Papers by Achmad M. Akung
Jurnal EMPATI
Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penel... more Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus memahami keputusan pemasungan kembali oleh keluarga kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah keluar dari perawatan di RSJ (eks pasien). Dengan menggunakan metode studi kasus tunggal, penelitian ini melibatkan subjek dan informan sebanyak lima orang. Subjek terdiri dari tiga anggota keluarga sebagai caregiver dan informan berasal kader Dinas Sosial yang melakukan pendampingan, serta tetangga yang mengetahui keberadaan subjek kasus yang dipasung. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, FGD, dan dokumen subjek. Hasil penelitian menunjukkan pemasungan adalah upaya perlindungan tehadap ODGJ dan opsi terakhir keluarga. Paparan penelitian dalam kronologi periode sebelum dipasung, ketika dipasung, periode lepas-pasung, periode pengobatan alternatif, dan periode pemasungan kembali. Periode upaya pengobatan dijalani subjek kasus dalam waktu yang relatif singkat...
... Keadilan sesungguhnya adalah satu di antara sekian banyak atribut Tuhan yang sangat indah. ..... more ... Keadilan sesungguhnya adalah satu di antara sekian banyak atribut Tuhan yang sangat indah. ... Dengan logikanya yang sederhana, masyarakat kadang bahkan lebih permana (cermat) dalam menakar keadilan ketimbang para penegak hukum yang berkiblat dengan logika ...
Abstrak Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesi... more Abstrak Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus memahami keputusan pemasungan kembali oleh keluarga kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah keluar dari perawatan di RSJ (eks pasien). Dengan menggunakan metode studi kasus tunggal, penelitian ini melibatkan subjek dan informan sebanyak lima orang. Subjek terdiri dari tiga anggota keluarga sebagai caregiver dan informan berasal kader Dinas Sosial yang melakukan pendampingan, serta tetangga yang mengetahui keberadaan subjek kasus yang dipasung. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, FGD, dan dokumen subjek. Hasil penelitian menunjukkan pemasungan adalah upaya perlindungan tehadap ODGJ dan opsi terakhir keluarga. Paparan penelitian dalam kronologi periode sebelum dipasung, ketika dipasung, periode lepas-pasung, periode pengobatan alternatif, dan periode pemasungan kembali. Periode upaya pengobatan dijalani subjek kasus dalam waktu yang relatif singkat, sehingga pasca menjadi eks pasien RSJ, subjek kasus kembali dipasung. Analisis pengambilan keputusan caregiver mempertimbangkan sosiokultural. Coping terhadap stres perawatan keluarga dilakukan secara religious-focused, yakni mengedepankan ibadah, ikhlas, ikhtiar, serta meyakini bahwa ada maksud di balik cobaan. Keluarga melakukan keterbukaan dan tidak terpapar stigma yang beredar di masyarakat. Lingkungan sosial cenderung mendukung keputusan keluarga selagi masih bisa merawat keberadaan ODGJ meski dengan cara dipasung. Abstract Pasung is the form of physical restraint or confinement toward mentally disabled people in Indonesia. This study focuses on understanding the decision of reconfinement toward the Persons With Mental Illness (PWMI) who have been discharged from mental hospital (ex-patient). By using a single case study, this study involves five subjects and informants. The subjects from three members of the family as the caregivers, while the informants from Social Service who provides guidance, and a neighbor who know where the subject of the case is confined. The data were collected through interviews, observation, FGD, and document analysis. The results showed that the reconfinement towards PWMI is the form of protection and the last option. Research explanation consists of chronology of the periods before in pasung, while in pasung, off-pasung period, alternative treatment period, and the period of reconfinement. The treatment is undertaken by the subject in a short time period so that the ex-patient be reconfined. The analysis of decision-making considers the sociocultural aspect from the caregivers. Caregivers " coping stress is done in religious-focused, namely promoting worship, acceptance, efforts, and believes that there is a purpose behind the obstacles. The family discloses toward society and not exposed by the stigma. The social environment tends to support the decision of the family while they can take care of the presence of PWMI though with pasung form. PENDAHULUAN Persoalan kesehatan jiwa adalah bagian tidak terpisahkan dari kesehatan masyarakat. Kesehatan jiwa merupakan bagian integral yang diperhatikan oleh negara karena memengaruhi angka kesehatan dan kondisi sosial masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, perlindungan terhadap kesehatan jiwa juga termasuk di dalam segmentasi Hak Asasi Manusia (HAM). Hal tersebut didukung oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui World Health Organization
Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penel... more Pasung adalah bentuk pengekangan fisik terhadap orang dengan hendaya kejiwaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus memahami keputusan pemasungan kembali oleh keluarga kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah keluar dari perawatan di RSJ (eks pasien). Dengan menggunakan metode studi kasus tunggal, penelitian ini melibatkan subjek dan informan sebanyak lima orang. Subjek terdiri dari tiga anggota keluarga sebagai caregiver dan informan berasal kader Dinas Sosial yang melakukan pendampingan, serta tetangga yang mengetahui keberadaan subjek kasus yang dipasung. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, FGD, dan dokumen subjek. Hasil penelitian menunjukkan pemasungan adalah upaya perlindungan tehadap ODGJ dan opsi terakhir keluarga. Paparan penelitian dalam kronologi periode sebelum dipasung, ketika dipasung, periode lepas-pasung, periode pengobatan alternatif, dan periode pemasungan kembali. Periode upaya pengobatan dijalani subjek kasus dalam waktu yang relatif singkat, sehingga pasca menjadi eks pasien RSJ, subjek kasus kembali dipasung. Analisis pengambilan keputusan caregiver mempertimbangkan sosiokultural. Coping terhadap stres perawatan keluarga dilakukan secara religious-focused, yakni mengedepankan ibadah, ikhlas, ikhtiar, serta meyakini bahwa ada maksud di balik cobaan. Keluarga melakukan keterbukaan dan tidak terpapar stigma yang beredar di masyarakat. Lingkungan sosial cenderung mendukung keputusan keluarga selagi masih bisa merawat keberadaan ODGJ meski dengan cara dipasung. Abstract Pasung is the form of physical restraint or confinement toward mentally disabled people in Indonesia. This study focuses on understanding the decision of reconfinement toward the Persons With Mental Illness (PWMI) who have been discharged from mental hospital (ex-patient). By using a single case study, this study involves five subjects and informants. The subjects from three members of the family as the caregivers, while the informants from Social Service who provides guidance, and a neighbor who know where the subject of the case is confined. The data were collected through interviews, observation, FGD, and document analysis. The results showed that the reconfinement towards PWMI is the form of protection and the last option. Research explanation consists of chronology of the periods before in pasung, while in pasung, off-pasung period, alternative treatment period, and the period of reconfinement. The treatment is undertaken by the subject in a short time period so that the ex-patient be reconfined. The analysis of decision-making considers the sociocultural aspect from the caregivers. Caregivers " coping stress is done in religious-focused, namely promoting worship, acceptance, efforts, and believes that there is a purpose behind the obstacles. The family discloses toward society and not exposed by the stigma. The social environment tends to support the decision of the family while they can take care of the presence of PWMI though with pasung form. PENDAHULUAN Persoalan kesehatan jiwa adalah bagian tidak terpisahkan dari kesehatan masyarakat. Kesehatan jiwa merupakan bagian integral yang diperhatikan oleh negara karena memengaruhi angka kesehatan dan kondisi sosial masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, perlindungan terhadap kesehatan jiwa juga termasuk di dalam segmentasi Hak Asasi Manusia (HAM). Hal tersebut didukung oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui World Health Organization
Uploads
Papers by Achmad M. Akung