bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa Teknik Mes... more bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah sidoarjo sebagai syarat mendapat gelar S -1. Dengan mengambil judul ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGINAN TERHADAP KUAT TARIK PADA HASIL PENGELASAN SMAW BAJA ST60 MENGGUNAKAN ELEKTRODA MILD STEEL DAN ELEKTRODA BESI COR. Penulis menyadari sepenuhnya dengan keterbatasan waktu dan kekurangan yang ada pada pihak penulis, tentunya skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam t... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm 2 . Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm 2 . Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm 2 . Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm 2 . Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya. Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW. ABSTRACT SMAW welding process on the research conducted on the steel material ST60. In a welding technique such as this generally digunankan electrode is the type of mild steel. This method is often used because the process is timeefficient rapid, low cost, often applied in the field on small businesses medium such as a home workshop. And in fact the most consumptive steel used is a steel ST60, because of the nature of the metal base which cukut strong and resilient. SMAW welding process is also often applied bada ST60 steel, such as repair of worn shafts. And not infrequently also occur crack or break, in the heat affected because the welding process The results showed the tensile strength occurs closest to the welding electrodes RB26 then cooled directly with media roolent radiator, which amounted to 52.8 kgf / mm2. And cooled with air also has a tensile strength that is almost equal in the amount of 52.7 kgf / mm2. While the results of the lowest tensile strength occurs at the welding electrodes RB26 cooled with oil, which amounted to 46.3 kgf / mm2. Nilanya far below the tensile strength of a material base. And a comparison using the ST60 steel welding electrodes CIA Cor-1, indicating a low attractiveness value is 36.2 kgf / mm2. This is because when using the ST60 steel welding electrodes Cor heat generated during welding does not melt the parent material.
ABSTRAK
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam ... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
ABSTRAK
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam ... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam t... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm 2 . Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm 2 . Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm 2 . Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm 2 . Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya. Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW. ABSTRACT SMAW welding process on the research conducted on the steel material ST60. In a welding technique such as this generally digunankan electrode is the type of mild steel. This method is often used because the process is timeefficient rapid, low cost, often applied in the field on small businesses medium such as a home workshop. And in fact the most consumptive steel used is a steel ST60, because of the nature of the metal base which cukut strong and resilient. SMAW welding process is also often applied bada ST60 steel, such as repair of worn shafts. And not infrequently also occur crack or break, in the heat affected because the welding process The results showed the tensile strength occurs closest to the welding electrodes RB26 then cooled directly with media roolent radiator, which amounted to 52.8 kgf / mm2. And cooled with air also has a tensile strength that is almost equal in the amount of 52.7 kgf / mm2. While the results of the lowest tensile strength occurs at the welding electrodes RB26 cooled with oil, which amounted to 46.3 kgf / mm2. Nilanya far below the tensile strength of a material base. And a comparison using the ST60 steel welding electrodes CIA Cor-1, indicating a low attractiveness value is 36.2 kgf / mm2. This is because when using the ST60 steel welding electrodes Cor heat generated during welding does not melt the parent material.
bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa Teknik Mes... more bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah sidoarjo sebagai syarat mendapat gelar S -1. Dengan mengambil judul ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGINAN TERHADAP KUAT TARIK PADA HASIL PENGELASAN SMAW BAJA ST60 MENGGUNAKAN ELEKTRODA MILD STEEL DAN ELEKTRODA BESI COR. Penulis menyadari sepenuhnya dengan keterbatasan waktu dan kekurangan yang ada pada pihak penulis, tentunya skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam t... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm 2 . Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm 2 . Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm 2 . Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm 2 . Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya. Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW. ABSTRACT SMAW welding process on the research conducted on the steel material ST60. In a welding technique such as this generally digunankan electrode is the type of mild steel. This method is often used because the process is timeefficient rapid, low cost, often applied in the field on small businesses medium such as a home workshop. And in fact the most consumptive steel used is a steel ST60, because of the nature of the metal base which cukut strong and resilient. SMAW welding process is also often applied bada ST60 steel, such as repair of worn shafts. And not infrequently also occur crack or break, in the heat affected because the welding process The results showed the tensile strength occurs closest to the welding electrodes RB26 then cooled directly with media roolent radiator, which amounted to 52.8 kgf / mm2. And cooled with air also has a tensile strength that is almost equal in the amount of 52.7 kgf / mm2. While the results of the lowest tensile strength occurs at the welding electrodes RB26 cooled with oil, which amounted to 46.3 kgf / mm2. Nilanya far below the tensile strength of a material base. And a comparison using the ST60 steel welding electrodes CIA Cor-1, indicating a low attractiveness value is 36.2 kgf / mm2. This is because when using the ST60 steel welding electrodes Cor heat generated during welding does not melt the parent material.
