Showing posts with label Poster. Show all posts
Showing posts with label Poster. Show all posts
Friday, May 22, 2009
Cuma sebuah buku mewarnai
Jangan dikira ini iklan enamel, tapi cover dari sebuah buku pelajaran mewarnai. Diperkirakan buku mewarnai ini pernah eksis di era 1970an. Menariknya karakter-karakter untuk anak ditampilkan bukan mengambil karakter produk luar negeri, tapi karakter khas Indonesia. Sangat Indonesia.
Friday, February 6, 2009
Poster Film Benyamin S. "Biang Kerok Beruntung" tahun 1973
Ini juga koleksi dari rekan saya, Kemala Atmojo, http://koleksikemalaatmojo.blogspot.com
Judul: "Benjamin S. Biang Kerok Beruntung" Lanjutan Biang Kerok.
Pemain: A. Hamid Arif; Connie Sutedja; Wolly Sutinah; Ellya Khadam; Eddy Gombloh.
Guest Star: Ida Royani; Rina Hassim.
Cerita: Syamsul Fuad.
Cameraman: Kasiyo.
Sutradara: Nawi ismail.
Produksi: PT Bandung Permai Film.
Producer: Hikmat Wiradilaga.
Executive Producer: Qodim Wiradilaga.
Diedarkan Oleh: N.V. Harapan Film Corp. Ltd.
No Kontak Kemala Atmojo : 0816991634
Judul: "Benjamin S. Biang Kerok Beruntung" Lanjutan Biang Kerok.
Pemain: A. Hamid Arif; Connie Sutedja; Wolly Sutinah; Ellya Khadam; Eddy Gombloh.
Guest Star: Ida Royani; Rina Hassim.
Cerita: Syamsul Fuad.
Cameraman: Kasiyo.
Sutradara: Nawi ismail.
Produksi: PT Bandung Permai Film.
Producer: Hikmat Wiradilaga.
Executive Producer: Qodim Wiradilaga.
Diedarkan Oleh: N.V. Harapan Film Corp. Ltd.
No Kontak Kemala Atmojo : 0816991634
Thursday, October 30, 2008
Gambaran Indonesia ada di sebuah Kemenyan
Ini bukan lukisan standar para murid waktu duduk di bangku SD, dimana ada garis panorama, gunung-gunung, bapak tani membajak di sawah, pohon besar kecil yang hijau, persawahan, langit, awan dan burung-burung beterbangan. Hemm. . .sebuah gambaran Indonesia yang sangat ideal. Gemah ripah loh jinawi.
Juga bukan merek dari varietas padi unggulan. Ini hanyalah sebuah cap atau merek dengan menggunakan lukisan yang lumayan kecil pada sebuah produk kemenyan seukuran kotak korek api. Kemenyan? ya benar, kemenyan buat doa-doa itu. Saya mendapatkannya di basemen di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat. Di kios yang khusus menjual aneka perlengkapan doa dan keperluan ke makam dan prosesi pemakaman.
Bisa Anda bayangkan kios itu. Kios itu berada di basemen yang wingit (sepi dan temaram), ukuran 3X3 meter, lengkap dengan spesialis dagangan aneka perlengkapan " Highway to Heaven " itu. Aroma wangi dupa dan kemenyan berbaur dengan aroma melati dan kamboja. Serasa di film-film almarhumah Suzanna. Si penjualnya sendiri --seorang wanita paruh baya-- hanya bicara seperlunya. Kesannya penuh misteri dirinya dan juga kiosnya. Hii. . .ngeri. . .
Juga bukan merek dari varietas padi unggulan. Ini hanyalah sebuah cap atau merek dengan menggunakan lukisan yang lumayan kecil pada sebuah produk kemenyan seukuran kotak korek api. Kemenyan? ya benar, kemenyan buat doa-doa itu. Saya mendapatkannya di basemen di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat. Di kios yang khusus menjual aneka perlengkapan doa dan keperluan ke makam dan prosesi pemakaman.
Bisa Anda bayangkan kios itu. Kios itu berada di basemen yang wingit (sepi dan temaram), ukuran 3X3 meter, lengkap dengan spesialis dagangan aneka perlengkapan " Highway to Heaven " itu. Aroma wangi dupa dan kemenyan berbaur dengan aroma melati dan kamboja. Serasa di film-film almarhumah Suzanna. Si penjualnya sendiri --seorang wanita paruh baya-- hanya bicara seperlunya. Kesannya penuh misteri dirinya dan juga kiosnya. Hii. . .ngeri. . .
Sunday, October 26, 2008
Merek : Teh Cap Dandang
Selain mengumpulkan merek-merek tempo doeloe dan rokok-rokok kampung, saya juga mengumpulkan merek aneka produk dari kampung atau daerah. Produknya bermacam-macam : ada sembako (beras/gula/teh/kopi/bumbu masak/penyedap/krupuk/kecap/saus, dsb), aneka produk sandang hingga produk kemenyan. Misalnya : produk teh tubruk merek Dandang ini, yang saya beli di pasar tradisional di kota Ambarawa, Jawa Tengah. Merek dan capnya sangat menarik bagi saya. Desainnya, warna, komposisinya dan tentu ndeso-nya.
