Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Teknik analisa mann kendall merupakan uji sederhana untuk melihat trend perubahan parameter data yang dapat dilakukan secara sederhana memakai Excell. Analisa uji trend dapat memberikan beberapa keuntungan dengan memberikan nilai trend dan juga uji signifikansinya sekaligus. Penghitungan trend juga dapat dilakukan dengan bahasa program R pada paket program Rclimdex dimana berbagai index trend untuk klimatologi juga dapat dihitung. Ada syarat dan kondisi dimana penghitungan trend tidak dapat dilakukan terutama pada data yang banyak data yang hilang. Persyaratan minimal ini harus diperhatikan untuk dilakukan sebelum data dilakukan uji trend (Aldrian 2014) Data iklim dikatakan homogen apabila simpangan yang terdapat pada data semata-mata hanya diakibatkan oleh simpangan pada iklim/cuaca., bukan oleh hal-hal lain. Data yang dapat dipercaya dan dianalisis lebih lanjut adalah data yang homogen (konsisten). Ketidakhomogenan data dapat ditimbulkan karena perubahan lingkungan disekitar stasiun pengamatan iklim, perubahan alat atau cara pengukuran dan lain-lain sebab yang bukan merupakan perilaku iklim. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (Zulkifli, 2013 ).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan curah hujan (Bayong T, 1999). Data cuaca dan data iklim terdiri dari data diskontinu dan data kontinu. Contoh data unsur cuaca yang sifatnya diskontinu diantaranya radiasi surya, curah hujan dan penguapan. Sedangkan data cuaca yang bersifat kontinu antara lain suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin (Handoko 1993). Pengaruh iklim sangat nyata dan beresiko pada bidang pertanian melalui dampak kekeringan, kebasahan atau banjir, suhu tinggi, suhu rendah atau “ frost”, angin, kelembaban tinggi dan lain-lain yang dapat mengakibatkan rendahnya hasil baik secara kuantitas maupun kualitas, juga tidak ketidakstabilan produksi secara nasional (Kaihatu 2012). Pentingnya mempelajari data iklim yaitu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan akibat negatif yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca atau iklim yang ekstrim seperti kekeringan, banjir, badai, badai salju, gelombang udara panas, gelombang udara dingin, dan sebagainya.
PENGANTAR Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis. Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan. Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau dampak terhadap lingkungannya. Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan standar tropis (building orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver, memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.
Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat tinggi tingkat variabilitasnya dalam skala ruang dan waktu sehingga diperlukan data observasi yang panjang dengan perwakilan sebaran data yang memadai. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya curah hujan adalah penguapan suhu permukaan laut atau Sea Surface Temperatute (SST). Meningkatnya SST akan mempengaruhi besarnya penguapan disuatu wilayah, ditambah dengan perubahan tekanan yang mengakibatkan adanya pergerakan angin sehingga curah hujan yang terjadi pun akan meningkat dari biasanya (Muharsyah 2009). Penakar hujan pada setiap pos pengamatan hujan merupakan suatu alat pengukur hujan yang efektif dan relatif akurat dalam menggambarkan kondisi hujan pada suatu tempat. Akan tetapi sebaran pos penakar hujan ini tidak merata khususnya di daerah dengan topografi sulit, daerah tidak berpenghuni serta disekitar lautan yang mengakibatkan berkurangnya tingkat keakuratannya khususnya dalam menampilkan sebaran pola spasial curah hujan. Kondisi ini mempengaruhi prediksi hujan dengan menggunakan