Academia.eduAcademia.edu

HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

2023

Artikel ini mencoba membahas tentang hubungan filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Hermeneutika dengan unsur-unsur; interpretasi dan deskripsi. Filsafat, ilmu dan pengetahuan pada dasarnya merupakan dari kegiatan manusia. Kegiatan manusia diartikan sebagai prosesnya dan juga dalam hasilnya. Dilihat dari hasilnya, ketiganya merupakan hasil daripada berpikir manusia secara sadar. Apabila dilihat dari prosesnya, ketiga ini menunjukan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis. Dengan demikian kesemuanya memiliki hubungan saling melengkapi satu-kesatuan dengan yang lainnya. Walaupun didalamnya terdapat perbedaan namun tidak untuk dipertentangkan, akan tetapi untuk saling melengkapi, saling mengisi. Karena pada hakikatnya, perbedaan itu terjadi disebabkan adanya cara pendekatan yang berbeda. Maka dalam hal ini penulis perlu mendeskripsikan antara filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan, yang menyangkut perbedaan-perbedaan maupun titik temu diantara ketiganya.

HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN Ana Agustin [email protected] Pendidikan Guru Madrasah Ibbtidaiyah, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto Abstrak Artikel ini mencoba membahas tentang hubungan filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Hermeneutika dengan unsur-unsur; interpretasi dan deskripsi. Filsafat, ilmu dan pengetahuan pada dasarnya merupakan dari kegiatan manusia. Kegiatan manusia diartikan sebagai prosesnya dan juga dalam hasilnya. Dilihat dari hasilnya, ketiganya merupakan hasil daripada berpikir manusia secara sadar. Apabila dilihat dari prosesnya, ketiga ini menunjukan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis. Dengan demikian kesemuanya memiliki hubungan saling melengkapi satu-kesatuan dengan yang lainnya. Walaupun didalamnya terdapat perbedaan namun tidak untuk dipertentangkan, akan tetapi untuk saling melengkapi, saling mengisi. Karena pada hakikatnya, perbedaan itu terjadi disebabkan adanya cara pendekatan yang berbeda. Maka dalam hal ini penulis perlu mendeskripsikan antara filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan, yang menyangkut perbedaan-perbedaan maupun titik temu diantara ketiganya. Kata Kunci: Filsafat Ilmu, Ilmu Pengetahuan, Hubungan Pembahasan A. Hakikat Filsafat Ilmu       Berdasarkan catatan sejarah, sebagaimana diungkapkan Hamdani dan Fuad (2007), Plato mengumpamakan seorang filsuf adalah laksana seorang kapten kapal yang menghabiskan banyak waktunya memandang bintang-bintang di langit. Para kelasi mengungkapkannya sebagai parasit tidak berguna, tapi kata Plato, tanpa kerja sang kapten kapal akan tersesat, dan pekerjaan para kelasi menjadi sia-sia, begitulah gambaran posisi dan peran filsafat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan (Latif, 2014: 17). Oleh karena itu, banyak ilmuwan menyatakan bahwa filsafat merupakan induk dari segala ilmu. Filsafat telah mengantarkan kepada suatu fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana pohon ilmu pengetahuan telah tumbuh dan berkembang secara subur sebagai fenomena kernanusiaan dan men jadi banyak cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, bahwa hakikat filsafat ilmu selain sebagai patokan, penentu, sekaligus petunjuk arah ke mana ilmu pengetahuan akan berlayar atau berjalan juga filsafat ilmu menentukan kemana ilmu pengetahuan akan diantarkan atau dikembangkan. Filsafat ilmu merupakan kreativitas seorang filsuf dengan keilmuannya yang menggunakan logika berpikir dalam melahirkan ilmu pengetahuan yang beragam pada sebuah pohon ilmu kemudian mengantarkan dan mengembangkannya menjadi cabang yang banyak secara mandiri. B. Ilmu Pengetahuan             Ilmu  merupakan kegiatan akal budi untuk menjelaskan kenyataan empiris secara spesifik menurut tiga kriteria utama: rasional, metodis, dan sistematis. Dengan istilah rasionaI, mau dikatakan bahwa apa yang diklaim oleh suatu ilmu sebagai kebenaran dapat diterima karena masuk akal, yakni logis, kritis, dan terbuka untuk perbaikan. Jadi, apa