Laporan Literatur Review
Oleh
(Nur Haliza)
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP ULM
NIM
(1910111220028)
Buku yang di review
Susanto, H., & Akmal, H. (2019). Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi
(Konsep Dasar, Prinsi Aplikatif, dan Perancangannya).
Ringkasan isi bab
Buku ini merupakan buku ajar mata kuliah Media Pembelajaran Sejarah di Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin. Di dalam buku ini memuat bagian pertama yang menjadi pendahuluan,
bagian kedua berupa isi yang memiliki 3 bab. Buku yang berjudul "Media Pembelajaran Sejarah
Era Teknologi Informasi" dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran membuat media belajar
yang berbasis teknologi, sesuai mengikuti perkembangan zaman. Tidak diragukan lagi, karena
buku tersebut merupakan hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang bertemakan pembelajaran
sejarah. Buku ini sangat sesuai dengan media yang dirancang dalam proses penelitian yang telah
melalui percobaan-percobaan dan evaluasi sehingga memaksimalkan proses penelitian tersebut.
Pada bagian pendahuluan, terdiri dari empat sub-bab. Yang pertama yaitu deskripsi mata kuliah,
dimana menjelaskan mata kuliah Media Pembelajaran Sejarah merupakan mata kuliah program
studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat yang proses pembelajarannya
lebih menekankan pada proses pembelajaran keterampilan. Kedua, rencana pembelajaran. Di
dalam rencana pembelajaran terdapat capaian pembelajaran lulusan, kemampuan akhir yang
diharapkan, bahan kajian, metode pembelajaran, pengalaman belajar, kriteria dan indikator serta
bobot penilaian, dan daftar referensi. Sedangkan yang ketiga yaitu, petunjuk penggunaan buku
ajar. Di dalam sub-bab ini terdapat penjelasan bagi mahasiswa dan peran dosen dalam
pembelajaran. Yang terakhir yaitu bentuk evaluasi.
Pada bagian isi bab I, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi singkat isi dari bab I.
Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah yaitu mahasiswa diharapkan mampu
memilah dan memanfaatkan apa saja yang dapat dijadikan media pembelajaran sejarah. Dan
yang terakhir yakni sajian materi. Materi yang disajikan tentang konsep dasar. Media berasal dari
bahasa Latin yakni medius yang artinya perantara. Media berfungsi sebagai alat perantara untuk
menyampaikan pesan, khususnya mengenai materi dalam pembelajaran. Media pembelajaran
sejarah merupakan proses belajar mengajar yang bertemakan kejadian peristiwa di masa lampau
untuk dipelajari masa kini dengan bantuan alat penunjang belajar.
Ada empat pola dalam proses pembelajaran. Pola tradisional pertama, pola tradisional kedua,
pembelajaran guru serta media, dan pembelajaran bermedia. Perbedaan dalam pola tradisional
pertama dan kedua yaitu pola yang pertama guru tidak melibatkan sebuah media, sedangkan
yang kedua guru telah menggunakan media. Sumber belajar merupakan segala suatu hal yang
dapat menunjang proses pembelajaran. Alat peraga dapat dikatakan media. Ada lima jenis media
yang dapat dijadikan referensi dalam proses belajar, yang pertama yaitu media visual, media
audio, media audio-visual, kelompok media penyaji dan media objek serta media interaktif
berbasis komputer. Di dalam media terdapat pembagian berdasarkan sifat, jangkauan, dan teknik
pemakainnya. Media berdasarkan sifatnya yaitu ada media audiotif, media yang hanya dapat
mendengarkan suara. Ada juga media visual, media yang hanya dapat dilihat, dan media audiovisual yaitu media yang dapat dilihat maupun didengar. Sedangkan dilihat kemampuan
jangkauannya ada yang memiliki daya liput luas dan serentak, ada juga yang terbatas ruang dan
waktu. Terakhir yakni dari teknik pemakainya ada media yang diproyeksikan dan juga tidak
diproyeksikan.
Pada bagian isi dari bab II, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi singkat isi bab I.
Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah yaitu mahasiswa diharapkan mampu
memilah dan memanfaatkan apa saja yang dapat dijadikan media pembelajaran sejarah. Dan
yang terakhir yakni sajian materi. Materi yang disajikan mengenai prinsip aplikatif pembuatan
media. Pada bagian dalam sajian materi terdapat, pertama analisis kebutuhan media yang terdiri
dari analisis kebutuhan berdasarkan karakteristik peserta didik dan analisis kebutuhan
berdasarkan kompetensi pembelajaran. Kedua, konseptualisasi media yang terdiri dari media
analog, media digital dan real objek. Ketiga yakni multimedia pembelajaran sejarah, dan yang
terakhir yaitu rangkuman dari isi bab II.