berbagai aplikasi model iklim (Feidas, 2010), sehingga karena kendala tersebut data satelit sangat dibutuhkan dalam pengolahan data agar sebaran merata dan akurat. Program TRMM adalah untuk penelitian jangka panjang yang didesain untuk studi tentang tanah, laut, udara, es, dan sistem total kehidupan di bumi (Xie et al., 2007). TRMM mampu mengobservasi struktur hujan, jumlah dan distriibusinya di daerah tropis dan subtropis serta berperan penting untuk mengetahui mekanisme perubahan iklim global dan memonitoring variasi lingkungan. Data hujan yang dihasilkan oleh TRMM memiliki tipe dan bentuk yang cukup beragam yang dumulai dari level 1 sampai level 3. Level 1 merupakan data yang masih dalam bentuk raw dan telah dikalibrasi dan dikoreksi geometrik, Level 2 merupakan data yang telah memiliki gambaran paramater geofisik hujan pada resolusi spasial yang sama akan tetapi masih dalam kondisi asli keadaan hujan saat satelit tersebut melewati daerah yang direkam, sedangkan level 3 merupakan data yang telah memiliki nilai-nilai hujan, khususnya kondisi hujan bulanan yang merupakan penggabungan dari kondisi hujan dari level 2 (Feidas 2010). NINO merupakan indeks suhu permukaan laut. NINO diperoleh dengan mengambil nilai rata-rata dari suhu permukaan di beberapa daerah tertentu (Adhani 2013). Terdapat empat wilayah NINO menurut IRI (2007), yaitu NINO1+2, NINO3, NINO3.4, dan NINO4. Wilayah NINO1+2 terletak antara ekuator 0°- 10°LS dan 80°- 90° BB. Daerah ini yang pertama kali mengalami peningkatan suhu ketika terjadi peristiwa El Nino. NINO3 terletak pada wilayah tengah Samudra Pasifik yaitu antara 5°LU - 5°LS dan 90°- 150° BB yang merupakan zona yang paling berkaitan erat dengan kondisi El Nino. Wilayah NINO3.4 terletak antara ekuator 5°LS - 5°LU dan 170°- 120°BB dan memiliki variabilitas besar pada skala waktu El Nino. NINO4 terletak pada bagian barat Samudra Pasifik antara 5°LU - 5°LS dan 150° BB - 160° BT.
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia, 2014
Sebagai bagian dari proses rekonstruksi, dilakukan penentuan faktor koreksi untuk analisis koreksi bias data iklim luaran model. Data luaran yang telah dikoreksi kemudian dievaluasi dengan data observasi dengan menggunakan beberapa metode pengujian statistik, diantaranya MSE, R 2 dan NSE. Hasil evaluasi keluaran model yang telah dikoreksi tersebut menunjukkan hasil perbandingan yang cukup baik dengan data observasi sehingga dapat digunakan untuk rekonstruksi data iklim historis. Data yang telah direkonstruksi dapat diaplikasikan untuk analisis hidrologi dan analisis lainnya yang memerlukan input parameter cuaca/iklim. Kata kunci: model iklim, RegCM3, koreksi bias, uji kehandalan, rekonstruksi data iklim ABSTRACT EVALUATION OF RegCM3 REGIONAL CLIMATE MODEL IN RECONSTRUCTING HISTORICAL CLIMATE DATA. An evaluation of historical climate data reconstruction using RegCM3 regional climate model has been done in this study for the Seluna Sub-catchment area in West Java Province. The data reconstructions were conducted for historical rainfall dan temperature data for the periods of 1998-2010 and 1990-1997, respectively. As part of the data reconstruction processes, the study calculated correction factors for performing statistical bias corrections on those climate data from the model. The corrected data were then evaluated respective to the observed data by using several statistical metrics, such as MSE, R 2 and NSE. The results showed that the corrected data from the model have a good agreement with the observed data, allowing them to be used for climate data reconstructions. The reconstructed data can be applied for hydrological analysis in the Sub-cathment area as well as for other analyses that need climate data as their inputs.
