Buncis tegak memiliki habitus tanaman yang tegak, tidak seperti buncis rambat yang memiliki habit... more Buncis tegak memiliki habitus tanaman yang tegak, tidak seperti buncis rambat yang memiliki habitus merambat. Buncis tegak selain mempunyai potensi produksi tinggi, pembudidayaannya tidak memerlukan ajir, sehingga dapat mengehemat biaya produksi sebesar 30 % dibandingkan dengan buncis tipe merambat (Sumpena dan Hilman, 2000). Hingga kini, penggunaan mulsa plastik sudah menjadi standar umum dalam produksi tanaman sayuran yang bernilai ekonomis tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, penggunaan mulsa organik berupa tanaman penutup tanah masih belum biasa dilakukan oleh petani pada pertanaman sayuran, termasuk pada buncis, karena jenis mulsa organik yang cocok untuk tanaman ini belum diketahui. Penggunaan mulsa organik dapat menekan erosi, mengurangi pencucian hara, dan menambah kandungan bahan organik tanah. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dikembangkan penggunaaan mulsa organik berupa tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah yang dipakai adalah dari jenis Leguminoceae yaitu kacang hias atau yang dikenal sebagai Arachis pintoi. Menurut Sumarni et al. (2009) dengan penanaman tanaman leguminosa sebagai tanaman penutup tanah, dapat mengawetkan N, menekan erosi, dan memperbaiki sifat fisik tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bahan organik dari tanaman penutup tanah jenis legum terhadap produksi tanaman buncis tegak. Atas dasar hal-hal tersebut, diharapkan penggunaan tanaman penutup tanah kacang-kacangan, yaitu Arachis pintoi, dapat memelihara kesuburan tanah dan meningkatkan hasil sayuran buncis tegak.
Buncis tegak memiliki habitus tanaman yang tegak, tidak seperti buncis rambat yang memiliki habit... more Buncis tegak memiliki habitus tanaman yang tegak, tidak seperti buncis rambat yang memiliki habitus merambat. Buncis tegak selain mempunyai potensi produksi tinggi, pembudidayaannya tidak memerlukan ajir, sehingga dapat mengehemat biaya produksi sebesar 30 % dibandingkan dengan buncis tipe merambat (Sumpena dan Hilman, 2000). Hingga kini, penggunaan mulsa plastik sudah menjadi standar umum dalam produksi tanaman sayuran yang bernilai ekonomis tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, penggunaan mulsa organik berupa tanaman penutup tanah masih belum biasa dilakukan oleh petani pada pertanaman sayuran, termasuk pada buncis, karena jenis mulsa organik yang cocok untuk tanaman ini belum diketahui. Penggunaan mulsa organik dapat menekan erosi, mengurangi pencucian hara, dan menambah kandungan bahan organik tanah. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dikembangkan penggunaaan mulsa organik berupa tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah yang dipakai adalah dari jenis Leguminoceae yaitu kacang hias atau yang dikenal sebagai Arachis pintoi. Menurut Sumarni et al. (2009) dengan penanaman tanaman leguminosa sebagai tanaman penutup tanah, dapat mengawetkan N, menekan erosi, dan memperbaiki sifat fisik tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bahan organik dari tanaman penutup tanah jenis legum terhadap produksi tanaman buncis tegak. Atas dasar hal-hal tersebut, diharapkan penggunaan tanaman penutup tanah kacang-kacangan, yaitu Arachis pintoi, dapat memelihara kesuburan tanah dan meningkatkan hasil sayuran buncis tegak.
Uploads
Papers by Yani Medina