Unnes

Abstrak Eksistensi hutan sangatlah essensial dan memiliki bebagai manfaat baik secara langsung (tangible)ataupun secara tidak langsung (intangible). Secara langsung, hutan memainkan perannya sebagai tempat penyedian kayu, habitat bagi berbagai flora dan fauna, dan sebagai lokasi beberapa hasil tambang.Disamping itu, secara tidak langsung, hutan dapat dijadikan lokasi rekreasi, perlindungan dan perkembangan biodiversitas, pengaturan tata air, dan pencegahan erosi. Salah satu masalah yang menjadi dilema dari periode ke periode yang menyangkut hutan di Indonesia ialah pembalakan liar (illegal logging). Menurut ketua misi forest law enforecment governance and trace dari uni eropa mengatakan bahwa illegal logging merupakkan masalah krusial yang sangat sulit untuk diatasi oleh negara indonesia. Salah satu contoh kasus illegal logging yang terjadi di indonesia terjadi di wilayah konservai di PT sarmiento parakantja timber kecamatan seruyan tengah, kabupaten seruyan, kalimantan tengah. Polisi juga menyita sejumlah 2.266 potong kayu ilegal diwilayah tersebut. Salah satu contoh kayu yang ditebang oleh para pelaku adalah kayu jenis ulin (Eusideroxylon zwageri) yang dilindungi oleh pemerintah dengan panjang 16 meter dan berdiameter 145 sentimeter pohon ulin tersebut berusia 290 tahun. Kepala kepolisian kalimantan tengah Brigadir Jendral (pol) Anang Revandoko mengatakan, pihak sudah mengantongi 6 nama pelaku pembalakan. Polisi juga telah memeriksa istri-istri pelaku yang ditinggal kabur untuk menggali informasi. Kata Kunci : Illegal Logging PENDAHULUAN A. Latar belakang Hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang perlu dilindungi dan dilestarikan, karena hutan mempunyai manfaat yang sangat besar dalam menjaga keseimbangan kehidupan. Manfaat hutan itu diantaranya sebagai pelindung tanah, pengatur air, pengendali banjir dan erosi, melindungi marga satwa, penyegar udara, pendukung lingkungan yang sehat dan hutan yang digunakan sebagai industri perkayuan yang berkembang pesat, dapat memberi lapangan pekerjaan kepada ribuan orang, menambah penerimaan negara serta merupakan salah satu unsur basis pertahanan nasional guna kesejahteraan rakyat. Kerusakan sumber daya alam hutan bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, pemanfaatan hutan yang kurang bijaksana,karena rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat hasrat untuk mencari keuntungan yang

Permasalahan-permasalahan lingkungan merupakan masalah yang serius. Dilihat dari terminologi agama, pada dasarnya segala kerusakan yang terjadi di dunia ini adalah akibat ulah manusia. Beberapa contoh masalah-masalah lingkungan yang dihadapi sekarang ini antara lain penggundulan hutan, lahan kritis, menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, tumpahnya zat kimia dan minyak di laut, dan punahnya spesies tertentu. Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH) hanya mengenal dua bentuk permasalahan lingkungan hidup, yaitu pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan. Pengurasan sumber daya alam dapat menimbulkan permasalahan yang besar, terutama untuk sumber daya alam tak terbarukan, misalnya minyak bumi, gas alam, dan mineral pada umumnya. Kerusakan pada sumber daya alam tak terbarukan akan menyebabkan kelangkaan karena pemanfaatannya tidak disertai dengan kebijakan konservasi. Sedangkan kerusakan sumber daya alam terbarukan akan menyebabkan kualitasnya menurun. Perbedaan antara pecemaran lingkungan dengan terkurasnya sumber daya alam adalah bahwa pencemaran dapat terjadi karena masuk atau hadirnya komponen asing oleh manusia ke dalam lingkungan hidup atau ekosistem tertentu. Pengurasan sumber daya alam disebabkan oleh manusia yang terus menerus mengambil sumber daya alam tanpa terkendali sehingga menimbulkan perubahan dan penurunan kualitas lingkungan hidup. Menurunnya kualitas lingkungan hidup baik karena pencemaran atau terkurasnya sumber daya alam akan menimbulkan ancaman atau dampak negatif terhadap kesehatan, menurunnya nilai estetika, kerugian ekonomi, dan terganggunya sistem alami. 1 Di Indonesia memang belum pernah terjadi peristiwa-peristiwa pencemaran lingkungan hidup yang spektakuler seperti pencemaran lingkungan di negara-negara besar, misalnya pencemaran di Love Canal AS. Namun telah munculnya beberapa indikasi pencemaran harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat Indonesia. Banyak pandangan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah lingkungan. Buku ini menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan menurut para sarjana, diantaranya teknologi,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan library research tantang Peran Civil Society Dalam Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ridwan Arifin, S.H., LL.M. selaku Dosen mata kuliah Hukum dan HAM Fakultas Hukum UNNES yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peran Civil Society Dalam Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semarang, 9 Oktober 2017 Penyusun

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan library research tantang Dampak Pencabutan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2004 (UU KKR) bagi Arah Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ridwan Arifin, S.H., LL.M. selaku Dosen mata kuliah Hukum dan HAM Fakultas Hukum UNNES yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari Pencabutan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2004 (UU KKR) bagi Arah Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semarang, 12 Oktober 2017 Penyusun

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan library research tantang Peran Civil Society Dalam Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ridwan Arifin, S.H., LL.M. selaku Dosen mata kuliah Hukum dan HAM Fakultas Hukum UNNES yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peran Civil Society Dalam Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semarang, 9 Oktober 2017 Penyusun