Pembicaraan:Brawijaya
Bagian baruTampilan
Komentar terbaru: 3 tahun yang lalu oleh Wirjadisastra pada topik Pendapat
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Brawijaya. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Brawijaya" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
ProyekWiki Biografi | ||||||||||||||
|
Rujukan
[sunting sumber]Artikel ini saya berikan tag Refimprove, karena beberapa pernyataan (atau analisa?) membutuhkan rujukan, sebab sebagai artikel ensiklopedia harus lah ada sumber rujukan dan bukannya opini/riset asli penulis. Bila ada yang memilikinya, silahkan menambahkan. Salam, Naval Scene (bicara) 11:52, 13 Agustus 2008 (UTC)
Pemindahan
[sunting sumber]Saya terpikir memindahkan halaman ini ke halaman Brawijaya, tetapi tidak bisa. Adakah Admin yang bisa membantu? Salam Wirjadisastra (bicara) 2 Oktober 2020 06.52 (UTC)
- @Wirjadisastra: Selesai ··· 🌸 Rachmat04 · ☕ 3 Oktober 2020 03.05 (UTC)
- Terima kasih Mas Wirjadisastra (bicara) 3 Oktober 2020 03.49 (UTC)
Pendapat
[sunting sumber]@Ibuku: Suntingan saya pindah ke sini untuk sementara karena belum disertai referensi. Kalau sudah ada referensi, silakan ditambahkan ke artikel kembali.
- "Secara kultur budaya Jawa untuk mempermudah penyebutan nama raja-raja Majapahit dimasa itu. Seorang raja dalam tradisi Majapahit memiliki gelar kerajaan dan nama muda yang dicirikan dengan penggunaan gelar kebangsawanan atau abhiseka 'Dyah', terutama berlaku untuk tokoh laki-laki dan perempuan. Sedangkan gelar 'Bhre', merupakan singkatan dari "Bhra i" atau Bhaṭāra ring. Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja.
- Raja dengan gelar Girindrawarddhana adalah Dyah Wijayakarana, Dyah Wijayakusuma dan Dyah Ranawijaya, dengan kata lain bisa juga di sebut Bhra Wijayakarana, Bhra Wijayakusuma dan Bhra Ranawijaya. secara umum rakyat masa itu agar lebih mudah hanya memanggil dengan nama "Bhra Wijaya" saja."