Banyak sekali merek setipe itu yang saya koleksi. Hingga ratusan jumlahnya. Umumnya saya dapatkan di pasar-pasar tradisional wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Kalimantan. Pasar-pasar yang pernah saya datangi diantaranya : Pasar Lembang, Pasar Baru Bandung, Pasar Bringharjo Yogya, Pasar Johar Semarang, Pasar Kliwon Kudus, Pasar Kodim Pekanbaru, Pasar Ambarawa, Pasar Purwokerto (malah sempat numpang "pup" di situ, pagi-pagi), dan masih banyak pasar tradisional yang lainnya.
Banyak sekali merek setipe itu yang saya koleksi. Hingga ratusan jumlahnya. Umumnya saya dapatkan di pasar-pasar tradisional wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Kalimantan. Pasar-pasar yang pernah saya datangi diantaranya : Pasar Lembang, Pasar Baru Bandung, Pasar Bringharjo Yogya, Pasar Johar Semarang, Pasar Kliwon Kudus, Pasar Kodim Pekanbaru, Pasar Ambarawa, Pasar Purwokerto (malah sempat numpang "pup" di situ, pagi-pagi), dan masih banyak pasar tradisional yang lainnya.
Monday, July 28, 2008
Poster Rokok-Rokok Kampung 1
Awalnya saya ragu untuk memposting koleksi lama saya, yakni : rokok-rokok kampung. Menurut saya, karena rokok-rokok itu tidak termasuk kategori barang antik atau tempo doeloe. Hanya beberapa merek rokok tertentu yang tergolong "antik" dan "tempo doeloe" karena memang sudah berdiri sejak lama. Karena saya lahir dan besar di Kudus, Jawa Tengah, sejumlah merek rokok kampung di Kudus sudah tak asing bagi saya. Diantaranya merek rokok kelas II di Kudus seperti : Jambu Bol, Sukun, Langsep, Nodjorono. Ada juga yang kelas III seperti : Kalimas, Kerbau, dsb.
Saya tertarik dengan rokok-rokok kampung itu karena desain grafisnya yang menurut saya unik, sangat "kampung", dan satu lagi, nggak umum. Ada ratusan rokok kampung yang saya koleksi dan saya dapat dari berbagai kota di pulau Jawa dan Kaimantan. Diantaranya di kota-kota di Pulau Jawa, seperti Kudus, Jepara, Semarang, Ambarawa, Yogyakarta, Solo, Blitar, Pacitan, Bandung, dan Bogor. Juga di Pulau Kalimantan seperti kota Pontianak dan Banjarmasin.
Karena produk rokok didominasi bahan kertas (papier) dan tembakau, seiring perjalanan waktu, tak sedikit koleksi rokok kampung saya yang berbau apek dan pudar warna kemasannya. Untuk itu, semua rokok kampung tersebut saya dokumentasikan satu persatu ke dalam foto digital. Belasan rokok saya buat poster dengan bahan kertas foto seperti gambar ini. Sejumlah teman ternyata tertarik dan pesan untuk dijadikan poster di rumah atau kantornya.
Koleksi yang unik bukan?
Keterangan : Reproduksi Poster Rokok Kampung dijual dengan ukuran 19 R menggunakan kertas foto dengan harga Rp 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) per lembar tanpa frame dan diluar ongkos kirim.
Saya tertarik dengan rokok-rokok kampung itu karena desain grafisnya yang menurut saya unik, sangat "kampung", dan satu lagi, nggak umum. Ada ratusan rokok kampung yang saya koleksi dan saya dapat dari berbagai kota di pulau Jawa dan Kaimantan. Diantaranya di kota-kota di Pulau Jawa, seperti Kudus, Jepara, Semarang, Ambarawa, Yogyakarta, Solo, Blitar, Pacitan, Bandung, dan Bogor. Juga di Pulau Kalimantan seperti kota Pontianak dan Banjarmasin.
Karena produk rokok didominasi bahan kertas (papier) dan tembakau, seiring perjalanan waktu, tak sedikit koleksi rokok kampung saya yang berbau apek dan pudar warna kemasannya. Untuk itu, semua rokok kampung tersebut saya dokumentasikan satu persatu ke dalam foto digital. Belasan rokok saya buat poster dengan bahan kertas foto seperti gambar ini. Sejumlah teman ternyata tertarik dan pesan untuk dijadikan poster di rumah atau kantornya.
Koleksi yang unik bukan?
Keterangan : Reproduksi Poster Rokok Kampung dijual dengan ukuran 19 R menggunakan kertas foto dengan harga Rp 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) per lembar tanpa frame dan diluar ongkos kirim.
Tuesday, June 10, 2008
Sirkus Amerika dari sebuah buku fotografi tua
Sebuah visual menarik tentang sirkus Amerika. Bukan dari sebuah poster, tapi dari sebuah buku fotografi tua yang dicetak pada tahun 1964. Buku fotografi tersebut cukup bergengsi karena diterbitkan olah majalah fotografi terkenal LIFE, dengan judul : Book of LIFE The Progressive Era 1901-1917, The History of the USA. Buku fotografi tentang perjalanan Amerika dengan berbagai ujud visual seperti kartun editorial, komik, foto berwarna atau B/W, hingga gambar-gambar lukisan. Buku fotografi tersebut saya dapatkan di kota Bandung, Jawa Barat.
Bila ada yang berminat bisa kontak pengelola blog.
Bila ada yang berminat bisa kontak pengelola blog.
Subscribe to:
Posts (Atom)