Lompat ke isi

Reset GPX untuk halaman ini
Dari Wikivoyage

Peringatan Catatan: Saat ini, sebagian wilayah Korea Selatan menggelar aksi demonstrasi dan protes yang meluas, dengan penjagaan ketat oleh polisi, terhadap presiden yang sedang menjabat. Wisatawan harus memperhatikan berita terbaru, dan menghindari area demonstrasi politik, yang diperkirakan terjadi di area sekitar Gwanghwamun, Kantor Kepresidenan (Samgakji) dan Majelis Nasional (Yeouido), karena kebuntuan terus berlanjut antara pengunjuk rasa dan polisi di sana.
(Informasi diperbarui pada 04 Des 2024)

Korea Selatan (한국, 韓國 Hanguk) [1], resminya Republik Korea (대한민국, 大韓民國 Daehan Minguk) adalah negara yang berada di Asia Timur. Korea Selatan menguasai sebagian daerah selatan semanjung Korea, dengan Korea Utara di utara, Tiongkok di sebelah lautan bagian barat dan Jepang yang berada di sebelah timur.

Dikenal sebagai "Negeri Ginseng", Korea telah lama menjadi jembatan budaya antara negara-negara tetangganya, Tiongkok dan Jepang. Korea Selatan telah bangkit dari bayang-bayang masa lalunya yang penuh gejolak dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. Budaya pop Korea Selatan telah sangat populer di Asia Timur dan Tenggara sejak pergantian abad ke-21, dan telah menjadi populer secara global sejak tahun 2020-an, yang mendorong peningkatan jumlah wisatawan ke negara ini. Meskipun modern, orang Korea juga sangat bangga dengan sejarah dan tradisi mereka, dan ada banyak situs bersejarah yang terpelihara dengan baik yang dapat memberikan penggemar sejarah sekilas pandang ke masa lalu kuno.

Wilayah

[sunting]

Korea Selatan terbagi menjadi sembilan provinsi, seperti yang tercantum di bawah ini. Kota-kota terbesar merupakan wilayah pemerintahan yang terpisah, tetapi Wikiwisata memasukkannya ke dalam provinsi yang paling relevan.

Wilayah di Korea Selatan - Peta dengan kode warna
  Gyeonggi
Mengelilingi Seoul dan tertutup oleh perluasan perkotaan, dengan Zona Demiliterisasi Korea di dekatnya.
  Gangwon
Keajaiban alam dengan Taman Nasional Seoraksannya, pantai, dan resor ski.
  Chungcheong Utara (juga dikenal sebagai Chungbuk)
Sebuah provinsi tanpa pantai yang dipenuhi pegunungan dan taman nasional.
  Chungcheong Selatan (juga dikenal sebagai Chungnam)
Bagian barat tengah negara ini. Daerah datarnya terdiri dari hamparan sawah. Titik pertemuan jalur kereta api dan jalan raya utama dan terkenal dengan sumber air panasnya.
  Gyeongsang Utara
Provinsi terbesar dan daerah terkaya untuk situs sejarah dan budaya, seperti Andong, Gyeongju dan kepulauan Ulleungdo
  Gyeongsang Selatan
Terkenal dengan kota-kota tepi laut dan pantai-pantainya yang indah, tempat sebagian besar warga Korea menghabiskan liburan musim panasnya.
  Jeonbuk (sebelumnya bernama Jeolla Utara)
Terkenal dengan makanan lezat.
  Jeonnam (sebelumnya bernama Jeolla Selatan)
Banyak pulau kecil dan pemandangan alam yang indah, makanan yang fantastis (terutama makanan laut di sepanjang pantai) dan bagus untuk memancing. dengan makanan lezat.
  Jeju
pulau bulan madu di Korea Selatan, terbentuk oleh gunung berapi. Pemandangan indah dengan bunga-bunga liar dan menunggang kuda.

