Papers by muhammad firdaus

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2014
The aim of this study is to measure the efficiency of Islamic Bank in Indonesia, to analyze the f... more The aim of this study is to measure the efficiency of Islamic Bank in Indonesia, to analyze the factors that affect the level of efficiency which is known as Two-Stage Data Envelopment Analysis method and to propose measurement of Bank Soundness with modified CAMELS. The objects of this study are 10 (ten) Islamic Bank (BUS) in Indonesia which analyzes from the second Quarter of 2010 until the fourth Quarter of 2012. There are 2 (two) methods which are used in this study, namely non-parametric method of Data Envelopment Analysis (DEA) on the first stage and Tobit model on the second stage. In addition, this study will illustrate the formulation of the financial factors of CAELS instead of CAMEL by integrating the results of efficiency level measurement using DEA in CAELS formulation. Overall, the results, show that the efficiency level of Islamic banks in Indonesia during the time period in this study, have not yet reach the optimum level of efficiency. In addition, modification of C...

Ular memiliki habitat yang beranekaragam, diantaranya hidup di darat (terestrial), pepohonan, air... more Ular memiliki habitat yang beranekaragam, diantaranya hidup di darat (terestrial), pepohonan, air tawar dan air laut. Habitat dengan salinitas berbeda menuntut ular air melakukan cara adaptasi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan studi anatomi dan histologi organ uropoetika (ginjal, ureter dan kloaka) pada ular laut dan ular air tawar (semiakuatik) jantan dewasa yang hidup di perairan dengan kecenderungan kondisi salinitas berbeda. Ular buhu (Homalopsis buccata) mewakili ular air tawar dan ular laut besar berdagu kehitaman (Hydrophis cyanocinctus) mewakili ular laut. Kadar garam (salinitas) pada masing-masing habitat ular di ukur. Panjang tubuh total dan berat tubuh ular diukur. Penelitian ini menggunakan teknik bedah pada pengamatan aspek anatomi dan metode parafin dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin untuk aspek histologi. Data yang diperoleh berupa data perbandingan morfologis, anatomi dan struktur histologis ginjal, ureter, dan kloaka, serta hist...

Biasanya otitis media banyak disebabkan oleh hal-hal berikut ini : 1. Streptococcus. 2. Staphyloc... more Biasanya otitis media banyak disebabkan oleh hal-hal berikut ini : 1. Streptococcus. 2. Staphylococcus. 3. Diplococcus pneumonie. 4. Haemophilus influenzae. 5. Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus. 6. Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp, E. Coli 7. Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC paru. Sekitar 40% sampai 75% dari kasus otitis media akut disebabkan oleh patogen virus. Streptococcus pneumoniae adalah bakteri penyebab paling umum dari otitis media akut (35% -40%). Jenis Nontypable dari Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis masing-masing bertanggung jawab untuk 30%-35% dan 15%-18% dari masing-masing kasus. Otitis media akut bakteri biasanya virus mengikuti infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan disfungsi tuba eustachius dan mukosa bengkak di telinga tengah. Sampai dengan 40% dari isolat S. pneumonia di Amerika Serikat adalah penisilin nonsusceptible, dan sampai setengah dari ini memiliki ketahanan penisilin tingkat tinggi. Sekitar 30%-40% dari H. influenzae dan lebih besar dari 90% dari isolat M. catarrhalis dari saluran pernapasan atas menghasilkan β-laktamase. Terjadinya otitis media supuratif kronik (OMSK) hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan Down's syndrom. Adanya tuba patulous, menyebabkan refluks isi nasofaring yang merupakan faktor insiden OMSK yang tinggi di Amerika Serikat. Faktor Host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi adalah defisiensi imun sistemik. Kelainan humoral (seperti hipo gamma globulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi HIV, sindrom kemalasan leukosit) dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis.
Drafts by muhammad firdaus
Uploads
Papers by muhammad firdaus
Drafts by muhammad firdaus