Papers by Albertus Wahyurudhanto
To create a good governance, as demanded by democratic society in the era of democratization, a m... more To create a good governance, as demanded by democratic society in the era of democratization, a means of public debate arena is quitely needed. This debate is very much a compulsaty, since only hence can public empowering be realised. Besides, it can help a situation of transparency. Anyhow, for the purpose of transparent situation and freedom in forwarding people's opinion, there must be a media of the debate, and the most suitable to this is mass media. Principally, mass media is a tool of discussion or conservation of any case involving three parties, namely the media itself (in this case is its journalists and editors), the sources, and the public. They all bring their involvement in their own social activities. Their relationship is formed through debate operation they construct and transmit. Such research is based on the understanding of an undeniable reality that within the process of public debate through mass media there are several influencing factors. Those, whenever ...
Journal of International Conference Proceedings
The diffusion of innovation tells us how, why, and what the new ideas and technology development ... more The diffusion of innovation tells us how, why, and what the new ideas and technology development are in an organization or a group of people. The world is already in 4.0 era characterized by the use of social media, line, email, websites and all network devices in human life. The presence of smart phones makes it easier to access the internet, as well as the work of police officers at work. This research aims at finding out the dominant aspects affecting the application of the diffusion of 4.0 era innovation by police officers in the workplace. Theories employed in the research are theory of organizational communication, theory of the diffusion of era innovation by Everett Rogers, theory of internet networks and theory of culture in organizations. The research method is the positivistic paradigm by processing the quantitative data. The distribution of questionnaires is done by conducting surveys in several Police Regions in Indonesia, such as Jakarta Metropolitan Police Region
Jurnal Ilmu Kepolisian
This research was carried out to explore the Community Policing Implementation on Street Crimes P... more This research was carried out to explore the Community Policing Implementation on Street Crimes Prevention in the Legal Area of Depok Metropolitian District Police which is adjusted to the Indonesian National Police Chief Regulations 3/2015 because street crime is the most frequent national social problem in Indonesia that requires the cooperation of the police, the community and the local government in handling it. The approach in this research is qualitative supported by simple quantitative data with case study methods that are descriptive analysis. The results in this research show that the implementation of community policing in street crime prevention which is carried out by the Depok Metropolitan Police Station is still not optimal. Factors that influence the implementation are communication, resources, disposition, partnership, methods stakeholders and bureaucratic structure.
Jurnal Ilmu Kepolisian, Aug 3, 2018
Abstrak : Penelitian ini fokus pada evaluasi program, dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi ba... more Abstrak : Penelitian ini fokus pada evaluasi program, dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi bagi pengambilan keputusan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program kerjasama Polri dengan JICA di bidang Polmas. Penelitian akan memberikan analisis dengan membandingkan temuan atau fakta yang terdapat pada komponen evaluasi dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian menggunakan model evaluasi program CIPP (Contect, Input, Process, Product). Secara umum pelatihan door to door system (sambang), problem solving (pemecahan masalah), dan kendali tugas yang diselenggarakan oleh JICA dalam bentuk ICT maupun IHT dari sisi manfaat hasil (product) yang diperoleh selama pelaksanaan program, memberikan efek positif dalam peningkatan kapasitas anggota. Di samping itu kegiatan tersebut juga memberikan efek positif berupa terbangunnya persepsi yang baik mengenai kinerja Bhabinkamtibmas oleh masyarakat.
Jurnal Ilmu Kepolisian, 2018
Abstrak Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ... more Abstrak Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pengalaman langsung masyarakat ketika berhubungan dengan Polri, media, dan informasi tentang pengalaman pihak lain ketika berhubungan dengan Polri. Sehingga dipandang perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat terhadap kinerja Polri. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan tugas kepolisian dapat dilakukan secara profesional sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Polri guna melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat; memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum. Untuk itu dilakukan penelitian yang berkesinambungan, terintegrasi, sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri agar Polri dapat memperbaiki dan mempertahankan kinerja positif untuk mewujudkan layanan prima kepolisian.
Jurnal Ilmu Kepolisian, Aug 3, 2018
This research begins with the initial thought that in fact Polsek as the basis of detection and b... more This research begins with the initial thought that in fact Polsek as the basis of detection and base of solutions can not be done optimally. This is indicated by the reluctance of the community to cooperate with the police in providing information relating to Kamtibmas, so that there are still many unexpectedly unexpected public outcry at the Polsek level. While Bhabinkamtibmas as the spearhead of Polsek performance is loaded with various tasks. Thus, for the implementation of Community Policing which has basis on partnership with society and problem solving, Bhabinkamtibmas with all its dynamics, it is deemed necessary to have early detection capability in order to support the implementation of Police duties. Abstrak: Penelitian ini diawali dengan pemikiran awal bahwa pada kenyataannya Polsek sebagai basis deteksi dan basis solusi belum bisa terlaksana dengan optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih enggannya masyarakat untuk bekerjasama dengan polisi dalam memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan Kamtibmas, sehingga masih seringnya muncul gejolak di masyarakat secara tiba-tiba yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya di tingkat Polsek. Sementara Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kinerja Polsek sudah sarat dengan berbagai beban tugas. Maka, untuk dalam rangka implementasi Polmas yang mempunyai basis pada kemitraan dengan masyarakat dan pemecahakan masalah, Bhabinkamtibmas dengan segala dinamikanya, dirasa perlu mempunyai kemampuan deteksi dini dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas Polri.