Hal yang pertama harus dilakukan ketika ingin memulai pembelajaran yakni menganalisis
kebutuhan media yang diperlukan. Analisis tersebut berdasarkan karakteristik dari peserta didik
agar tidak salah sasaran. Tidak hanya itu, juga perlu menganalisis kebutuhan berdasarkan
kompetensi pembelajaran. Konseptualisasi media adalah tahap yang menentukan mengenai
konsep media apa yang ingin diolah, antara lain media analog. Media analog yaitu media yang
tidak menggunakan berbasis teknologi. Media digital yaitu media pembelajaran yang berbasis
teknologi dan informasi. Media yang terakhir yaitu media real objek. Media real objek
merupakan media yang digunakan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Multimedia
pembelajaran sejarah adalah media yang terdiri dari perpaduan antara media suara, visual, dan
audiovisual dalam proses pembelajaran.
Pada bagian isi dari bab III, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi singkat isi bab
III. Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah yaitu mahasiswa diharapkan
mampu memilah dan memanfaatkan apa saja yang dapat dijadikan media pembelajaran sejarah.
Dan yang terakhir yakni sajian materi. Materi yang disajikan berupa merancang media
pembelajaran sejarah. Beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pengkajian materi
yaitu cakupan kompetensi, kedalaman materi, klasifikasi pengetahuan yang disampaikan, dan
ketersediaan informasi pendukung. Dua format penentuan dalam media online yang sering
digunakan. Yang pertama yaitu sosial media pembelajaran, contohnya edmodo. Kedua,
multimedia interaktif, contohnya dapat berupa aplikasi multiplatform yaitu hp, laptop, dan
sebagainya.
Pada bab ini juga dijelaskan bagaimana merancang aplikasi pembelajaran sejarah menggunakan
teknologi berbasis smartphone. XDK merupakan perangkat lunak untuk merancang aplikasi
multiplatform yang berbasis HTML5 yang dikembangkan oleh Intel. Setelah merancang media,
harus dilakukan uji coba kelayakan. Uji coba dapat dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan
praktisi pembalajaran. Dalam penilaian uji coba tersebut dapat dilihat dari segi aspek relevansi
materi, pengorganisasian materi, bahasa, dan sumber. Sedangkan ahli media memperhatikan
aspek bahasa, efek bagi strategi pembelajaran, rekayasa perangkat lunak, dan tampilan visual.
Penilaian yang terakhir yaitu praktisi pembalajaran komponen-komponen penilaiannya
berdasarkan relevansi materi, pengorganisasian materi, evaluasi, bahasa, efek bagi strategi
pembelajaran, rekayasa perangkat lunak, dan tampilan visual.
Langkah yang dilakukan setelah melakukan uji kelayakan yaitu melakukan uji efektivitas.
Pengujian tersebut dilakukan kepada 25 siswa menggunakan teknik sampling acak. Selanjutnya,
analisis dan evaluasi. Aspek yang dapat dianalisis dan dievaluasi yaitu proses pembuatan media
dan efektivitas aplikasi pembelajaran. Di dalam proses pembuatan media berbasis teknologi yang
dijalankan pada smartphone, sesuai dengan panduan dalam Intel XDK yang terbagi menjadi tiga
langkah, berupa create, develop, dan build. Langkah yang pertama melakukan pengumpulan
bahan-bahan pendukung rancangan aplikasi. Setelah itu, menyusun materi beserta soal dengan
bantuan perangkat lunak iSpring Suite dan Adobe Photoshop CS4 untuk membuat background
aplikasi sesuai keinginan. Langkah kedua yaitu menyatukan hasil dari materi dan soal ke dalam
Intel XDK dan membuat rancangan aplikasi sedemikian rupa. Langkah terakhir, melakukan
proses build aplikasi ke dalam aplikasi yang sudah disediakan pada sistem android maupun iOS.
Hasil tersebut kemudian dikirimkan melalui email perancang sehingga dapat mengunduh ke
smartphone melalui aplikasi Intel XDK Preview. Efektivitas aplikasi pembelajaran merupakan
hasil pendapat oleh peserta didik yang yang mencoba aplikasi tersebut.
Media digital untuk pembelajaran era pandemic Covid-19
Media digital merupakan media yang menggunakan teknologi informasi sebagai penunjang
proses belajar mengajar. Ketika dunia dilanda pandemi covid-19, proses belajar di Indonesia
mengalami perubahan yang awalnya belajar luring menjadi daring. Karena tidak memungkinkan
melakukan aktivitas yang melibatkan orang banyak maupun berkumpul dalam satu ruangan,
maka dalam media pembelajaran pun beralih menjadi serba online. Media digital inilah yang
berperan sangat penting sebagai media pembelajaran pada masa pandemi. Berikut merupakan
media digital yang dapat dijadikan alternatif.
