Papers by Putra A P R I A D I Siregar
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2015
Panitia The 1st Indonesian Conference on Tobacco or Health, 2014
Perilaku merokok pada siswa semakin meningkat meskipun semakin ketatnya
peraturan mengenai iklan ... more Perilaku merokok pada siswa semakin meningkat meskipun semakin ketatnya
peraturan mengenai iklan rokok. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2003 Pasal 16 ayat 3
disebutkan bahwa penayangan iklan rokok di media elektronik hanya dibatasi antara
jam 21.30 hingga jam 05.00. Namun perusahaan rokok memanfaatkan media lain untuk
memasarkan rokok yang salah satunya adalah media luar ruang. Ini bisa kita lihat
semakin banyaknya iklan rokok pada media luar ruang seperti billboard, spanduk,neon
sign dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan The Jakarta Global Youth Survey di
Indonesia tahun 2006 menunjukkan 93% anak usia 13-15 tahun melihat iklan rokok di
billboard, 83% melihat di majalah dan koran. Hal ini didukung oleh pernyataan Komnas
anak (2007) bahwa 92,9% pelajar terpapar iklan rokok di billboards dan 82,8% pelajar
terpapar iklan rokok di koran dan majalah. Temuan tersebut mengasumsikan bahwa
iklan rokok di media luar ruang lebih efektif di bandingkan di media elektronik.
SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu sekolah yang terletak di tengah Kota Medan
cukup aktif melakukan berbagai kegiatan seperti pentas seni, pertandingan olahraga
dan berbagai kegiatan lainnya. Industri rokok juga turut mendukung acara tersebut
dengan kerap memasang spanduk, baliho, poster, membagikan dan menjual rokok
mereka baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah bahkan membagikan hadiah
berupa pemantik dan merchandise mereka sebagai bentuk kerjasama sponsor rokok.
Disamping itu, letak sekolah yang berada di tengah Kota Medan yang strategis membuat
siswa banyak melewati berbagai iklan rokok pada media luar ruang yang menarik
perhatian pada baliho, spanduk dan berbagai media luar ruang lainnya.
Rancangan penelitian dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis
pengaruh antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek media luar
ruang dan efektifitas media luar ruang dengan perilaku merokok siswa di SMA Negeri 2
Medan melalui analisis data analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda.
Siswa SMA ternyata memiliki memiliki pengetahuan baik tentang rokok yaitu sebesar
100%, sikap baik tentang rokok yaitu sebesar 98,9% dan tindakan merokok sebesar
57,3%. Maka dilakukan analsis data sehingga didapatkan hubungan yang signifikan
secara statistik antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek
media luar ruang dan efektifitas media luar ruang terhadap tindakan merokok siswa
SMA Negeri 2 Medan. Ternyata efektifitas media luar ruang memiliki hubungan paling
dominan terhadap tindakan merokok siswa SMA Negeri 2 Medan (ENegeri 2 Medan p
(B) = 7,561).
Conference Presentations by Putra A P R I A D I Siregar
IAKMI, 2016
Latar Belakang: Perilaku merokok menjadi suatu hal yang fenomenal didunia, dimana orang sudah men... more Latar Belakang: Perilaku merokok menjadi suatu hal yang fenomenal didunia, dimana orang sudah mengetahui dampak buruk yang diakibatkan dari perilaku merokok namun jumlah perokok tidak mengalami penurunan bahkan terus meningkat. Saat ini perilaku merokok tidak hanya dilakukan oleh orangtua saja bahkan anak-anak saat ini sudah mulai mencoba melakukan perilaku merokok dan sudah menjadikan perilaku merokok menjadi bagian dalam kebiasaan mereka.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok anak sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Metode : Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan jenis eksplanatory reaserch melalui purposive sampling. Sampel penelitian ini yaitu anak sekolah dasar yang memiliki perilaku merokok sebanyak 62 orang. Hasil penelitian ini akan dilakukan dengan uji chisquare 95% CI.
Hasil : Perilaku merokok mayoritas dilakukan oleh 43,5% siswa sekolah dasar berusia 12 tahun, usia 11 tahun menjadi usia pertama sekali merokok yang dilakukan 37% siswa sekolah dasar, terdapat hubungan antara perilaku merokok ibu (p=0,000), perilaku merokok teman (p=0,003), ketersediaan rokok (p=0,004), sikap tentang perilaku merokok (p=0,004) dengan perilaku merokok siswa sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang.
