrasi untuk semua fungsi tubuh, memungkinkan berbagai bagian tubuh dan sistem berinteraksi dan bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh. -Pengalaman Subjektif: Otak juga terlibat dalam pembentukan pengalaman subjektif kita tentang dunia. Ini mencakup persepsi, emosi, dan kesadaran pribadi. 3.Jenis Ingatan -Ingatan Sensorik: Ingatan sensorik adalah jenis ingatan yang sangat singkat dan berhubungan dengan informasi yang diterima melalui indera kita, seperti penglihatan (ingatan visual) atau pendengaran (ingatan auditori). Informasi dalam ingatan sensorik hanya disimpan dalam waktu yang sangat singkat, biasanya hanya beberapa detik. -Ingatan Jangka Pendek: Ingatan jangka pendek adalah jenis ingatan yang memungkinkan kita untuk sementara menyimpan dan mengelola informasi dalam waktu singkat, biasanya beberapa detik hingga beberapa menit. Ingatan jangka pendek dibutuhkan saat melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti mengingat nomor telepon sementara atau petunjuk jalan. --Ingatan Jangka Panjang: Ingatan jangka panjang adalah jenis ingatan yang mampu menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih lama, bahkan selama bertahun-tahun atau seumur hidup. Ingatan jangka panjang memungkinkan kita untuk menyimpan informasi seperti pengalaman hidup, pengetahuan, dan keterampilan yang kita pelajari selama waktu yang lama. -Ingatan Episodik: Ingatan episodik adalah jenis ingatan yang terkait dengan pengalaman dan peristiwa tertentu dalam kehidupan kita. Ini mencakup ingatan tentang peristiwa, tempat, dan waktu tertentu. Ingatan episodik membantu kita untuk merenung tentang pengalaman masa lalu kita. -Ingatan Semantik: Ingatan semantik adalah jenis ingatan yang berhubungan dengan pengetahuan umum dan konsep-konsep yang tidak terkait dengan pengalaman pribadi tertentu. Ini mencakup pengetahuan tentang fakta-fakta, makna kata, konsep matematika, dan informasi umum lainnya. -Ingatan Imi: Ingatan imi adalah jenis ingatan yang berhubungan dengan keterampilan dan tindakan yang telah kita pelajari dan diulang secara terus-menerus. Contohnya adalah mengendarai sepeda, mengetik, atau bermain alat musik. Ingatan imi memungkinkan kita untuk melakukan tindakan-tindakan ini tanpa harus berpikir secara sadar. -Ingatan Emosional: Ingatan emosional adalah jenis ingatan yang terkait dengan pengalaman emosional yang kuat, baik positif maupun negatif. Emosi yang kuat dapat memperkuat ingatan, sehingga pengalaman emosional seringkali diingat lebih lama. -Ingatan Autobiografis: Ingatan autobiografis adalah jenis ingatan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan pribadi kita. Ini mencakup ingatan tentang peristiwa peristiwa penting dalam hidup kita, seperti ulang tahun, pernikahan, atau peristiwa bersejarah dalam kehidupan kita sendiri. 4.Pertumbuhan Otak Pertumbuhan otak adalah proses perkembangan otak manusia dari masa bayi hingga dewasa. Ini adalah proses yang sangat kompleks yang terjadi sepanjang hidup seseorang. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pertumbuhan otak: -Pertumbuhan Sel Neuron: Sel-sel syaraf atau neuron adalah komponen dasar otak. Selama masa perkembangan, otak manusia mengalami pembentukan dan peningkatan jumlah sel neuron. Proses ini terjadi terutama selama masa prenatal dan pada tahun-tahun awal kehidupan, tetapi juga berlanjut dalam jumlah lebih kecil sepanjang hidup. -Pembentukan Sinapsis: Sinapsis adalah koneksi antara neuron-neuron di otak yang memungkinkan mereka berkomunikasi. Selama pertumbuhan, sinapsis-sinapsis baru terbentuk, dan sinapsis yang tidak diperlukan dapat dieliminasi melalui proses yang disebut pruning sinapsis. Ini adalah bagian penting dari pembelajaran dan pengembangan kognitif. -Masa Sensitif: Terdapat periode masa sensitif selama perkembangan otak ketika otak lebih responsif terhadap pengalaman dan lingkungan. Masa ini adalah saat-saat kritis ketika pembentukan koneksi otak berlangsung pesat. Misalnya, dalam perkembangan bahasa, masa sensitif terjadi di awal kehidupan, sehingga lingkungan berperan