Zuko
Zuko | |
---|---|
Pengisi suara | Dante Basco[1] |
Informasi | |
Alias | Arwah Biru, Lee |
Jenis kelamin | Laki-laki |
Jabatan | tokoh antagonis dalam Buku 1, tokoh protagonis dalam Buku 2 dan 3 |
Kewarganegaraan | Negara Api |
Zuko (atau Pangeran Zuko) adalah seorang tokoh fiktif dalam serial animasi televisi Nickelodeon yang berjudul Avatar: The Legend of Aang. Pengisi suaranya adalah Dante Basco.
Dalam serial Avatar, Zuko merupakan seorang pengendali api berbakat dan juga merupakan putera Raja Api Ozai, pemimpin Negara Api – ras manusia dengan kemampuan menciptakan dan memanipulasi api. Ia merupakan seorang pangeran terbuang yang dikirim untuk menangkap Avatar (Aang) supaya kehormatannya pulih sekaligus mendapat hak untuk mewarisi tahta. Zuko dalam perjalanannya selalu ditemani dan diberi nasihat oleh pamannya, Iroh.
Meskipun sering tampil sebagai tokoh antagonis dalam cerita, pemahaman Zuko terhadap kehormatannya menyebabkannya menentang bangsa dan keluarganya sendiri. Meski dalam batin perasaannya sering bergejolak, di kemudian hari sisi baik dalam hatinya mampu keluar. Zuko juga memiliki hubungan yang penting dengan Avatar. Untuk itu, ia menyadarkan diri bahwa takdirnya yang sesungguhnya adalah berteman dengan Avatar, mengajari Aang pengendalian api, menghentikan peperangan dan mengembalikan keseimbangan dunia.
Kakek buyutnya dari keluarga ayahnya adalah Sozin sedangkan kakek buyutnya dari keluarga ibunya adalah Avatar Roku.
Latar belakang dan keluarga
[sunting | sunting sumber]Zuko lahir dari pasangan Puteri Ursa dan Pangeran Ozai. Karena selalu dimanja ibunya dan tak diacuhkan oleh ayahnya, Zuko memiliki ikatan yang erat dengan ibunya. Sekitar enam tahun sebelum latar belakang dalam cerita dimulai, Zuko mendapat kabar mengenai kematian sepupunya, Lu Ten, dalam pertempuran selama masa penggempuran Ba Sing Se. Sebagai akibatnya Iroh menghentikan penggempuran dengan rasa sedih dan ayah Zuko, Ozai, melihat bahwa kejadian itu merupakan kesempatan untuk meyakinkan Raja Api Azulon bahwa ia berhak mewarisi tahta. Permintaan Ozai ditolak dan sebagai hukuman karena telah memanfaatkan kekalahan Iroh, ia diperintahkan untuk membunuh Zuko. Namun, Azulon wafat dan Ursa menghilang sebelum sesuatu terjadi. (Di kemudian hari diketahui bahwa Ursa muncul dengan rencana untuk menjadikan Ozai sebagai Raja Api sehingga nyawa Zuko bisa diselamatkan. Hal ini berujung pada kematian Azulon dan Ursa dibuang sebagai akibatnya. Pada hari berikutnya, Zuko mencari tahu keberadaan Ursa namun ia tidak mendapat jawaban apapun. Kemudian ia hadir dalam upacara kematian Azulon dan Ozai dinobatkan sebagai Raja Api.
Sekitar 2-3 tahun kemudian, Iroh mengizinkan Zuko yang baru berumur 13 tahun untuk menghadiri rapat perang. Setelah Zuko mendengar rencana seorang jenderal untuk mengorbankan tentara pemula dalam pertempuran, ia mengajukan protes. Akhirnya Ozai meminta Zuko untuk berduel dalam Agni Kai. Tetapi ketika duel dimulai, ia sadar bahwa yang ia lawan bukanlah jenderal yang ia tentang, tetapi Raja Ozai sendiri. Zuko menyerah karena tidak sanggup melawan ayahnya sendiri. Ozai yang menganggap tindakan tersebut sebagai kelemahan dan rasa tak hormat, dengan tega mencakar Zuko, mencabut haknya, dan membuangnya dengan syarat tidak boleh pulang sebelum berhasil menangkap Avatar. Namun, sebagaimana para leluhurnya yang telah mengarungi dunia demi mencari Avatar, hal ini lebih dianggap sebagai "misi orang bodoh" daripada sebagai kewajiban nyata. Tampaknya tujuan Raja Ozai yang sebenarnya adalah supaya Zuko tidak pernah pulang, oleh karena Ozai lebih menyukai Azula dan lebih memilihnya untuk menjadi calon Raja Api daripada Zuko.