Kota

[sunting]
Peta
Peta Korea Selatan
  • 1 Seoul (서울) — ibu kota Korea Selatan yang dinamis berusia 600 tahun, perpaduan antara budaya kuno dan modern
  • 2 Busan (부산, 釜山) — kota kedua dan tujuan pantai utama
  • 3 Chuncheon Chuncheon di Wikipedia (춘천, 春川) — ibu kota provinsi Gangwon, dikelilingi oleh danau dan pegunungan dan terkenal dengan hidangan lokal, dakgalbi dan makguksu
  • 4 Daegu (대구, 大邱) — kota kosmopolitan, kaya dengan tradisi dan pemandangan kuno
  • 5 Daejeon Daejeon di Wikipedia (대전, 大田) — kota metropolitan yang besar dan dinamis di Provinsi Chungnam
  • 6 Gwangju (광주, 光州) — Kota terbesar di provinsi Gwangju
  • 7 Gyeongju Gyeongju di Wikipedia (경주, 慶州) — ibu kota kuno Kerajaan Silla
  • 8 Incheon Incheon di Wikipedia (인천, 仁川) — pelabuhan tersibuk kedua di negara ini, lokasi bandara internasional terbesar di negara ini
  • 9 Jeonju Jeonju di Wikipedia (전주, 全州) — dulunya merupakan ibu kota spiritual Dinasti Joseon, kini menjadi pusat seni terkemuka yang dipenuhi dengan museum, kuil Buddha kuno, dan monumen bersejarah

Pahami

[sunting]
Ibukota Seoul
Mata uang Won Korea Selatan (KRW)
Korean mun
Populasi 51,4 million (2017)
Kelistrikan 220±13 Volt / 60±0,2 hertz (Schuko, Europlug)
Kode negara +82
Zona waktu Waktu Standar Korea, UTC+9, Asia/Seoul
No. Darurat 112 (kepolisian), 119 (Layanan medis darurat, pasukan pemadam kebakaran), 113 (Kontra-intelijen)
Lajur kemudi right

Terletak di bagian selatan Semenanjung Korea, Korea Selatan adalah negara dengan pemandangan alam yang memukau dan perpaduan antara tradisi yang telah berusia berabad-abad dan masyarakat kontemporer. Negara ini memiliki catatan sejarah yang telah berlangsung lebih dari 5.000 tahun.

Sejarah

[sunting]

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang. Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.

Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Tiongkok. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

Korea Selatan secara resmi dimulai ketika pembentukan negara Korea Selatan pada 15 Agustus 1945, meskipun Syngman Rhee telah mendeklarasikan pembentukannya di Seoul pada 13 Agustus.

Setelah Penjajahan Jepang di Korea yang berakhir karena kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945, Korea dibagi menjadi dua wilayah berdasarkan garis 38 derajat lintang utara sesuai dengan perjanjian yang diadakan oleh PBB. Uni Soviet di bagian utara dan Amerika Serikat di bagian selatan. Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai implementasi penyatuan Korea. Hal ini mengakibatkan pembentukan pemerintahan yang terpisah dengan masing-masing pemerintah mengklaim memiliki wilayah resmi atas seluruh Korea.

Sejarah Korea Selatan dalam perkembangannya diwarnai oleh pemerintahan yang demokratis dan otokratis secara bergantian. Republik pertama yang awalnya diklaim sebagai pemerintahan yang demokratis lama kelamaan menjadi otokratis hingga akhirnya jatuh pada tahun 1960. Republik kedua yang benar-benar demokratis harus dijatuhkan oleh rezim militer yang otokratis dalam waktu yang singkat. Republik keenam merupakan pemerintahan yang stabil dan menganut asas demokrasi liberal.

Masyarakat

[sunting]
Gerbang Namdaemun, Seoul

Korea Selatan adalah negara yang sangat homogen, dengan lebih dari 95% penduduk mengidentifikasi diri mereka sebagai etnis Korea dan berbicara bahasa Korea. Namun, demografi berubah, dengan imigran telah melewati angka satu juta untuk pertama kalinya dalam sejarah. Minoritas terbesar adalah orang Tionghoa, berjumlah sekitar 440.000, meskipun mayoritas dari mereka adalah warga negara Tionghoa etnis Korea. Ada komunitas yang lebih kecil dari penduduk Tionghoa Han kelahiran lokal yang jumlahnya lebih dari 26.000, sebagian besar merupakan keturunan imigran awal abad ke-20 dari Shandong, yang dikenal sebagai Hwagyo (화교) dalam bahasa Korea. Ada juga pekerja dari Mongolia, Bangladesh, Asia Tenggara, dan bagian lain dunia. Sebuah komunitas yang terdiri dari 20.000 guru bahasa Inggris dari negara-negara anglophone tersebar di seluruh negeri. 30.000 personel militer Amerika yang telah lama bertugas di sini. Ekonomi Korea Selatan yang besar dan berkembang telah menarik orang-orang dari seluruh dunia. Pusat keuangan terkemuka Seoul telah membawa banyak pekerja keuangan dari Amerika Utara, Eropa, dan Jepang. Di daerah pedesaan, para petani mencari istri dari negara lain seperti Cina, Vietnam, dan Filipina untuk mengatasi kekurangan wanita Korea di pedesaan, dan komunitas ini dapat dilihat bahkan di kota-kota terkecil saat ini.