Pertama yaitu ada aplikasi BSE (Buku Sekolah Elektronik) adalah sebuah buku sekolah yang
terdapat di aplikasi maupun website, berisi materi-materi pembelajaran di sekolah, dari tingkat
SD hingga SMA. Buku sekolah elektronik ini dapat disimpan di hp maupun di perangkat
komputer, ataupun alat komunikasi lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah
mudah untuk dibawa kemana-mana (jika menggunakan mobile phone), tidak mudah rusak,
mengirit biaya dan mudah didapatkan. Sedangkan kelemahannya yaitu peserta didik akan malas
membacanya.
Kedua, aplikasi Sejarah Indonesia dan Sejarah SMA. Sama halnya dengan buku elektronik
sekolah, namun hal yang membedakan yaitu kedua aplikasi ini hanya memuat pokok materi
tentang sejarah dengan sumber-sumber yang terpercaya. Kelebihan dari kedua aplikasi ini adalah
mudah untuk dibawa kemana-mana (jika menggunakan mobile phone), tidak mudah rusak,
mengirit biaya dan mudah didapatkan. Selain itu, di dalam kedua aplikasi tersebut dilampirkan
beberapa gambar yang dapat menarik para pembacanya sehingga tidak membosankan.
Kekurangannya yakni
Ketiga yaitu google. Google merupakan sebuah sosial media yang menyediakan kebutuhan para
pengguna facebook yang ingin berkomunikasi dengan teman, keluarga dan orang lain bahkan
terpisah jarak yang sangat jauh sekalipun. Penggunanya dapat membuat grup dan memasukkan
orang-orang yang sefrekuensi, sepemikiran dan sebagainya untuk saling sharing serta berdiskusi.
Selain itu, google juga berguna sebagai sumber informasi jika kita ingin mengetahui atau belajar
sesuatu. Google banyak sekali memiliki kelebihan sehingga banyak orang yang merasa terbantu
dengan adanya google. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh google yaitu ada beberapa bug
yang masih kurang stabil sehingga menyebabkan eror ketika berselancar di internet menjadi
kurang menyenangkan.
Keempat, edmodo. Edmodo merupakan platform pembelajaran online yang dapat dinikmati oleh
para tenaga pengajar maupun peserta didik dalam melangsungkan proses belajar mengajar.
Edmodo memiliki banyak sekali fitur yang dapat dimanfaatkan, seperti polling yang ditujukan
hanya untuk guru, berguna untuk mengetahui tanggapan dari peserta didik. Selain itu, ada
gradebook merupakan fitur catatan penilaian yang dapat dilihat oleh peserta didik, namun guru
memegang sepenuhnya gradebook tersebut. Fitur quiz adalah soal kuis yang ditujukan kepada
peserta didik yang dibuat oleh guru. Tidak hanya itu, edmodo juga memiliki fitur file and links,
berguna untuk mengirimkan catatan dengan lampiran file dan link. Fitur library adalah sebuah
wadah, dimana guru dan peserta didik dapat mengakses, menggunggah, menampung file dan link
yang digunakan untuk proses pembelajaran. Sedangkan fitur assignment, merupakan dimana
peserta dapat mengakses tugas maupun informasi tugas lainnya yang diberikan oleh guru. Fitur
award badge, merupakan fitur memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik.
Fitur yang terakhir yaitu parent code, berguna untuk para orang tua yang ingin memantau
perkembangan belajar anaknya.
Simpulan
Buku ini merupakan buku ajar mata kuliah Media Pembelajaran Sejarah di Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin. Di dalam buku ini memuat bagian pertama yang menjadi pendahuluan,
bagian kedua berupa isi yang memiliki 3 bab. Pada bagian pendahuluan, terdiri dari empat subbab. Pada bagian isi bab I, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi singkat isi dari
bab I. Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah dan yang terakhir yakni sajian
materi. Pada bagian isi dari bab II, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi singkat
isi bab II. Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah dan yang terakhir yakni
sajian materi. Pada bagian isi dari bab III, memuat empat sub-bab yaitu yang pertama deskripsi
singkat isi bab III. Kedua, relevansi. Ketiga, capaian pembelajaran mata kuliah dan yang terakhir
yaitu sajian materi.
Referensi
Susanto, Heri & Akmal, Helmi. 2019. Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi
(Konsep Dasar, Prinsip Aplikatif, dan Perancangannya). Banjarmasin: Program Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.