Ikhtisar alur cerita
[sunting | sunting sumber]Dalam serial Avatar, setiap musim penayangan disebut dengan istilah "Buku" dan setiap episode disebut "Bab." Setiap Buku dinamai menurut nama unsur, dan pengendalian unsur tersebut mendominasi alur cerita.
Buku 1: Air
[sunting | sunting sumber]Dalam serial Avatar yang ditayangkan di televisi, tokoh antagonis utama yang pertama kali muncul adalah Zuko. Diceritakan bahwa ia mengarungi dunia dengan menggunakan kapal Negara Api, dalam misi mencari Sang Avatar yang telah lama hilang, dengan ditemani oleh pamannya yaitu Iroh, dan beberapa awak kapal. Setelah melihat suar yang menyala di Kutub Selatan, ia pergi ke sana, dimana akhirnya ia berhasil menangkap Avatar namun kemudian kehilangan Sang Avatar. Di sepanjang Buku 1, Zuko selalu mengejar Aang namun Sang Avatar selalu dapat menghindarinya setiap saat. Zuko juga harus berseteru dengan saingannya, yaitu Laksamana Zhao, yang selalu melakukan apa saja supaya bisa menghalangi usaha sang pangeran.
Pada suatu saat, Zhao berhasil menculik Aang, tetapi Zuko membebaskan Sang Avatar dengan menyamar sebagai Arwah Biru. Pada suatu hari Zhao menyadari bahwa Zuko dan Arwah Biru adalah orang yang sama, sehingga ia mencoba membunuh Zuko tetapi gagal. Dengan bantuan Iroh, Zuko mencuri sekoci untuk menyusup ke Kutub Utara. Di sana ia berhasil menculik Sang Avatar namun teman sang Avatar datang menyelamatkan dan berhasil menahan Zuko. Setelah melarikan diri, ia bertarung dengan Zhao karena orang tersebut mencoba membunuhnya. Kemudian pertarungan dihentikan karena Spirit Lautan yang marah menarik Zhao ke dalam lautan sebagai balasan karena ia telah membunuh Tui, Sang Spirit Bulan. Zuko mengulurkan tangannya kepada Zhao dengan maksud untuk menyelamatkan namun Zhao menolak sehingga akhirnya ia tenggelam. Setelah itu Zuko pergi bersama Iroh dengan mengendarai rakit, oleh karena kapalnya telah hancur dalam usaha pembunuhan.
Buku 2: Tanah
[sunting | sunting sumber]Setelah terapung-apung selama tiga minggu, Zuko dan Iroh ditipu oleh Azula, adik Zuko, yang meyakinkan mereka bahwa Ozai ingin supaya mereka pulang. Setelah kapten kapal Azula secara tidak sengaja menyebut Zuko dan Iroh sebagai tahanan, mereka bertarung dengan awak kapal Azula lalu pergi melarikan diri. Setelah itu Negara Api menetapkan mereka sebagai pengkhianat. Zuko merasa susah hidup sebagai seorang pelarian dari Negara Api dan sering kali berusaha untuk mencuri. Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan pamannya dan pergi melakukan petualangannya sendiri sambil menyamar menjadi orang lain. Di sebuah desa di wilayah Kerajaan Bumi, kehadiran Zuko diterima dengan baik oleh sebuah keluarga, tetapi pada akhirnya penduduk desa menolak kehadirannya setelah mengetahui identitasnya yang sebenarnya. Zuko berkumpul lagi dengan Iroh selama bertarung dengan Azula. Dalam pertarungan tersebut, Iroh jatuh pingsan setelah ditembak oleh Azula dan Katara hendak menolong, tetapi Zuko menolak dengan kasar. Setelah Iroh sehat kembali, Zuko mencoba mempelajari pengembangan ilmu pengendalian api, yaitu pengendalian petir. Namun Zuko tidak mampu mempelajarinya karena pikirannya kekurangan kedamaian.
