Pembahasan dalam bab ini adalah tentang system distribusi tegangan rendah, dengan menjelaskan ten... more Pembahasan dalam bab ini adalah tentang system distribusi tegangan rendah, dengan menjelaskan tentang system secara umum, standard atau persyaratan yang harus dipenuhi, pengenalan material serta menampilkan gambar standard konstruksi yang diperoleh dari standard konstruksi PLN. Jika dikaitkan antara gambar konstruksi yang disajikan dengan konstruksi yang ada di lapangan, maka akan sangat membantu anda dalam pemahaman konstruksi, sehingga anda dapat menerapkan dengan mudah jika kelak bekerja, khususnya dalam bidang perancangan, pelaksanaan dan pengawasan pekarjaan distribusi tegangan rendah, baik saluran udara maupun saluran bawah tanah (kabel tanah). Setelah menyelesaikan bab ini, siswa dapat merancang, melaksanakan, dan mengawasi proyek kelistrikan, khususnya jaringan distribusi tegangan rendah berdasarkan PUIL dan standard konstruksi PLN. 1.2. Dasar-Dasar Perancangan 1.2.1. Sistem Distribusi Tegangan Rendah 1. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) a. Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah. b. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh : Susut Tegangan yang disyaratkan. Luas penghantar jaringan. Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi. Sifat daerah pelayanan (desa, kota) Kelas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban tinggi) c. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% -10% dari tegangan operasi d.. Gardu distribusi. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan.
Pembahasan dalam bab ini adalah tentang system distribusi tegangan rendah, dengan menjelaskan ten... more Pembahasan dalam bab ini adalah tentang system distribusi tegangan rendah, dengan menjelaskan tentang system secara umum, standard atau persyaratan yang harus dipenuhi, pengenalan material serta menampilkan gambar standard konstruksi yang diperoleh dari standard konstruksi PLN. Jika dikaitkan antara gambar konstruksi yang disajikan dengan konstruksi yang ada di lapangan, maka akan sangat membantu anda dalam pemahaman konstruksi, sehingga anda dapat menerapkan dengan mudah jika kelak bekerja, khususnya dalam bidang perancangan, pelaksanaan dan pengawasan pekarjaan distribusi tegangan rendah, baik saluran udara maupun saluran bawah tanah (kabel tanah). Setelah menyelesaikan bab ini, siswa dapat merancang, melaksanakan, dan mengawasi proyek kelistrikan, khususnya jaringan distribusi tegangan rendah berdasarkan PUIL dan standard konstruksi PLN. 1.2. Dasar-Dasar Perancangan 1.2.1. Sistem Distribusi Tegangan Rendah 1. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) a. Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah. b. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh : Susut Tegangan yang disyaratkan. Luas penghantar jaringan. Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi. Sifat daerah pelayanan (desa, kota) Kelas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban tinggi) c. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% -10% dari tegangan operasi d.. Gardu distribusi. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan.
Uploads
Papers by edy lekie