Penulisan makalah tentang "Klasifikasi Ilmu Keislaman" telah dipresentasikan pada tanggal 22 September 2013. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui macammacam klasifikasi ilmu keislaman, pengertian ilmu, agama dan Islam. Metode penulisan yang digunakan adalah metode kajian pustaka (library research). Simpulan dari hasil penulisan antara lain, ilmu keislaman merupakan ilmu yang berhubungan tentang segala hal yang bertalian dengan agama Islam yang muncul sekitar abad ke-2, 3, dan 4 Hijriyah atau abad ke-8, 9, dan 10 Masehi; menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu keislaman adalah Alqur'an/ tafsir, hadits/ ilmu hadits, ilmu kalam, filsafat, tasawuf, hukum Islam (Fiqh), sejarah dan kebudayaan Islam, serta pendidikan Islam; para ilmuan berbedabeda dalam mengklasifikasi ilmu, ada yang berdasarkan dari segi sejarah, segi pembidangan atau klasifikasi, ilmu yang berguna dan yang tak berguna, dari segi syar'iyyah dan aqliyyah, dan ada juga dari segi sumbernya; serta penggunaan akal sangat besar pengaruhnya dalam membahas masalah-masalah keagamaan dalam Islam, yang tidak hanya dijumpai dalam filsafat Islam tapi juga ada dalam bidang ilmu kalam, tasawuf, ushul fiqh, dan sains.
Abstrak Dalam artikel ini telah dapat direpresentasikan data nilai-nilai amplitude puncak PQRST dalam tiap siklus. Gelombang kontinyu sinyal Elektrokardiogram (ECG) hasil pemeriksaan, di sampling pada frekuensi 250 Hz sehingga diperoleh data diskrit dengan durasi step 0.004 detik. Durasi waktu peak R to peak R (dR) digunakan sebagai periode waktu tiap cycle. Pergeseran mundur durasi 1.5dR dari RN+1 akan diperoleh titik awal siklus sedangkan pergeseran mundur durasi 0.5dR dari RN+1 akan didapatkan titik akhir siklus. Peak P digunakan untuk merepresentasikan keadaan depolarisasi Atrium, QRS digunakan untuk menunjukkan depolarisasi ventrikel dan peak T digunakan untuk menunjukkan kondisi repolarisasi dalam otot-otot Jantung. Data diskrit dari Physionet MIT-BIH dan hasil pengukuran sendiri memakai ECGd 12-lead digunakan sebagai data untuk memperoleh nilai peak PQRST dalam tiap siklus.
Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
Untuk menunjang kinerja, sebuah perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Dalam memperoleh sumber daya manusia atau yang biasa disebut pegawai perusahaan, maka perusahaan melakukan proses seleksi atau rekrutmen untuk penerimaan pegawai. Dalam rangka mendapatkan SDM terbaik, maka proses seleksi harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Proses seleksi SDM memerlukan cara yang terorganisir dan akurat agar menghasilkan SDM yang bermutu dan dapat mendukung kesuksesan organisasi. SDM merupakan sebuah investasi bagi organisasi maupun perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. PT. Telkom merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang jasa layanan telekomunikasi. Tentunya banyak pelamar dari seluruh Indonesia yang ingin bekerja di PT. Telkom. Oleh karena itu diperlukan objektivitas dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manusia masih banyak yang bersifat subjektif. Belum lagi resiko nepotisme yang tidak dapat dihindari. Bila dibiarkan dalam jangka panjang, hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Tujuan seleksi pada dasarnya untuk mendapat orang yang tepat untuk jabatan tertentu agar dapat bekerja secara optimal dalam waktu yang lama. Proses seleksi penerimaan pegawai di perusahaan cukup panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan tentunya itu semua untuk mendapatkan calon pegawai yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah membuat klasifikasi penerimaan pegawai dengan menggunakan Decision Tree oleh Algoritma C4.5. Hasil klasifikasi ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam proses penerimaan pegawai.
Georges Canguilhem au Brésil, 2023
TRABAJO SOCIAL Y PARTICIPACIÓN CIUDADANA COMO ELEMENTOS DE PROFUNDIZACIÓN DEMOCRÁTICA, 2020
The Concord Review, 2024
Documentos de trabajo PRESEEA, 2021
Costituzionalismo.it, 2023
Management and Organization Review, 2008
Ediciones Canibaal, 2019
VI Simposio sobre los Celtíberos. Ritos y Mitos, 2010
Boletín OPCA , 2021
npj Digital Medicine, 2021
Turkiye Klinikleri …, 2011
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram, 2018
The American Journal of the Medical Sciences, 2011
Current Therapeutic Research-clinical and Experimental, 1999