Article by Siwi Nugraheni
Air adalah kehidupan. Ketersediaan air bersih akan mempengaruhi kesehatan, kualitas hidup, dan pr... more Air adalah kehidupan. Ketersediaan air bersih akan mempengaruhi kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas manusia. Jika air demikian penting, pengelolaan dan pemanfaatannya harus berkelanjutan, agar kita terhindar dari krisis air bersih.
Book Chapter by Siwi Nugraheni
IRSA book series No. 17, 2019
Since the end of 2014, the Ministry of Maritime Affair and Fisheries (MoMAF) of the Republic of I... more Since the end of 2014, the Ministry of Maritime Affair and Fisheries (MoMAF) of the Republic of Indonesia has intensively battled illegal fishing. The policy was expected to overcome overfishing, as well as to increase the welfare of Indonesian fishers. The MoMAF claims that the policy has increased the Indonesian Fisherman Term of Trade (FTT). This research aims to compare the average Indonesian FTT, before and after the policy, both at national and provincial levels, using FTT monthly data (as the 'after'. This study concludes that at national level, for both scenarios, the average Indonesian FTT of 'after' the policy is significantly higher than that of 'before' the policy. At provincial level, however, not all Indonesian provinces experience increase FTT. In both scenarios, the provinces experiencing decrease FTT are: Sulawesi Utara, Maluku, and Papua. Additionally, not all increase FTT at provincial level are considered significant statistically.
Book, Tim Riset G20, QUICKWINS DAN STRATEGI INDONESIA DI G20: MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DALAM KONTEKS KETIDAKPASTIAN GLOBAL, pp.69-77, Oct 2015
Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar da... more Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada pasokan dengan kecenderungan kebutuhan yang pasti meningkat di kemudian hari, ketergantungan yang sangat besar pada bahan bakar fosil yang dipenuhi dari impor, serta pemanfaatan yang belum efisien. Di sisi lain, potensi Indonesia dalam energi terbarukan belum dimanfaatkan secara optimal. Tantangan dan potensi tersebut memberi arah pengembangan sektor energi di Indonesia yaitu, mengalihkan sumber energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan. Forum kerja sama G20 dapat dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Mitigasi perubahan iklim dapat menjadi argumen utama bagi kerja sama antar negara anggota G20 antara lain lewat komitmen keterbukaan dalam berbagi informasi teknologi yang paling efisien dalam pengembangan energi terbarukan. Indonesia dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk menurunkan biaya produksi dalam pengembangan energi terbarukan.
Government and Communities: sharing Indonesia's Common Goal, 2014
Green Revolution has made Indonesia to achieve rice self-sufficiency in 1984. The agriculture sys... more Green Revolution has made Indonesia to achieve rice self-sufficiency in 1984. The agriculture system, however, has socio-economic, health and ecological impacts, such as: soil degradation, water pollution and health problems caused by chemical residues. Organic farming is considered as more sustainable than the conventional-Green Revolution method. The Government of Indonesia launched "Go Organic 2010" program in 2001. This paper aims to explore organic farming practiced by farmer groups in West Java province, Indonesia, related to the constraints, problems and prospects of the method.
Akuntabilitas Komitmen Indonesia pada G20, Oct 2013
Conference Paper by Siwi Nugraheni
Solid waste has been a problem in Indonesia, particularly in urban areas. This encouraged the est... more Solid waste has been a problem in Indonesia, particularly in urban areas. This encouraged the establishment of Bank Sampah, a community-based waste management in many areas of Indonesia. Bank Sampah is expected to reduce solid waste up to 50%. This study investigates the interaction of social, ecological and political aspects in the case of Bank Sampah. Using Ostrom's multi-tier framework of analysis, the study compares and contrasts several Bank Sampah in Bandung to identify factors determining the sustainability of Bank Sampah.
