Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Perubahan SPL diketahui memiliki pengaruh yang besar terhadap variabilitas curah hujan dan diduga hal ini terkait dengan perubahan pola anomali SPL tersebut baik secara spasial maupun temporal. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang cukup jelas antara fenomena SPL dengan kejadian hujan di suatu wilayah. Hendon (2003) menyatakan bahwa variabilitas SPL Nino 3.4 mempengaruhi 50% variasi curah hujan seluruh Indonesia sedangkan variabilitas SPL di Laut India 10-15%. Salah satu model untuk melakukan prediksi curah hujan yaitu menggunakan model statistik. Pendekatan statistik pada analisis deret waktu dilakukan dengan menggunakan modelmodel statistik untuk menjelaskan perilaku dinamis dari suatu deret waktu. Namun semakin panjang jangka waktu yang diprediksi maka kesalahan (error) model juga semakin besar. Dengan mengembangkan model yang tervalidasi (forecasting) diharapkan dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dalam waktu yang cepat serta mencakup wilayah yang lebih luas sehingga pemanfaatannya dapat lebih dirasakan oleh pengguna (Warsito et al 2008)
Jurnal Konstruksi
Dengan diperkenalkan skenario emisi baru yaitu Representative Concentration Pathways (RCP) yang digunakan untuk model iklim terbaru sehingga dapat memodelkan iklim dimasa depan. Prediksi iklim dapat dimanfaatkan untuk prediksi curah hujan yang dapat dipergunakan untuk berbagai analisis hidrologi. Data RCP yang digunakan merupakan RCP 85 yang dikalibrasi dengan curah hujan setempat. Dari hasil kalibrasi didapatkan parameter statistik yang mendekati dengan stasiun hujan tersebut. Dengan menggunakan distribusi gamma, jumlah hari dan besaran hujan dapat dilakukan. Dari hasil analisis didapatkan prediksi pada tahun 2029 akan terjadi curah hujan 2126 mm/tahun dengan 121 hari hujan dengan konfigurasi 6 bulan klasifikasi basah, 2 bulan klasifikasi normal dan 4 bulan klasifikasi kering.
Prosiding Seminar Pendidikan Matematika dan Matematika
Estimasi curah hujan dengan menggunakan data satelit Himawari-8 merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi curah hujan yang akurat dan near real time. Convective Stratiform Technique (CST) merupakan metode estimasi curah hujan berdasarkan pemisahan awan konvektif dan stratiform dari data satelit citra IR. Modified Convective Stratiform Technique (MCST) merupakan modifikasi dari metode CST pada langkah pemisahan dan estimasi dengan memodifikasi nilai ambang dan nilai intensitas curah hujan serta nilai rata-rata area yang dilingkupi piksel. Penelitian ini menggunakan data satelit Himawari-8 Kanal IR band 13 format .nc pada tanggal 28 Januari 2020. Hasil estimasi curah hujan yang diperoleh diverifikasi dengan data curah hujan yang diperoleh dari AWS stasiun Klimatologi Deli Serdang menggunakan korelasi dan RMSE. Estimasi curah hujan kedua metode disebabkan oleh inti awan Stratiform dan Convektif. Nilai estimasi curah hujan kedua metode tersebut disebabkan oleh inti awan St...
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca
Intisari Permasalahan utama dalam mengestimasi curah hujan menggunakan data satelit adalah kegagalan membedakan antara awan cumuliform dengan awan stratiform dimana dapat menyebabkan nilai estimasi hujan under/overestimate. Dalam penelitian ini teknik estimasi curah hujan berbasis satelit yang digunakan adalah modifikasi Convective Stratiform Technique (CSTm). CSTm memiliki kelemahan ketika harus menghitung sistem awan konveksi dengan inti konveksi yang sangat luas karena akan memiliki nilai slope parameter kecil, sehingga menghasilkan estimasi curah hujan yang underestimate. Dengan melibatkan perhitungan faktor pertumbuhan awan di algoritma CSTm permasalahan tersebut dapat diatasi. Penelitian ini menerapkan algoritma CSTm dan faktor pertumbuhan awan (CSTm+Growth Factor) untuk mengestimasi kejadian hujan lebat yang menyebabkan banjir di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2016 yang digunakan juga sebagai studi kasus di proyek pengembangan model NWP di BMKG. Hasil penelitian menunjukan b...
Meteorologi atau ilmu yang mempelajari tentang cuaca dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan salah satu faktor yang dipelajari adalah curah hujan. Pada kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemuai prediksi curah hujan diberbagai media massa. Kebutuhan akan keadaan cuaca esok hari sangat dibutuhkan untuk menyusun berbagai rencana. Untuk masa lampau, perkiraan curah hujan sangat bergantung dengan bulannya, ada musim kemarau dan musim penghujan. Namun saat ini, curah hujan semakin sulit untuk diprediksi sehingga diperlukan model atau sistem yang dapat memprediksi curah hujan dengan akurat. Pada penelitian Penelitian ini dijelaskan tentang prediksi curah hujan menggunakan Evolving Fuzzy. Algoritma Genetika akan digunakan untuk mengoptimasi fungsi keanggotaan dan rule Fuzzy. Fuzzy yang telah dioptimasi digunakan untuk memprediksi curah hujan esok hari. Parameter input yang akan digunakan merupakan data parameter cuaca. Berdasarkan hasil pelatihan Fuzzy menggunakan Algoritma Genetika didapat parameter Fuzzy yang optimal dihasilkan dari Ukuran populasi 50, probabilitas crossover 0.7, probabilitas mutasi 0.1 serta jumlah individu yang dievaluasi sebanyak 10000 dengan akurasi pelatihan 66.09% dan akurasi pengujian 63.13%.
