Tati Hariyati1, Marlan Unmani Putra2, Sabarudin3, Ipung Suryanta4, M. Fikri5, Rina Lesmana6, 2023
Agriculture in Indonesia generally still depends on the use of chemical fertilizers, where chemic... more Agriculture in Indonesia generally still depends on the use of chemical fertilizers, where chemical fertilizers can increase plant productivity, but the presence of chemical fertilizers if used continuously in the long term will have an impact on damage to the soil, environment and ecosystem, resulting in the soil becoming hard due to the accumulation of waste. chemicals (residues). Panca Agung Village has the potential for quite fertile agricultural land, with many types of plants being cultivated such as vegetables, fruit, rice, banana trees and coconut trees. With this potential, existing waste can be used as raw material which can be processed into environmentally friendly organic fertilizer, which can be used as plant fertilizer to replace chemical fertilizers. The aim is to determine the response of plants to the application of organic fertilizer. The method used is in three stages, namely 1) Collection of waste raw materials, 2) making organic fertilizer, 3) Application of fertilizer to plants. The results obtained by applying organic fertilizer make the plants grow more fertile, the leaves appear to grow faster and the harvest time of the plants is faster. Based on the results, it can be concluded that applying organic fertilizer is no less than using chemical fertilizer, in terms of plant growth.
Uploads
Papers by Tati Hariyati
limbah berdampak pada pencemaran lingkungan, udara
dan kesehatan manusia, apabila dikelola dengan baik
limbah memberikan keuntungan tersendiri. Desa Panca
Agung memiliki potensi sumber daya alam seperti padi,
pisang, sayur-sayuran. Tanaman dapat tumbuh dengan
baik tidak lepas dari penggunaan pupuk, selama ini petani
menggunakan pupuk anorganik (kimia), namun langkanya
dan mahahnya harga menjadi permasalahan bagi petani.
Upaya untuk yang dapat dilakukan dengan menjadikan
potensi dari limbah sebagai pupuk organik ramah
lingkungan. Tujuan dari program pemberdayaan
masyarakat untuk memperkenalkan kepada mitra proses
pembuatan pupuk ramah lingkungan dengan menggunakan
alat teknologi tepat guna. Metode yang digunakan yaitu
metoda deskriptif melalui survey lokasi, pendekatan
perspektif pada masyarakat terhadap pembuatan pupuk
organik melalui pendampingan kelompok tani dengan
melakukan demostrasi secara langsung terkait proses
pengolahan pupuk organik yang ramah lingkungan. Dari
kegiatan sosialisasi dan pelatihan dapat memberikan
manfaat bagi petani khususnya pengetahuan dan
keterampilan agar bisa lebih mandiri dalam meningkatkan
produktifitas tanaman, selain itu dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya Desa Panca Agung
limbah berdampak pada pencemaran lingkungan, udara
dan kesehatan manusia, apabila dikelola dengan baik
limbah memberikan keuntungan tersendiri. Desa Panca
Agung memiliki potensi sumber daya alam seperti padi,
pisang, sayur-sayuran. Tanaman dapat tumbuh dengan
baik tidak lepas dari penggunaan pupuk, selama ini petani
menggunakan pupuk anorganik (kimia), namun langkanya
dan mahahnya harga menjadi permasalahan bagi petani.
Upaya untuk yang dapat dilakukan dengan menjadikan
potensi dari limbah sebagai pupuk organik ramah
lingkungan. Tujuan dari program pemberdayaan
masyarakat untuk memperkenalkan kepada mitra proses
pembuatan pupuk ramah lingkungan dengan menggunakan
alat teknologi tepat guna. Metode yang digunakan yaitu
metoda deskriptif melalui survey lokasi, pendekatan
perspektif pada masyarakat terhadap pembuatan pupuk
organik melalui pendampingan kelompok tani dengan
melakukan demostrasi secara langsung terkait proses
pengolahan pupuk organik yang ramah lingkungan. Dari
kegiatan sosialisasi dan pelatihan dapat memberikan
manfaat bagi petani khususnya pengetahuan dan
keterampilan agar bisa lebih mandiri dalam meningkatkan
produktifitas tanaman, selain itu dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya Desa Panca Agung
dan hasil tanaman kedelai (Glycine mal L. Merrill). Penelitian ini dilaksanakan di Tanjung Selor,
Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Penelitian dimulai pada bulan Agustus - Oktober 2017. Metode
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan yang
diberikan yaitu pemberian konsentrasi 10%, 20% dan 30% dengan cara diteteskan pada benih kedelai
yang telah berkecambah dengan banyaknya dosis yang diberikan yaitu 2 mL, 4 mL dan 6 mL per
tanaman, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
terbaik terhadap pemberian konsentrasi dan dosis adalah perlakuan T3D3 dengan konsentrasi 30% dan
dosis 6 mL. Pada perlakuan T3D3 menunjukkan pengaruh nyata pada jumlah polong 73,55 buah dan D3
86 buah, jumlah biji T3 158,55 buah dan D3 168,67 buah, berat biji rata-rata T3 85,77 dan D3 88
gram, dan bobot biji T3 56,78 dan D3 58,67 gram.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian ekstrak alami pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine mal L. Merrill). Penelitian ini dilaksanakan di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Penelitian dimulai pada bulan Agustus - Oktober 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan yang diberikan yaitu pemberian konsentrasi 10%, 20% dan 30% dengan cara diteteskan pada benih kedelai yang telah berkecambah dengan banyaknya dosis yang diberikan yaitu 2 mL, 4 mL dan 6 mL per tanaman, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terbaik terhadap pemberian konsentrasi dan dosis adalah perlakuan T3D3 dengan konsentrasi 30% dan dosis 6 mL. Pada perlakuan T3D3 menunjukkan pengaruh nyata pada jumlah polong 73,55 buah dan D3 86 buah, jumlah biji T3 158,55 buah dan D3 168,67 buah, berat biji rata-rata T3 85,77 dan D3 88 gram, dan bobot biji T3 56,78 dan D3 58,67 gram.
Keywords : Kedelai, Ekstrak Alami, Konsentrasi, Dosis