ABSTRAK
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam ... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
ABSTRAK
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam ... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam t... more ABSTRAK Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm 2 . Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm 2 . Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm 2 . Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm 2 . Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya. Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW. ABSTRACT SMAW welding process on the research conducted on the steel material ST60. In a welding technique such as this generally digunankan electrode is the type of mild steel. This method is often used because the process is timeefficient rapid, low cost, often applied in the field on small businesses medium such as a home workshop. And in fact the most consumptive steel used is a steel ST60, because of the nature of the metal base which cukut strong and resilient. SMAW welding process is also often applied bada ST60 steel, such as repair of worn shafts. And not infrequently also occur crack or break, in the heat affected because the welding process The results showed the tensile strength occurs closest to the welding electrodes RB26 then cooled directly with media roolent radiator, which amounted to 52.8 kgf / mm2. And cooled with air also has a tensile strength that is almost equal in the amount of 52.7 kgf / mm2. While the results of the lowest tensile strength occurs at the welding electrodes RB26 cooled with oil, which amounted to 46.3 kgf / mm2. Nilanya far below the tensile strength of a material base. And a comparison using the ST60 steel welding electrodes CIA Cor-1, indicating a low attractiveness value is 36.2 kgf / mm2. This is because when using the ST60 steel welding electrodes Cor heat generated during welding does not melt the parent material.
Uploads
Papers by Bagus Satrio
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.
Proses pengelasan SMAW pada penelitian ini dilakukan terhadap material baja ST60. Dalam teknik pengelasan seperti ini pada umumnya elektroda yang digunankan adalah tipe mild steel. Metode ini sering dipakai karena prosesnya yang cepat efisien waktu, biaya murah, sering diaplikasikan di lapangan pada usaha-usaha kecil menengah kebawah seperti bengkel rumahan. Dan pada kenyataannya baja yang paling konsumtif di gunakan adalah baja ST60, karena sifat base metalnya yang cukut kuat dan ulet. Proses pengelasan SMAW juga sering diaplikasikan bada baja ST60, seperti perbaikan poros yang aus. Dan tak jarang juga terjadi crack atau patah, di bagian yang terkena panas karena proses las.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik paling mendekati terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 kemudian didinginkan secara langsung dengan media radiator roolent, yaitu sebesar 52,8 kgf/mm2. Dan yang didinginkan dengan udara juga memiliki kuat tarik yang hampir sama yaitu sebesar 52,7 kgf/mm2. Sedangkan hasil kuat tarik yang paling rendah terjadi pada pengelasan menggunakan elektroda RB26 yang didinginkan dengan oli, yaitu sebesar 46.3 kgf/mm2. Nilanya jauh dibawah kuat tarik materil dasarnya. Dan pembanding pengelasan baja ST60 menggunakan elektroda Cor CIA-1, menunjukkan nilai tarik yang rendah yaitu 36.2 kgf/mm2. Ini dikarenakan pada saat pengelasan baja ST60 mengunakan elektroda Cor panas yang dihasilkan saat pengelasan tidak melelehkan material induknya.
Kata kunci: Baja ST60, uji tarik, media pendingin dan pengelasan SMAW.