... Kran kebebasan tersebut dibuka melalui kebijakan yang dilakukan oleh Presiden BJ Habibie yang... more ... Kran kebebasan tersebut dibuka melalui kebijakan yang dilakukan oleh Presiden BJ Habibie yang naik menjadi presiden menggantikan Soeharto yang menyatakan berhenti pada tanggal 21 Mei 1998. Presiden Habibie saat ...
Journal of Indonesia Road Safety
One effort to prevent traffic accidents is to look at the character of road users in the tendency... more One effort to prevent traffic accidents is to look at the character of road users in the tendency to interpret traffic rules. This study aims to see the influence between experience, decision making and self-justification of the attitude of violation against the flow of traffic in adolescents of high school students in the Capital Special Region of Jakarta. This study used a theoretical study of cognitive dissonance. The conclusion obtained is that the dominant factor in cognitive dissonance is more on the element of behavior change, self experience and the attitude of the decision to commit a violation against the flow of traffic. In contrast to the cognitive dissonance of trust and self-justification, it has a negative effect on the contribution of violating behavior to adolescents in driving. Recommendations that can be used as references by Traffic Police in changing violation behavior against traffic flow in adolescents, by using intimate central parties with them, such as clos...
Webology, 2020
Good governance today in Indonesia has become a key word in every formulation of the policy objec... more Good governance today in Indonesia has become a key word in every formulation of the policy objectives of government bureaucratic reform within the framework of the change and utilization of the state administration system. In this context, this study seeks to critically evaluate the development and dynamics of good governance and its relation to the New Public Management in Indonesia. The idea of good governance in the public sector requires changes and presentations of government actors and state apparatus. This study reviews the development of bureaucratic reform in Indonesia that has been running for the last two decades. The results of the investigation indicate the need for further emphasis on aspects of the performance of government human resources at all levels in Indonesia, active involvement of the community in policy making, and public sector administration accountability.
Jurnal Studi Kepolisian, 2011
Demokrasi berkembang menjadi sebuah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebaga... more Demokrasi berkembang menjadi sebuah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Persoalan utama dalam negara yang tengah melalui proses transisi menuju de-mokrasi seperti Indonesia saat ini adalah pelembagaan demokrasi. Yaitu bagaimana menjadikan perilaku pengambilan keputusan untuk dan atas nama orang banyak bisa berjalan sesuai dengan norma-norma demokrasi. Saat ini kondisi di Indonesia menganut demokrasi yang tidak jelas, yaitu presidensiil dengan aroma parlementer. Sehingga memandang birokrasi secara teoritis pada kalangan birokrat di Indonesia akan jauh dari ideal yang ada. Birokrasi di Indonesia belum sepenuhnya menjiwai roh demokrasi, yaitu pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, oleh rakyat. Hal ini karena kepentingan elite masih lebih dominan dengan bungkus demokrasi yang dilakukan oleh para birokrat. Inilah yang kemudian menjadi problem bagi Polri. Sebagai alat negara yang bertanggung-jawab untuk mewujudkan keamanan dalam negeri, posisi Polri menjadi sulit dalam menyikapi situasi saat ini, situasi dimana hiruk-pikuk demokratisasi sedang terjadi di Indonesia.
Jurnal Studi Kepolisian, 2011
Implementasi Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI dan Undang-Undang ... more Implementasi Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI dan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 telah menimbulkan masalah dalam kewajiban negara memberikan kualitas pelayanan sektor keamanan bagi masyarakat. Benturan regulasi dan benturan kepentingan antara pusat dan daerah menimbulkan rendahnya kualitas pelayanan sektor keamanan dalam konteks implementasi daerah, yang berujung pada pelayanan sektor keamanan yang kontra-produktif karena masyarakat tidak menemukan rasa aman dan jaminan keamanan bagi aktivitasnya sebagai warga negara. Formulasi model pelayanan sektor keamanan dalam konteks otonomi daerah harus melihat realitas adanya konflik kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, karena Satpol PP sebagai kepanjangan kebijakan kepala daerah mempunyai implikasi politik pada dinamika politik daerah, sementara Polri sebagai alat negara di bawah Presiden juga mempunyai implikasi kepentingan nasional yang bisa murni dalam rangka mensejahterakan rakyat namun juga bisa mengkooptasi kepentingan masyarakat karena tekanan politik dari pemegang otoritas politik negara.