Budaya

[sunting]
Dekorasi istana kerajaan, Changdeokgung, Seoul

Karena telah lama berkecimpung dalam dunia budaya Tiongkok, pengaruh Tiongkok yang substansial terlihat jelas dalam budaya tradisional Korea. Meskipun demikian, masih banyak perbedaan mendasar yang tersisa, dan Korea telah mempertahankan identitas budaya yang berbeda dari negara tetangganya yang lebih besar. Orang Korea sangat bangga dengan warisan mereka dan perlawanan mereka terhadap dominasi luar.

Selama dinasti Joseon, filosofi dominan Korea adalah bentuk Konfusianisme yang ketat, mungkin bahkan lebih ketat daripada filosofi aslinya di Tiongkok. Orang-orang dipisahkan ke dalam hierarki yang kaku, dengan raja sebagai puncak, elit pejabat dan prajurit, dan sekelompok kecil bangsawan (양반 yangban) di bawahnya, kelas menengah pegawai negeri sipil kecil (중인 chungin) di bawah mereka, dan kemudian populasi besar rakyat jelata (상민 sangmin) di bagian bawah. Yang terdidik lebih unggul daripada yang tidak terdidik, wanita melayani pria, dan semua orang berpegang pada peran yang ditentukan atau menghadapi konsekuensi yang berat. Korea mengadopsi versi sistem ujian kekaisaran yang diciptakan dan digunakan di Tiongkok untuk memilih pejabat, menciptakan semacam meritokrasi pra-modern untuk pemerintah seperti mitranya di Tiongkok, meskipun, tidak seperti versi Tiongkok, versi Korea sebagian besar dibatasi pada kelas yangban dan chungin. Agama Buddha ditekan terutama karena korupsi dan keserakahan yang meluas dari para biksu dan kuil selama tahap-tahap memudarnya dinasti Goryeo. Meski Dinasti Joseon berakhir pada tahun 1910, warisannya tetap hidup dalam budaya Korea: pendidikan dan kerja keras dinilai di atas segalanya, karyawan diharapkan untuk patuh tanpa syarat kepada atasan mereka, dan kaum wanita masih berjuang untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

Orang Korea percaya bahwa hal yang paling membedakan mereka dari budaya Asia lainnya adalah kuliner, bahasa, dan aksara Hangul mereka. Orang luar akan melihat modernitas ekstrem mereka, yang diimbangi oleh kegembiraan artistik dan arsitektur yang berkembang dengan baik. Tidak ada yang tidak dihias jika dapat dihindari, dan mereka memiliki bakat untuk desain interior yang bergaya. Korea Selatan juga memiliki industri film dan TV yang dinamis, dan negara ini merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia yang film lokalnya memiliki pangsa pasar yang lebih besar daripada film Hollywood.

Warga Korea Selatan berpegang teguh pada banyak tradisi kuno yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, namun anehnya, mereka sering terobsesi dengan teknologi terkini. Perangkat konsumen dengan teknologi canggih yang dikembangkan di Korea sering kali lebih maju beberapa tahun dibandingkan negara lain di dunia.

Hari libur

[sunting]

Tanggal Tahun Baru Imlek

Tahun "Kelinci" dimulai pada 4 Februari 2023 pukul 10:33, dan Tahun Baru Imlek jatuh pada 22 Jan 2023

  • Tahun "Naga" akan dimulai pada 4 Februari 2024 pukul 16:25, dan Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 10 Februari 2024
  • Tahun "Ular" akan dimulai pada 3 Februari 2025 pukul 22:10, dan Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 29 Januari 2025

Berlawanan dengan kepercayaan populer, perubahan zodiak tidak terjadi pada hari pertama Tahun Baru Imlek, melainkan terjadi pada Li Chun (立春 lì chūn), awal musim semi tradisional Tionghoa.