penting dalam pengembangan kemampuan bahasa. -Myelinisasi: Myelin adalah substansi berlapis yang melapisi serat-serat saraf dan meningkatkan kecepatan transmisi sinyal antar sel saraf. Proses myelinisasi terjadi sepanjang hidup, tetapi puncaknya terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja. Ini penting untuk pengembangan fungsi motorik dan kognitif. -Pertumbuhan Otak Bagian Tertentu: Bagian-bagian otak tumbuh pada tingkat yang berbeda sepanjang masa pertumbuhan. Misalnya, otak frontal, yang terkait dengan fungsi eksekutif, pengambilan keputusan, dan pengendalian impuls, berkembang terus hingga dewasa awal. Ini bisa menjelaskan mengapa anak-anak dan remaja cenderung membuat keputusan yang lebih impulsif. -Pengaruh Lingkungan: Lingkungan yang kaya dalam rangsangan, stimulasi, dan pengalaman berperan penting dalam perkembangan otak. Interaksi dengan orang tua, lingkungan belajar, dan stimulasi sensorik yang sehat mendukung pertumbuhan otak yang optimal. -Pertumbuhan Selama Pendidikan: Proses pendidikan dan pembelajaran juga berkontribusi pada pertumbuhan otak. Belajar, berlatih, dan mengeksplorasi hal-hal baru dapat merangsang perkembangan dan perbaikan otak. -Pertumbuhan Selama Penuaan: Meskipun pertumbuhan otak berkurang seiring bertambahnya usia, otak tetap dapat berubah dan beradaptasi sepanjang hidup. Ini dikenal sebagai neuroplastisitas. Olahraga, aktivitas mental yang terus-menerus, dan pola makan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia. 5.Bagian utama otak otak manusia terdiri dari beberapa bagian utama, masing-masing dengan fungsi dan peran khusus dalam pengaturan berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah bagian-bagian utama dari otak: Otak Besar (Cerebrum): Korteks Otak: Bagian terluar dari otak besar, disebut korteks, adalah pusat pemrosesan informasi yang paling penting. Korteks otak memainkan peran kunci dalam pengendalian gerakan sukarela, persepsi sensorik, pemahaman bahasa, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Korteks otak terbagi menjadi beberapa lobus, termasuk lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan lobus oksipital, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Diencephalon: Thalamus: Thalamus adalah relay pusat di otak yang mengirimkan sinyal sensorik dari seluruh tubuh ke korteks otak yang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut. Ini juga terlibat dalam pengaturan tidur dan kesadaran. Hipotalamus: Hipotalamus memainkan peran kunci dalam pengaturan fungsi-fungsi otomatis tubuh seperti suhu tubuh, nafsu makan, rasa haus, dan kontrol hormon. Batang Otak (Brainstem): Medula Oblongata: Medula oblongata terletak di bawah otak besar dan mengendalikan fungsi-fungsi otomatis seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Pons: Pons berperan dalam mengatur beberapa fungsi motorik dan sensorik, serta menghubungkan bagian otak yang berbeda. Mesensefalon: Mesensefalon mengendalikan refleks-efleks sederhana dan berperan dalam pengaturan tidur. Cerebellum: Cerebellum adalah bagian otak yang terletak di bagian belakang tengkorak dan terlibat dalam pengendalian koordinasi dan keseimbangan gerakan. Ini juga membantu dalam pengendalian gerakan motorik halus. Limbik Sistem: Hipokampus: Hipokampus terlibat dalam pembentukan dan pengambilan kembali ingatan jangka panjang. Ini adalah komponen kunci dalam memori episodik. Amigdala: Amigdala berperan dalam pengaturan emosi, khususnya emosi yang berkaitan dengan respons perasaan takut atau stres. Sistem Saraf Otonom (Autonomic Nervous System - ANS): ANS adalah sistem saraf yang mengendalikan fungsi-fungsi otomatis seperti pernapasan, detak jantung, pencernaan, dan reaksi fight-or-flight (tanggap atau melarikan diri) dalam respons terhadap stres. 