yang rasional tidak kebal kritik (Poespowardojo dan Seran, 2015: 9). Sedangkan pengetahuan  mencakup  segala  kegiatan  dengan  cara  dan sarana  yang  digunakan  maupun  segala  hasil  yang  di perolehnya. Dalam memahami “pengetahuan” kita perlu memahami tentang tindakan “mengetahui”. Sebagaimana kegiatan yang dilakukan oleh manusia memiliki akibat atau hasil, demikian pula tindakan  'mengetahui' tentu saja juga menghasilkan sesuatu, yaitu 'pengetahuan'. Pada dasarnya pengetahuan merupakan segenap hasil dari kegiatan mengetahui berkenaan dengan sesuatu obyek (dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang dialami subyek), misalnya: pengetahuan tentang benda, tentang tumbuh-tumbuhan, tentang binatang, tentang manusia, atau pengetahuan tentang peristiwa peperangan (Wahana, 2016: 46). Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak (Makhmudah, 2018: 203). C. Hubungan Filsafat Ilmu Dan Ilmu Pengetahuan  Diketahui semua ilmu sudah dibicarakan didalam filsafat, bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Misalnya matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi. Ilmu juga bersifat analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai objek formalnya. Sedangkan filsafat belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya. Ilmu bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta-fakta, teknik-teknik, dan alat-alat (Salam, 2012: 76). Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa hubungan ilmu, dan ilmu pengetahuan saling berkaitan karena semuanya merupakan kegiatan manusia. Selanjutnya hubungan ketiga ini diibaratkan filsafat sebagai induknya ilmu sedangkan ilmu pengetahuan sebagai anak filsafat. Mengapa seperti karena filsafat sifat lebih luas atau universal objeknya. Sedangkan ilmu pengetahuan objeknya terbatas karena hanya didalam bidangnya saja. Dengan demikian, filsafat dengan ilmu pengetahuan dapat saling bertemu karena Filsafat dan ilmu pengetahuan kedua-duanya menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usaha untuk menghadapi fakta-fakta dunia dan kehidupan. Keduanya menunjukkan sikap kritik, dengan pikiran terbuka dan kemauan yang tidak memihak, untuk mengetahui hakikat kebenaran. Mereka berkepentingan untuk mendapatkan pengetahuan yang teratur. SIMPULAN Filsafat bisa diartikan sebagai kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakannya. Filsafat ilmu adalah proses menyatukan yang metafisik dengan yang fisik, menyatukan yang metateknik dengan yang teknik, menyatukan yang makro dengan yang mikro, menyatukan sesuatu yang hersifat umum dengan yang khusus. Filsafat ilmu sesungguhnya akan menjembatani lahirnya pendekatan multidisiplin yang sangat diperlukan karena terbatas dan sempitnya kajian keilmuan terhadap realitas fisik yang sesungguhnya bersifat multidimensional. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan. Realitas hubungan filsafat, filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan asumsi, bahwa semuanya merupakan dari kegiatan manusia. Jadi kegiatan manusia disini dapat diartikan dalam sebuah prosesnya dan juga dalam hasilnya. Apabila dilihat dari hasilnya, ketiganya merupakan hasil daripada berpikir manusia secara sadar. kemudian dilihat dari segi prosesnya, ketiga ini menunjukan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis. DAFTAR PUSTAKA Asy’arie, Musa. 2016. Filsafat Ilmu: Integrasi dan Transendensi. LESFI: Yogyakarta Fatkhul Mufid. Perkembangan Ontologi Dalam Filsafat Islam. Jurnal Penelitian, Vol. 7, No. 2, Agustus 2013 ------------------. Perkembangan paradigma epistemologi dalam filsafat islam. Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, Volume 17 Nomor 1 Juni 2013 Jalaludin. 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan. (PT. Rajagrafindo Persada: Depok Juhaya. 2003. Aliran-Aliran Filsafat  Dan Etika. Prenada Media Group: Jakarta Juneman dan Yosef Dedy Pradipto. Filsafat Ilmu sebagai Landasan Holistis Pengembangan Ilmu Psikologis. Jurnal  Humaniora, Vol.4 No.1 April 2013: 539-546 Kirom, Syahrul. Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan. Jurnal Filsafat, Vol.21, Nomor 2, Agustus 2011