J Statistika
Curah hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang sangat penting bagi kehidupan. Informasi data curah hujan mampu menunjukan pola tipe curah hujan si suatu wilayah. Kurangnya rapat persebaran alat pengamatan curah hujan menyebabkan cakupan wilayah menjadi sempit. Oleh karena itu, pemanfaatan metode estimasi curah hujan dengan menggunakan data satelit merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan data curah hujan di wilayah yang tidak memiliki alat pengamatan curah hujan. Dalam penelitian ini, estimasi curah menggunakan data satelit Himawari-8 dengan menggunakan metode Convective Startiform Technique (CST) dan Modified Convective Startiform Technique (mCST). Metode CST meruapakan metode yang memisahkan komponen awan konvektif dan stratiform, sedangkan metode mCST merupakan metode modifikasi intensitas curah hujan serta luasan area rata-rata yang dilingkupi piksel terhadap metode CST. Penelitian ini dilakukan di wilayah tipe hujan ekuatorial yang diwakili oleh Kabupaten Luwu Utara...
Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 2010
MEDIA STATISTIKA, 2015
The methods is used to analyze extreme rainfall is the Extreme Value Theory (EVT). One of the approaches of EVT is the Block Maxima (BM) which it follows the distribution of Generalized Extreme Value (GEV). In this study, the dasarian rainfall data of 1990-2013 in the Semarang City is
Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 2009
Many factors can make rainfall, such as sea surface temperature (SST). We made a relationship that SST in this month will influence the rainfall in the next month. SST data and rainfall data will make a correlation. It makes a preference SST and it influences to rainfall at an area. An immensity rainfall can make a prediction by neural network technique. We used the last data to know the relationship trait between SST and rainfall for this technique. It will be use to make a rainfall prediction in the next time. Neural network technique obtains in Add-In Forecaster XL. It can make a rainfall prediction in 2008 at Meteorology Station of Merauke. Rainfall data used by data target and preference SST used by data input since 10 years (1998-2007). A preference SST in 2008 as a data input used to get a rainfall prediction in 2008. A validation made by prediction process with observation data in 2008 to try an Add-In forecaster XL accuracies when make rainfall prediction in the next time.
Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 2011
Monthly rainfall forecasting using Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 as predictor must be known of how directly effect on rainfall. In this paper, time lag scenarios are proposed for increase prediction accurately of Kalman Filter. First, SST Nino 3.4 on lag 0, lag 1, and lag 2 are predicted by ARIMA. Then, this result is used as one of predictor in the Kalman Filter Prediction. This method is attempted for validation of monthly rainfall forecasting in Purbalingga by three-year period (2006,2007,2009) of hind cast. Experimental results show that time lag are needed in Monthly rainfall forecasting.
2012
Penelitian ini memanfaatkan data satelit geostasioner (MTSAT-1R) dan gelombang mikroTRMM Microwave Imager (TMI). Analisis diutamakan pada nilai suhu kecerahan awan yang didapatdari MTSAT-1R dan rain rate (laju hujan) dari TMI pada waktu yang sama di wilayah kajian (DIY).Analisis data menunjukkan semakin menurunnya suhu kecerahan maka laju hujan semakinmeningkat. Hubungan tersebut direpresentasikan dalam bentuk persamaan regresi modifikasieksponensial, yaitu Curah Hujan Dugaan = a.e(b/suhu kecerahan awan) dengan koefisiendeterminasi 0,71. Hasil menunjukkan bahwa masih terjadi overestimate antara data curah hujanestimasi terhadap data pengukuran stasiun. Suhu berbanding terbalik mempengaruhi intensitas hujanhujan yang diukur dan ketinggian berbanding lurus dengan intensitas hujan Kata kunci: Curah Hujan, Suhu Kecerahan Awan, MTSAT-1R, TRMM
Cognizance Journal of Multidisciplinary Studies (CJMS), 2023
Worcestershire Recorder, 2024
INCAS Buletin, 2023
Amplla Editora eBooks, 2023
Psychology Article Journal - Broken Home, 2023
Investigación teatral, 2019
Специфическое лечение астенических состояний: в фокусе сульбутиамин // On the specific treatment of asthenic states: focus on sulbutiamine, 2022
Evidence-Based Nursing Research, 2020
JAMA Oncology, 2019
Research Square (Research Square), 2022
Revista Teoria e Evidência Econômica, 2021
Proceedings of the National Academy of Sciences, 2019
E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 2018
International Journal of Research Publication and Reviews, 2024
International Journal of Advanced Astronomy, 2016
International Journal of Movement Education and Social Science, 2018