Applying sustainable development concept in extractive industry (ie. oil, gas, coal and other min... more Applying sustainable development concept in extractive industry (ie. oil, gas, coal and other minerals) is challenging. As the stock of the exhaustible resources will deplete along with their utilization, it is impossible to keep the same quantity and quality of the resources all the time. Some researchers offer ‘weak sustainable development’ concept in utilizing non-renewable natural resources. In this concept, utilization of non-renewable resources is sustainable if the depletion of the natural resource is replaced by other capitals (eg. human capital, financial capital or physical capital), so that the future generations could use those capitals to meet their needs. Sustainable Development Index (SBI) is an indicator that is based on the ‘weak sustainable development concept’ and is used to measure whether the spending of the state income from non-renewable resources (extractive industry) is sustainable or not. The research analyses the spending of the Indonesian government budget received from extractive industry, using SBI. Data from the year of 2010 – 2013 show that SBI for Indonesia is ranged from 0.8 to 1.2, meaning that the income from utilizing the exhaustible natural resources of the country is not always sustainable.
Conference paper
Despite increasing popularity of organic products among the urban Indonesian consumers, organic f... more Despite increasing popularity of organic products among the urban Indonesian consumers, organic farming has not been adopted widely in the country. Only 0,6 percent of agricultural land in Indonesia is cultivated organically. Higher productivity, premium price of the products and increasing demand for organic commodities have not been incentives for the farmers to transform from conventional-chemical-based agriculture to organic farming. The aim of this study is to examine the viability of organic compared to conventional farming. By interviewing organic farmers in several districts of West Java province, the study reveals that in the long run organic farming has several advantages over conventional agriculture, but in the short run the chemical-based agriculture promises more financial benefit than the natural-based farming.
Proceeding of National Symposium on "Peran dan Kontribusi Masyarakat dalam Mitigasi Global Warming", May 24, 2008
Journal Article by Siwi Nugraheni
The subprime mortgage crisis in 2007-2009 which led to a global recession has highlighted the imp... more The subprime mortgage crisis in 2007-2009 which led to a global recession has highlighted the importance of regulating credit for housing market. The urgency arises not only to manage non-performing ratio, but further to manage price in the housing market which is a potent source of financial imbalance. Loan-to-value (LTV) regulation is imposed in order to dampen the housing price cycle, preventing the occurrence of bubble issue. This study tries to capture the influence of LTV implementation on housing price and assesses its effectiveness in the national scope. Error correction model is used to portray the short and long-term dynamics of housing cycle with regard to policy, macroeconomic, and financial variables. We concluded that LTV is an effective policy to dampen the price cycle in the long run, but not in the short run. In the short run, housing price is closely determined by the macroeconomic factors. Furthermore, we found that the implementation of LTV has made housing price to become more persistent, suggesting a change in the market expectation structure and the behavior of housing price cycle.
Journal Article, May 2000
Analisis Mengenai.Dampak Lingkungan (AMDAL) atau' Environmentar tmpact Assessmenf (EtA merupakin ... more Analisis Mengenai.Dampak Lingkungan (AMDAL) atau' Environmentar tmpact Assessmenf (EtA merupakin silah' safu 'caii,, menganatisis proiex pembangunan sebetum ditaksanakan, untuk mehgetahui ap"iin b,ivit tersebut berpote n si merusak t ingku ngan. Dat am pet akiani, aa, nya, studi AMDAL sedng tercduksi artinya.mefladi analisrb dan' srsi lingkun{ai seCara lTsilr, sementan itu taktgr.sgsr.al dan budaya masyankat ctiiokad prcyei-aiapiati tenbaikan. Makatah ini akan meiyoroiti -tentang pertunya ituai eniOet m em asu kkan u nsu r. b udayasetem pat -se 1ng diseb-ut'seo ag ai a,jada iaipax sosia/ atau sociat tmpact Assessment (sti)untuk mengurangi dan batiian menghilangkan dampak yang mungkin timbit dai pembantgunaisuafu proyek, yang pada gilirannya da.pat menghindari karugian frnaisial yanj ,irigin timbul. Bebenpa kasus akan dibahis sebagai colnton.
