Murhima A. Kau, Alfianto Mahmud Dako, Siska, Nia Gafur, Ayu Agustin Karim, Dikma Wulan Sari, Prawika Potabuga, 2023
Perilaku abnormal, dipahami dari paradigma psikologi, melibatkan kajian tindakan-tindakan yang me... more Perilaku abnormal, dipahami dari paradigma psikologi, melibatkan kajian tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma sosial atau budaya. Menurut psikologi, perilaku ini dapat dipahami melalui berbagai perspektif, termasuk psikoanalitik, kognitif, dan behavioral. Pendekatan psikoanalitik menyoroti konflik bawah sadar, pendekatan kognitif fokus pada distorsi pikiran, dan pendekatan behavioral menekankan pembentukan perilaku melalui pembelajaran. Kesemua perspektif ini memberikan landasan untuk pemahaman mendalam tentang asal mula dan intervensi terhadap perilaku abnormal, dengan tujuan mengembalikan kesehatan mental individu dan memfasilitasi adaptasi yang lebih baik terhadap tuntutan lingkungan.
Uploads
Papers by Siska Ikkk
Q.S. An-Nur ayat 32 memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya pernikahan dan jaminan Allah atas kecukupan rezeki bagi mereka yang menikah dengan niat baik. Dalam konteks psikologi keluarga, keyakinan ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun pernikahan yang sehat dan harmonis. Suami harus siap memberikan komitmen, dukungan emosional, kerja keras, dan kepemimpinan yang adil. Dengan menggabungkan panduan Islami dan prinsip-prinsip psikologis, pasangan dapat menciptakan pernikahan yang kuat, penuh kasih, dan harmonis.
Q.S. An-Nur ayat 32 memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya pernikahan dan jaminan Allah atas kecukupan rezeki bagi mereka yang menikah dengan niat baik. Dalam konteks psikologi keluarga, keyakinan ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun pernikahan yang sehat dan harmonis. Suami harus siap memberikan komitmen, dukungan emosional, kerja keras, dan kepemimpinan yang adil. Dengan menggabungkan panduan Islami dan prinsip-prinsip psikologis, pasangan dapat menciptakan pernikahan yang kuat, penuh kasih, dan harmonis.
Q.S. An-Nur ayat 32 memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya pernikahan dan jaminan Allah atas kecukupan rezeki bagi mereka yang menikah dengan niat baik. Dalam konteks psikologi keluarga, keyakinan ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun pernikahan yang sehat dan harmonis. Suami harus siap memberikan komitmen, dukungan emosional, kerja keras, dan kepemimpinan yang adil. Dengan menggabungkan panduan Islami dan prinsip-prinsip psikologis, pasangan dapat menciptakan pernikahan yang kuat, penuh kasih, dan harmonis.
Q.S. An-Nur ayat 32 memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya pernikahan dan jaminan Allah atas kecukupan rezeki bagi mereka yang menikah dengan niat baik. Dalam konteks psikologi keluarga, keyakinan ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun pernikahan yang sehat dan harmonis. Suami harus siap memberikan komitmen, dukungan emosional, kerja keras, dan kepemimpinan yang adil. Dengan menggabungkan panduan Islami dan prinsip-prinsip psikologis, pasangan dapat menciptakan pernikahan yang kuat, penuh kasih, dan harmonis.