Kesimpulan: Pihak sekolah harus meningkatkan informasi tentang bahaya perilaku merokok pada usia sekolah dasar. Pihak sekolah berkomunikasi dengan orangtua khususnya ibu untuk mengurangi perilaku merokok didepan anak. Pihak sekolah melarang perilaku merokok guru di lingkungan sekolah dan kepala desa melarang warung untuk menjual rokok kepada siswa sekolah dasar.
Kata Kunci : Perilaku, Merokok, Anak, Sekolah Dasar
Uploads
Papers by Putra A P R I A D I Siregar
peraturan mengenai iklan rokok. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2003 Pasal 16 ayat 3
disebutkan bahwa penayangan iklan rokok di media elektronik hanya dibatasi antara
jam 21.30 hingga jam 05.00. Namun perusahaan rokok memanfaatkan media lain untuk
memasarkan rokok yang salah satunya adalah media luar ruang. Ini bisa kita lihat
semakin banyaknya iklan rokok pada media luar ruang seperti billboard, spanduk,neon
sign dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan The Jakarta Global Youth Survey di
Indonesia tahun 2006 menunjukkan 93% anak usia 13-15 tahun melihat iklan rokok di
billboard, 83% melihat di majalah dan koran. Hal ini didukung oleh pernyataan Komnas
anak (2007) bahwa 92,9% pelajar terpapar iklan rokok di billboards dan 82,8% pelajar
terpapar iklan rokok di koran dan majalah. Temuan tersebut mengasumsikan bahwa
iklan rokok di media luar ruang lebih efektif di bandingkan di media elektronik.
SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu sekolah yang terletak di tengah Kota Medan
cukup aktif melakukan berbagai kegiatan seperti pentas seni, pertandingan olahraga
dan berbagai kegiatan lainnya. Industri rokok juga turut mendukung acara tersebut
dengan kerap memasang spanduk, baliho, poster, membagikan dan menjual rokok
mereka baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah bahkan membagikan hadiah
berupa pemantik dan merchandise mereka sebagai bentuk kerjasama sponsor rokok.
Disamping itu, letak sekolah yang berada di tengah Kota Medan yang strategis membuat
siswa banyak melewati berbagai iklan rokok pada media luar ruang yang menarik
perhatian pada baliho, spanduk dan berbagai media luar ruang lainnya.
Rancangan penelitian dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis
pengaruh antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek media luar
ruang dan efektifitas media luar ruang dengan perilaku merokok siswa di SMA Negeri 2
Medan melalui analisis data analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda.
Siswa SMA ternyata memiliki memiliki pengetahuan baik tentang rokok yaitu sebesar
100%, sikap baik tentang rokok yaitu sebesar 98,9% dan tindakan merokok sebesar
57,3%. Maka dilakukan analsis data sehingga didapatkan hubungan yang signifikan
secara statistik antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek
media luar ruang dan efektifitas media luar ruang terhadap tindakan merokok siswa
SMA Negeri 2 Medan. Ternyata efektifitas media luar ruang memiliki hubungan paling
dominan terhadap tindakan merokok siswa SMA Negeri 2 Medan (ENegeri 2 Medan p
(B) = 7,561).
Conference Presentations by Putra A P R I A D I Siregar
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok anak sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Metode : Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan jenis eksplanatory reaserch melalui purposive sampling. Sampel penelitian ini yaitu anak sekolah dasar yang memiliki perilaku merokok sebanyak 62 orang. Hasil penelitian ini akan dilakukan dengan uji chisquare 95% CI.
Hasil : Perilaku merokok mayoritas dilakukan oleh 43,5% siswa sekolah dasar berusia 12 tahun, usia 11 tahun menjadi usia pertama sekali merokok yang dilakukan 37% siswa sekolah dasar, terdapat hubungan antara perilaku merokok ibu (p=0,000), perilaku merokok teman (p=0,003), ketersediaan rokok (p=0,004), sikap tentang perilaku merokok (p=0,004) dengan perilaku merokok siswa sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang.
