Rumpun bahasa Chamik
Chamik
Aceh–Cham | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Aceh, Kamboja, Vietnam, Tiongkok (pulau Hainan), imigran baru di negara-negara lain | ||||||||
Etnis | |||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-2 | cmc | ||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
ISO 639-5 | cmc | ||||||||
LINGUIST List | cham | ||||||||
Glottolog | cham1330 [1] | ||||||||
IETF | cmc | ||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Rumpun bahasa Chamik, disebut juga dengan nama rumpun bahasa Aceh–Champa, adalah suatu kelompok yang terdiri dari sepuluh bahasa yang dipertuturkan di Aceh dan di sebagian wilayah Kamboja, Vietnam, dan Hainan (RRC), yang termasuk dalam keluarga bahasa-bahasa Austronesia.
Rumpun bahasa Chamik yang terbanyak penuturnya ialah bahasa Aceh, yang dipertuturkan oleh 3,5 juta orang; disusul dengan bahasa Jarai dan bahasa Cham yang masing-masing dipertuturkan oleh 200.000 hingga 500.000 orang, yaitu baik di Kamboja maupun di Vietnam. Lalu bahasa Rade, bahasa Roglai, bahasa Haroi, bahasa Churu, dan bahasa Tsat yang dituturkan oleh orang Utsul adalah yang paling sedikit penuturnya yaitu hanya 3.000 orang.
Banyaknya pinjaman yang terjadi sebagai akibat dari kontak jangka panjang, membuat bahasa-bahasa Chamik dan Bahnarik jadi memiliki banyak kesamaan dalam hal kosakata mereka (Thurgood 1999, Sidwell 2009).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Sidwell, Paul (2009). Classifying the Austroasiatic languages: History and state of the art. LINCOM Gmbh.
- Thurgood, Graham (1999). From Ancient Cham to Modern Dialects: Two Thousand Years of Language Contact and Change: With an Appendix of Chamic Reconstructions and Loanwords. Oceanic Linguistics Special Publications, No. 28, pp. i, iii-vii, ix-xiii, xv-xvii, 1-259, 261-275, 277-397, 399-407.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Chamik". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.