Perdagangan intemasional dipercaya oleh kaun neoklasik memberi banyak manfaat dalam pembangunan e... more Perdagangan intemasional dipercaya oleh kaun neoklasik memberi banyak manfaat dalam pembangunan ekonomi sebuah negara . Apalagi setelah menyaksikan keberhasilan perekonomian negara-negara seperti Korea, Taiwan dan Brasil yang memperlihatkan bahwa strategi pembangunan yang berorientasi ekspor menjadi kunci meningkatnya kinerja perekonomian mercka (Krueger, 1980) dan berhasil pula menurunkan tingkat pengangguran . Sehingga, banyak negam berkembang mengikuti strategi yang sama. Tetapi ada kekhawatiran bahwa adanya perdagangan intemasional akan rnemperburuk kondisi lingkungan hidup di negara-negara berkembang. Tulisan di bawah ini akan membahas tentang kemungkinan kerusalen lingkungan di negara sedang berkembang yang diakibatkan oleh adanya perdagangan dengan negara-negnra lain.
Opinion in Newspaper by Siwi Nugraheni
UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai " kondisi terpenuhiny... more UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai " kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif, secara berkelanjutan ". Ada tiga pilar dalam definisi ketahanan pangan tersebut, yaitu: ketersediaan, aksesibilitas (keterjangkauan secara fisik dan ekonomi), dan stabilitas (dalam hal pasokan dan harga) (sumber: bulog.go.id) 3. Dengan pengertian tersebut, kebijakan untuk mencapai ketahanan pangan (sering hanya) identik dengan meningkatkan pasokan pangan, contohnya: meningkatkan produktivitas sub-sektor pertanian tanaman pangan, mengimpor bahan pangan jika produksi domestik tidak mampu memenuhi kebutuhan, melakukan operasi pasar (baca: menambah pasokan di pasar) untuk menurunkan harga. Membicarakan perihal pangan dalam konteks Indonesia, seringkali mengerucut pada beras sebagai makanan pokok. Dalam hal ini, tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan berhadapan dengan pasokan domestik yang belum dapat memenuhi permintaan/kebutuhan dan melambatnya peningkatan produktivitas sawah Indonesia. Produktivitas sawah memang meningkat, namun dengan laju yang melambat. BPS mencatat, tahun 2012 sampai 2014, rata-rata produksi satu hektar sawah di Indonesia per hektar per musim tanam adalah 5,1 ton, dan tahun 2015 sedikit meningkat menjadi 5,34 ton (bps.go.id, akses: 13 Mei 2018). Memang konsumsi beras rata-rata penduduk Indonesia akhir-akhir ini menurun (data BPS menunjukkan, konsumsi beras orang Indonesia per kapita per tahun, pada tahun 2010, 2014 dan 2017, berturut-turut adalah: 130 kg, 124 kg, dan 117 kg), namun produksi beras domestik sering tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional, sehingga keran impor perlu dibuka. Tantangan ketahanan pangan yang lain adalah bergesernya menu makanan pokok penduduk Indonesia ke produk pangan impor. Penurunan konsumsi beras mengisyaratkan berubahnya menu makanan pokok orang Indonesia. Namun, alih-alih bergeser ke konsumsi pangan lokal lainnya, orang Indonesia makin terbiasa makan roti dan mi sebagai pengganti nasi, membuat impor gandum Indonesia tahun 2017 sebesar 12,5 juta ton, menjadikannya negara pengimpor gandum terbesar di dunia (sumber: https://kompas.id/baca/utama/2018/02/23/porsi-gandum-sebagai-pangan-pokok-meningkat/, akses: 13 Mei 2018). Dengan semua fakta tersebut, kebijakan ketahanan pangan harus membidik sisi lain di luar upaya meningkatan produksi dan menambah pasokan lewat impor, antara lain meningkatkan diversifikasi pangan (lokal), dan menaikkan efisiensi pascapanen.
The Jakarta Post, Dec 2, 2010
Indonesia is not on the list of Annex 1 parties to the Kyoto Protocol, which mostly include indus... more Indonesia is not on the list of Annex 1 parties to the Kyoto Protocol, which mostly include industrialized countries. However, Indonesia is the third biggest greenhouse gases (GHG) emitter in the world and is vulnerable to the impacts of climate change.
Uploads
Article by Siwi Nugraheni
Book Chapter by Siwi Nugraheni
Conference Paper by Siwi Nugraheni
Journal Article by Siwi Nugraheni
Opinion in Newspaper by Siwi Nugraheni