Dengan pengaruh Iroh dalam Perkumpulan Teratai Putih, Zuko dan Iroh menyelundup ke kota Ba Sing Se, memulai hidup baru yang sukses, dan mengurus segala sesuatu untuk membuka warung teh mereka. Akhirnya Zuko mengetahui kehadiran Aang di kota tersebut serta hilangnya bison milik Aang (Appa). Zuko berusaha melanjutkan pencariannya terhadap Avatar, tetapi Iroh mengkonfrontasi dirinya, memaksa Zuko untuk membiarkan Appa pergi dan menghentikan pencariannya. Zuko mengikuti nasihat pamannya, dan setelah mengalami pergolakan batin, ia menjadi orang yang bersikap lebih baik. Kemudian Azula muncul di kota tersebut dan menculik Zuko dengan bantuan sekutu baru, yaitu para Dai Li, sementara itu Iroh kabur. Zuko dipenjara dalam sebuah gua bersama Katara, dan Katara mencelanya, tetapi setelah tahu bahwa Zuko juga telah disakiti oleh Negara Api, Katara memaafkannya dan bersimpati terhadapnya. Kemudian mereka diselamatkan oleh Aang dan Iroh. Ketika Katara dan Aang kabur, Iroh diculik oleh para Dai Li dan Zuko dimanipulasi oleh Azula supaya mengkhianati Iroh dan membantu Azula menguasai Ba Sing Se.
Saat Zuko muncul dalam pertempuran antara Azula melawan Katara dan Aang, pikirannya masih ragu-ragu namun kemudian ia memilih untuk menyerang Aang. Setelah pertempuran panjang, Negara Api memperoleh kemenangannya sementara Sang Avatar kalah. Hati Zuko merasa bergejolak setelah sadar bahwa ia telah mengkhianati Iroh dan juga tidak memperoleh Sang Avatar.
Buku 3: Api
[sunting | sunting sumber]Dalam serial Avatar Avatar di musim ke-3, Zuko dan Azula pulang sebagai pahlawan perang dan ayahnya memberi ucapan selamat karena ia menjadi kesatria tangguh dan setia terhadap negara. Zuko pergi mencari Iroh yang sedang dipenjara untuk mendapat nasihat akan kebingungannya, tetapi Iroh tidak mau bicara dengannya. Karena tidak tahu apa yang mesti dilakukan, Zuko mengirim pembunuh untuk melenyapkan Aang. Bersamaan dengan ini, Zuko akhirnya dapat bercakap-cakap dengan Iroh setelah dikirimkan surat mengenai kakek buyutnya. Ia tahu bahwa ia merupakan keturunan Avatar Roku dan takdirnya, menurut Iroh, adalah menghentikan peperangan. Ia menerima nasihat Iroh dan sadar bahwa ia tidak akan pernah menjadi putera seperti yang diharapkan oleh ayahnya dan perang mesti dihentikan. Selama episode "The Day of Black Sun", ia meninggalkan Mai (yang sudah menjadi pacarnya) dengan sebuah pesan gulung yang menyatakan penyesalan karena ia sudah meninggalkan Mai. Kemudian Zuko menghadapi ayahnya, dan menceritakan perasaannya tentang ancaman Sang Raja terhadapnya dan juga mengenai peperangan. Zuko juga menjelaskan bahwa tujuannya adalah membebaskan Iroh dan bergabung dengan Avatar. Setelah itu ia beranjak pergi namun kemudian dipancing untuk mengetahui apa yang terjadi dengan ibunya, yaitu Puteri Ursa. Setelah mengetahui bahwa ibunya dihukum sebagai penyebab kematian, Zuko diserang dengan petir oleh Ozai pada akhir gerhana, tetapi ia mengalihkan serangan itu dan berhasil kabur. Ia berusaha membebaskan Iroh, tetapi Iroh telah berhasil kabur sendiri. Lalu Zuko pergi untuk bergabung dengan Avatar.