Hari libur tradisional Korea sebagian besar mengikuti kalender lunar dan karenanya jatuh pada hari yang berbeda setiap tahun dari sudut pandang kalender Gregorian Barat. Dua hari libur terbesar, Tahun Baru Imlek dan Chuseok , adalah hari libur keluarga di mana semua orang kembali ke kampung halaman mereka secara massal dan semua moda transportasi penuh sesak. Sebaiknya rencanakan rencana perjalanan Anda di sekitar tanggal-tanggal ini, dan sadari bahwa pilihan makan terbaik Anda mungkin adalah bungkus mi dari 7-Eleven! Pada hari libur lainnya, Anda tidak akan melihat banyak perbedaan, namun, semua bank dan kantor pemerintah akan tutup.

  • Hari Tahun Baru (신정 Sinjeong) — 1 Januari
  • Tahun Baru Imlek (설날 Seollal, juga dikenal sebagai "Tahun Baru Korea" atau 구정 Gujeong) — hari pertama bulan Lunar pertama (Januari – Februari) — Keluarga berkumpul bersama, menyantap makanan tradisional, terutama tteokguk (떡국), dan melakukan upacara leluhur. Hari libur umum berlangsung selama tiga hari, termasuk malam sebelum dan hari kedua. Banyak toko dan restoran tutup selama tiga hari, jadi tidak cocok untuk berkunjung.
  • Hari Gerakan Kemerdekaan (삼일절 atau 3·1절 Samiljeol, secara harfiah berarti "Hari 3-1") — 1 Maret — Untuk memperingati gerakan perlawanan 1 Maret terhadap invasi Tentara Kekaisaran Jepang pada tahun 1919.
  • Hari Anak (어린이날 Eorininal) — 5 Mei — Ini adalah perayaan nilai kepribadian anak-anak dan upaya mencapai kebahagiaan mereka.
  • Hari Lahir Buddha (부처님 오신 날 Bucheonnim Osin Nal atau 사월 초파일 Sawol Chopail) — hari ke-8 pada bulan ke-4 lunar (April – Mei) — Hari libur resmi di Korea Selatan untuk memperingati kelahiran Buddha Shakyamuni (석가모니).
  • Hari Peringatan (현충일 Hyeonchung-il) — 6 Juni — Mengenang warga Korea yang telah gugur demi negara.
  • Hari Konstitusi (제헌절 Jeheonjeol) — 17 Juli — Hari Nasional Republik Korea, memperingati pemberlakuan dan pengundangan Konstitusi Republik Korea (Konstitusi) pada 17 Juli 1948.
  • Hari Pembebasan (광복절 Gwangbokjeol) — 15 Agustus — Hari ini sebenarnya adalah akhir Perang Dunia II dengan penyerahan resmi Jepang kepada pasukan Sekutu, yang juga berarti Korea memperoleh kemerdekaan setelah beberapa dekade kolonialisme Jepang.
  • Chuseok (추석, sering diterjemahkan sebagai "Thanksgiving Korea") — hari ke-15 bulan ke-8 kalender lunar (September – Oktober) — Orang Korea merayakannya dengan menyantap makanan tradisional, khususnya kue beras yang disebut songpyeon (송편) dan memainkan permainan rakyat. Hari libur umum ini berlangsung selama 3 hari dan seperti Tahun Baru Imlek, semua tempat tutup sehingga kunjungan menjadi agak membosankan.
  • Hari Pendirian Nasional (개천절 Gaecheonjeol) — 3 Oktober — Nama hari libur ini berarti "hari langit terbuka", oleh karena itu namanya. Untuk merayakan pembentukan pertama negara Korea kuno.
  • Hari Hangul (한글날 Hangeulnal) — 9 Oktober — Peringatan alfabet Korea
  • Natal (크리스마스 Keuriseumaseu, 기독탄신일 Gidoktansinil, atau 성탄절 Seongtanjeol) — 25 Desember — Hari libur umum yang dirayakan oleh pasangan muda untuk menghabiskan hari romantis bersama. Meskipun sekitar 30% penduduk negara ini beragama Kristen, sangat sedikit perayaan keagamaan yang dilakukan di media atau di jalan-jalan.

Iklim

[sunting]

Korea Selatan beriklim sedang karena berada dalam kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia lebih besar terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik. Musim dingin berlangsung 3 bulan dengan kondisi cuaca kering. Sementara musim panas singkat, namun sangat panas, basah dan lembap. Cuaca terbaik muncul pada musim semi dan musim gugur. Di DKI Seoul suhu rata-rata bulan Januari adalah −5 °C sampai −2,5 °C; pada bulan Juli berkisar dari 22.5 °C sampai 25 °C. Pulau Jeju yang terletak pada bagian paling selatan, menerima iklim yang lebih hangat daripada daratan utama, berkisar dari 2,5 °C pada bulan Januari dan 25 °C pada bulan Juli.