Jurnal Studi Kepolisian, 2010
Implementasi Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI dan Undang-Undang R... more Implementasi Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI dan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 telah menimbulkan masalah dalam kewajiban negara memberikan kualitas pelayanan sektor keamanan bagi masyarakat. Benturan regulasi dan benturan kepentingan antara pusat dan daerah menimbulkan rendahnya kualitas pelayanan sektor keamanan dalam konteks implementasi daerah, yang berujung pada pelayanan sektor keamanan yang kontra-produktif karena masyarakat tidak menemukan rasa aman dan jaminan keamanan bagi aktivitasnya sebagai warga negara. Formulasi model pelayanan sektor keamanan dalam konteks otonomi daerah harus melihat realitas adanya konflik kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, karena Satpol PP sebagai kepanjangan kebijakan kepala daerah mempunyai implikasi politik pada dinamika politik daerah, sementara Polri sebagai alat negara di bawah Presiden juga mempunyai implikasi kepentingan nasional yang bisa murni dalam rangka mensejahterakan rakyat namun juga bisa mengkooptasi kepentingan masyarakat karena tekanan politik dari pemegang otoritas politik negara.
Jurnal Studi Kepolisian, 2012
Polsek berkedudukan sebagai ujung tombak operasional kepolisian, sebagai pelaksana Polres pada ti... more Polsek berkedudukan sebagai ujung tombak operasional kepolisian, sebagai pelaksana Polres pada tingkat kecamatan dan merupakan kesatuan kepolisian terdepan. Dengan posisi strategis ini, ke depan Polsek akan menjadi institusi terdepan dalam memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat. Oleh karena itu dipandang perlu melakukan penelitian yang mendalam mengenai peran Polsek dalam rangka mencari peluang-peluang agar bisa memberikan kontribusi pada Grand Strategi Polri Tahap II yaitu Membangun Kemitraan.
Jurnal Ilmu Kepolisian, 2015
Jika kita ingin mengembangkan ilmu, tidak bisa ilmu berkembang dengan sendirinya, karena tradisi ... more Jika kita ingin mengembangkan ilmu, tidak bisa ilmu berkembang dengan sendirinya, karena tradisi keilmuan mewajibkan adanya prasyarat agar suatu pengetahuan diakui sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan (science) terdiri atas seperangkat pengetahuan (disciplines-produk epistemologis) yang digunakan untuk mencari, menemukan dan meningkatkan pemahaman atas suatu masalah yang menjadi kajian dengan menggunakan seperangkat konsep dan teori, dan dengan menggunakan seperangkat metode ilmiah yang obyektif, metodis, sistematik dan universal. Oleh karena itu, sebuah ilmu pengetahuan secara hakiki harus dapat menjelaskan apa yang menjadi objek kajiannya (ontologi), bagaimana ilmu pengetahuan itu terbentuk dan apa yang membentuk batang tubuhnya (epistemologi), apa manfaatnya bagi umat manusia (aksiologi), serta bagaimana prosedur untuk mempelajarinya (metodologi). Nomenklatur ilmu kepolisian sebenarnya sudah lama dikenal, namun sampai sekarang
selalu masih diwarnai perdebatan.
Jurnal Ilmu Kepolisian , 2015
Salah satu fungsi kepolisian yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan dalam pencarian dan peng... more Salah satu fungsi kepolisian yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan dalam pencarian dan pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat adalah fungsi Intelijen Keamanan (Intelkam). Fungsi Intelkam Polri mengemban tugas memberikan deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning), sehingga bertanggung jawab dalam hal mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi untuk menjamin keamanan dalam negeri serta mereduksi setiap potensi gangguan agar tidak berkembang menjadi ambang gangguan dan
gangguan nyata. Guna memperoleh capaian pelaksanaan tugas fungsi Intelkam yang optimal, maka diperlukan revitalisasi kinerja fungsi Intelkam Polri.
Jurnal Ilmu Kepolisian, 2018
Abstrak Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ... more Abstrak Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pengalaman langsung masyarakat ketika berhubungan dengan Polri, media, dan informasi tentang pengalaman pihak lain ketika berhubungan dengan Polri. Sehingga dipandang perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat terhadap kinerja Polri. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan tugas kepolisian dapat dilakukan secara profesional sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Polri guna melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat; memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum. Untuk itu dilakukan penelitian yang berkesinambungan, terintegrasi, sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri agar Polri dapat memperbaiki dan mempertahankan kinerja positif untuk mewujudkan layanan prima kepolisian.
Uploads
Papers by Albertus Wahyurudhanto
selalu masih diwarnai perdebatan.
gangguan nyata. Guna memperoleh capaian pelaksanaan tugas fungsi Intelkam yang optimal, maka diperlukan revitalisasi kinerja fungsi Intelkam Polri.
selalu masih diwarnai perdebatan.
gangguan nyata. Guna memperoleh capaian pelaksanaan tugas fungsi Intelkam yang optimal, maka diperlukan revitalisasi kinerja fungsi Intelkam Polri.