Tacitus (kaisar)
Marcus Claudius Tacitus adalah seorang Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 275 hingga 276. Ia dikenal sebagai salah satu kaisar dalam periode Kekaisaran Romawi yang penuh kekacauan, yang dikenal sebagai Krisis Abad Ketiga. Meskipun pemerintahannya singkat, Tacitus berhasil menstabilkan beberapa bagian kekaisaran dan memulihkan otoritas Roma atas wilayah yang dilanda konflik.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Marcus Claudius Tacitus lahir sekitar tahun 200 di Interamna (kini Terni, Italia). Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya, tetapi ia berasal dari keluarga kaya yang memiliki status senator. Tacitus memiliki reputasi sebagai seorang yang cerdas, bijaksana, dan berpendidikan tinggi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia adalah pengagum karya-karya sejarawan Romawi Tacitus, meskipun hubungan kekerabatan antara keduanya tidak pernah terbukti.
Tacitus menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai pejabat administrasi dan senator. Sebelum menjadi kaisar, ia dianggap sebagai seorang negarawan yang terhormat dan salah satu orang tertua di Senat.
Naik Takhta
[sunting | sunting sumber]Setelah kematian Kaisar Aurelianus pada tahun 275, terjadi kekosongan kepemimpinan di Roma. Legiun militer menolak memilih pengganti, menyerahkan keputusan kepada Senat. Setelah periode perdebatan, Senat memilih Tacitus sebagai kaisar pada akhir tahun 275. Pilihan ini mencerminkan keinginan untuk mengembalikan otoritas Senat dalam pemerintahan setelah beberapa dekade dominasi militer.
Tacitus menerima pemilihannya dengan enggan, mungkin karena usianya yang sudah lanjut (sekitar 75 tahun) dan kondisi kekaisaran yang sedang dilanda kekacauan.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Pemerintahan Tacitus berlangsung singkat, kurang dari satu tahun. Meskipun begitu, ia melakukan beberapa upaya penting untuk menstabilkan kekaisaran:
- Reformasi Administrasi: Tacitus berusaha mengembalikan otoritas Senat dengan melibatkan lebih banyak senator dalam pengambilan keputusan. Ia juga mencoba memperbaiki administrasi kekaisaran yang mengalami korupsi selama krisis politik sebelumnya.
- Kampanye Militer: Salah satu ancaman terbesar selama pemerintahannya adalah invasi suku-suku Goth di wilayah timur. Tacitus memimpin ekspedisi militer untuk menghadapi ancaman ini. Ia berhasil meraih beberapa kemenangan, tetapi konflik terus berlanjut.
- Kebijakan Ekonomi: Tacitus mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan ekonomi kekaisaran yang melemah akibat inflasi dan perang. Ia mengatur kembali sistem perpajakan dan mendukung perdagangan lokal.
- Penghormatan kepada Pendahulu: Tacitus memerintahkan penghormatan kepada Kaisar Aurelianus dengan mendirikan monumen dan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang diwariskan oleh pendahulunya.
Kematian
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 276, Tacitus meninggal secara mendadak di Tyana, Kilikia (kini di Turki). Penyebab kematiannya tidak jelas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia meninggal karena penyakit, sementara yang lain menduga bahwa ia dibunuh oleh tentaranya sendiri yang merasa tidak puas dengan kepemimpinannya.
Kematian Tacitus mengakhiri upaya singkat untuk mengembalikan stabilitas melalui otoritas Senat. Setelah kematiannya, kekaisaran kembali terjerumus dalam konflik internal, dengan naiknya Florianus sebagai kaisar berikutnya.
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. Routledge, 2001.
- Drinkwater, J. F. The Crisis of the Third Century A.D. Cambridge University Press, 1996.
- Goldsworthy, Adrian. The Fall of the West: The Death of the Roman Superpower. Phoenix, 2009.