Zuko tiba di Kuil Udara Barat dan berusaha untuk bergabung dengan Avatar dengan mengungkit kembali segala tindakan baik yang pernah ia lakukan, dengan harapan supaya bisa diterima untuk mengajari Aang pengendalian api. Aang menolak, lalu Zuko pergi. Toph, yang tahu bahwa Zuko berkata jujur, pergi untuk mencarinya di tengah malam, tetapi Toph secara kebetulan diserang oleh Zuko yang berpikir bahwa Toph adalah seseorang yang dikirim untuk melukainya. Di hari berikutnya, Zuko menyelamatkan Aang dan kawan-kawan dari serangan mendadak yang dilakukan Manusia Pembakar. Setelah Sokka mengalahkan sang pembunuh, Aang dan kawan-kawan memberi kesempatan pada Zuko untuk menjelaskan tujuannya. Aang melihat bahwa Zuko telah berubah, sehingga ia menerima Zuko ke dalam kelompoknya, kecuali Katara yang sangat enggan untuk menerimanya, oleh karena pengkhianatannya di Ba Sing Se. Saat Zuko sedang sendiri, Katara memberi peringatan keras bahwa bila ia mempunyai maksud untuk mencelakai Aang, Katara akan membunuhnya tanpa ampun.
Tak lama kemudian, Zuko mengajari Aang pengendalian api dan sadar bahwa ilmu pengendalian apinya telah berkurang. Untuk menyembuhkannya, ia dan Aang pergi menuju puing-puing kota para Prajurit Matahari, dan menemukan rahasia bahwa suku tersebut masih tetap ada. Di sana, mereka menemukan dua naga terakhir dan mengetahui rahasia mereka, membuat Zuko kembali fokus dan mampu mengendalikan api lagi; pengalaman tersebut menanamkan ikatan yang kuat antara Aang and Zuko, tanpa memedulikan latar belakang mereka.
Pada suatu hari Sokka mencemaskan ayahnya, dan karena tahu bahwa Zuko berasal dari Negara Api, Sokka meminta Zuko untuk memberitahu dimana ayahnya ditahan. Zuko menolak untuk menceritakannya, tetapi setelah Sokka memaksa, Zuko bercerita tentang Batu Mendidih, sebuah penjara rahasia yang terletak di tengah kawah mendidih, di puncak gunung berapi, di antara wilayah Negara Api dan Kuil Udara Barat. Sokka memberitahu Zuko bahwa ia hanya mau tahu, dan ia tidak akan mencoba untuk menyelamatkan ayahnya. Namun, Zuko tidak mempercayai Sokka dan berdiam di sisi Appa untuk menunggu rencana Sokka yang hendak terbang menuju penjara tersebut. Sebetulnya Zuko mau membantu. Namun daripada menggunakan Appa, Sokka dan kawan-kawan memilih untuk menggunakan balon perang. Saat mereka tiba di tujuan mereka menyamar sebagai penjaga penjara, menolong beberapa tawanan, menemukan Suki sang Prajurit Kyoshi. Awalnya Hakoda tidak ada, jadi meraka merencanakan langsung kabur dengan pendingin. Tetapi sebelum mencoba kabur meraka tahu Hakoda akan datang sebagai tawanan. Setelah mereka menemukan Komandan Hakoda, ayah Sokka, mereka mencoba kabur dengan menggunakan gondola dan menyandera Warden, paman Mai, yang juga adalah kepala sipir di batu mendidih. Namun, Azula dan Ty Lee menangkap mereka lalu bertarung, sementara para penjaga di belakang penjara berusaha untuk memotong jalur gondola. Namun, Mai mengalahkan para pejaga dan membiarkan Zuko kabur. Akhirnya ia dipenjara karena mengkhianati Azula, dan juga Ty Lee.
Pada akhir seri, Azula ditunjuk menjadi Raja Api oleh Ozai. Namun saat Azula akan dilantik, Zuko menantangnya untuk bertanding dalam Agni Kai, untuk menentukan siapa yang akan menjadi Raja Api. Zuko dikalahkan oleh Azula dengan jurus petirnya, tetapi Katara berhasil mengalahkan Azula setelah Katara membekukan nya dan mengikatnya dengan rantai. Zuko akhirnya dilantik sebagai Raja Api dan menghentikan perang 100 tahun.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dante Basco". 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2008-03-31.
- ^ Zuko's character page on AvatarSpirit