6.Bagian otak kanan dan otak kiri Otak manusia terdiri dari dua hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Kedua hemisfer ini memiliki peran yang berbeda dalam pengaturan fungsi otak. Namun, penting untuk diingat bahwa otak adalah organ yang sangat terintegrasi, dan banyak fungsi melibatkan kerjasama antara kedua hemisfer. Berikut adalah beberapa perbedaan dalam peran masing-masing hemisfer otak: Hemisfer Kanan: -Pemrosesan Visual-Spatial: Hemisfer kanan cenderung lebih terlibat dalam pemrosesan visual-spatial, seperti mengenali pola, wajah, dan pengenalan objek dalam ruang. -Kreativitas: Hemisfer kanan sering dikaitkan dengan kreativitas, pemikiran asosiatif, dan ekspresi artistik. Ini adalah tempat di mana ide-ide baru seringkali muncul. -Pengenalan Emosi: Hemisfer kanan terlibat dalam pengenalan ekspresi emosi pada wajah dan interpretasi aspek emosional dari komunikasi verbal dan non-verbal. -Pengenalan Musikal: Hemisfer kanan juga terlibat dalam pengenalan musik dan melodi. Hemisfer Kiri: -Pemrosesan Bahasa: Hemisfer kiri memiliki peran utama dalam pemrosesan bahasa, baik dalam hal berbicara (produksi bahasa) maupun pemahaman bahasa. -Analisis Logis: Hemisfer kiri cenderung lebih terlibat dalam analisis logis, pemecahan masalah, dan pemrosesan informasi berbasis aturan. -Pengendalian Gerakan: Hemisfer kiri berfungsi untuk mengendalikan gerakan pada sisi tubuh sebelah kanan (sisi tubuh yang terhubung dengan hemisfer kiri) dan memahami koordinasi gerakan. -Kemampuan Matematis: Hemisfer kiri juga seringkali terlibat dalam pemrosesan matematis, termasuk perhitungan dan pemecahan masalah matematika. 7.Menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan -Latihan Otak: Melakukan latihan otak yang melibatkan kedua hemisfer dapat membantu meningkatkan keseimbangan. Ini dapat mencakup teka-teki silang, permainan catur, atau bahkan belajar bermain alat musik. -Meditasi: Meditasi dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan kesadaran diri. Ini dapat membantu memperkuat koneksi antara pikiran rasional (otak kiri) dan intuisi/kreativitas (otak kanan). -Berolahraga: Olahraga fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan, dan membantu mengurangi stres. Ini dapat memungkinkan kedua hemisfer bekerja lebih efisien. -Latihan Kreatif: Terlibat dalam kegiatan kreatif seperti melukis, menulis, atau bermain musik dapat merangsang otak kanan dan membantu Anda mengekspresikan diri dengan lebih baik. -Belajar Bahasa Asing: Belajar bahasa asing dapat memperluas kemampuan berpikir Anda dan meningkatkan konektivitas antara berbagai area dalam otak. -Multitasking: Cobalah untuk menyeimbangkan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran analitis (otak kiri) dengan aktivitas yang merangsang kreativitas (otak kanan). Ini dapat membantu Anda mempraktikkan kedua jenis pemikiran. -Hindari Stres Berlebihan: Stres yang berlebihan dapat mengganggu fungsi otak dan menghambat integrasi antara kedua hemisfer. Menerapkan teknik pengelolaan stres seperti meditasi atau yoga dapat membantu menjaga otak seimbang. -Pendidikan Terus-Menerus: Terus belajar dan eksplorasi hal-hal baru dapat membantu otak terus berkembang dan beradaptasi. Daftar Pustaka Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2). Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 2(1), 65-72. Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Prenada Media. Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak- Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 67-82. Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media. Suryana,D. (2022).Pengaruh metode eksperimen sains terhadap perkembangan kognitif anak usia 5- 6 tahun.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,6(3), 1169-1179 Suryana,D. (2022).Permainan edukatif setatak angka dalam menstimulasi kemampuan berfikir simbolik anak usia dini.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,6(3), 1790-1798 Suryana,D.(2022).Mengembangkan kreatifitas anak melalui kegiatan bermain balok.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,5(02), 143-153 Suryana,D.(2011).Efektivitas outbond dalam mengembangkan kepercayaan diri pada anak taman kanak-kanak pertiwi VI padang.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Suryana,D.(2014).Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini.Modul Pembelajaran