Kesimpulan: Pihak sekolah harus meningkatkan informasi tentang bahaya perilaku merokok pada usia sekolah dasar. Pihak sekolah berkomunikasi dengan orangtua khususnya ibu untuk mengurangi perilaku merokok didepan anak. Pihak sekolah melarang perilaku merokok guru di lingkungan sekolah dan kepala desa melarang warung untuk menjual rokok kepada siswa sekolah dasar.
Kata Kunci : Perilaku, Merokok, Anak, Sekolah Dasar
peraturan mengenai iklan rokok. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2003 Pasal 16 ayat 3
disebutkan bahwa penayangan iklan rokok di media elektronik hanya dibatasi antara
jam 21.30 hingga jam 05.00. Namun perusahaan rokok memanfaatkan media lain untuk
memasarkan rokok yang salah satunya adalah media luar ruang. Ini bisa kita lihat
semakin banyaknya iklan rokok pada media luar ruang seperti billboard, spanduk,neon
sign dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan The Jakarta Global Youth Survey di
Indonesia tahun 2006 menunjukkan 93% anak usia 13-15 tahun melihat iklan rokok di
billboard, 83% melihat di majalah dan koran. Hal ini didukung oleh pernyataan Komnas
anak (2007) bahwa 92,9% pelajar terpapar iklan rokok di billboards dan 82,8% pelajar
terpapar iklan rokok di koran dan majalah. Temuan tersebut mengasumsikan bahwa
iklan rokok di media luar ruang lebih efektif di bandingkan di media elektronik.
SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu sekolah yang terletak di tengah Kota Medan
cukup aktif melakukan berbagai kegiatan seperti pentas seni, pertandingan olahraga
dan berbagai kegiatan lainnya. Industri rokok juga turut mendukung acara tersebut
dengan kerap memasang spanduk, baliho, poster, membagikan dan menjual rokok
mereka baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah bahkan membagikan hadiah
berupa pemantik dan merchandise mereka sebagai bentuk kerjasama sponsor rokok.
Disamping itu, letak sekolah yang berada di tengah Kota Medan yang strategis membuat
siswa banyak melewati berbagai iklan rokok pada media luar ruang yang menarik
perhatian pada baliho, spanduk dan berbagai media luar ruang lainnya.
Rancangan penelitian dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis
pengaruh antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek media luar
ruang dan efektifitas media luar ruang dengan perilaku merokok siswa di SMA Negeri 2
Medan melalui analisis data analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda.
Siswa SMA ternyata memiliki memiliki pengetahuan baik tentang rokok yaitu sebesar
100%, sikap baik tentang rokok yaitu sebesar 98,9% dan tindakan merokok sebesar
57,3%. Maka dilakukan analsis data sehingga didapatkan hubungan yang signifikan
secara statistik antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek
media luar ruang dan efektifitas media luar ruang terhadap tindakan merokok siswa
SMA Negeri 2 Medan. Ternyata efektifitas media luar ruang memiliki hubungan paling
dominan terhadap tindakan merokok siswa SMA Negeri 2 Medan (ENegeri 2 Medan p
(B) = 7,561).
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok anak sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Metode : Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan jenis eksplanatory reaserch melalui purposive sampling. Sampel penelitian ini yaitu anak sekolah dasar yang memiliki perilaku merokok sebanyak 62 orang. Hasil penelitian ini akan dilakukan dengan uji chisquare 95% CI.
Hasil : Perilaku merokok mayoritas dilakukan oleh 43,5% siswa sekolah dasar berusia 12 tahun, usia 11 tahun menjadi usia pertama sekali merokok yang dilakukan 37% siswa sekolah dasar, terdapat hubungan antara perilaku merokok ibu (p=0,000), perilaku merokok teman (p=0,003), ketersediaan rokok (p=0,004), sikap tentang perilaku merokok (p=0,004) dengan perilaku merokok siswa sekolah dasar di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang.
Kesimpulan: Pihak sekolah harus meningkatkan informasi tentang bahaya perilaku merokok pada usia sekolah dasar. Pihak sekolah berkomunikasi dengan orangtua khususnya ibu untuk mengurangi perilaku merokok didepan anak. Pihak sekolah melarang perilaku merokok guru di lingkungan sekolah dan kepala desa melarang warung untuk menjual rokok kepada siswa sekolah dasar.
Kata Kunci : Perilaku, Merokok, Anak, Sekolah Dasar