Bicara

[sunting]
Tulisan tangan hangul dalam sebuah iklan
Lihat pula: buku frase Korean

Orang Korea Selatan berbicara bahasa Korea, dan mengetahui beberapa kata bahasa ini akan sangat berguna. Bahasa ini agak berbeda secara drastis dari bahasa Barat mana pun dalam tata bahasanya, dan pengucapannya agak sulit bagi penutur bahasa Inggris untuk melakukannya dengan benar (meskipun tidak secara nada). Bergantung pada bagian negara mana yang Anda kunjungi, dialek yang berbeda digunakan, meskipun bahasa Korea standar, yang didasarkan pada dialek Seoul, dipahami dan digunakan oleh hampir semua orang. Yang paling menonjol di antara dialek-dialek tersebut, dialek Gyeongsang yang digunakan di sekitar Busan dan Daegu dianggap agak kasar dan agresif dibandingkan dengan bahasa Korea standar, dan dialek Jeju yang digunakan di Pulau Jeju dikenal hampir tidak dapat dipahami oleh penutur bahasa Korea standar.

Perbedaan antara Korea Utara dan Korea Selatan

Meskipun terpisah selama lebih dari 70 tahun, bahasa Korea di Korea Utara dan Korea Selatan pada dasarnya sama. Perbedaan utamanya adalah banyaknya kata-kata bahasa Inggris yang dipinjam oleh orang Korea Selatan, sedangkan Korea Utara menggunakan kata-kata asli atau yang berasal dari bahasa Rusia. Deskripsi struktur politik dan sosial juga sangat berbeda sebagai akibat langsung dari arah ideologis yang berbeda di kedua negara.

Sistem penulisan Korea tampak sederhana. Meskipun sekilas tampak serumit bahasa Cina atau Jepang, sistem penulisan alfabetis ini unik dan sederhana yang disebut hangul (한글 hangeul), di mana huruf-huruf ditumpuk menjadi blok-blok yang mewakili suku kata. Sistem ini dirancang oleh sebuah komite dan tampak seperti garis-garis sederhana, kotak-kotak, dan lingkaran-lingkaran kecil, tetapi sangat konsisten, logis, dan cepat dipahami. Sebuah dokumen kerajaan dari tahun 1446 yang menjelaskan hangul mengatakan bahwa "Orang bijak dapat mengenal hangul sebelum pagi berakhir; orang bodoh dapat mempelajarinya dalam waktu sepuluh hari."

Belajar membaca hangul sebelum Anda tiba di Korea akan mempermudah perjalanan, karena banyak rambu dan menu ditulis hanya dalam hangul. Lebih jauh lagi, kata-kata Korea untuk banyak produk umum sering kali merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, tetapi akan ditulis dalam hangul, seperti 주스 (juseu, "jus") atau 컴퓨터 (keompyuteo, "komputer"). Jika Anda dapat membaca hangul, Anda akan menemukan bahwa bertahan hidup di Korea sangat mudah.

Masuk

[sunting]
Peringatan Catatan: Jangan membawa biografi, buku, perangko, kartu pos Korea Utara, atau apa pun yang mengandung propaganda Korea Utara ke Korea Selatan. Barang-barang tersebut akan disita saat terlihat dan Anda dapat didenda atau dipenjara.
(Informasi diperbarui pada 31 Des 2023)

Sebelum bepergian, pelancong yang memenuhi syarat harus mengajukan permohonan K-ETA atau visa dan harus mendaftarkan informasi perjalanan dan status kesehatan mereka menggunakan sistem Q-CODE Korea Selatan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang peraturan masuk, lihat Situs Web Keselamatan Perjalanan Organisasi Pariwisata Korea.

Hindari membawa makanan ringan yang mengandung biji poppy. Meskipun biji poppy yang sudah dicuci hanya mengandung sedikit opioid, biji poppy tersebut kemungkinan akan disita berdasarkan undang-undang yang sama yang melarang impor obat-obatan terlarang.

Laman ini masih merupakan sebuah rintisan dan membutuhkan perhatian Anda, karena laman ini tidak memiliki kerangka artikel. Anda dapat membantu Wikiwisata dengan mengembangkan laman ini hingga sempurna!